cover
Contact Name
-
Contact Email
dimas.stifar@gmail.com
Phone
+6224-6706147
Journal Mail Official
dimas.stifar@gmail.com
Editorial Address
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang Jl. Sarwo Edhi Wibowo KM 1 Plamongansari, Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal DiMas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)
ISSN : 27235114     EISSN : 2808537X     DOI : https://doi.org/10.53359/dimas.v2i1
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (Jurnal DiMas) merupakan jurnal ilmiah yang menerbitkan artikel atau karya ilmiah hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang ilmu kefarmasian. Lingkup pengabdian kepada masyarakat antara lain meliputi penyuluhan, pelatihan, pemasaran, Teknologi Tepat Guna (TTG), desain, pemberdayaan masyarakat, dan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan.
Articles 48 Documents
PELATIHAN PEMBUATAN JAMU TRADISIONAL DI KWT MULYA SEJAHTERA, RW 1, PLALANGAN, GUNUNGPATI, SEMARANG A. Ariani Hesti Wulan S.; Agus Suprijono; Eka Susanti; Uning Rininingsih; Dhimas Adityasmara
Jurnal Dimas Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1262.236 KB)

Abstract

Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer dengan sebutan herba atauherbal. Hal ini disebabkan karena jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan sepertirimpang (akar-akaran), daun-daunan, kulit batang, dan buah. Obat Herbal harus berasal dari tumbuhan (nabati)misalnya jahe, temulawak, kunyit, bawang putih, ginseng dan lain-lain. Ada juga menggunakan bahan dari tubuhhewan, seperti empedu kambing, empedu ular, atau tangkur buaya. Seringkali kuning telur ayam kampung jugadipergunakan untuk tambahan campuran pada jamu gendong. Jamu merupakan minuman herbal khas Indonesia.Jamu biasanya terdiri dari berbagai jenis tanaman herbal dan rempah pilihan yang murni diambil dari saripatitumbuhan yang mempunyai manfaat untuk pengobatan, tanpa ada campuran bahan kimia buatan (sintetis). Jamutradisional nggak kalah manfaatnya dengan obat-obatan di apotek. Malah, jamu tradisional lebih alami dan bisaturut serta merawat warisan bangsa kitaKesadaran masyarakat RW 1, Plalangan, Gunungpati, Semarang obat-obatan herbal tradisional sekarang inisemakin tinggi. Dari situ kemudian muncul semangat bahwa masyarakat ternyata memerlukan obat-obatantradisional dengan cara membuat sediaan jamu tradisional tersebut dari tanaman-tanaman obat yang bisa ditanamdipekarangan rumahnya. Kegiatan pengabdian ini melibatkan 35 anggota KWT Mulya Sejahtera. Pendekatan yangdigunakan dalam pengabdian ini adalah pendekatan partisipasif, sedangkan metode yang diterapkan adalahpendampingan pembelajaran orang dewasa. Kegiatan pengabdian diawali dengan pemaparan tentang beberapa jenissediaan dan tata cara pembuatan jamu tradisional. Kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan jamutradisional antara lain jamu instan dan es krim jamu. Dari kegiatan pengabdian ini masyarakat menjadi lebih pahampembuatan sediaan jamu tradisional sehingga ketrampilannya meningkat dan meningkatkan produkstivitas danekonomi masyarakat.
PENYULUHAN KESEHATAN DAN PEMANFAATAN TANAH PEKARANGAN MENJADI TOGA, KWT MULYA SEJAHTERA, RW 1, PLALANGAN, GUNUNGPATI, SEMARANG Agus Suprijono; Suwarmi; Tris Harni Pebriani; Yani Kresnawati
Jurnal Dimas Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1262.236 KB)

Abstract

Obat herbal adalah obat yang bersifat organik atau alami yang murni diambil dari saripati tumbuhan yangmempunyai manfaat untuk pengobatan, tanpa ada campuran bahan kimia buatan (sintetis) dan tanpa campuranhewan. Obat Herbal harus berasal dari tumbuhan (nabati) misalnya jahe, temulawak, kunyit, bawang putih, ginsengdan lain-lain. Kesadaran masyarakat RW 1, Plalangan, Gunungpati, Semarang obat-obatan herbal tradisionalsekarang ini semakin tinggi. Dari situ kemudian muncul semangat bahwa masyarakat ternyata memerlukantanaman-tanaman obat yang bisa ditanam dipekarangan rumahnya. Warga di desa tersebut memerlukanpengetahuan tentang tanaman obat yang perlu ditanama di pekarangannya dan juga perlu mengetahui tentang jenisjenispenyakit yang ada dimasyarakat dan mengetahui tanaman obat apa saja yang dapat digunakan untukmengobati penyakit-penyakit tersebut. Kegiatan juga memberi penjelasan tentang pemanfaatan pekarangan menjadikebun TOGA. Kegiatan PKM melibatkan 35 anggota KWT Mulya Sejahtera. Pendekatan yang digunakan dalamPKM ini adalah pendekatan partisipasif, sedangkan metode yang diterapkan adalah pendampingan pembelajaranorang dewasa. Kegiatan PKM diawali dengan pemaparan tentang beberapa jenis penyakit yang sering terjadidimasyarakat antara lain batuk, diare, masuk angin dan pemanfaatan beberapa tanaman obat untuk penyakitpenyakittersebut. Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab dan diakhiri dengan penyerahan bibit-bibit tanamanobat dan penanaman tanaman obat keluarga di pekarangan warga. Dari kegiatan PKM ini masyarakat menjadi lebihpaham akan manfaat beberapa tanaman obat keluarga terhadap beberapa macam penyakit dan mengerti tata carapemanfaatan pekarangan menjadi kebun tanaman obat keluarga.sehingga dapat meningkatkan efektifitaspekarangan rumah.
PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH BUAH NAGA SEBAGAI TEPUNG KAYA SERAT DAN BAHAN PEWARNA UNTUK BAHAN BAKU MAKANAN SEHAT DI DAERAH BANCAK KABUPATEN SEMARANG Indah Sulistyarini; Maria Caecilia Nanny Setiawati; A. Barry Anggoro; Christina Astutiningsih; Etty Sulistyowati
Jurnal Dimas Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1427.357 KB)

Abstract

Pengabdian ini berlatar belakang bahwa di Desa Wonokerto Kecamatan Bancak Kabupaten Semarangmerupakan daerah penghasil buah-buahan, salah satunya adalah buah naga. Pembudidayaan tanaman buah nagamulai berkembang seiring dengan permintaan pasar. Untuk memenuhi permintaan pasar tersebut, maka dilakukanpeningkatan budidaya tumbuhan, agar buah yang dihasilkan semakin banyak. Buah yang banyak dapat dihasilkandengan melakukan pemangkasan cabang batang tanaman buah naga, karena batang yang sudah berbuah tidak akanbisa berbuah kembali. , pemangkasan ini menyebabkan cabang batang tanaman buah naga menjadi limbah. Salahsatu hal yang dilakukan oleh warga desa Wonokerto untuk menanggulangi limbah tersebut adalah denganmengeringkan, lalu membakarnya menjadi abu dan dibuang. Pengabdian inni memberikan solusi dengan caramemberikan pengetahuan kepada masyarakat Desa Wonokerto Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang, bahwabatang buah naga tersebut mempunyai kandungan gizi yang tinggi sehingga dapat dibuat menjadi tepung yang kayamanfaat dan dapat dio;lah menjadi aneka menu makanan yang variatif dan bernilai jual tinggi. Hasil yangdiperoleh dari pengabdian ini adalah bertambahnya wawasan warga setempat akan kandungan gizi dari batang buahnaga, mengolah tepung menjadi aneka kue yang bernilai jual lebih tinggi sehingga limbah batang buah naga sudahdapat teratasi.
APLIKASI MINYAK ATSIRI BATANG SEREH DAN KULIT BUAH JERUK DALAM SEDIAN LILIN AROMATERAPI FX. Sulistiyanto W.S.; Dewi Fitriani Puspitasari; Erwin Indriyanti; Wulandari; Yuliana Purwaningsih
Jurnal Dimas Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (862.849 KB)

Abstract

Wilayah yang menjadi target dalam pengabdian masyarakat ini adalah Desa Bugel Kecamatan GodongKabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah. Beberapa tempat di wilayah Desa Bugel masih dinilai kurang tingkatkebersihan terutama di saluran-saluran pembuangan yang merupakan sarang nyamuk sehingga daerah tersebutmenjadi daerah endemic DBD. Banyak dari petugas Gasturkes yang sering mengadakan kunjungan ke wilayah RWyang menjadi daerah endemik DBD sehingga diperlukan upaya untuk mencegah penularannya. Salah satu upayatersebut adalah dengan membuat sediaan farmasi lilin aromaterapi dari minyak atsiri batang sereh dan kulit buahjeruk sebagai antinyamuk. Kedua bahan tersebut dikenal mengandung senyawa minyak atsiri yang menyegarkan,relaksasi dan juga membuat nyaman serta dapat dimanfaatkan sebagai pengusir nyamuk. Metode pengabdian yangdilakukan dengan cara survey lapangan, rapat koordinasi tim pengabdian dengan mitra, kemudian dilakukanpenyuluhan dengan beberapa warga yang dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab mengenaihubungan lingkungan dan dampaknya terhadap penyebaran penyakit DBD serta memberi pelatihan tentangpembuatan lilin aromaterapi. Hasil dari pengabdian didapatkan bahwa peserta sangat antusias dan memahamimateri yang diberikan oleh tim pengabdian dan mampu membuat sediaan farmasi yaitu lilin aromaterapi dariminyak atsiri batang sereh dan kulit buah jeruk sebagai antinyamuk secara mandiri dan baik.
PENYULUHAN PEMBUATAN “LURPI” (LULUR KOPI) DESA KERTOSARI, KEL. SINGARAJA, KEC. BOJA, KENDAL JAWA TENGAH Erna Prasetyaningrum; Dyan Wigati; Ahmad Fuad Masduqi; Yustisia Dian Advistasari; Lilies Wahyu Ariani
Jurnal Dimas Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (943.777 KB)

Abstract

Indonesia merupakan Negara yang memiliki banyak kekayaan flora maupun fauna. Flora dan fauna sertamineral yang berkhasiat sebagai obat yang harus dikembangkan dan disebar luaskan agar semaksimal mungkindapat dimanfaatkan dalam upaya-upaya kesehatan masyarakat. Pemanfaatan tanaman obat atau bahan obat alampada umumnya sebenarnya bukanlah merupakan hal yang baru. Sejak terciptanya manusia di permukaan bumi,telah diciptakan pula alam sekitarnya mulai dari baru itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan alamsekitarnya. untuk memenuhi keperluan alam kehidupannya, termasuk keperluan akan obat-obatan dalam angkamengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Kenyataan menunjukkan bahwa dengan bantuan obatobatanasal bahan alam tersebut, masyarakat dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Halini menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkanperanannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat.Salah satu daerah penghasil kopi di JawaTengah adalah desa Kertosari, Kendal. Pemanfaatan budidaya kopi disana hanya sebatas untuk pembuatanminuman. Kafein merupakan salah satu kandungan yang ada didalam kopi. Kafein merupakan senyawa alkaloidyang termasuk jenis metilxanthine. Salah satu kandungan lain dari kopi adalah clorogenik, dimana memilikimanfaat sebagai antioksidan sehingga kopi bisa dimanfaatkan untuk terapi kulit dengan bentuk sediaan lulur.Lulur merupakan sediaan kosmetik perawatan kulit wajah yang diaplikasikan ke kulit wajah dalam waktu tertentuhingga mengering, sediaan ini akan membentuk lapisan film transparan yang elastis, sehinga dapat dikelupaskan.
Pemberdayaan Ibu PKK Sebagai Jumantik dan Pelatihan Pembuatan Loan Cinol (Lotion Anti Nyamuk Citronella Oil) di Desa Singorojo Kabupaten Kendal Wulan Kartika Sari; Bekti Nugraheni; Maratus Sholikhah; Mighfar Syukur; Masitoh Suryaning
Jurnal Dimas Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1827.667 KB)

Abstract

Masyarakat Indonesia sudah cukup mengetahui mengenai penyakit demam berdarah. disebut DemamBerdarah Dengue (DBD) dalam istilah medis disebut sebagai dengue hermorrhagic fever. Virus dengue inimenyerang seseorang melalui perantara nyamuk Aedes eegypti dan Aedes albopictus. Mulanya virus hidup di selyang menuju saluran pencernaan nyamuk. Sekira 8 hingga 10 hari berikutnya, virus menyebar ke kelenjar salivanyamuk, yang memproduksi saliva (atau "ludah"). Ini berarti bahwa saliva yang diproduksi oleh nyamuk tersebutterinfeksi virus dengue. Oleh karena itu ketika nyamuk menggigit manusia, saliva yang terinfeksi tersebut masukke dalam tubuh manusia dan menginfeksi orang tersebut. Data yang diperoleh dari Biro Komunikasi danpelayanan Masyarakat menginformasikan bahwa kasus DBD terus meningkat, Secara nasional berdasarkanperkembangan informasi diperoleh data hingga tanggal 3 Februari 2019 terdapat kasus DBD sebanyak 16.692kasus dengan 169 orang meninggal dunia. Dari kasus ini perlu adanya jumantik di setiap rumah dan dilingkungan tempat tinggal, termasuk di sekolah. Untuk dapat memberantas sarang nyamuk perlu adanya 1 rumah1 Jumantik sehingga diharapkan bisa menyelamatkan satu keluarga untuk menurunkan angka kesakitan, kematiandan menekan Kejadian Luar Biasa (KLB). Serta meningkatkan peran serta ibu ibu PKK dalam pembuatan lotionanti nyamuk sereh (Loan Cinol) di desa Singorejo Kabupaten Kendal.
Pelatihan Pembuatan MP-ASI WHO Berbasis Pangan Lokal Bagi Kader Posyandu dan Ibu BADUTA Posyandu Dahlia III Kelurahan Jatisari Kecamatan Mijen Rika Sebtiana K; Ririn Suharsanti; Achmad Wildan; Erlita verdia M; M. Ryan Radix
Jurnal Dimas Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (816.551 KB)

Abstract

Malnutrisi banyak terjadi pada usia 6 bulan ke atas dikarenakan pada usia ini terjadi peralihan dari ASIke Makanan Pendamping ASI (MPASI). Salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan dan gizi anak adalahdengan memberikan makanan yang terbaik bagi Baduta. Pada baduta, kurang gizi akan menimbulkan gangguanpertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak yang apabila tidak diatasi secara dini akan berlanjut hinggadewasa. Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga dapatdiistilahkan sebagai periode emas sekaligus kritis. Berdasarkan hasil pengkajian gizi Balita yang dilakukansebelumnya ternyata masih dijumpai beberapa masalah gizi khususnya pada kelompok umur Baduta. Penyebabutamanya adalah masih terbatasnya pengetahuan ibu tentang gizi Baduta dan keterampilan ibu dalam menyiapkanmakanan untuk memenuhi kebutuhan gizi dengan pangan lokal yang tersedia. Kader Posyandu yang selama inisudah berperan aktif dirasakan masih lemah dalam memberikan edukasi ASI dan MP-ASI. Padahal kaderPosyandu sangat potensial perannya sebagai agen perubahan. Kegiatan Pengabdian Kepada MasyarakatPelatihan Pembuatan MP-ASI WHO Berbasis Pangan Lokal Bagi Kader Posyandu dan Ibu Baduta ini bertujuanuntuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dan ibu BADUTA dalam menyiapkan MP-ASI.Pada awal kegiatan, peserta akan digali tentang pengetahuan dan kemampuan pembuatan MP-ASI terlebih dahulukemudian dilakukan evaluasi akhir untuk melihat peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta. Secaragaris besar kegiatan ini berfungsi untuk membentuk perilaku gizi yang baik pada keluarga diperlukan kegiatanpendampingan keberlanjutan. Luaran yang diharapkan dapat dicapai adalah meningkatnya pengetahuan danketerampilan kader posyandu dan ibu baduta
STIFAR “YAYASAN PHARMASI SEMARANG” MENGABDI “GEMA CERMAT MELALUI PENGENALAN APOTEKER KECIL (ApCil)” Intan Martha Cahyani; Endang Diyah Ikasari; Ebta Narasukma Anggraeny; I Kadek Bagiana
Jurnal Dimas Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1180.605 KB)

Abstract

Apoteker merupakan profesi kesehatan yang sangat dekat dengan masyarakat namun kurangnya pengenalanprofesi apoteker menyebabkan masih banyak masyarakat yang tidak mengerti apa tugas dan peran apoteker dalammeningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Oleh karena itu menjadi sangat penting dilakukan branding apotekersejak dini bagi siswa SD/MI. Materi disampaikan tentang pengenalan apoteker, tugas, wewenang dan tanggungjawab praktek kefarmasian. Ruang lingkup praktek apoteker mulai dari akademisi, apoteker penganggungjawabapotek, rumah sakit, Pedagang Besar Farmasi (PBF) dan Industri. Berharap masyarakat akan mengenal apotekertidak hanya bekerja di apotek namun memiliki peran dalam bidang kerja kesehatan lainnya. Penyampaian materidilakukan dalam bentuk penyuluhan, tim penyaji merasa perlu menambahkan gambaran sederhana kepada parasiswa tentang tugas apoteker. Gambaran disampaikan tentang tugas dan tanggungjawab praktek apoteker diapotek,salah satunya penyiapan resep. Siswa diajak praktek langsung membuat puyer (pulveres), sirup dan kapsul. SebagaiInformasi tambahan kepada para siswa, disampaikan mengenai materi Gerakan Masyarakat Cerdas MenggunakanObat (Gema Cermat) dengan pokok bahasan DApatkan GUnakan SImpan dan BUang (DAGUSIBU) obat denganbenar serta pengenalan jenis dan bentuk obat (padat, cair, semi padat dan steril), penggolongan obat (keras, bebasdan bebas terbatas) dan disampaikan contoh macam-macam jenis dan penggolongan obat tersebut.
CARA MENGATASI SEMBELIT DAN PRODUK JELBAL (JELLY HERBAL) DI SD BEJALEN AMBARAWA mutmainah; Siti Munisih; Amor Sofandi; Bayu Tri; Athika Darumas
Jurnal Dimas Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.98 KB)

Abstract

Sembelit adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan adanya tinja yang keras sehinggabuang air besar menjadi jarang, sulit dan nyeri. Sembelit pada anak biasanya disebabkan oleh asupan makan anakyang kurang serat, kurang cairan, terlalu banyak minum susu dan jarang minum air, serta juga dapat disebabkanoleh kurangnya aktivitas fisik atau kebiasaan anak yang sering menahan buang air besar karena anak takut saatbuang air besar. Penyebab utama dari sembelit biasanya adalah kurang serat. Sehingga konsumsi makananberserat sangat dianjurkan pada anak sembelit. anak-anak di SD Bejalen Ambarawa yang merupakan daerah yangdianggap sangat ramai dengan adanya berbagai macam jajanan, namun kurangnya pengetahuan anak-anakmengenai efek yang bisa ditimbulkan dari jajanan yang tidak diimbangi dengan konsumsi makanan sehat sehinggabisa menyebabkan efek sembelit. Pengabdian dilakukan dengan cara penyuluhan dan pelatihan pembuatan jeliherbal pada anak SD menggunakan bahan salah satunya lidah buaya (Aloe vera). Manfaat yang didapat olehpeserta adalah diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai sembelit serta produk herbal yangmemberikan manfaat sebagai anti sembelit. Dengan adanya program penyuluhan ini diharapkan dapatmemberikan pengetahuan tentang sembelit serta cara-cara untuk mengatasi sembelit tersebut dengan konsumsimakanan berserat namun tetap disukai oleh anak-anak. Salah satunya adalah jelly herbal yang berisi lidah buayayang kaya akan serat.
Pemberdayaan Ibu –Ibu PKK Desa Bejalen dalam Pemanfaatan Aloe vera dan Penyuluhan Antidiabetes Yuvianti Dwi Franyoto; Ungsari Rizki Eka P.; Ika Puspitaningrum; Lia Kusmita; Anastasia Setyopuspito P.
Jurnal Dimas Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.46 KB)

Abstract

Permasalahan kesehatan di Desa Bejalen sangat kompleks. Salah satunya adalah Diabetes mellitus tipe 2(DMT2) merupakan salah satu penyakit kronis yang angka kejadian dan komplikasi yang diakibatkannya terusmeningkat dari waktu ke waktu. Kondisi tenaga kesehatan yang terbatas membutuhkan keterlibatan kaderkesehatan sebagai pemberdayaan masyarakat agar masyarakat faham tentang Diabetes Melitus. Selain itu,masyarakat tidak pernah melakukan deteksi dini dan skrining gula darah. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikanedukasi tentang penyakit DM dan cara pengatasannya, serta memberikan pelatihan pembuatan minuman fungsionalAloe vera yang dapat digunakan untuk menunjang pengobatan penyakit DM.Aloe vera (Lidah buaya) merupakan tanaman obat yang berpotensi untuk dikembangkan. Pemanfaatanlidah buaya dapat dijadikan berbagai produk makanan dan minuman, salah satunya adalah dengan membuatminuman fungsional dari lidah buaya. Aloe vera telah diketahui memiliki aktivitas sebagai sebagai antidiabetes.Ibu-ibu PKK desa Bejalen belum memahami khasiat Aloe vera secara ilmiah. Pada pengabdian ini dilaksanakanedukasi tentang khasiat Aloe vera dan menguasai cara pengolahannya sehingga akan terwujud prinsip kemandiriandalam pengobatan keluarga. Selain itu juga dapat dikembangkan menjadi usaha kecil dan menengah di bidang obatherbal, yang selanjutnya dapat disalurkan ke masyarakat.