cover
Contact Name
Dede Salim Nahdi
Contact Email
salimnahdi15@gmail.com
Phone
+6285224977367
Journal Mail Official
educatio@unma.ac.id
Editorial Address
Gedung FKIP Universitas Majalengka Jl. KH. Abdul Halim No. 103 Majalengka 45418
Location
Kab. majalengka,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Educatio FKIP UNMA
Published by Universitas Majalengka
ISSN : 24599522     EISSN : 25486756     DOI : http://dx.doi.org/10.31949/je
Core Subject : Education,
Major issues in Teaching, Teaching Assesment , Learning Media, Development Subject of Education, and Management of Education.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 63 Documents
BAHAN AJAR TEMATIK BERBASIS MODEL PROJECT BASED LEARNING UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR Feni Suci Nurfalah
Jurnal Educatio Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/je.v1i2.1638

Abstract

Pembelajaran tematikterpadu di Sekolah dasar pada hakikatnya merupakanmodel pembelajaran terpadu, yaitusuatu model pembelajaran yangmemungkinkan siswa baik secaraindividual maupun kelompok aktifmencari, menggali, dan menemukan. Saat ini pembelajaran tematik di Sekolah Dasar belum maksimal. Dalam penerapan kurikulum 2013, guru-guru di sekolah tersebut beranggapan bahwa buku guru dan buku siswa merupakan satu-satunya buku yang menjadi patokan. Padahal dalam buku guru maupun buku siswa cakupan materi dalam bahan ajar tersebut masih sedikit. Untuk mengatasi permasalahan di atas, perlu dilakukan bahan ajar siswa yang sesuai kriteria penyusunan bahan ajar. Salah satu model pembelajaran yang cocok untuk bahan ajar adalah dengan menggunakan model PJBL. Bahan ajar berbasis PJBL sangat penting dilakukan agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Bahan ajar ini berfungsi sebagai alat bantu dalam pelaksanaan pembelajaran. Bahan ajar ini diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi sehingga memperoleh hasil yang baik.
A POLITENESS STRATEGIES IN SPEECH ACTS OF DIRECTIVES IN A MOVIE ENTITLED “PRINCESS DIARIES” BY GARY MARSHALL. rahma ilyas
Jurnal Educatio Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/je.v2i2.486

Abstract

A POLITENESS STRATEGIES IN SPEECH ACTS OF DIRECTIVES IN A MOVIE ENTITLED “PRINCESS DIARIES” BY GARY MARSHALL.Rahma Ilyas, S.S, M.HumUNIVERSITAS MAJALENGKA  ABSTRACT The research conducts a research of politeness strategies used in the movie entitled “Princess Diaries” by Gary Marshall. This movie tells about a freak girl, Mia, Who surprisingly knows that she is a princess. Therefore, her grandma, Queen Clarisse, has to teach her how to act and speak in front of people or in other word how to behave politely. Consequently, there are varieties of politeness strategies used in the movies. Based on the research background above, the major problem of the researchis to study Politeness strategies in the movie “Princess Diaries” This problem is then separated into:What kinds of politeness strategy are exploited by the characters in “Princess Diaries, How is the politeness strategy employed by the characters in “Princess Diaries, Why is the politeness strategy chosen by the characters in “Princess Diaries”?Finally, dimension of sociolinguistics will be used to describe the speaker’s reason in using certain politeness strategy.From the movie, 71 data containing variety of politeness strategies are found and they are transcribed into 33 dialogues. From the total data, 10 data are taken to be analyzed based on the consideration of form, social dimension, tone and domain. Since a dialogue can contain more than one politeness strategy, the data are transcribed into 10 dialogues. The researcher finds Five types of politeness strategies in the movie. They are bald on record, positive politeness, negative politeness, off record and say nothing strategy.     This research can also be dug up more by adding the analysis of different address from in the politeness strategy. Nevertheless, there are many areas of the Politeness strategies which have not been studied yet. Keywords: directivesspeech acts, strategy, accuracy, acceptability, readability.
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN DI AIR DAN DAYA TAHAN DENGAN LARI TERHADAP KEMAMPUAN LARI JARAK MENENGAH 800 METER Zezen Nasihin
Jurnal Educatio Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/je.v3i2.1626

Abstract

Dalam melakukan gerakan lari jarak menengah, yang terkait dengan gerakan utama adalah panjang tungkai, panjang lengan, panjang togok, yang secara bersama-sama berperan terhadap hasil lari jarak menengah. Tapi hal tersebut tidak akan lepas dari latihan yang baik dan teratur, jika ingin mencapai hasil yang maksimal. Ada tiga macam rumusan masalah yang penulis tetapkan yang berkisar pada apakah ada pengaruh latihan daya tahan di air terhadap kemampuan lari jarak menengah,apakah ada pengaruh latihan daya tahan dengan lari terhadap kemampuan lari jarak menengah,berapa besar pengaruh latihan daya tahan di air  dan daya tahan dengan lari terhadap kemampuan lari jarak menengah.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan daya tahan di air terhadap kemampuan lari jarak menengah, untuk mengetahui pengaruh latihan daya tahan dengan lari terhadap kemampuan lari jarak menengah, untuk mengetahui pengaruh perbandingan latihan daya tahan di air dan latihan daya tahan dengan lari terhadap kemampuan lari jarak menengah.  Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan sistem (SPSS) release. Dilaksanakan selama 14 kali pertemuan, dengan menggunakan pola test awal dan test akhir kelompok latihan daya tahan di air dan kelompok latihan daya tahan dengan lari dan sampel yang digunakan 10 orang kelompok latihan daya tahan di air dan 10 orang kelompok latihan daya tahan dengan lari.  Dalam penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa kelompok daya tahan di air dapat meningkatkan kemampuan lari jarak menengah 800 m, hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata peningkatan  hasil belajar lari dengan latihan daya tahan di air yang diberikan kepada kelompok A (latihan daya tahan di air)  sebesar 3,99 menit atau 8,0 poin dari rata-rata 60,5 poin pada tes awal menjadi 68,5 poin pada tes akhir.dan untuk Kelompok B (latihan daya tahan dengan lari) memperoleh hasil rata-rata sebesar 2,98 menit atau 10,5 poin dari rata-rata 63,0 poin pada tes awal menjadi 73,50 poin pada tes akhir.
STUDI ANALISIS KONDISI VO2MAX ATLET FUTSAL PUTRI UNIVERSITAS MAJALENGKA DIHUBUNGKAN DENGAN PRESTASI Indra Yogi
Jurnal Educatio Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/je.v3i2.1286

Abstract

AbstractThrough futsal, young people gain many benefits, especially in terms of good physical, mental and social growth. The goal of people doing futsal is basically the same, namely to get pleasure, get physical fitness and to achieve optimal performance. This research is a type of descriptive study, which aims to determine the condition of VO2Max futsal athletes of the University of Majalengka and is associated with futsal achievements as they are without giving any prior treatment. The problem that occurs in female Futsal athletes at Majalengka University is the decreased level of athlete VO2Max conditions. The purpose of this study was to determine the level of VO2Max condition for female Futsal athletes regarding aerobic endurance or VO2Max. The population in this study were all female futsal athletes, amounting to 20 people. Data is collected by doing a bleep test or MFT. From the analysis of the data obtained VO2Max results. The results of the study are aerobic endurance, the average VO2max owned by Female Futsal athletes at Majalengka University is 36.35. Where 3 people (15%) are categorized as good, 11 people (55%) are categorized as moderate and 6 people (30%) are categorized as poor. Overall physical condition (VO2Max) possessed by Majalengka University Women's Futsal athletes can be categorized as Moderate (36,35).Keyword: VO2Max, futsal athletes AbstrakMelalui olahraga futsal para remaja memperoleh banyak manfaat, khususnya dalam hal pertumbuhan fisik, mental dan social yang baik. Tujuan orang melakukan permainan futsal pada dasarnya sama yaitu untuk mendapatkan kesenangan, mendapatkan kesegaran jasmani dan untuk mencapai prestasi yang optimal. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif, yang bertujuan mengetahui kondisi VO2Max atlet futsal Putri Universitas Majalengka dan dihubungkan dengan prestasi futsal seperti apa adanya tanpa memberikan perlakuan terlebih dahulu. Masalah yang terjadi pada atlet Futsal Putri Universitas Majalengka adalah menurunnya tingkat kondisi VO2Max atlet. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kondisi VO2Max atlet Futsal Putri yang berkenaan dengan daya tahan aerobic atau VO2Max. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet futsal Putri yang berjumlah 20 orang. Pengambilan data dilakukan dengan cara melakukan bleep tes atau MFT. Dari analisis data diperoleh hasil VO2Max. Hasil penelitian yakni  daya tahan aerobic, rata- rata  VO2max  yang  dimiliki  oleh  atlet  Futsal Putri Universitas Majalengka adalah  36,35. Dimana 3 orang (15 %) dikategorikan baik, 11orang (55%) dikategorikan sedang dan 6  orang  (30%)  dikategorikan  kurang.  Secara  keseluruhan  kondisi  fisik  (VO2Max) yang dimiliki oleh atlet Futsal Putri Universitas Majalengka dapat dikategorikan Sedang (36,35).Kata Kunci: VO2Max, Atlet futsal
ANALISIS PEMAHAMAN MEMBACA MELALUI TEKNIK MEMBACA CEPAT Risma Khairun Nisya
Jurnal Educatio Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/je.v2i1.1621

Abstract

Membaca merupakan suatu aktivitas yang memerlukan konsentrasi tinggi untukmencapai pemahaman maksimal. Dalam penelitian ini penulis merumuskan masalah bagaimana kecepatan membaca mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan bagaimana hasil pemahaman terhadap bacaannya. Sebagai upaya untuk mencapai tujuan membaca, beragam teknik membaca dapat dilakukan. Salah satu teknik yang membutuhkan tingkat keterampilan lebih adalah teknik membaca cepat. Teknik tersebut menuntut tingkat kecepatan tertentu dalam membaca, tanpa menghilangkan tujuan utama membaca, yaitu memahami makna kata dalam bacaan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif serta teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui metode observasi, tes, dan pemahaman isi. Teknik pengolahan data menggunakan analisis uji beda.
MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DALAM DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR Nani Nurul Aini
Jurnal Educatio Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/je.v3i2.1644

Abstract

Pendidikan merupakan serangkaian usaha manusia yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan, mengembangkan potensi dan merubah tatanan tingkah laku sebaik mungkin supaya menjadi manusia yang seutuhnya. Kurikulum merupakan salah satu penentu keberhasilan proses pendidikan. Kurikulum pendidikan di Indonesia mencakup beberapa bidang studi, salah satunya bidang studi matematika. Bidang studi matematika merupakan  ilmu dasar bagi mata pelajaran lainnya karena bidang studi matematika ini diperlukan dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan perhitungan. Matematika sebagai ilmu dasar perlu dikuasai dengan baik oleh siswa, terutama sejak usia sekolah dasar melalui proses pembelajaran. Dalam hal ini guru berperan aktif dalam membantu siswa menguasai materi matematika melalui proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang diharapkan adalah memberikan kesempatan  kepada siswa untuk berpartisipasi aktif  dan mampu meningkatkan pemahaman siswa tentang apa yang dipelajari sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan tujuan pembelajaran  tercapai. Salah satu bentuk usaha guru untuk membantu siswa menguasai materi dan meningkatkan kualitas pembelajaran dengan melakukan pendekatan kepada peserta didik melalui salah satu model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan yaitu pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match adalah model pembelajaran mencari pasangan, model ini dapat memupuk kerjasama siswa dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu yang ada ditangan mereka, aktifitas belajar siswa akan menjadi lebih menarik karena adanya unsur permainan dan menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan akan memicu daya tarik siswa sehingga dapat menjadikan siswa aktif, siswa yang aktif akan dapat menumbuhkan dan mengembangkan kreatifitasnya sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai secara optimal
Hubungan Anxiety dengan Keterampilan Pitcher Softball (Suatu Studi Kejuaraan Softball Gorgeous Cup 2012) Brio Alfatihah Rama yudha
Jurnal Educatio Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/je.v3i1.447

Abstract

AbstractIn an athlete not only requires mastery of techniques, tactics and strategies, but psychological factors also greatly affect the success of an athlete. Likewise, a pitcher not only has the ability to throw well, but must be supported by a good mental well. In this case the competitive world of sports is often faced with various kinds of match situations which can cause anxiety or anxiety in a pitcher that will affect the skill in throwing. Therefore, research needs to be done about anxiety with pitcher skills. The purpose of this study was to determine whether there was a significant relationship between anxiety and pitcher skills. The method used in this research is descriptive method with the aim to describe the events that occur at the present time. Data were collected using a questionnaire and Earned Run Avarage (ERA) of 25 pitchers who took part in the 2012 Gorgeous Cup XII Championship. Twenty-five pitchers or samples were selected using the Purposive Sampling technique. It is suspected that there is a relationship between anxiety and pitcher skills. The results of data processing and analysis prove that there is a significant relationship between anxiety and pitcher skills. This means that anxiety influences pitcher skills. Based on these results it is suggested to the coaches that the program is made not only focused on physical training but also really pay attention to the athlete's mental state by making a mental training program. In addition, athletes to stay focused and concentrated in each match because it will make it easier to master the movement skills Keyword: Anxiety, Skills, Pitchers, Softball AbstrakDalam  diri  seorang  atlet  tidak  hanya  dibutuhkan  penguasaan  teknik,  taktik  dan strategi saja, tetapi faktor psikologi juga sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan seorang atlet. Begitu pula dengan seorang pitcher tidak hanya memiliki kemampuan dalam melempar dengan baik saja, tetapi harus didukung oleh mental yang baik pula. Dalam hal ini dunia olahraga yang bersifat kompetitif sering dihadapkan dengan berbagai macam situasi pertandingan yang dapat menyebabkan timbulnya kecemasan atau anxiety dalam diri seorang pitcher yang akan mempengaruhi terhadap keterampilan dalam melempar. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai anxiety dengan keterampilan pitcher. Tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui  ada  tidaknya  hubungan  yang signifikan  antara  anxiety  dengan  keterampilan  pitcher.  Metode  yang  digunakan  dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan tujuan untuk menggambarkan peristiwa yang terjadi pada saat sekarang. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket dan Earned Run Avarage (ERA) terhadap 25 orang pitcher yang mengikuti Kejuaraan Gorgeous Cup XII 2012. Kedua puluh lima pitcher atau sampel dipilih dengan menggunakan teknik sampel bertujuan (Purposive Sampling). Diduga ada hubungan antara anxiety dengan keterampilan pitcher. Hasil pengolahan dan analisis data membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan  antara  anxiety  dengan  keterampilan  pitcher.  Hal  ini  berarti  bahwa  anxiety memberikan   pengaruh   terhadap   keterampilan   pitcher.   Berdasarkan   hasil   tersebut disarankan kepada para pembina agar program yang dibuat tidak hanya terfokus pada latihan fisik saja tetapi juga benar-benar memperhatikan kondisi mental atletnya dengan membuat program latihan mental. Selain itu, atlet agar tetap fokus dan konsenstrasi pada tiap pertandingan karena akan memudahkan menguasai keterampilan gerak.Kata Kunci: Anxiety, Keterampilan, Pitcher, Softball.
HUBUNGAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN SOSIAL GURU PENJAS TERHADAP HASIL BELAJAR PENJAS PADA SISWA KELAS V SD DI KECAMATAN TALAGA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2018. Riza Sukma Fauzi
Jurnal Educatio Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/je.v4i2.1275

Abstract

Latar belakang yang mendasari penelitian ini adalah hasil belajar siswa masih rendah, guru sering kali datang terlambat. guru kurang tegas, guru tidak memilki tanggung jawab yang tinggi dan guru tidak mau berkomunikasi dengan yang lain. Rumusan masalah penelitian yang akan peneliti lakukan adalah untuk menjawab permasalahan yaitu (1) Apakah ada hubungan  kompetensi kepribadian guru penjas terhadap hasil belajar penjas pada siswa kelas V (2) Apakah ada hubungan  kompetensi sosial guru penjas terhadap hasil belajar penjas pada siswa kelas V (3) Apakah ada hubungan  kompetensi kepribadian dan sosial guru penjas terhadap hasil belajar penjas pada siswa kelas V. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui hubungan kompetensi kepribadian guru penjas terhadap hasil belajar penjas pada siswa kelas V. (2) kompetensi sosial guru penjas terhadap hasil belajar penjas pada siswa kelas V dan (3) Untuk mengetahui hubungan kompetensi kepribadian dan sosial guru penjas terhadap hasil belajar penjas pada siswa kelas V. Hipotesis penelitian ini ada 3 yaitu (1) Terdapat hubungan yang signifikan kompetensi kepribadian guru penjas terhadap hasil belajar penjas pada siswa kelas V.(2) Terdapat hubungan yang signifikan kompetensi sosial guru penjas terhadap hasil belajar penjas pada siswa kelas V dan (3) Terdapat hubungan  kompetensi kepribadian dan sosial guru penjas terhadap hasil belajar penjas pada siswa kelas V. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian kali ini  adalah metode penelitian deskriptif. Untuk membantu pengolahan data dalam penelitian ini digunakan program komputer SPSS versi 16.   Dari hasil perhitungan statistik maka disimpulkan: Kompetensi kepribadian berkontribusi positif terhadap prestasi belajar. Hasil tersebut diperkuat dari hasil pengujian dimana nilai korelasi antara nilai Kompetensi Kepribadian   dan nilai prestasi belajar  adalah = 0,972. Kompetensi sosial berkontribusi positif terhadap prestasi belajar. Hasil tersebut diperkuat dari hasil pengujian dimana nilai korelasi antara nilai Kompetensi sosial   dan nilai prestasi belajar  adalah = 0, 968. Ada hubungan kompetensi kepribadian  dan sosial  terhadap prestasi belajar. Hal ini didasarkan dari nilai t hitung= 321,975  lebih besar dari t table  = 3,252. Kata kunci : kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, hasil belajar penjas
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Rosi Siti Rosidah
Jurnal Educatio Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/je.v1i2.1639

Abstract

Didalam zaman yang semakin cepat maju menuntut sumber daya manusia harus siap bersaing dalam hal apapun. Dengan demikian, bisa mempengaruhi dalam aspek pendidikan. Aspek tersebut merupakan aspek yang sangat penting bagi siswa yang dapat mengubah pemikiran yang luas. Dalam kehidupannya seorang siswa harus mempunyai modal yakni kemampuan siswa untuk mengetahui hal-hal yang bersifat dasar. Dalam hal ini, pembelajaran IPS khususnya di sekolah dasar sebagai dasar pembentuk kepribadian individu-individu yang dapat melatih kemampuan potensi yang telah dimiliki. Pembelajaran dapat dikatakan berhasil bisa dilihat dengan adanya perubahan dalam aspek pengetahuan, sikap atau keterampilan dalam diri siswa. Peran guru dalam pendidikan merupakan langkah utama untuk mencerdaskan siswa-siswa, karena proses pembelajaran bergantung pada siapa yang menyampaikan. Dengan demikian, berdasarkan kenyataannya masih banyak ditemukan permasalahan yang berkaitan dengan hasil belajar siswa, akhirnya hasil belajar pun masih rendah belum menunjukkan hasil yang optimal. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan diatas, maka perlu adanya peningkatan hasil belajar yaitu dengan menggunakan model scramble. Dalam model ini, diharapkan siswa mampu berpikir secara bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan dengan mencari tahu jawaban yang cocok yang telah disediakan, sehingga siswa terlibat aktif dan fokus dalam pembelajaran. Dalam model ini dapat memberikaan pengalaman secara langsung. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu adanya tindakan guru untuk menerapkan model pembelajaran yang dapat meningkatakan hasil belajar pada mata pelajaran IPS.
TEACHING ENGLISH TO YOUNG LEARNERS USING PUPPET: A CASE STUDY IN ONE OF PRIMARY SCHOOLS IN SUMEDANG REGION Raynesa Noor Emiliasari
Jurnal Educatio Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/je.v1i1.264

Abstract

Teaching English to young learners has its own challenges, especially in Indonesia where English is categorized as Foreign Language. Teachers of young learners should provide the care necessary to meet young learners’ needs so that they can thrive and focus on their learning (Linse, 2005:2). This study aims to investigate the use of puppet in teaching English at primary school and to seek the teacher’s and students’ respond and enthusiasm toward the use of puppet in teaching English. The research method used in this study was a case study conducted in one of the primary schools in Sumedang region on students whose the L1 is Sundanese. The results of the study reveals that with the puppet media teaching English to young learners become more interesting and enjoyable. The students are more comfortable, enthusiastic and confident in sharing their ideas. The teacher was assissted with the puppet to deliver the material. The study used classroom observation to gather the data related to the teaching-learning process; teacher’s and students’ interview to find out their respond and enthusiasm toward puppet in teaching English. The findings recommended English teachers of young learners to use the puppet in their teaching-learning process. Keywords: teaching english, young learners, puppet.