cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
WIDYA LAKSANA
ISSN : 14104369     EISSN : 25496859     DOI : -
Core Subject : Education,
Widya Laksana is a scientific multidisciplinary journal published by Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha twice a year; January and August
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue " Vol 4, No 2 (2015)" : 12 Documents clear
MEMBERDAYAKAN GURU-GURU SMP DAN SMA PGRI SERIRIT UNTUK MELAKSANAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL SEBAGAI YADNYA DALAM RANGKA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA Suastika, I Nengah; Sukadi, -; Windari, Ratna Artha
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.218 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v4i2.9601

Abstract

Kegiatan P2M ini adalah untuk memberikan manfaat secara langsung kepada kepala sekolah dan guru-guru SMP dan SMA PGRI Seririt untuk dapat melaksanakan Kurikulum 2013 dan model Pembelajaran sebagai yadnya dalam pembelajaran di sekolah sebagai wahana integrasi pendidikan karakter bangsa. Secara tidak langsung diharapkan dapat membantu peserta didik meningkatkan hasil belajar siswa secara terintegrasi dan bermakna dari ranah-ranah: kognisi, afeksi, dan keterampilan sosial sebagai landasan pembangunan karakter bangsa sesuai jiwa Kurikulum 2013. P2M ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para kepala SMP dan SMA PGRI Seririt dalam meluaskan wawasan dan cakrawala tentang Kurikulum 2013 dan implementasi pendidikan karakter bangsa dalam pembelajaran di kelas sehingga dapat digunakan sebagai pijakan dalam mengambil kebijakan tentang implementasi pendidikan karakter melalui pembelajaran di sekolah masing-masing serta sebagai dasar pembinaan kepada guru-guru dalam mengimplementasikan model pembelajaran sebagai yadnya sebagai wahana pendidikan karakter bangsa di dalam kelas sesuai dengan jiwa kurikulum 2013.
PELATIHAN MEMBUAT KOMPOS DARI LIMBAH PERTANIAN DI SUBAK ANAKAN DESA MAS KECAMATAN UBUD Wiratini, Ni Made; Maryam, Siti; Retug, Nyoman; Lasia, Ketut
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.056 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v4i2.9607

Abstract

Indonesia merupakan negara agraria yang mayoritas penduduknya adalah petani. Namun realitanya Indonesia merupakan pengimpor beras terbesar di dunia (14% dari beras yang diperdagangkan di dunia), diikuti Banggladesh (4%), dan Brazil (3%). Produksi padi Indonesia 64,4 juta ton tahun 2009, 66,47 juta ton tahun 2010, 65,76 juta ton tahun 2011, dan 69,05 juta ton pada tahun 2012. Luas sawah di Desa Mas adalah 140 Ha. Desa Mas terletak 3 km di sebelah selatan kota Kecamatan Ubud dan 5 km di sebelah barat kota Kabupaten Gianyar. Dilihat dari keadaan geografisnya, Desa Mas adalah desa yang subur dengan mayoritas mata pencahariannya dibidang pertanian padi dan pariwisata. Di Desa Mas terdapat kelompok tani padi Subak Anakan dan Subak Telaga. Subak Anakan memiliki anggota 60 orang dan semuanya laki-laki. Dari 60 anggota subak tersebut 10% merupakan petani penggarap. Luas garapan setiap petani 30 are sampai 1hektar. Tingkat pendidikan terakhir anggota Subak Anakan adalah 30 orang SMA, 25 orang SMP, 5 orang SD. Luas wilayah Subah Anakan adalah 32 Ha. Subak Anakan memiliki suhu udara 30-31 oC. Petani Subak Anakan sepanjang tahun terus menanam padi. Setiap tahun petani padi panen 3 kali. Kebutuhan pupuk urea setiap musim tanam 200-250 kg /Ha. Padi yang dihasilkan oleh Subak Anakan 4 - 5 ton per Ha. Padi yang dihasilkan dijual dipohonnya 50-100% dari luas garapan. Harga padi dipohonnya dijual Rp. 150.000-250.000 setiap are. Setiap panen, jerami padi dibakar, kadangkadang dibuang untuk mengejar musim tanam berkutnya.
IbM PERAJIN TAHU DAN TEMPE Rachmawati, Dewi Oktova; Maryam, Siti; Sastrawidana, I Dewa Ketut
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.55 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v4i2.9596

Abstract

Program pengabdian kepada masyarakat ini bermitra dengen 2 orang perajin tahu-tempe yaitu Pak Sahroni dan Ibu Jamilah yang keduanya merupakan perajin tahu-tempe yang berlokasi di lingkungan Tamansari, Kampung Baru, Singaraja. Berdasarkan hasil observasi langsung dan wawancara yang dilakukan oleh tim pengusul program dengan calon mitra program teridentifikasi beberapa permasalahan yang dihadapi oleh mitra dan disepakati untuk dicarikan solusinya. Beberapa permasalahan yang ada pada mitra antara lain. Metode pendekatan yang akan dilakukan berdasarkan kesepakatan dengan mitra adalah: 1) Penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan dan kesehatan kerja, 2) pelatihan untuk meningkatkan keterampilan mitra program untuk memanfaatkan limbah samping menjadi produk yang bernilai ekonomis, 3) Pelatihan tentang cara-cara penanganan limbah cair, dan 4) Pelatihan tentang managemen pemasaran. Untuk mensukseskan program IbM yang diusulkan, diperlukan tim pelaksana kegitan dari berbagai disiplin ilmu untuk memecahkan masalah mitra. Disiplin ilmu yang diperlukan adalah teknologi pangan, kesehatan, lingkungan, fisika material dan managemen pemasaran produk dengan bahasa inggris
PELATIHAN MANICURE, PEDICURE, DAN NAIL ART PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA Angendari, Made Diah; Mayuni, Putu Agus; Budhyani, I Dewa Ayu
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.391 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v4i2.9602

Abstract

Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja Bali adalah sekolah khusus untuk anak-anak Tunarungu. Tunarungu adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik permanen maupun tidak permanen. Di Sekolah ini terdapat siswa Sekolah Dasar 60 orang, Sekolah Menengah Pertama 60 orang dan Sekolah Menengah Atas 12 orang. Mereka pada umumnya sering dianggap kurang memiliki rasa percaya diri dan cenderung menutup diri dari lingkungannya. Mereka perlu bekal ketrampilan untuk kelangsungan hidupnya setelah lulus dari sekolah. Kurangnya ketrampilan dalam bidang kecantikan yang berorientasi pada kesiapan mencari kerja, sedangkan peralatan kecantikan yang tersedia cukup memadai untuk menunjang bidang tersebut. Khalayak sasaran yang trategis untuk masalah ini adalah siswa Sekolah Luar Biasa bagian B Singaraja, yang sedang mengenyam pendidikan SMP sebanyal 15 orang dan SMA 12 orang. Dipilihnya siswa setingkat SMP dan SMA, sebab mereka tergolong usia yang sangat produktif baik dilihat dari kecepatan kerja, kecepatan belajar, tingkat antusiasme, memilki daya kreativitas yang tinggi, mereka sudah memiliki ketrampilan memadai untuk tumbuh menjadi insan mandiri dan produktif. Pengabdian masyarakat pernah dilaksanakan di SLB pada tahun 2012 dan 2013. Untuk tahun 2014 dari pihak sekolah baik kepala sekolah, guru dan siswa sangat mengharapkan diadakan pelatihan di bidang kecantikan yaitu manicure, pedicure, dan nail art. Berdasarkan analisis situasi di atas, dipandang perlu untuk memberdayakan anak-anak SLB Bagian B untuk meningkatkan ketrampilan di bidang kecantikan (manicure, pedicure, dan nail art).
IbM MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KECAMATAN PENEBEL Parwati, Ni Nyoman; Ariawan, I Putu Wisna
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.503 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v4i2.9608

Abstract

Tujuan kegitan P2M-IbM ini serta target khusus yang direncanakan meliputi empat hal sebagai berikut. (1) Teridentifikasinya konsep-konsep matematika yang esensial yang bisa diajarkan dengan lebih mudah kalau menggunakan media pembelajaran matematika inovatif (berbasis ICT). Sebagai kriterianya adalah minimal 25% konsep matematika esensial dapat dibuatkan media berbasis ICT. (2) Adanya kelompok-kelompok kerja Guru Matematika (KKG) dengan kemampuan IPTEKS terapan dalam memproduksi media pembelajaran matematika berbasis ICT. Sebagai kriterianya adalah minimal 60% dari guru mitra memiliki pengetahuan yang ‘cukup’ dalam memproduksi media pembelajaran matematika berbasis ICT. (3) Adanya produk media pembelajaran matematika berbasis ICT yang eksploratif untuk memfasilitasi siswa belajar secara aktif, menyenangkan, dan dilengkapi dengan petunjuk penggunaannya, dengan target produksi media pembelajaran minimal 4 jenis konsep matematika SD dan SMP dalam bentuk CD media pembelajaran matematika eksploratif dengan kualitas baik. Media yang dirancang menggunakan software Geogebra. (4) Adanya peluang untuk mengembangkan jiwa kewirahusahaan, dengan memproduksi berbagai media pembelajaran matematika inovatif berbasis ICT yang memiliki nilai jual. Metode yang dipakai dalam mencapai tujuan tersebut, adalah sebagai berikut. (1) Pembentukan/Pembinaan kelompok kerja guru (KKG) matematika, yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan pembelajaran matematika dan mampu menjadi wahana dalam memfasilitasi pengembangan profesionalisme para guru di pedesaan. (2) Memberikan pelatihan kepada para guru untuk merancang media pembelajaran matematika berbasis ICT menggunakan software Geogebra dan mengimplementasikannya dalam kegiatan pembelajaran. (3) Menambah wawasan para guru terkait dengan pengelolaan KKG secara efektif dan optimal. Proses desain/perancangan media pembelajaran matematika berbasis ICT meliputi dua tahap utama, yaitu: tahap analisis kebutuhan dan tahap produksi media dengan IPTEKS terapan. Hasil yang dicapai dari pelaksanaan IbM ini adalah telah dibentuk 7 kelompok kerja guru dengan masing-masing anggota sebanyak 4 sampai 9 orang yang dibentuk berdasarkan distribusi lokasi sekolah. Media pembelajaran matematika yang dirancang dalam program IbM ini adalah media berbasis ICT menggunakan software GeoGebra.
IbM SONGKET JINENGDALEM Adiputra, Pradana; Susila, Agus Jana; Darmawiguna, Mahendra
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.691 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v4i2.9597

Abstract

Songket merupakan jenis kain hasil tenunan tradisional yang setiap daerah memiliki ciri khas dan corak sendiri, tak terkecuali songket Bali. Sampai saat ini songket Bali yang sangat dikenal oleh masyarakat luas baik dalam dan luar negeri adalah yang dihasilkan oleh Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Karangasem, sedangkan songket yang dihasilkan oleh Kabupaten Buleleng kalah bersaing di pasaran karena disebabkan desain motif, produksi dan pola pemasaran dan promosi yang lebih baik secara kualitas dan kuantitas. Desa Jinengdalem oleh beberapa masyarakat Bali khususnya masyarakat Buleleng mengenalnya sebagai desa penghasil kerajinan tenun songket yang sangat dikenal. Harga bahan yang terus naik, sementara harga songket yang terus menurun sehingga minat pengrajin songket di desa ini untuk menggeluti usaha tersebut juga ikut menurun.tak adanya pola produksi dan pemasaran produksi songket yang efektif dan rendahnya harga jual tenun songket sebagai bagian dari kurang pahamnya manajemen produksi dan perencanaan bisnis pengrajin turut berkontribusi akan turunnya produksi songket. Dengan tujuan dan metode kegiatan IbM yang telah dibuat maka telah dilaksanakan kegiatan pengabdian yaitu pembentukan pola kemitraan pengrajin dengan pemerintah daerah melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Propinsi/Kabupaten dengan dibuatnya sentra industri songket Jinengdalem, pemberdayaan pengrajin tenun songket melalui penguatan pemasaran produksi tenun songket melalui dibuatnya media informasi dan teknologi web songket Jinengdalem, pendampingan dan pelatihan perencanaan bisnis usaha tenun songket kepada para pengrajin melalui penyusunan buku panduan perencanaan bisnis, pendampingan dan pelatihan pembukuan (akuntansi) sederhana bagi para pengrajin dengan disusunnya buku pembukuan (akuntansi) sesderhana dan melakukan penyusunan Buku Profil “Songket Jinengdalem”
IbM Calon Pengusaha Produk Makanan Berbasis Rumput Laut di Nusa Penida Oviantari, Made Vivi; Sukerti, Ni Wayan; Parwata, I Putu
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.431 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v4i2.9603

Abstract

Tujuan umum Program Ipteks bagi Masyarakat (IbM) ini adalah memberdayakan potensi yang dimiliki oleh kelompok tani rumput laut di Nusa Penida. Target program IbM ini adalah terbentuknya unit usaha yang mengembangkan produk makanan dari bahan baku rumput laut sebagai oleh-oleh khas dari Nusa Penida. Secara khusus, program ini bertujuan untuk melatih dua kelompok tani rumput laut dari Nusa Penida menjadi pengusaha produk makanan khas dari rumput laut. Produk makanan yang akan diproduksi adalah kerupuk rumput laut yang akan dikembangkan oleh mitra I dari kelompok tani Tunas Harapan di Desa Ped dan dodol rumput laut yang akan dikembangkan oleh mitra II dari kelompok tani Merta Sari di Desa Nyuh Kukuh. Pelatihan akan diberikan mulai dari teknik produksi, pengemasan, pemasaran, sampai pada teknik manajemen usaha. Metode yang akan diterapkan untuk mencapai tujuan/target program IbM ini adalah kombinasi dari beberapa pendekatan yaitu melalui penyuluhan, pelatihan, pendampingan, serta pemberian bantuan peralatan produksi. Luaran utama kegiatan ini adalah 1) kerupuk rumput laut yang renyah, gurih dan bercita rasa khas rumput laut yang dikembangkan oleh kelompok tani Tunas Harapan di Desa Ped dan 2) dodol rumput laut yang bertekstur kenyal, lembut dan beraroma khas rumput laut yang dikembangkan oleh kelompok tani Merta Sari di Desa Nyuh Kukuh. Kedua produk tersebut juga bisa dikemas dengan baik sehingga dapat dijadikan sebagai oleh-oleh khas Nusa Penida. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah 1) bantuan peralatan produksi yang diberikan sangat membantu dan cukup memadai bagi kedua kelompok tani tersebut dalam melakukan proses produksi. 2) Pelatihan yang diberikan telah memberikan kemampuan terampil bagi kedua kelompok tani tersebut untuk membuat produk yang berkualitas dari rumput laut. 3) Setelah diberikan pelatihan dalam mengemas hasil produksi secara menarik, pihak mitra mampu memberikan ciri khas yang dapat meyakinkan calon pembeli.
PEMANFAATAN JEJARING SOSIAL FACEBOOK DALAM INFORMATION SHARING BAGI PENGELOLA PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN BULELENG Utami, Ni Putu Pramita; Purwa, Ida Bagus Gede; Suparmini, Kadek Etik
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.605 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v4i2.9609

Abstract

Penggunaan facebook sebagai media sosial sangat digemari terutama oleh kalangan muda untuk pertemanan, update status terkini sampai ajang komersial. Situs sosial ini menawarkan suatu ikatan yang relevan antar individu yang dibangun dibawah group atau kelompok tertentu untuk berbagi informasi. Fenomena berbagi informasi atau dalam istilah asingnya information sharing melalui facebook sangat digemari generasi muda saat ini karena informasi dapat tersebar dengan cepat dan mudah. Berdasarkan hasil pengamatan, pengguna facebook sangat banyak baik dari tingkat sekolah dasar sampai jenjang pendidikan tinggi. Hampir seluruh siswa sudah terdaftar pada akun facebook tersebut. Potret seperti inilah yang menginspirasi Utami (2011) untuk memanfaatkan facebook sebagai media notifikasi bagi pemustaka di perpustakaan Undiksha. Hasil penelitian Utami (2011), menyatakan facebook sangat efektif dalam pemberian notifikasi pengembalian buku bagi pemustaka. Dari 100 orang responden, rerata 95% pemustaka menyatakan bahwa program notifikasi melalui facebook sangat relevan, efektif, akurat dan memuaskan. Berdasarkan hasil ujicoba, menunjukkan bahwa tingkat keterlambatan pemustaka dapat ditekan sedemikian rupa sampai 11,2% dari angka 85% sebelumnya. Pemustaka sangat menyukai perpustakaan menggunakan situs jejaring sosial facebook dalam memberikan layanan. Sehingga sikap terhadap notifikasi melalui facebook sangat positif. Dalam ujicoba tersebut tanpa disadari terjadi interaksi antara perpustakaan sebagai agen informasi dan pemustaka sebagai konsumennya. Tidak jarang pemustaka yang sudah diundang sebelumnya menjadi group FB perpustakaan Undiksha, bertanya seputar koleksi yang dapat menunjang referensi ilmiah dalam pembuatan tugasnya dan bertanya masalah teknis layanan di perpustakaan Undiksha.
PELATIHAN PEMBELAJARAN PENJASORKES BERBASIS BLENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENGAJAR GURU-GURU PENJASORKES SD SE-KOTAMADYA DENPASAR Satyawan, I Made; Sudarmada, I Nyoman; Muliarta, I Wayan
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.837 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v4i2.9599

Abstract

Pendidikan Jasmani adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kebugaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis. Agar para pengajar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan kesehatan pada berbagai jenjang sensitif terhadap perkembangan pengetahuan tentang pembelajaran masa depan, diperlukan serangkaian kegiatan untuk mengembangkan pembelajaran. Kegiatan ini sangat urgent dilakukan untuk memfasilitasi upaya peningkatan kualitas pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran berbasis blended learning. Dengan pembelajaran berbasis blended learning akan memudahkan bagi pebelajar (learner) untuk mengakses pembelajaran penjas dengan menggunakan berbagai modus belajar. Melalui pembelajaran berbasis blended learning juga akan meningkatkan keterampilan soft skill (keterampilan memanfaatkan teknologi informasi) bagi pelajar dan mahasiswa. Melalui Pembelajaran Berbasis blended learning akan membangun jembatan antara konteks pembelajaran yang bersifat teaching-based, instructor-mediated ke arah konteks pembelajaran yang bersifat learning-based. Keuntungan yang akan diperoleh melalui pembelajaran ini terutama untuk menyediakan sumber-sumber belajar bagi mahasiswa yang berpeluang untuk mengembangkan setiap individu mencapai kemampuan optimal dalam keterampilan hard skill maupun soft skill.
IbM KELOMPOK WANITA NELAYAN TIANYAR TIMUR Adnyani, Ni Ketut Sari; Sukerti, Ni Wayan; Wisnawa, I Gede Yudi
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.646 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v4i2.9605

Abstract

Tujuan utama kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui program Ipteks bagi Masyarakat (IbM) ini adalah untuk:1) Meningkatkan pemenuhan taraf kesejahteraan masyarakat pesisir terkait dengan keberadaan hasil tangkapan ikan yang diharapkan mampu menopang kehidupan anggota kelompok. 2) Meningkatkan penciptaan lapangan pekerjaan baru, ditinjau dari segi pelaksanaannya dapat menyerapan tenaga kerja lebih meluas dan diorganisir sesuai kesepakatan dan ketentuan bersama. 3) Meningkatkan kemampuan bekerjasama dalam kelompok, Kelompok Wanita Nelayan Tianyar Timur yang di dalamnya tergabung kumpulan wanita nelayan mengorganisir anggotanya untuk bekerjasama sesuai dengan kesepakatan dan ketentuan bersama untuk membangun program wirausaha mandiri dari kalangan perempuan pesisir, dan terdapat pula pembagian tugas yang jelas dalam kelompok yang diatur dan disepakati melalui ketentuan bersama. 4) Menyediakan wadah pemasaran produksi yang sifatnya koordinatif melibatkan kelompok wanita nelayan termasuk menginventarisasi jenis sarana dan prasarana pendukung yang akan diperlukan dalam pemasaran ikan sehingga dapat melahirkan usaha bersama kelompok (UBK) yang sifatnya rintisan; dan 5) Meningkatkan target sasaran marketing programme, pemasarannya dapat dikategorikan dalam 2 jenis, yaitu berupa bahan baku tangkapan dan olahan kuliner. Untuk kepentingan pencapaian tujuan program ini, maka dilakukan model pendampingan pengurusan SIUP merupakan kombinasi kegiatan antara bidang hukum, tata boga dan budidaya kelautan, serta keseluruhan proses transfer iptek yang telah dilaksanakan dengan pola pelatihan maupun pendampingan kepada wanita nelayan desa Tianyar Timur dan pengelolaan manajemen usaha secara terpadu dan terarah sehingga peserta pelatihan mendapatkan informasi yang jelas dan utuh mengenai hakekat pemberdayaan masyarakat dari segi pengetahuan dan keterampilan pengelolaan komoditi pesisir secara produktif dan tepat guna. Pelaksanaan program dikemas dalam 3 (tiga) tahapan yakni: alur pelaksanaan program IbM ini dimulai dari, 1) Tahap persiapan, 2) tahap pelaksanaan, dan 3) tahap evaluasi.Hasil kegiatan menunjukkan tingkat partisipasi yang tinggi dari mitra dalam pelaksanaan pelatihan dan pendampingan Tata Boga, diklat pengelolaan kawasan pesisir bagi nelayan,serta pengurusan ijin usaha perdagangan (SIUP).

Page 1 of 2 | Total Record : 12