cover
Contact Name
Irfan Habibie Martanegara
Contact Email
irfanhabibie@uika-bogor.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.tadibuna@uika-bogor.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Ta'dibuna: Jurnal Pendidikan Islam
ISSN : 22525793     EISSN : 26227215     DOI : -
Core Subject : Education,
Ta'dibuna : Jurnal Pendidikan Islam, ISSN: 2252-5793 (Print) 2622-7215 (Electronic) is a journal of Islamic education published twice a year (April-October) on Islamic education with the scope of study are fundamental of Islamic education (philosophy, history and the nature of Islamic education), development of Islamic educational institutions (development of Islamic education curriculum, Islamic learning method and Islamic education teacher and others) as well as studies of the concept of Islamic education (Islamic educational leading figure, Quran sunnah text, and others).
Arjuna Subject : -
Articles 213 Documents
Konsep dan aplikasi Islamisasi Sains dan Kampus di Universitas Ibn Khaldun Bogor Nirwan Syafrin; Faris Abdul Hadi
TA`DIBUNA Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i2.4778

Abstract

Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor became one of the campuses that adopted the idea of Islamization of Science (IIP) into its educational curriculum. The idea pioneered by Al-Attas and Al-Faruqi was socialized by A.M. Saefuddin in the Chancellor's 1983 speech with the term 'Islamization of Science and Campus' or ISK. Islamic Faculty (FAI) UIKA has been called the front line of ISK’s implementation. So how is the ISK process at UIKA Bogor? What FAI did lecturers understand about the concept of IIP? How is the application? This study will describe the perceptions of FAI lecturers regarding the concept and application of IIP. The researcher conducted a library research study on the IIP concept, as well as interviews with FAI lecturers regarding its concept and application in FAI. It was concluded that FAI lecturers’ perceptions were different. There are those whose perceptions are close to the pioneers, most of them understand it only as of the desecularization of knowledge, and the rest perceive it as the practice of Islamic teachings in daily life. AbstrakUniversitas Ibn Khaldun Bogor (UIKA) menjadi salah satu kampus yang mengadopsi gagasan Islamisasi Ilmu Pengetahuan (IIP) ke dalam kurikulum pendidikannya. Gagasan yang dipelopori Al-Attas dan Al-Faruqi ini disosialisasikan A.M. Saefuddin dalam pidato rektor tahun 1983 dengan istilah ‘Islamisasi Sains dan Kampus’ atau ISK. Fakultas Agama Islam (FAI) UIKA disebut sebagai garda terdepan dalam penerapan ISK. Lantas bagaimana proses ISK di UIKA Bogor? Apa yang dosen-dosen FAI pahami tentang konsep IIP? Seperti apa aplikasinya? Penelitian ini akan memaparkan persepsi dosen-dosen FAI terkait konsep dan aplikasi IIP. Peneliti melakukan studi library research tentang konsep IIP, serta wawancara terhadap dosen-dosen FAI terkait konsep IIP dan aplikasinya di FAI. Disimpulkan bahwa persepsi dosen-dosen FAI berbeda-beda. Ada yang persepsinya mendekati para pelopornya, sebagian besar memahaminya sebatas desekularisasi ilmu, dan sisanya memersepsikannya sebagai pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Kemampuan global dan tradisi berpikir tingkat tinggi dalam Islam Abuddin Nata
TA`DIBUNA Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i2.4731

Abstract

Entering the era of globalization, millennials, and the industrial revolution 4.0 which is full of challenges and very competitive competition, everyone must not only have global competencies (global abilities) but also must have high order thinking abilities (high-level thinking skills). In order not to be alienated and marginalized, Muslims as the majority of Indonesia's population, and the second-largest population in the world, inevitably have to have global capabilities and high-level thinking. This article, which uses library data and direct and indirect observations, proves that global abilities and higher-order thinking are part of the Islamic tradition. The sources of Islamic teachings, the Qur'an, Al-Hadith, and the history of the journey of Muslims in the golden age of the 7th to 13th centuries AD, have encouraged and given birth to a tradition of having global competence and high- thinking skills level. The background, characteristics, scope, steps, and examples of the practice of global abilities and higher thinking from an Islamic perspective can be proven in this paper. For this reason, as part of the world community that must compete and emerges as the winner, it is time for global abilities and high-level thinking to be reclaimed and put into practice. AbstrakMemasuki era globalisasi, milenial dan revolusi industri 4.0 yang penuh tantangan dan persaingan yang amat kompetitif, setiap orang tidak saja harus memiliki global competencies (kemampuan global) melainkan juga harus memiliki kemampuan high order thinking (kemampuan berpikir tingkat tinggi). Agar tidak teralienasi dan termarginalisasi, Umat Islam sebagai mayoritas penduduk Indonesia, dan penduduk terbanyak nomor dua di dunia, mau tidak mau harus memiliki kemampuan global dan berpikir tingkat tinggi. Tulisan yang menggunakan data kepustakaan dan hasil pengamatan langsung dan tidak langsung ini membuktikan bahwa kemampuan global dan berpikir tingkat tinggi itu sesungguhnya merupakan bagian dari tradisi Islam. Sumber ajaran Islam Al-Qur’an, Al-Hadis serta sejarah perjalanan umat Islam di zaman keemasan (golden age) abad ke-7 sampai dengan 13 M, sesungguhnya telah mendorong dan melahirkan tradisi memiliki kompetensi global dan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Latar belakang, karakteristik, ruang lingkup, langkah-langkah, dan contoh-contoh praktik kemampuan global dan berpikir tinggi dalam perspektif Islam dapat dibuktikan dalam tulisan ini. Untuk itu, sebagai bagian dari masyarakat dunia yang harus berkompetisi dan keluar sebagai the winner, maka kemampuan global dan berpikir tingkat tinggi itu sudah waktunya dimiliki kembali dan dipraktikkan.
Strategi pembelajaran jarak jauh di SMP Plus Daarul Ahgaff dalam situasi wabah pandemi COVID-19 Dita Atika Sari; Abdul Khamid
TA`DIBUNA Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i2.4775

Abstract

The research aims to find out about the long-distance learning strategy during the covid-19 pandemic at junior high school plus Daarul Ahgaff. Then the supporting factors of the performance of long-distance learning, and the slowdown factors. The study involves a qualitative approach. Primary data are collected using the Google form and secondary data from related articles and literature. From the study, it is known that long-range learning strategies utilize online technology as a learning medium. The contributing factors include learning activities online, enhancing teachers' and students’ ability to harness technology, and enhancing teacher and disciple creativity. And not all students have android phones, no direct interaction of teachers and students, and his fees will be internet expenses. AbstrakTujuan dari penelitian untuk mengetahui tentang strategi pelaksanaan pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi covid-19 di SMP Plus Daarul Ahgaff. Lalu faktor pendukung dari pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, dan faktor penghambatnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data primer dikumpulkan menggunakan Google form dan data sekunder dari artikel dan literatur terkait. Dari penelitian tersebut diketahui, strategi pembelajaran jarak jauh memanfaatkan teknologi daring sebagai media pembelajaran. Adapun faktor pendukung di antaranya adanya aktivitas pembelajaran secara daring, meningkatkan kemampuan para guru dan murid dalam memanfaatkan teknologi, dan meningkatkan kreativitas guru serta murid. Dan faktor penghambat tidak semuanya siswa memiliki HP android, tidak adanya interaksi langsung Guru dan murid, dan borosnya akan pengeluaran biaya internet.
Pembentukan karakter anak usia sekolah melalui surau Remiswal Remiswal; Abdul Basit; Fauzan Azmi
TA`DIBUNA Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i2.4766

Abstract

This study aims to get an overview of the role of Surau in the formation of children's character and the forms of internal activities carried out in developing the character formation of school-age children. This study uses a qualitative descriptive approach by revealing all phenomena and meanings naturally. This research successfully explored 1) Surau in the formation of character education for school-age children by carrying out a routine program in the form of discussing the book of the Malay Parukunan in which contains discussion of creeds, morals, and worship as well as reading the Qur'an and following wirid. 2) Form of development of character building for school-age children through surau with the activities of school-age children who are carried out every month has been carried out, besides that the implementation of PHBI activities has been carried out following the schedule listed in the calendar. 3) Supporting factors for the formation of school-age children through surau are: the participation and active role of the community, supporting facilities and infrastructures in every activity carried out by school-age children, such as the presence of chalkboard, microphones, platform, and the room of the mosque big enough to accommodate those present. the attention of the management of the mosque to the activities of school-age children is also one of the factors of the success of the activities carried out. AbstrakPenelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran tentang peran Surau dalam pembentukan karakter anak dan bentuk-bentuk kegiatan dalam yang dilaksanakan dalam pengembangan pembentukan karakter anak usia sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan mengungkap semua fenomena dan makna secara alamiah. Penelitian ini berhasil mengeksplorasikan pertama, surau dalam pembentukan pendidikan karakter anak usia sekolah melaksanakan program rutin berupa membahas kitab Parukunan Malayu. Kedua, bentuk pengembangan pembentukan karakter anak usia sekolah melalui surau dengan adanya kegiatan wirid anak usia sekolah yang dilakukan setiap bulan telah dilaksanakan, di samping itu pelaksanaan kegiatan PHBI telah dilakukan sesuai dengan jadwal yang tertera di kalender. Ketiga, faktor pendukung pembentukan karakter anak usia sekolah melalui surau adalah: adanya partisipasi dan peran aktif dari masyarakat, sarana dan prasarana yang mendukung dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh anak usia sekolah itu, seperti adanya, papan tulis, mikrofon, mimbar dan ruangan surau yang cukup besar untuk menampung para yang hadir. perhatian dari pada pengurus surau terhadap kegiatan anak usia sekolah itu juga merupakan salah satu faktor dari keberhasilan kegiatan yang dilakukan.
Pendidikan keagamaan anak keluarga muslim perdesaan pada era industri 4.0 Eva Wiji Lestari; Isa Anshori
TA`DIBUNA Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i3.4939

Abstract

This research aims to uncover the religious understanding of Muslim families, religious education patterns of Muslim family children as well as looking for problems as well as the supporting capacity of parents in providing religious education to children in industrial era 4.0 families in Jati Village. This research is a type of qualitative research with a phenomenological approach. The results of this study show that: first, understanding the religion of Muslim communities only around the pillars of Islam and formal religious rituals coupled with the development of modernization has a shift in religious behavior in society; second, the pattern of religious education in children among the Muslim families of Jati Village, among others, educate with patience, compassion, habituation and educate with permissive patterns and democratic patterns; third, factors that become problems of Islamic education in the Muslim family environment in Jati Village, namely, the attention and example factors of parents, technology factors, factors lack interest in studying Islamic religious sciences and environmental factors; fourth, the support capacity of parents in providing religious education in the industrial era 4.0 is that access to information is easier and does not cost much. AbstrakTujuan penelitian ini untuk mengungkap pemahaman keagamaan keluarga muslim, pola pendidikan keagamaan anak keluarga muslim serta mencari problematika juga daya dukung orang tua dalam membekali pendidikan keagamaan pada anak dalam keluarga era industri 4.0 di Desa Jati. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, pemahaman agama masyarakat muslim hanya seputar rukun Islam dan ritual formal keagamaan ditambah dengan perkembangan modernisasi berdampak pergeseran perilaku keagamaan pada masyarakat; kedua, pola pendidikan keagamaan pada anak di kalangan keluarga muslim Desa Jati antara lain mendidik dengan kesabaran, kasih sayang, pembiasaan serta mendidik dengan pola permisif dan pola demokratis; ketiga, faktor-faktor yang menjadi problematika pendidikan Islam dalam lingkungan keluarga muslim di Desa Jati yakni, faktor perhatian dan teladan orang tua, faktor teknologi, faktor kurangnya minat mempelajari ilmu agama Islam dan faktor lingkungan; keempat, daya dukung orang tua dalam memberikan pendidikan keagamaan di era industri 4.0 adalah akses informasi semakin mudah dan tidak memerlukan banyak biaya.
Efektivitas game komunikata pada mata pelajaran PAIBP di SMP At-Tibyan Pasuruan Ayuma Rohmathul Farida; Anita Puji Astutik
TA`DIBUNA Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i2.4858

Abstract

Learning strategies that have been realized by educators in Indonesia have achieved various learning models that carry their respective advantages. Therefore, this research aims to determine the level of effectiveness of the communication game learning model. This research uses a quantitative approach with a comparative study model on classroom action research instruments from the results of the first cycle and the results of the second cycle. The average results obtained in the first cycle of 73.4 with a percentage of completeness of 50% while the average in the results of the second cycle of 81.7 with a percentage of completeness of 83.3%. In addition, the results of the correlation test between cycle I and cycle II showed that the correlation coefficient was at a value of 0.278 and a significance value of 0.136. And obtained the results of the hypothesis test based on the results of the paired samples test. So, the results of the statement revealed that there is an influence on the use of communication games on the subjects of Islamic Religious Education and Character Education on students at junior high school At-Tibyan Pasuruan. AbstrakStrategi pembelajaran yang telah direalisasikan oleh pendidik di Indonesia telah mencapai bermacam-macam model pembelajaran yang mengusung kelebihannya masing-masing. Oleh karena itu, penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas model pembelajaran game komunikata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model studi komparatif pada instrumen penelitian tindakan kelas dari hasil siklus I dan hasil siklus II. Didapatkan rata–rata pada hasil siklus I sebesar 73,4 dengan persentase ketuntasan sebesar 50% sedangkan rata–rata pada hasil siklus II sebesar 81,7 dengan persentase ketuntasan sebesar 83,3%. Selain itu, hasil pengujian korelasi antara siklus I dengan siklus II didapat hasil koefisien hubungan berada pada nilai 0,278 dan nilai signifikasi 0,136. Serta didapat hasil uji hipotesis berdasarkan hasil pengujian paired samples test. Sehingga hasil pernyataan mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan game komunikata pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada peserta didik di SMP At-Tibyan Pasuruan.
Implementasi Metode Uswah Hasanah pada Pembelajaran Jarak Jauh di MTs Al Azhar Tembongraja Salem Brebes Agus Samsudin; Andewi Suhartini; Nurwadjah Ahmad EQ
TA`DIBUNA Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i3.5002

Abstract

This study aims to find out how the implementation of the Uswah Hasanah method during Distance Learning because of the COVID-19 pandemic at MTs Al Azhar Tembongraja, Salem, Brebes. This research is qualitative research with an analytical descriptive method. Data collection techniques were carried out through interviews and literature. The subjects in this study were the principal, deputy head of the curriculum, deputy head of students, some teachers, and some students. Data analysis was carried out by selecting the data obtained and then collected for analysis and conclusions drawn. The findings in this study are that the implementation of the Uswah Hasanah Method during the PJJ of the COVID-19 pandemic, educators experienced various difficulties because there was almost no face-to-face during learning. Although there is no face-to-face, educators use social media in applying the uswah method, including by saying greetings in each learning session, being on time in starting the lesson schedule, greeting students, asking how students are, and praying for them to always be given health, giving rewards with words of congratulations for outstanding students and other motivational words and so on through social media groups. Keywords: distance learning, Uswah hasanah, COVID-19 Pandemic AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi metode uswah hasanah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada masa pandemi COVID-19 di MTs Al Azhar Tembongraja, Salem, Brebes. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analitik. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan kepustakaan. Subjek dalam penelitian ini ialah kepala sekolah, waka kurikulum, waka kesiswaan, sebagian guru dan sebagian peserta didik. Analisis data dilakukan dengan memilih data yang diperoleh selanjutnya dikumpulkan untuk dianalisis dan diambil kesimpulan. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah bahwa implementasi metode uswah hasanah dimasa PJJ pandemi COVID-19 ini pendidik mengalami berbagai kesulitan karena hampir tidak adanya tatap muka selama pembelajaran. Meskipun tidak ada tatap muka, pendidik memanfaatkan media sosial dalam menerapkan metode uswah hasanah di antaranya dengan cara mendahului mengucapkan salam dalam setiap sesi pembelajaran, tepat waktu dalam memulai jadwal pelajaran, menyapa peserta didik, menanyakan kabar peserta didik dan mendoakannya agar selalu di beri kesehatan, memberikan reward dengan kata-kata selamat bagi siswa yang berprestasi serta kata-kata motivasi lainnya dan lain sebagainya melalui grup media sosial.
Konsep tarbiyyah ruhiyyah Abu Al-Hasan Ali Al-Nadwi Imanuddin Kamil; Didin Hafidhuddin; Endin Mujahidin; Abbas Mansur Tamam
TA`DIBUNA Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i2.4317

Abstract

This article aims to determine the urgency of tarbiyyah ruhiyyah and how the concept of fostering tarbiyyah ruhiyyah according to the view of Abu Al-Hasan Ali Al-Nadwi. This research method is a library research study using content analysis method in the form of descriptive-analytical. with primary sources by Abu Al-Hasan Ali Al-Nadwi Rabbȃniyyah lȃ Rahbȃniyyah, Mȃdzȃ Khasira Al-'Ȃlam bi Inhitȃti Al-Muslimȋn, and Al-'Aqȋdah wa Al-'Ibȃdah wa Al-Sulȗk. In Al-Nadwi's view, tarbiyyah rȗhiyyah must be based on an aqidah basis and a solid footing that places tarbiyyah rȗhiyyah as one of the missions of nubuwwah, the equivalent of ihsan and as inner fiqih which is an inherent part of shari'ah. The coaching process includes six main components, namely dhikr, shuhbah Al-Shaykh, and mu'ȃsyarah, then Al-hubb and ikhlas. The implementation model relies on coaching based on the right aqidah, referring to the Qur'an, Al-Sunnah, shari'ah and the prophet's sirah with the strategy of coaching based on the strength of the shaykh, habituation, and transmission through the establishment of a conducive environment, and strategic focus. learning is directed at strengthening the relationship with Allah SWT. AbstrakArtikel ini bertujuan untuk mengetahui urgensi tarbiyyah ruhiyyah dan bagaimana konsep pembinaan tarbiyyah ruhiyyah menurut pandangan Abu Al-Hasan Ali Al-Nadwi. Metode penelitian ini adalah studi riset kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode analisis isi (content analysis) yaitu berupa deskriptif-analitis. dengan sumber primer karya Abu Al-Hasan Ali Al-Nadwi Rabbȃniyyah lȃ Rahbȃniyyah, Mȃdzȃ Khasira Al-'Ȃlam bi Inhitȃti Al-Muslimȋn, dan Al-‘Aqȋdah wa Al-‘Ibȃdah wa Al-Sulȗk. Dalam pandangan Al-Nadwi, tarbiyyah rȗhiyyah harus dilandasi oleh dasar akidah dan pijakan yang kokoh yang menempatkan tarbiyyah rȗhiyyah sebagai salah satu misi nubuwwah, padanan dari ihsan dan sebagai fiqih bathin yang menjadi bagian inheren dari syariah. Proses pembinaannya meliputi enam komponen utama yaitu dzikir, shuhbah Al-Syaikh, dan mu’ȃsyarah, kemudian Al-hubb dan ikhlas. Model implementasi bertumpu pada pembinaan yang berlandaskan pada akidah yang benar, mengacu pada Al-Qur’an, Al-Sunnah, syariah serta sirah nabi dengan strategi pembinaannya bertumpu pada kekuatan syaikh, pembiasaan dan penularan melalui pembentukan lingkungan yang kondusif, dan fokus strategi pembelajaran diarahkan pada penguatan hubungan dengan Allah Swt.
Relevansi metode khalwat dalam proses pembelajaran pada masa pandemi COVID-19 Endin Mujahidin; Zaenal Abidin Syamsuddin
TA`DIBUNA Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i3.5358

Abstract

This study aims to examine the relevance of the seclusion (khalwat) method in the learning process during the COVID-19 pandemic. The method used is library research with an emphasis on analysis of classical references which are the source of the seclusion method. The results of the study indicate that the seclusion method is very relevant to be used in the learning process during the COVID-19 period with the following considerations: (1) The seclusion process takes place in three stages; separation, namely the process of separating oneself from the crowd; Initiation is the process of seclusion, concentration and dive deep within to find enlightenment; and return, namely returning to the social scene with a new vision. (2) The seclusion process is very in line with the psychological conditions of students where conditions require students to practice social distancing and stay away from crowds. (3) The seclusion method aims to foster calm within the perpetrator so that it can be used as an effort to overcome mental disorders of students caused by the COVID-19 pandemic.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji relevansi metode khalwat dalam proses pembelajaran pada masa pandemik COVID-19. Metode yang digunakan adalah library research dengan penekanan kepada analisis terhadap referensi klasik yang menjadi sumber dari metode khalwat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode khalwat sangat relevan untuk digunakan dalam proses pembelajaran pada masa COVID-19 dengan pertimbangan, yaitu: (1) Proses khalwat berlangsung dalam tiga tahap; separation yaitu proses memisahkan diri dari keramaian; Initiation adalah proses mengasingkan diri, berkonsentrasi dan menukik jauh ke dalam diri untuk menemukan pencerahan; dan return yaitu kembali ke kancah pergaulan dengan visi baru. (2) Proses khalwat tersebut sangat inline dengan kondisi kejiwaan peserta didik di mana kondisi mengharuskan peserta didik untuk melakukan social distancing dan menjauhi keramaian. (3) Metode khalwat bertujuan untuk menumbuhkan ketenangan dalam diri pelakunya sehingga dapat dijadikan upaya untuk menanggulangi gangguan jiwa peserta didik yang diakibatkan oleh pandemik COVID-19.
Penggunaan media film Umar Bin Khattab dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Dudi Budi Astoko
TA`DIBUNA Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i2.4901

Abstract

This research aims to find out the effectiveness of the Learning Process of Islamic Cultural History students, through the media Film Umar bin Khattab. The subjects of this study were students of class X-IIS-4, Class X-IIS-2, and Class X-IIS-3, while the object of the research was SKI Learning at MAN I Magelang. divided into 8 classes totaling 631 students. The sample taken in this study was 76 students, consisting of 40 classes of X-IIS-4 as an experimental group and 36 students of class X IIS-2 as a control group. This form of research is pure experimental research (true experimental design). That is research using randomized subject design, Pre-test-Post-test Control Group Design, with experimental group and control group. The use of Umar Bin Khattab film media in the process of learning Islamic cultural history in Madrasah Aliyah Negeri 1 Magelang has a high level of effectiveness. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Siswa, melalui media Film Umar bin Khattab. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X-IIS-4, Kelas X-IIS-2, dan Kelas X-IIS-3, sedangkan objek penelitian dari penelitian ini adalah Pembelajaran SKI di MAN I Magelang. yang terbagi dari 8 kelas berjumlah 631 siswa. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 76 siswa, terdiri dari 40 kelas X-IIS-4 sebagai kelompok eksperimen dan 36 siswa kelas X IIS-2 sebagai kelompok kontrol. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni (true experimental design). Yaitu penelitian yang menggunakan desain Randomized Subject, Pre-test-Post-test Control Group Design, dengan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penggunaan media film Umar Bin Khattab dalam proses pembelajaran sejarah kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah Negeri 1 Magelang memiliki tingkat efektivitas yang tinggi.