cover
Contact Name
Rikha Widiaratih
Contact Email
ijoce@live.undip.ac.id
Phone
+6281310097666
Journal Mail Official
ijoce@live.undip.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, Tembalang, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50275
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Indonesian Journal of Oceanography
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 27148726     DOI : -
Indonesian Journal of Oceanography is published by Department of Oceanography, Universitas Diponegoro. The Indonesian Journal of Oceanography is published four times a year in February, May, August and November containing research articles and literature review on Oceanography and Marine aspects in general. Indonesian Journal of Oceanography (IJOCE) encourages submission of manuscripts dealing with all research papers and review on all aspects of oceanography, coastal management, marine science, marine biology, marine conservation, marine ecology, marine microbiology, marine culture, marine geology, air and ocean dynamics, estuary, renewable energy, disaster mitigation, ocean technology, ocean and coastal resources, ocean satellite, ocean remote sensing, other ocean topics.
Articles 160 Documents
Kajian Tipe dan Komponen Pasang Surut Di Pantai Sigandu Kabupaten Batang Taufiq Hidayat; Warsito Atmodjo; Hariyadi Hariyadi; Heriyoso Setyono; Aris Ismanto; Agus Anugroho Dwi Suryoputro
Indonesian Journal of Oceanography Vol 1, No 1 (2019): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.344 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v1i1.6224

Abstract

Pasang surut adalah peristiwa alam tentang naik turunnya permukaan air laut yang terjadi secara berulang-ulang dan teratur karena adanya gaya gravitasi benda – benda di langit terutama bulan dan matahari terhadap massa air laut di bumi. Karateristik dan peramalan pasang surut dapat diketahui dengan cara perhitungan mengenai data amplitudo dan beda fase yang merupakan komponen pasang surut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karateristik pasang surut dengan metode Admiralty dan meramalkan pasang surut dengan menggunakan software WorldTides, Mike21 selama 3 tahun (2017-2019).Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal  15 Februari 2017 – 1 Maret 2017 di Perairan Sigandu Kabupaten Batang Jawa Tengah. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pasang surut pengamatan pada lokasi penelitian dan koordinat lokasi penelitian. Hasil penelitian dengan mengunakan metode Admiralty menunjukan bahwa tipe pasang surut di Perairan Sigandu Kabupaten Batang Jawa Tengah adalah tipe pasang surut condong harian tunggal dengan nilai Formzahl sebesar 1,88. Nilai Mean Sea Level (MSL) sebesar 78 cm, nilai High Water Level (HWL) sebesar 108 cm, dan nilai Low Water Level sebesar 50 cm. Tidal is a natural events about the ups and downs are natural events about the ups and downs of sea levels that occur repeatedly and regularly due to the gravitational force of objects in the sky, especially the moon and sun against the sea water mass on earth. Characteristic and tidal forecasting can be known by calculation of data amplitude and phase difference which is tidal component. This study aims to determine the characteristics of the tides with Admiralty method and forecast the ups and downs by using WorldTides software, Mike21 for 3 years (2017-2019) .The research was conducted on February 15, 2017 - March 1, 2017 in Sigandu Waters, Central Java Batang Regency. Data used in this research is tidal observation data at research location and coordinate of research location. The results of research using Admiralty method showed that the type of tides in Sigandu Waters of Central Java Batang Regency is a single daily tidal type of tidal with a value of Formzahl of 1.88. Mean Sea Level (MSL) of 78 cm, High Water Level (HWL) of 108 cm, and Low Water Level of 50 cm.
Spatial Structure Analysis of Benthic Ecosystem Based on Geospatial Approach at Parang Islands, Karimunjawa National Park, Central Java, Indonesia Muhamamd Helmi; Afrina Aysira; Munasik Munasik; Anindya Wirasatriya; Rikha Widiaratih; Raden Ario
Indonesian Journal of Oceanography Vol 2, No 1 (2020): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8882.463 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v2i1.7284

Abstract

This research examines the spatial structure of live coral based on its patches on a geospatial data. Spatial structure is a part of the landscape ecology approach that has been applied on terrestrial and applied on marine ecosystems on this research. It is including Mean Shape Index (MSI), Number of Patches (NumP), Mean Patch Size (MPS), Total Seascape Area (TLA) and Class Area (CA). Live coral patches were extracted based on GeoEye-1 satellite image with several tasks, such as ortho-rectification, atmospheric calibration, water column correction; Lyzenga transform and supervised classification. A field survey was done in 2015 - 2016 with 38 verification sites and 16 sites of manta tow. Live coral patches produced a significant accuracy (overall accuracy=84.1%, user accuracy= 81.8%, producer accuracy = 90%, and Kappa Index k = 0.81%). Live coral was found 35% (CA: 201.99 ha) of seascape TLA area 814.19 ha and spread over a large number of patches (NumP: 5613-21087 patches). The live coral had a mean shape index (MSI) between 1.23 to 1.25 and the average size of patches (MPS) between 0.0029 - 0.0082. This approach could be applied to reef ecosystems and becomes a baseline data to anticipate future damage.
Distribusi Suhu, Salinitas dan Densitas di Lapisan Homogen dan Termoklin Perairan Selat Makassar Tri Widya Laksana Putra; Kunarso Kunarso; Anastasia Rita Tisisana Dwi K.
Indonesian Journal of Oceanography Vol 2, No 2 (2020): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2618.792 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v2i2.8078

Abstract

Selat Makassar merupakan salah satu celah penghubung antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia dengan karakteristik oseanografi lebih dipengaruhi oleh Samudera Pasifik melalui sirkulasi Arlindo. Sirkulasi Arlindo bersama dengan variasi pergerakan angin muson akan berpengaruh terhadap distribusi suhu, salinitas dan densitas di lapisan homogen dan termoklin. Penelitian ini bertujuan mengkaji distribusi suhu, salinitas dan densitas di lapisan homogen dan termoklin perairan Selat Makassar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2015. Data diperoleh dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir (P3SDLP) dengan data primer berupa data suhu, salinitas, densitas dan kedalaman menggunakan instrumen CTD. Stasiun pengambilan data terdiri dari 18 stasiun pengambilan data berdasarkan metode purposive sampling. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode analisis statistik deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa ketebalan lapisan homogen antara 19,5-68,5 m. Ketebalan lapisan termoklin bervariasi antara 50-220 m. Variabilitas ketebalan lapisan homogen dan lapisan termoklin disebabkan beberapa  faktor seperti tekanan angin, pemanasan matahari, transpor massa air, dan aktivitas gelombang internal.  Sebaran nilai suhu di lapisan homogen bervariasi antara 25,35-29,94 oC. Suhu permukaan laut cenderung lebih tinggi di bagian utara Selat Makassar. Suhu di lapisan termoklin berkisar antara 12,09-29,22 oC. Salinitas di lapisan homogen bervariasi antara 33,91-34,59 ‰. Nilai salinitas permukaan laut cenderung lebih tinggi di selatan Selat Makassar. Hal ini diduga disebabkan pengaruh dari Laut Jawa dan Laut Flores. Salinitas di lapisan termoklin bervariasi antara 34,18-34,88 ‰. Nilai densitas di lapisan homogen bervariasi antara 20,93-22,93 kg/m3. Nilai densitas di lapisan termoklin bervariasi antara 21,47-26,13 kg/m3. Gradien rata – rata temperatur lapisan termoklin antara 0,07-0,14 oC/m. Gradien rata – rata temperatur berbanding terbalik dengan ketebalan lapisan termoklin. Makassar Strait is a pathway that connected the Pacific Ocean and the Indian Ocean with oceanographic characteristics  more influenced by the Pacific Ocean through Arlindo. Arlindo circulation and movement variations of the monsoon will affect the distribution of temperature, salinity and density in homogeneous and thermocline layer. The aims of this study is were to assess the distribution of temperature, salinity and density in homogeneous and thermocline layer of Makassar Strait. This research was conducted in October 2015. Data were obtained from the Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir (P3SDLP) with the primary data that were temperature, salinity, density and depth by using CTD instruments. Data measurement station consists of 18 stations based on purposive sampling method. Data were analyzed using descriptive statistical analysis method. The results showed that the homogeneous layer thickness were vary with range from 19.5 m to 68.5 m. Thermocline layer thickness between 50-220 m. Variability homogeneous layer thickness and the thermocline were caused by several factors such as air pressure, solar heating, water mass transport, and internal wave activity. The distribution of temperature in a homogeneous layer were vary with range from 25.35 ° C to 29.94 ° C. Sea-surface temperatures tend to be higher in the northern of Makassar Strait. Temperatures in the thermocline layer ranged from 12.09 °C to 29.22 °C. Salinity in a homogeneous layer werer vary with range from 33.91 ‰ to 34.59 ‰. Sea surface salinity were higher in the southern of Makassar Strait. This was assumed due to the influence of the Java Sea and Flores Sea. Salinity in the thermocline layer were vary with range from 34.18 ‰ to 34.88 ‰. The density in a homogeneous layer vary among 20.93-22.93 kg/m3. The density in the thermocline layer were vary with range from 21.47 kg/m3 to 26.13 kg/m3. Average gradient temperature of the thermocline layer were vary with range from 0.07 °C/m  to 0.14 °C/m. Average gradient of temperature was inversely proportional to the thickness of the thermocline layer.
Interpretasi Litologi Dasar Laut Pada Muara Sungai dan Lepas Pantai Berdasarkan Analisa Shallow Seismic Di Perairan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat Erna Dwi Pertiwi; Sugeng Widada; Baskoro Rochaddi; Hariyadi Hariyadi; Warsito Atmodjo; Muh Yusuf; Azis Rifai
Indonesian Journal of Oceanography Vol 2, No 4 (2020): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2070.634 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v2i4.8612

Abstract

Sebagai bagian dari lingkungan pengendapan muara sungai dan lepas pantai Perairan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat merupakan perairan yang mengalami proses sedimentasi dengan karakteristik fasies. Penelitian bertujuan mengetahui perbedaan tipe lapisan litologi permukaan dasar dan proses sedimentasi berdasarkan profil penampang seismik sub-bottom profiler pada muara sungai dan perairan lepas pantai di lokasi tersebut. Metode seismik sub-bottom profiler merupakan metode untuk mendapatkan gambaran sekeun sedimen. Hasil interpretasi menunjukan lapisan sedimen dasar muara sungai terdapat 7 lapisan sedimen, yaitu lapisan 1 berumur recent dengan fraksi butiran sangat halus, lapisan 2 tersusun atas fraksi butiran halus hingga sedang, lapisan 3 tersusun atas fraksi butiran sedang hingga kasar, lapisan 4 tersusun atas fraksi butiran sedang sampai dengan halus, lapisan 5 tersusun atas fraksi butiran halus sampai sedang, lapisan 6 tersusun atas fraksi butiran sangat halus, dan lapisan 7 tersusun atas lapisan sedimen keras. Pada lepas pantai ditemukan 2 lapisan dan 3 lapisan, yaitu lapisan 1 berumur recent tersusun atas fraksi sedang seperti pasir, lapisan 2 tersusun atas fraksi butiran sedang seperti pasir dan sedimen keras , dan lapisan 3 tersusun atas fraksi butiran sedang hingga halus. As part of the deposition of Muara and the waters off the coast of Sumbawa, West Nusa Tenggara is water that has undergone a sedimentation process with facies characteristic. The research aims to determine the different types of base lithology and sedimentation processes based on the sub-Bottom Seismic cross-section profile Profiler at the estuary of rivers and offshore waters at that location. The seismic method of the sub-Bottom Profiler is a method for obtaining an overview of sequence sediments. Results of the interpretation indicate the base sediment layer of the river estuary there are 7 layers of sediment, namely the recent old layer 1 with a very fine grain fraction, Layer 2 consists of a fine-to-medium grain fraction, layer 3 consists of a medium fraction to coarse grain, layer 4 consists of medium to smooth fraction, layer 5 consists of fine grain fraction, and layer 7 consists of a layer of hard sediment. Off the coast found 2 layers and 3 layers, i.e. Layer 1 has recently consisted of a moderate fraction such as sand, Layer 2 consists of medium grain fraction such as sand and hard sediment, and layer 3 consists of medium for fine shards.
Analisis Dinamika Permukaan Laut di Laut Jawa dengan Recurrent Neural Network Periode 1993 sampai 2019 Zamna Mujadida; Heryoso Setiyono; Gentur Handoyo; Hariyadi Hariyadi; Jarot Marwoto
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 1 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.523 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i1.10661

Abstract

Kenaikan muka air laut yang terjadi setiap tahun dapat disebabkan oleh perubahan iklim yang tidak stabil. Perubahan iklim tersebut disebabkan oleh meningkatnya suhu bumi yang merupakan dampak dari peningkatan gas rumah kaca. Kenaikan muka air laut dapat menyebabkan terganggunya aktivitas manusia terutama di daerah pesisir. Penelitian ini bertujuan menganalisis dinamika perubahan permukaan laut di Laut Jawa dan memprediksi data masa depan menggunakan pendekatan machine learning dengan arsitektur jaringan Recurrent Neural Network (RNN). Data utama yang digunakan adalah data sea level anomaly di Laut Jawa dari tahun 1993 sampai 2019 yang diterbitkan Copernicus Marine Environment Monitoring Service (CMEMS) didukung peta RBI Indonesia dan peta arus permukaan di Laut Jawa. Hasil analisis menunjukkan terjadinya peningkatan nilai muka air laut sejak tahun 1993 sekitar 37,545 mm/tahun. Tren kenaikan tercepat muka air laut di Laut Jawa mencapai nilai 72,313 mm pada tahun 2015-2016 sedangkan tren paling lambat terjadi pada tahun 2002-2005 sekitar 16,7 mm. Perubahan tren muka air laut yang ekstrim terjadi pada tahun 1996-1998 dan pada tahun 2010-2016 dikarenakan terjadinya fenomena El Nino dan La Nina. Evaluasi model dari RNN didapatkan nilai MSE sebesar 0,0000343, nilai RMSE 0,0058564, nilai R2 0,993, dan nilai MAE 0,0045024. Hasil evaluasi tersebut menunjukkan nilai error yang sangat kecil sehingga dapat disimpulkan bahwa model RNN sangat akurat untuk memprediksi dinamika permukaan laut.
Studi Kandungan Bahan Organik di Perairan Muara Sungai Jajar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah Siti Jubaedah; Sri Yulina Wulandari; Muhammad Zainuri; Lilik Maslukah; Dwi Haryo Ismunarti
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 3 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.642 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i3.11442

Abstract

  Sungai Jajar merupakan salah satu sungai besar yang aliran sungainya banyak dimanfaatkan penduduk sekitar. Kegiatan rumah tangga, pertambakan serta ekosistem mangrove diduga menyumbangkan bahan organik ke perairan sungai tersebut mengalir di sekitar pemukiman warga, serta ekosistem mangrove di sekitar muara. Aktivitas rumah tangga, pertambakan serta ekosistem mangrove diduga menyumbangkan bahan organik yang masuk ke badan sungai sehingga dapat membuat sungai tersebut tercemar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan bahan organik dan tingkat pencemaran yang ada di perairan Sungai Jajar dengan membandingkan kandungan parameter bahan organik (BOD5, dan COD) dan parameter kualitas perairan ( Suhu, Salinitas, pH, dan kecerahan ). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah air sampel dari perairan Muara Sungai Jajar yang diambil pada tanggal 19 Agustus 2020, bersamaan dengan parameter kualitas perairan seperti suhu, salinitas, ph, DO, kecepatan arus dan kecerahan sebagai parameter pendukung. Hasil dari pengolahan sampel menunjukkan Kandungan BOD5 sebesar 1,33-5,89 mg/L, COD sebesar 85,97 177,00 mg/L, serta bahan organik sebesar 92,23 mg/L-170,56  mg/L. Sebaran konsentrasi bahan organik menunjukan bahwa nilainya tinggi diwilayah mulut muara dan semakin rendah menuju laut lepas. 
Studi Elevasi Dasar Perairan untuk Penentuan Lantai Dermaga Pelabuhan di Pelabuhan TPI Wonokerto Kabupaten Pekalongan Samudera Adi Bramastya; Jarot Marwoto; Purwanto Purwanto; Warsito Atmodjo; Elis Indrayanti
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 4 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v3i4.12142

Abstract

Wilayah Kabupaten Pekalongan secara administratif berbatasan dengan Sebelah Utara Kota Pekalongan dan Laut Jawa. Wilayah Kabupaten Pekalongan merupakan tempat berbagai aktivitas salah satunya aktifitas pelabuhan perikanan. Perlu dilakukannya revitalisasi pelabuhan dari analisis pasang surut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasang surut, meramalkan pasang surut 5 tahun kedepan , analisis kedalaman kolam pelabuhan, dan analisis ketinggian lantai dermaga. Data yang diambil adalah data kedalaman dan data pasang surut realtime 15 piantan untuk mengetahui tipe pasang surut dan peramalan pasang surut sedangkan untuk mengetahui kondisi kolam pelabuhan dan lantai dermaga menggunakan data pasang surut yang telah diolah. Analisa pasang surut menggunakan metode Admiralty dan Worldtide diperoleh tipe pasang surut di perairan TPI Wonokerto yaitu campuran condong harian tunggal dan peramalan selama 5 tahun kedepan. Analisis kolam pelabuhan menggunakan perhitungan LLWL didapatkan nilai sebesar 2,05 m untuk kapal 10 GT dan dinyatakan layak untuk kapal bersandar. Sedangkan untuk lantai dermaga diperoleh jeda antara HHWL dan lantai dermaga sebesar 33 cm untuk metode Admiralty dan 26 cm untuk metode Worldtide sehingga dapat dikatan dermaga tersebut layak untuk tempat bersandar kapal.  
Variabilitas Arus Permukaan Di Perairan Samudra Hindia Selatan Jawa Yeyen Novita Sari; Anindya Wirasatriya; Kunarso Kunarso; Baskoro Rochaddi; Gentur Handoyo
Indonesian Journal of Oceanography Vol 2, No 1 (2020): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (873.497 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v2i1.6785

Abstract

Arus laut merupakan sirkulasi dari pergerakkan massa air laut secara horizontal maupun vertikal dari satu lokasi ke lokasi yang lain untuk mencapai kesetimbangan dan terjadi secara kontinue. Letak geografis Selatan Jawa berada pada sistem angin munson yang menyebabkan kondisi oseanografi perairan dipengaruhi oleh sistem munson, serta dipengaruhi oleh anomali variabilitas iklim. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui variasi musiman arus permukaan dan mekanisme pembentukan arus permukaan di Perairan Samudra Hindia Selatan Jawa. Penelitian ini menggunakan data model reanalisis arus permukaan Marine Copernicus tahun 2015. Data kemudian dianalisis dengan data pendukung Sea Level Anomaly dan angin Cross-Calibrated Multi Platform (CCMP) tahun 2015 yang diolah menggunakan Software IDL (Interactive Data Language) sehingga menghasilkan peta pola arus permukaan, peta Sea Level Anomaly, dan peta pola angin. Hasil penelitian ini menunjukkan variasi musiman arus permukaan musim barat dominan bergerak dari barat laut ke tenggara dengan kecepatan arus kuat ditepi samudra. Musim timur arus dominan bergerak menuju arah barat daya dan kecepatan arus kuat berada ditengah samudra, dan musim peralihan I dan peralihan II pola arus bergerak menuju barat daya dan kecepatan arus kuat berada ditengah samudra. Mekanisme pembentukan arus permukaan ditepi samudra dipengaruhi oleh gradien magnitudo SLA dengan nilai korelasi 0,523 dan ditengah samudra dipengaruhi oleh angin dengan nilai 0,636.
Analisis Abrasi dan Akresi di Muara Sungai Kali Bodri, Kabupaten Kendal Dinda Ayu Octaviana; Baskoro Rochaddi; Warsito Atmodjo; Petrus Subardjo; Muhammad Zainuri; Muh Yusuf; Azis Rifai
Indonesian Journal of Oceanography Vol 2, No 2 (2020): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1175.167 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v2i2.7426

Abstract

Pesisir Kabupaten Kendal sebagai pesisir Muara Kali Bodri, dengan adanya angkutan sedimen yang terendap di muara sungai berpotensi terjadi proses sedimentasi. Morfologi pantai yang menjorok ke arah laut berpotensi terjadi abrasi, sehingga berdampak terhadap pola perubahan garis pantai. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui wilayah rentan abrasi/akresi pantai di Muara Sungai Kali Bodri periode tahun 2014 – 2019. Metode penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan analisis secara kuantitatif dengan pendekatan multi temporal citra satelit menggunakan perangkat lunak Digital Shoreline Analysis System (DSAS). Data penelitian meliputi pasang surut, batimetri, gelombang, angin, nilai D50 sedimen dasar, garis pantai tahun 2014-2016 dengan citra Landsat 8 dan tahun 2016-2019 dengan Citra Sentinel 2A. Hasil penelitian menyatakan bahwa perubahan garis pantai pada tahun      2014-2016 terjadi akresi sebesar 12,80 ha dan abrasi sebesar 2,93 ha, sedangkan perubahan garis pantai pada tahun 2016-2019 terjadi akresi seluas 9.88 ha dan abrasi seluas 3.35 ha. Total perubahan garis pantai tahun 2014–2019 mengalami akresi pantai seluas 22,68 ha dan mengalami abrasi seluas 6,28 ha, sehingga disimpulkan proses akresi pantai lebih dominan seluas 16,40 ha.    Coastal of Kendal Regency as the coast of Kali Bodri Estuary, with sediment transport in the river estuary has the potential to cause sedimentation. Beach morphology that protrudes towards the sea has the potential to cause abrasion, thus affecting the pattern of changes in the coastline. The purpose of this study was to determine the area of prone to abrasion/accretion of beaches in the Kali Bodri River in the period 2014 - 2019. This research method is a case study research with a quantitative analysis with a multi-temporal approach to satellite imagery using the Digital Shoreline Analysis System (DSAS) software. The research data includes tides, bathymetry, waves, wind, D50 values of basic sediments, coastlines in 2014-2016 with Landsat 8 imagery, and in 2016-2019 with Sentinel 2A imagery. The results of the study stated that changes in the coastline in 2014-2016 occurred accretion of 12.80 ha and abrasion of 2.93 ha, while changes in the coastline in 2016-2019 occurred accretion of 9.88 ha and abrasion of 3.35 ha. The total shoreline changes in 2014-2019 underwent beach accretion of 22.68 ha and experienced abrasion of 6.28 ha, which concluded that the beach accretion process was more dominant at 16.40 ha. 
Distribusi Spasial Kualitas Perairan di Perairan Kawasan Taman Nasional Karimunjawa Nabilah Rizki; Lilik Maslukah; Denny Nugroho Sugianto; Muhammad Zainuri; Aris Ismanto; Anindya Wirasatriya
Indonesian Journal of Oceanography Vol 2, No 3 (2020): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.273 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v2i3.8779

Abstract

Kepulauan Karimunjawa merupakan salah satu kawasan konservasi di Indonesia yang kaya akan sumberdaya ekosistemnya. Secara sosial-ekonomi masyarakat sangat bergantung pada sumber daya pesisir, sehingga dapat berdampak pada kondisi perairan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui kondisi kualitas perairan di perairan Kawasan Taman Nasional Karimunjawa yang berkaitan dengan kehidupan ekosistem. Analisisa kualitas perairan dilakukan dengan membandingkan hasil konsentrasi secara spasial dengan baku mutu kualitas perairan Kep.Men. LHK RI No. 5 Tahun 2004. didapatkan bahwa kualitas perairan meliputi konsentrasi suhu sekitar 29-30oC, salinitas 32  - 35 ppm, DO 9 - 11  mg/L, pH 7,6 – 7,95 dan kecerahan 1- 7 meter yang berdasarkan baku mutu perairan laut untuk kehidupan biota dari KEP. MEN. KLH RI No. 5 tahun 2004, perairan Kawasan Taman Nasional Karimunjawa sangat baik yang belum melebihi batas baku mutu.  Karimunjawa Islands is one of the conservation areas in Indonesia which is rich in ecosystems. The socio-economy of the community is very dependent on coastal resources, so that it has an impact on water conditions. The research objective is to see the condition of the waters in the waters of the Karimunjawa National Park which are related to the living ecosystem. Analysis of water quality is carried out by monitoring the results of spatial concentration with waters quality standards of Kep. Men. LHK RI No. 5 of 2004. found that water quality includes a temperature concentration of around 29 - 30 ° C, salinity 32 - 35 ppm, DO 9 - 11 mg / L, pH 7.6 - 7.95 and an area of 1-7 meters based on quality standards marine waters for biota from KEP. MEN. KLH RI No. 5 of 2004, Karimunjawa National Park waters area is very good which has not exceeded the quality standard.

Page 4 of 16 | Total Record : 160