cover
Contact Name
Mohammad Haikal
Contact Email
qamrahaikal@gmail.com
Phone
+6282113457287
Journal Mail Official
shibghah@stai-alwashliyahbna.ac.id
Editorial Address
Jl. Al-Washliyah No. 1 Lam Ara - Rukoh, kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies
Published by STAI Al-Washliyah
ISSN : 27156400     EISSN : 27233286     DOI : -
SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies is an interdisciplinary, open access and scholarly journal published by STAI Al-Washliyah Banda Aceh incorporation with KOPERTAIS Wilayah 5 Aceh. Its establishment is aimed at communicating current issues on multidisiplinary study of Muslim societies. As a credible place for researchers, Shibghah warmly welcomes manuscripts on education, law, islamic economic, and finance, from scholars of related discipline to serve a wide range of interests of thoughtful readers.. This journal is published biannually in June and December. The journal is currently indexed and/or included by Google Scholar, etc. Office at Rukoh Kotamadya Banda Aceh, Provinsi Aceh. Email: journal.shibghah@gmail.com
Articles 64 Documents
Penyandang Autisme Sebagai Subjek Hukum Dalam Konteks Taklif via nurjannah
SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies Vol 2, No 2 (2020): SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies
Publisher : STAI Al-Washliyah Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketika manusia menginjak usia dewasa (baligh) mempunyai permanensi keahlian melaksanakan secara sempurna. Hanya saja terkadang ada beberapa penghalang dalam keahlian tersebut, di antaranya adalah penghalang samawi yang tidak dapat diusahakan oleh manusia, seperti gila, kurang akal, dan lupa. Anak berkebutuhan khusus (autis) dalam ushul fiqih, kondisi seperti ini dinamakan awaridh al-ahliyah yaitu kondisi yang menimpa seseorang sehingga akalnya berkurang atau hilang setelah sebelumnya sempurna. Adapun rumusan masalahnya adalah apakah penyandang autisme memiliki kemungkinan untuk dijadikan sebagai subjek hukum dan bagaimanakah jenis dari penyandang autisme yang dapat dan tidak dapat dijadikan sebagai mahkum alaih. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan, mengembangkan, dan membuktikan pengetahuan mengenai kecakapan autisme sebagai subjek hukum serta menemukan pemahaman mengenai pembebanan hukum bagi penyandang autisme serta kategori bagaimanakah yang dapat dijatuhkan taklif padanya. Jadi kesimpulannya adalah dalam kaitannya dengan taklif, penyandang autisme dengan kategori ringan dan asperger termasuk mampu untuk dibebani hukum untuk permasalahan ibadah. Dengan adanya pembiasaan dan intervensi lebih dalam, autisme dengan subtipe tersebut mampu cakap melakukannya secara perilaku, namun penulis tidak bisa mengetahui secara psikisnya, apakah autisme dengan subtipe tersebut paham sekali apa yang ditaklifkan kepadanya.
Pembelajaran PAI Menyenangkan dengan Penggunaan Strategi Teka-Teki Silang (Crossword Puzzle): Materi Iman Kepada Malaikat Allah untuk Anak Sekolah Dasar Nisa Khairuni
SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies Vol 3, No 1 (2021): SHIBGHAH: Journal Of Muslim Societies
Publisher : STAI Al-Washliyah Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini membahas mengenai penggunaan strategi Teka-Teki Silang (crossword puzzle):materi iman kepada Malaikat Allah untuk anak Sekolah Dasar, dimana melalui penggunaanstrategi ini pembelajaran PAI, materi Iman kepada malaikat akan lebih menyenangkan.Maka, tulisan ini bertujuan untuk mengetahui maksud dari pengunaan strategi teka-tekisilang (crossword puzzle), langkah-langkah penggunaan strategi teka-teki silang (crosswordpuzzle), manfaat dari penggunaan strategi teka-teki silang (crossword puzzle),pembelajaran PAI menyenangkan dengan penggunaan strategi teka-teki silang (crosswordpuzzle) pada materi iman kepada malaikat Allah untuk anak Sekolah Dasar, kelebihan dankekurangan dari penggunaan strategi teka-teki silang. Metode yang digunakan dalamtulisan ini melalui pengumpulan data dari berbagai literatur yang relevan denganpermasalahan yang dibahas dan dianalisis secara deskriptif. Oleh karena itu, untukmengatasi problema yang terjadi, penggunaan strategi ini sangat membantu anak ketikabelajar terutama anak Sekolah Dasar untuk menghilangkan rasa jenuh, rasa takut, danmenegangkan.
Analisis Peluang Digitalisasi Usaha dalam Pengembangan UMKM MUFLIHATUL FAUZA
SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies Vol 3, No 2 (2021): SHIBGHAH: Journal Of Muslim Societies
Publisher : STAI Al-Washliyah Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana para pelaku UMKM dapat bertahan menjalankan bisnisnya pada revolusi industry 4.0 saat ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dengan cara eksploratif, yang merupakan salah satu teknik pengumpulan data kualitatitf untuk mendapatkan data-data deskriptif. Kemudian metode analisa data berupa analisis SWOT yang kemudian di deskripsikan kedalam bentuk kualitatif. Berdasarkan hasil observasi, bahwa usaha pada saat ini banyak mengalami perubahan dalam berbisnis, dari yang sebelumnya tidak menggunakan teknologi sekarang melek akan teknologi dalam menjalankan bisnisnya. Maka dari itu peluang mendigitalisasikan usaha merupakan salah satu srtategi untuk mampu mempertahankan usaha, dan juga menunjukkan menunjukkan pemanfaatan teknologi, dan media telekomunikasi, seperti bisnis online pada masa sekarang.
Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa Sopiyan Sanjaya
SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies Vol 3, No 2 (2021): SHIBGHAH: Journal Of Muslim Societies
Publisher : STAI Al-Washliyah Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan pengembangan kemandirian dilakukakn dengan cara memberikan edukasi tentang sikap, keterampilan, prilaku, kemampuan, kesadaran serta pemanfaatan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program kegiatan dan pendampingan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat sebagai lembaga untuk menghimpun aspirasi dan mewujudkan kebutuhan masyarakat yang dibentuk atas dasar masyarakat yang menjadi mitra pemerintah dalam melakukan program pemberdayaan masyarakat..  Permasalahan dalam penelitian ini adalah : Bagaimana implementasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa pada LPM Desa Dwi Warga Tunggal Jaya Kabupaten Tulang Bawang Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan normatif dan pendekatan empiris. Berdasarkan hasil penelitian, Implementasi peran dan fungsi LPMD dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Dwi Tunggal Jaya yaitu dalam menampung aspirasi dan penyaluran aspirasi masyarakat, penggerak gotong royong serta pendayagunaan dan pengembangan potensi sumberdaya serta keserasian lingkungan hidup, berjelan dengan baik serta pengimplementasian aturan yang ada. Adapun saran yang ingin disampaikan dalam penelitian ini adalah : Diharapkan kepada para aparat Desa serta pengurus LPMD untuk tetap menjaga konsistensian kinerja dengan meningkatkan perhatian dan sosialisasi program kepada masyarakatkan, serta lebih memotivasi masyarakat agar dimasa yang akan datang pembangunan desa membawa masyarakat menjadi masyarakat yang mandiri dan maju.
Tinjauan Umum Tentang Delik Dan Sanksi Adat Ida Rahma
SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies Vol 3, No 2 (2021): SHIBGHAH: Journal Of Muslim Societies
Publisher : STAI Al-Washliyah Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Istilah adat berasal dari Bahasa Arab, yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia bermakna “kebiasaan”. Adat atau kebiasaan adalah tingkah laku seseorang yang terus menerus dilakukan dengan cara tertentu dan diikuti oleh masyarakat luar dalam waktu yang lama. Adat istiadat menunjukkan bentuk, sikap, tindakan (perubahan) manusia pada masyarakat hukum adat untuk mempertahankan adat istiadat yang berlaku di lingkungan wilayahnya. Adat istiadat terkadang dipertahankan karena kesadaran masyarakatnya, tetapi tidak jarang pula adat istiadat dipertahankan dengan sanksi atau akibat hukum sehingga menjadi hukum adat. Di dalam setiap masyarakat pasti akan terdapat ukuran mengenai hal apa yang baik dan apa yang buruk. Perihal apa yang buruk atau sikap yang dipandang sangat tercela itu akan mendapatkan imbalan yang negatif. Dimana delik adat merupakan segala perbuatan atau kejadian yang sangat mengganggu dalam kehidupan masyarakat, segala perbuatan dan kejadian yang mencemarkan suasana batin, yang menentang kesucian masyarakat, merupakan delik terhadap masyarakat seluruhnya dan delik yang paling berat ialah segala pelanggaran yang merenggut perimbangan antara dunia lahir dan dunia gaib, serta pelanggaran yang memaksa dasar susunan masyarakat. Terjadinya delik adat akan menyebabkan hilangnya keseimbangan dalam kehidupan masyarakat, oleh karena itu perlunya upaya untuk mengembalikan keseimbang dan ketentraman dalam lingkungan masyarakat adat.
Pembayaran Kompensasi Tanah Rakyat dalam Perspektif Ihya al-Mawat dan Hukum Positif di Indonesia M. Ikhwan M. Ikhwan; Edwar Ibrahim; Luthfiani Musir
SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies Vol 3, No 2 (2021): SHIBGHAH: Journal Of Muslim Societies
Publisher : STAI Al-Washliyah Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui penerapan pembayaran kompensasi terhadap tanah rakyat dalam perspektif fikih muamalah (Ihya al-Mawat) dan hukum positif yang ada di Indonesia. Pelaksanaan pembayaran kompensasi tanah masyarakat kerap menuai persoalan yang disebabkan oleh pihak yang ingin menguasai lahan yang bukan miliknya atau sebaliknya tanah sah miliknya ingin dikuasai oleh orang lain atau negara. Padahal mengklaim lahan tanpa penyelesaian yang jelas termasuk ghasab yang dilarang. Sehingga penelitian diajukan untuk mendalami persoalan tersebut dengan pendekatan konsep ihya al-mawat dan hukum positif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan normatif yaitu mengumpulkan data kepustakaan (library research) berupa buku-buku atau jurnal-jurnal terdahulu yang berkaitan dengan pembayaran kompensasi tanah rakyat. Dari pembahasan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembayaran kompensasi tanah rakyat dapat dilakukan hanya untuk kepentingan umum semata dan bukanlah keuntungan pribadi. Pembayaran kompensasi tanah rakyat dalam kajian fikih muamalah dikaitkan dengan konsep ihya al-mawat, sedangkan dalam hukum positif pembayaran kompensasi mengacu pada aturan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Ganti Rugi Pengadaan Tanah Bagi Bangunan Untuk Kepentingan Umum. Dengan menggunakan dua pendekatan di atas, pembayaran kompensasi tanah rakyat dibolehkan.
Al-Rusyd Sebagai Syarat Dalam Mengelola Harta (Kajian Mazhab Hanafi dan Syafi’i) via nurjannah
SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies Vol 3, No 2 (2021): SHIBGHAH: Journal Of Muslim Societies
Publisher : STAI Al-Washliyah Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ulama sepakat, bahwa harta benda milik anak kecil tidak boleh diserahkan kepadanya sampai ia mencapai usia baligh dan rasyid (memiliki kedewasaan dan kemampuan dalam mengelola dan membelanjakan harta dengan baik). Kemudian muncul perselisihan pendapat antara mazhab Hanafi dan mazhab Syafi’i mengenai kata al-rusyd yang terdapat pada surat An-Nisa ayat 6. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keadaan atau kondisi rusyd seorang anak sehingga ia dapat mengelola hartanya sendiri menurut mazhab hanafi dan syafi’i serta mencari bagaimana dalil dan metode istinbath hukum yang digunakan kedua mazhab dalam memahami al-rusyd. Untuk memperoleh jawaban, penulis menggunakan bahan primer dan bahan skunder. Metode yang penulis gunakan adalah metode library research (penelitian kepustakaan) yaitu dengan membaca dan menelaah buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang ditulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mazhab Hanafi memandang rusyd, apabila seorang anak sudah patut (cakap) memutar harta dan tidak menghamburkan harta bila diserahkan kepada anak tersebut. Mazhab Hanafi mengatakan bila telah mencapai usia 25 tahun maka wali harus menyerahkan harta itu kepadanya walaupun ia fasik atau boros. Pendapat ini didasarkan pada pertimbangan bahwa usia dewasa adalah 18 tahun, 7 tahun setelah dewasa yang menggenapkan usia menjadi 25 tahun adalah waktu yang cukup untuk terjadinya perubahan dalam diri manusia. Sedangkan Mazhab Syafi’i memahami rusyd apabila seorang anak telah mencapai usia 15 tahun baik laki-laki maupun perempuan kecuali laki-laki itu bermimpi dan wanita berhaid sebelum usia 15 tahun, dan telah diuji kemampuannya dan keberhasilannya dalam mengelola harta, atau telah terkumpul padanya dewasa dan cerdik. Ketika dua sifat ini telah terkumpul padanya maka tiada seorang pun berhak mengurus harta mereka. Metode dan dalil yang digunakan mazhab Hanafi dan Syafi’i adalah metode bayani, yaitu pemahaman terhadap Alqur’an dan hadis. Dimana mazhab Hanafi mengunakan surat Al-Nisa ayat 6, Alan’am ayat 152, dan hadis sebagai landasan dalam memahami al- rusyd. Sedangkan mazhab Syafi’i mengunakan surat Al-nisa ayat 6, Al-baqarah ayat 282, dan dan hadis sebagai landasannya
Fana’ dalam Pandangan Ulama Sufi: Tinjauan terhadap Pemikiran Sufi Sheikh Hamzah Fansuri Jerri Gunandar
SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies Vol 3, No 2 (2021): SHIBGHAH: Journal Of Muslim Societies
Publisher : STAI Al-Washliyah Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractFana’ is term for annihilation of the self-appreciation, a concept highlighted in Sufism represents the vanishing of the human wicked attributes that is embellished by various demands of evil desires. On the other hands, Fana’ is also refers to the only concentration of the memory in appreciation of the perfection and the glory of Allah SWT. This is because fana' is a high level stage of consciousness and a precise focus attentions only on Allah SWT to the stage that other things to be blunt as if lost from seeker’s memory. Nevertheless, in the discourse of Islamic thoughts, many misunderstandings and misappropriation are correlated to the concept of fana’ that occurs in Sufis path. Therefore, this article efforts to high spot the concept of fana’ conferring to Sheikh Hamzah Fansuri (d.1630) through his work to scrutinize the extent to which the concept of fana’ posed by him in line with other well-known Nusantara Sufi figures. This study uses the content analysis method by referring to the work of Sheikh Hamzah Fansuri sufi entitled "Asrar Al-‘Arifin". The study found that the term of fana' presented by Sheikh Hamzah Fansuri was in line with the meaning of fana' which was emphasized by the previous Nusantara Sufi figures such as Sayyid Abdul Rahman (d.1917), Sheikh Abdul Samad al-Falimbani (d.1788) and other ancient Sufis figures. However, the use of the term is somewhat different in explaining the fana's meaning since Sheikh Daud al-Fatani in his work emphases more on the aspect of the existence stage which he labeled as the seventh stages. The study concludes that the concept of fana' posed by the figure was an essential bridge in understanding the concept of fanā' adopted by the practitioners of Sufis path among society nowadays
Kajian Sustanaible Development Goals (SDGs) dalam Mengatasi Kekumuhan di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Dar Kasih
SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies Vol 3, No 2 (2021): SHIBGHAH: Journal Of Muslim Societies
Publisher : STAI Al-Washliyah Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini mengkaji Sustanaible Development Goals dalam mengatasi kekumuhan di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan kekumuhan dari indikator kota dan pemukiman yang berkelanjutan. Metode penelitian yang dingunakan metode deskripstif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dokumentasi, serta analisis data yang diperoleh dari dokumen tertulis yang berhubungan dengan penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian penulis menemukan beberapa permasalahan kekumuhan di Kecamatan Johan Pahlawan seperti permukiman berkembang di lahan yang tidak sesuai peruntukannya, penyediaan air bersih belum dapat memenuhi kebutuhan air minum keseluruhan penduduk Kecamatan Johan Pahlawan, terdapat sistem jaringan pembuangan akhir masyarakat langsung ke sungai atau saluran drainase terdekat, layanan pengelolaan persampahan perkotaan, masih bermasalah dengan sampah di lingkungannya. Ketiadaan tempat pembuangan sampah rumah tangga mengakibatkan tumpukan sampah berada di sudut jalan yang menyulitkan proses pengangkutan sampah. Pada sebagian kawasan permukiman terindikasi kumuh, kondisi fisik drainase tidak layak dan belum memenuhi kaidah sistem pengaliran yang baik dan terstruktur
Model Pengembangan Desa Wisata Halal di Kabupaten Sumenep ditinjau Dari Peraturan Bupati NO. 15 TAHUN 2018 (Studi di Desa Semaan Kecamatan Dasuk Kabupaten Sumenep Madura) Achmad Qori' Wijdan
SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies Vol 3, No 2 (2021): SHIBGHAH: Journal Of Muslim Societies
Publisher : STAI Al-Washliyah Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pariwisata mempunyai banyak manfaat bagi masyarakat bahkan bagi negara sekalipun, manfaat  pariwisata dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu manfaat dari segi ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, serta peluang dan kesempatan kerja. wisata halal adalah wisata yang merujuk pada layanan tambahan amenitas, atraksi, dan aksesibilitas yang ditujukan dan diberikan untuk memenuhi pengalaman, kebutuhan, dan keinginan wisatawan muslim. Pengembangan pariwisata halal merupakan salah satu program prioritas Kementerian Pariwisata yang sudah dikerjakan sejak lima tahun yang lalu. Pengembangan pariwisata pedesaan melalui Desa Wisata merupakan wujud nyata dari pariwiata berbasis komunitas yang dipercaya dapat memajukan perekonomian desa dan menyejah terakan masyarakat. Merujuk kepada Peraturan Bupati perihal Penetapan Kawasan Desa Wisata Kabupaten Sumenep (Perbup No.15 tahun 2018), salah satu bentuk pariwisata yang hendak dikembangkan oleh pemerintah Sumenep adalah pariwisata spiritual. Oleh karena itu tujuan di lakukan penelitian ini untuk mengkaji lebih dalam tentang Model Pengembangan Desa Wisata Halal di Kabupaten Sumenep Ditinjau dari Peraturan Bupati No. 15 Tahun 2018 yang ada di Desa Sema'an Kecamatan Dasuk Kabupaten Sumenep Madura. Yang mana Desa Sema’an ini berpotensi untuk di jadikan desa wisata, karena terdapat beberapa obyek wisata yang ada di dalamnya.