cover
Contact Name
Irfan Habibie Martanegara
Contact Email
irfanhabibie@uika-bogor.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.tadibuna@uika-bogor.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Ta'dibuna: Jurnal Pendidikan Islam
ISSN : 22525793     EISSN : 26227215     DOI : -
Core Subject : Education,
Ta'dibuna : Jurnal Pendidikan Islam, ISSN: 2252-5793 (Print) 2622-7215 (Electronic) is a journal of Islamic education published twice a year (April-October) on Islamic education with the scope of study are fundamental of Islamic education (philosophy, history and the nature of Islamic education), development of Islamic educational institutions (development of Islamic education curriculum, Islamic learning method and Islamic education teacher and others) as well as studies of the concept of Islamic education (Islamic educational leading figure, Quran sunnah text, and others).
Arjuna Subject : -
Articles 213 Documents
Peran guru dalam pelaksanaan dan pengembangan kurikulum tahfiz Al-Qur’an di masa pandemi COVID-19 Dia Hidayati Usman; Sofyan Sauri; Amir Faishol Fath
TA`DIBUNA Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i1.4248

Abstract

This research aims to formalize learning objectives, strategies in achieving memorization targets, how to run the learning curriculum, especially in the COVID-19 pandemic situation. The research method used is (a) muayasyah (living directly with students for several months so that all activities appear clearly in plain sight. (b) research and development, by analyzing and reviewing the facts in the field. (c) interview, i.e., by formal and informal live interviews with the leadership, teachers, and students. (d) library, i.e., by referring to relevant previous studies. (e) observation, by conducting direct research into field facts related to research objects. (f) documentation, using existing documents in the form of reading books, and so on. The results show that teachers are at the forefront of curriculum development, that every teacher must be smart in capturing every developing situation. That the materials and learning strategies that have been developed can be used to be a comparison to improve the quality of teachers. From this research, it can be concluded that in the work of curriculum preparation is not enough only to use experts but also to involve teachers who are qualified as a team and contributors to ideas from the field.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk merumuskan tujuan pembelajaran, strategi dalam mencapai target hafalan, cara menjalankan kurikulum pembelajaran terutama di masa pandemik COVID-19. Metode penelitian yang digunakan adalah (a) muayasyah (hidup langsung Bersama peserta didik selama beberapa bulan, sehingga semua kegiatan tampak dengan nyata di depan mata. (b) research dan development, dengan menganalisis dan mengkaji fakta-fakta di lapangan. (c) interview, yaitu dengan wawancara langsung secara formal maupun informal kepada pihak pimpinan, para guru dan peserta didik. (d) library, yaitu dengan merujuk kepada penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan. (e) observasi, dengan melakukan penelitian langsung kepada fakta-fakta lapangan terkait objek penelitian. (f) dokumentasi, dengan menggunakan dokumen yang sudah ada berupa buku bacaan dan sebagainya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para guru adalah garda terdepan dalam pengembangan kurikulum, bahwa setiap guru harus cerdas dalam menangkap setiap situasi yang berkembang. Bahwa bahan dan strategi pembelajaran yang telah dikembangkan bisa digunakan untuk menjadi perbandingan dalam rangka meningkatkan kualitas guru. Dari penelitian ini bisa disimpulkan bahwa dalam kerja penyusunan kurikulum tidak cukup hanya menggunakan para ahli tetapi juga harus melibatkan para guru yang berpengalaman sebagai tim dan penyumbang ide dari lapangan.
Penguatan materi dan metodologi Pendidikan Agama Islam Abuddin Nata
TA`DIBUNA Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v9i2.3366

Abstract

Ideality, Islamic Religious Education must have a good function according to develop religious people in the world. Namely, the people that just have not only depth understanding of Islamic teaching, but they also have good affection and implementation of their religion in daily life. The character of people that want to produce by Islamic Religious Education, besides the people that have good believing, piety, good character, but also the people that have a good balance between individual piety and social piety. Besides that, they also develop a prophetic mission. Namely in producing peace, harmony, humanity, and welfare for all people in the world. But in the reality, the ideality of Islamic Religious Education was not yet could be implemented in their daily life. There are still a distinction and gap between individual piety and social piety. Besides that, sometimes they used religion as a tool in according to get some contradiction goals with the mission of religion its self. Namely, sometimes they used a radical approach based on Islamic Religion according to achieve their aims. By refer to many authoritative references, this article, besides want to describe the vision, mission, and goal of Islamic Religious Education, but also wants to identify some factors that influenced it and the method to solve it, through Islamic Religious Education. AbstrakIdealnya, Pendidikan Agama Islam berfungsi dengan baik sesuai dengan perkembangan umat beragama di dunia. Yakni, orang-orang yang tidak hanya memahami ajaran Islam secara mendalam, tetapi juga memiliki akhlak yang baik dan menerapkan agamanya dalam kehidupan sehari-hari. Karakter orang yang ingin dihasilkan dari Pendidikan Agama Islam, selain orang yang beriman, takwa, budi pekerti, juga orang yang memiliki keseimbangan yang baik antara kesalehan individu dan kesalehan sosial. Selain itu, mereka juga mengembangkan misi profetik. Yakni dalam menghasilkan perdamaian, keharmonisan, kemanusiaan, dan kesejahteraan bagi seluruh manusia di dunia. Namun pada kenyataannya cita-cita Pendidikan Agama Islam masih belum bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Masih ada perbedaan dan kesenjangan antara kesalehan individu dan kesalehan sosial. Selain itu terkadang mereka menggunakan agama sebagai alat untuk mendapatkan tujuan yang bertentangan dengan misi agama itu sendiri. Yakni, terkadang mereka menggunakan pendekatan radikal berdasarkan Agama Islam sesuai dengan tujuannya. Dengan mengacu pada banyak referensi yang otoritatif, artikel ini selain ingin mendeskripsikan visi, misi, dan tujuan Pendidikan Agama Islam, tetapi juga ingin mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya dan cara menyelesaikannya, melalui Pendidikan Agama Islam.
Persepsi mahasiswa muslim mengenai hubungan sains dan agama di Universitas Ibn Khaldun Bogor Endin Mujahidin; Irfan Habibie Martanegara; Didin Saefuddin; Nirwan Syafrin
TA`DIBUNA Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i1.4340

Abstract

This article aims to map perceptions of the relationship between science and religion among students at Ibn Khaldun University, Bogor and to look at the demographic factors that influence these perceptions. This research is a quantitative study using a questionnaire. This study found that in the typology of pro-religious conflict, almost all students were at a high level. For harmonic typology, about two-thirds of students were at a high level, and the remaining third was at a moderate level. For the independent typology and pro-science conflict, the majority of students were at the moderate level. In an Islamic campus environment where respondents can be said to be uniform, there is no significant difference in perceptions based on the education taken, the origin of education, and gender.AbstrakArtikel ini bertujuan untuk memetakan persepsi hubungan antara sains dan agama pada mahasiswa di Universitas Ibn Khaldun Bogor serta melihat faktor-faktor demografis yang mempengaruhi persepsi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini menemukan bahwa pada tipologi konflik pro-agama, hampir seluruh mahasiswa berada pada tingkat tinggi. Untuk tipologi harmonis, sekitar dua pertiga mahasiswa berada pada tingkat tinggi, sepertiga sisanya berada pada tingkat sedang. Untuk  tipologi independen dan konflik pro-sains, mayoritas mahasiswa berada pada tingkat sedang. Pada lingkungan kampus Islam di mana responden dapat dikatakan seragam, tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan berdasarkan pendidikan yang ditempuh, asal pendidikan, serta jenis kelamin.
Kebijakan pendidikan Pakubuwana X dan pengaruhnya terhadap pengembangan pendidikan Islam di Surakarta tahun 1893-1939 Mulyanto Mulyanto; Didin Saefuddin; Adian Husaini; Tiar Anwar Bachtiar
TA`DIBUNA Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i1.1977

Abstract

The Educational Policy of Pakubuwono X in Surakarta in 1893-1939 was influenced by the social politic condition at that time. Such as the born of etic politic, the appearance of zending school, the development of Chinese and teacher ordonnance. The focus of this research is to know the policy of Pakubuwono X in the educational field in Surakarta in 1893-1939. It analyzes the influence of Pakubuwono X’s Policy toward the Islamic educational development in Surakarta dealing with Islamic Education today. The research method is descriptive, to describe the phenomenon, and to gain the point of view, to determine what part to analyze, and what kind of part to be revealed. The result of the research concludes that the policy of Pakubuwono X was classified into two factors. First, the policy deals with the Islamic education institution, and second, the policy which was not dealt with the establishment of educational institutions. The presence of Mambaul Ulum took a big effect on the development of Islamic education in Surakarta. It was seen by the appearance of Islamic scholars, religious teachers, religious officers, and the development of Islamic preaching. AbstrakKebijakan pendidikan Pakubuwana X di Surakarta tahun 1893-1939 sangat terkait dengan kondisi sosial politik saat itu, seperti lahirnya politik etis, munculnya sekolah zending (Kristen), pendirian sekolah Cina, dan lahirnya Ordonansi guru. Fokus penelitian berkisar untuk mengetahui kebijakan Pakubuwana X dalam bidang pendidikan di Surakarta tahun 1893 – 1939, menganalisis pengaruh kebijakan Pakubuwana X terhadap pengembangan pendidikan Islam di Surakarta serta relevansinya dengan pendidikan Islam hari ini. Metode penelitian sejarah dengan penggambaran mengenai suatu peristiwa dimana dan dari sudut mana kita memandangnya, dimensi mana yang diperhatikan, unsur-unsur mana yang diungkapkan. Hasil penelitian, secara garis besar kebijakan pendidikan Pakubuwana X dikelompokkan menjadi dua. Pertama: berkaitan dengan lembaga pendidikan Islam dan kedua: kebijakan yang tidak terkait langsung dengan pendirian lembaga pendidikan. Kehadiran Madrasah Mambaul Ulum berpengaruh besar terhadap perkembangan pendidikan Islam di Surakarta dengan munculnya para ulama, guru agama, pejabat keagamaan serta berkembangnya dakwah dan syiar Islam.
Model bimbingan dan konseling karier untuk mengatasi pengangguran di Kota Bogor Putri Angelina; Rusdi Kasman; Reni Sinta Dewi
TA`DIBUNA Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v9i2.3442

Abstract

This study aimed to determine the effect of career guidance and counseling program models in helping students to improve career maturity so that they could take the right career decisions and minimize the unemployment rate.  As a result of the search, most of the unemployed in Indonesia came from high school graduates who were not ready to work in the industrial sector both in terms of skills and knowledge. Unemployment was also caused by a mismatch between majors studied with jobs and ideals, including a lack of information regarding the jobs or study program chosen. Students who were indicated to have low career maturity could be given intervention in career guidance and counseling program. The research used research and development methods involving Guidance and Counseling experts and students from high schools. Based on research results, the Career Guidance and Counseling program model was effective in increasing career maturity in which there were learning materials on self-knowledge, career orientation, and career planning. This is evidenced by the results of statistical data processing showing the sig. value of 0.000 was smaller than 0.05 at 5% significance level, so H0 was rejected and Ha was accepted, resulting in this career guidance and counseling program indirectly contributed to reducing unemployment AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model program bimbingan dan konseling karier dalam membantu peserta didik meningkatkan kematangan karier sehingga dapat mengambil keputusan karier yang tepat dan bisa meminimalisasi angka pengangguran. Sebagaimana hasil penelusuran, bahwa sebagian besar pengangguran yang terjadi di Indonesia berasal dari lulusan SMA sederajat yang tidak siap pakai didunia industri baik dari segi keterampilan dan pengetahuan. Pengangguran juga disebabkan oleh ketidaksesuaian antara jurusan dengan pekerjaan dan cita-cita, termasuk kurang informasi terkait pekerjaan atau program studi yang dipilih. Peserta didik yang terindikasi memiliki kematangan karier yang rendah, dapat diberikan intervensi berupa program bimbingan dan konseling karier. Metode penelitian menggunakan research and development melibatkan pakar Bimbingan dan Konseling (BK) serta peserta didik dari SMA sederajat. Berdasarkan hasil penelitian, model program Bimbingan dan Konseling Karier efektif meningkatkan kematangan karier yang di dalamnya terdapat materi mengenal potensi diri, orientasi karier dan perencanaan karier. Hal ini dibuktikan oleh hasil olah data statistik menunjukkan nilai sig. 0.000 lebih kecil dari 0.05 pada taraf signifikansi 5% maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga secara tidak langsung program bimbingan dan konseling karier ini berkontribusi menekan angka pengangguran.
Hukuman dalam perspektif santri dan pendidikan pondok pesantren Azam Syukur Rahmatullah
TA`DIBUNA Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i1.4052

Abstract

The purpose of this research is to deepen how the punishment in Islamic boarding schools is carried out, which will be explored about characteristics of the punishments that exist in the three types of Islamic boarding schools: salafiyah, khalafiyah, and combination Islamic boarding schools (between salafiyah and khalafiyah boarding school). The method that used in this research is a content analysis approach, where the researcher will explore the content and the meaning of punishments that exist in three types of Islamic boarding school. Researchers will trace the results of previous research (essay, theses, dissertations, or research journals) that related to existing punishment in salafiyah, khalafiyah, and combination Islamic boarding schools. The analysis contains two results. First, the punishment imposed in the three Islamic boarding schools are following the types of delinquency carried out by the students, be it minor, moderate, or severe delinquency, and each has various forms of punishment. The second result is, two types of punishment exist in Islamic boarding schools, that is legal punishment and illegal punishment. Legal punishment is an official punishment from the Islamic boarding schools, while illegal punishment is an illegal punishment from the Islamic boarding schools which is carried out by seniors to weak juniors because of revenge, dislike, and hatred. AbstrakTujuan dari penelitian ini untuk memperdalam bagaimana pelaksanaan hukuman yang ada di pesantren, yang nantinya ditelusuri tentang karakteristik dari hukuman–hukuman yang ada di tiga tipe pesantren; yakni pesantren salafiyah, khalafiyah dan kombinasi (antara pesantren salafiyah dan khalafiyah). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan content analysis, di mana peneliti akan menelusuri isi dan kebermaknaan dari hukuman yang ada di tiga jenis pesantren. Peneliti akan menelusuri isi dari hasil-hasil penelitian sebelumnya (baik skripsi, tesis, disertasi ataupun jurnal penelitian) terkait dengan hukuman yang ada di pesantren salafiyah, khalafiyah dan kombinasi. Ada dua hal yang menjadi dua temuan penelitian. Pertama, hukuman yang diberlakukan di tiga pesantren menyesuaikan dengan jenis kenakalan-kenakalan yang dilakukan santri; kenakalan santri jenis ringan, sedang dan berat, dan masing-masing beragam bentuk hukumannya. Temuan kedua, ada dua jenis hukuman yang ada di pesantren yakni hukuman legal dan hukuman ilegal, hukuman legal adalah hukuman resmi dari pesantren, sedangkan hukuman ilegal adalah hukuman tidak resmi dari pesantren yang dilakukan oleh senior kepada yunior yang lemah dengan dasar balas dendam, ketidaksukaan dan kebencian.
Budaya Akademik Islami di Universitas Islam Sultan Agung Semarang dalam perspektif islamisasi ilmu Sudarto Sudarto
TA`DIBUNA Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v9i2.3526

Abstract

The purpose of this study is to describe the concept and application of BUDAI, and analized it in the light of Islamization of science in Unissula Semarang. The method used in this thesis is a qualitative, the main feature of this approach lies in its purpose to describe a case by understanding the meaning and symptoms, by so doing data analysis is descriptive - analytic. The data is gained observation and documentation. The Thesis finds out that BUDAI has two important dimensions, one is to strengthen the aspect of science and technology, and the other is focus on the strengthening the spiritual aspect. The research also shows that the concept and application of BUDAI confirms with the idea of Islamization proposed by Al-Attas and Al-Faruqy, nevertheless the study also finds that many aspects. AbstrakArtikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep dan aplikasi BUDAI, serta ditinjau dalam perspektif islamisasi ilmu di UNISSULA Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif, ciri khas pendekatan ini terletak pada tujuannya untuk mendeskripsikan suatu kasus dengan memahami makna dan gejala, sehingga analisis data yang digunakan adalah deskriptif – analitik. Pengumpulan datanya melalui metode observasi dan dokumentasi. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa BUDAI memiliki dua unsur utama. Yang pertama penekanan pada aspek IPTEK dan yang kedua pada aspek Ruhiyah. Dan aplikasi BUDAI yang seperti ini sejalan dengan ide islamisasi ilmu pengetahuan seperti yang digagas oleh Al-Attas dan Al-Faruqi. Meskipun demikian masih banyak aspek-aspek dari BUDAI yang perlu ditinjau ulang untuk menjadikan program ini terlaksana dengan baik. 
Pengembangan modul mata kuliah microteaching ramah mahasiswa berkebutuhan khusus Maemunah Sa’diyah; Putri Angelina; Mohammad Muhyidin Nurzaelani; Yuggo Afrianto
TA`DIBUNA Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i1.4270

Abstract

AbstractThis study aims to develop a module that will help students improve their abilities in microteaching courses and be friendly with students with special needs. The microteaching course is one of the compulsory courses that students in the Islamic Religious Education study program must complete. This module was developed using the ADDIE method. Based on the research results, this module is adequate for use and is able to help students with special needs in mastering microteaching courses. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul yang akan membantu mahasiswa meningkatkan kemampuan dalam mata kuliah microteaching dan ramah dengan mahasiswa berkebutuhan khusus. Mata kuliah microteaching adalah salah satu mata kuliah wajib yang harus dituntaskan oleh mahasiswa di program studi Pendidikan Agama Islam. Modul ini dikembangkan dengan metode ADDIE. Berdasarkan hasil penelitian, modul ini memadai untuk digunakan dan mampu membantu mahasiswa berkebutuhan khusus dalam menguasai mata kuliah microteaching.
Implikasi pedagogis al-Qur’an surah Al-Ahzab ayat 45-48 mengenai tugas dan fungsi guru sebagai pendidik Muhammad Tang S; Muslimah Muslimah; Akhmad Riadi; Mukmin Mukmin
TA`DIBUNA Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i1.4188

Abstract

The actualization of the values that existed in the holy book of the Al-Qur'an is expected to become a main reference in the pedagogic development. For many years, various studies on teachers in Islamic education based on the interpretation of the holy verses of the Al-Qur'an have been carried out. Therefore, this study aims to determine the pedagogical implications of QS Al-Ahzab verses 45-48 regarding teachers' duties and functions as educators. This research is a qualitative study, by using library research with content analysis took to explore the meaning of the text. Primary data took from various interpretations of the commentators regarding QS. Al-Ahzab verses 45-48, and secondary data are taken from literature such as articles from Islamic education journals and others. Data were analyzed by taking notes, selecting, analyzing, and classifying materials related to the research. From the results of the study, it is known that the pedagogical implications of QS. Al-Ahzab verses 45-48 regarding teachers' duties and functions as educators are as supervisors, entertainers, reminders, calls, and lights for students. This study's results are expected to become a theoretical reference regarding teachers' pedagogical theory in carrying out their profession. AbstrakAktualisasi nilai yang terkandung di dalam kitab suci Al-Qur’an diharapkan menjadi referensi sentral dalam perkembangan ilmu pedagogi sehingga berbagai kajian mengenai guru dalam konteks pendidikan Islam yang berdasarkan penafsiran ayat-ayat suci Al-Qur’an telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implikasi pedagogis yang terkandung di dalam QS. Al-Ahzab ayat 45-48 mengenai tugas dan fungsi guru sebagai pendidik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif kajian pustaka Library Research dengan metode analisis konten content analysis untuk menggali makna teks. Data primer diambil dari berbagai penafsiran para mufasir mengenai QS. Al-Ahzab ayat 45-48, dan data sekunder diambil dari literatur berupa artikel dari jurnal ilmu pendidikan Islam dan jurnal lain yang relevan. Data dianalisis dengan menginventarisasi, memilih, menelaah, dan mengelompokkan bahan-bahan pustaka yang sesuai dengan penelitian. Dari hasil kajian diketahui bahwa implikasi pedagogis QS. Al-Ahzab ayat 45-48 tentang tugas dan fungsi guru sebagai pendidik adalah sebagai pengawas, penghibur, pengingat, penyeru dan penerang bagi anak didik. Hasil kajian ini diharapkan menjadi referensi teori mengenai ilmu pedagogi bagi guru dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pendidik.
Penanaman karakter keagamaan peserta didik melalui pembelajaran sentra di RA Rahmatillah Sidoarjo Isa Anshori; Eva Wiji Lestari
TA`DIBUNA Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v9i2.3110

Abstract

This research is aimed to describe the character planting of early childhood through center learning. This qualitative research uses a phenomenological approach. Data collection was carried out by observation, in-depth interviews and documentation. Data analysis was performed through reduction, display and drawing conclusions. To ensure the reliability of the data obtained, observation extension and triangulation were carried out. The results showed that: (1) The application of center learning succeeded in instilling and shaping the religious character of children. (2) Indication of success can be seen from the attitudes and behavior of students who show akhlakul karimah, as well as the satisfaction of guardians in seeing the attitudes and behavior of their children who begin to develop perfectly. (3) The success of center learning in instilling religious character is supported by the provision of complete play facilities and the ability of teachers to carry out the center learning process. While the inhibiting factor is the children are still experiencing the adaptation process, because center learning is a new learning model in Raudlatul Athfal. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penanaman karakter anak usia dini melalui pembelajaran sentra.. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui reduksi, display dan mengambil kesimpulan. Untuk menjamin reliabilitas data yang diperoleh dilakukan perpanjangan pengamatan dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan pembelajaran sentra berhasil menanamkan dan membentuk karakter keagamaan anak. (2) Indikasi keberhasilan bisa dilihat dari sikap dan perilaku peserta didik yang menunjukkan akhlakul karimah, serta kepuasan wali murid dalam melihat sikap dan perilaku putra-putrinya yang mulai berkembang secara sempurna. (3) Keberhasilan pembelajaran sentra dalam menanamkan karakter keagamaan didukung oleh penyediaan fasilitas bermain yang lengkap dan kemampuan guru dalam menyelenggarakan proses pembelajaran sentra. Sedangkan faktor penghambatnya adalah anak-anak masih mengalami proses adaptasi, karena pembelajaran sentra merupakan model pembelajaran yang baru di Raudlatul Athfal ini.

Page 10 of 22 | Total Record : 213