cover
Contact Name
Eko Pramudya Laksana
Contact Email
publisher@um.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jkbk.fip@um.ac.id
Editorial Address
D3 Building, 2nd Floor Department of Guidance and Counseling, Faculty of Education, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang No.5, Malang, Jawa Timur, Indonesia
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling
ISSN : 25484311     EISSN : 25033417     DOI : 10.17977/um001
Core Subject : Education,
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling publishes articles on practice, theory, and research in educational guidance and counselling.
Articles 33 Documents
Development of Instrumen Eksplorasi Karier Anne Roe (IEKAR) for Junior High School Students Dhanang Suwidagdho; Edi Purwanta
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang & Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (968.519 KB) | DOI: 10.17977/um001v7i12022p36-44

Abstract

Abstract: This study aims to develop a career exploration instrument based on Anne Roe’s classification to help junior high school students explore their career options. The development method uses the Syaiffudin Azwar instrument development model with 8 stages, namely the identification of measuring objectives; measuring domain restrictions; operationalization of aspects; writing and reviewing items; language test; field tests; item selection and; final compilation. The field test was carried out on 306 junior high school students in the Godean area, Yogyakarta. The results of the CFA test show that all instrument items that make up the 8 career groups obtained fit results based on the p-value indicators of 0.257, RMSEA 0.15, GFI 0.87, AGFI 0.86, and CFI 1.00. CFASO test results obtained p-value 0.257 greater than 0.05 and RMSEA value 0.015 less than 0.05. In addition, the results of multidimensional reliability testing showed a score of 0.87 greater than 0.70. These findings indicate a valid and reliable instrument to help explore the careers of junior high school students. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen eksplorasi karier berdasarkan klasifikasi Anne Roe guna membantu siswa sekolah menengah pertama mengeksplorasi pilihan kariernya. Metode pengembangan menggunakan model pengembangan instrumen Syaiffudin Azwar dengan delapan tahapan yakni: identifikasi tujuan ukur; pembatasan domain ukur; operasionalisasi aspek; penulisan dan review butir; uji coba bahasa; field test; seleksi butir; dan kompilasi final. Field test dilaksanakan terhadap 306 siswa sekolah menengah pertama di wilayah Godean, Yogyakarta, Indonesia. Hasil pengujian CFA menunjukkan seluruh butir instrumen yang membentuk delapan kelompok karier memperoleh hasil fit berdasarkan indikator p-value 0.257, RMSEA 0.15, GFI 0.87, AGFI 0.86, dan CFI 1.00. Pengujian CFASO menunjukkan p-value 0.257 lebih besar dari 0.05 dan nilai RMSEA 0.015 kurang dari 0.05. Selain itu, hasil pengujian reliabilitas multidimensional menunjukkan skor 0.87 lebih besar dari 0.70. Temuan ini menunjukkan instrumen valid dan reliabel untuk membantu eksplorasi karier siswa sekolah menengah pertama.
College Students’ Psychological Well-Being during the Covid-19 Pandemic: An Investigation Based on Students’ Gender and Education Level Muh. Farozin; Diana Septi Purnama; Budi Astuti; Arif Budi Prasetya; Anifa Tuzzuhroh Nurbaiti
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang & Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.896 KB) | DOI: 10.17977/um001v7i12022p20-28

Abstract

Abstract: This study aims to determine the level of psychological well-being based on gender and level of education being pursued during the Covid-19 pandemic. Participants are students from various faculties and postgraduate programs from diploma, undergraduate, professional education, masters and doctoral education levels in Yogyakarta, Indonesia. The instrument used is the Ryff Psychological Well-Being Scale which has been adapted by Engger with a content validity value of CVR equal to 1 which is in the good category and reliability is 0.935 in the good category. The data analysis used was Mann-Whitney non-parametric statistics for the different test of psychological well-being based on sex, and Kruskal Wallis as a different test for the level of education being pursued. The results showed that there was no significant difference based on gender, while based on the level of education on psychological well-being there were differences. The results of this study can be taken into account in the development of guidance and counseling programs and services for college students. Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kesejahteraan psikologis berdasarkan jenis kelamin dan jenjang pendidikan yang sedang ditempuh pada saat Pandemi Covid-19. Partisipan merupakan mahasiswa dari berbagai Fakultas dan Program Pascasarjana dari jenjang pendidikan diploma, sarjana, pendidikan profesi, magister dan doktor di Yogyakarta, Indonesia. Instrumen yang digunakan adalah Ryff Psychological Well-Being Scale yang telah diadaptasi oleh Engger dengan nilai validitas konten CVR sama dengan 1 yang berkategori baik dan reliabilitas 0,935 dengan kategori baik. Analisis data yang digunakan adalah statistik non-parametrik Mann-Whitney untuk uji beda kesejahteraan psikologis berdasarkan jenis kelamin, dan Kruskal Wallis sebagai uji beda pada jenjang pendidikan yang sedang ditempuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan berdasarkan jenis kelamin, sedangkan berdasarkan jenjang pendidikan pada kesejahteraan psikologis terdapat perbedaan. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam pengembangan program dan layanan bimbingan dan konseling untuk mahasiswa di perguruan tinggi.
Single Session Counseling Integrated with Expressive Art to Improve Students' Internet Altruistic Behavior Ganjar Suargani; Mulawarman Mulawarman; Awalya Awalya
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang & Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.943 KB) | DOI: 10.17977/um001v7i12022p29-35

Abstract

Abstract: The internet is one of the means to obtain information, interact, and even provide help to others. To be able to give voluntary help based on empathy, one must have internet altruistic abilities. This study aims to determine the effectiveness of single-session counseling with expressive art integration to improve students’ altruistic behavior on the internet. This study used a randomized pretest-posttest control group design. The intervention in the experimental group used a single session counseling strategy that was integrated with expressive art. The control group was given an intervention in the form of individual counseling without using a single session counseling approach. Research subjects were selected using random assignment to the experimental group or the control group according to the established criteria. The data was collected by giving the Internet Altruistic Behavior Scale (IABS) psychological scale which was adapted according to scientific rules with a reliability of 0.92. The data analysis used was mixed ANOVA repeated measure. The results showed that single session counseling with expressive art integration was effective in increasing students’ altruistic behavior on the internet. Further research is recommended to expand the scope of research subjects, and be able to analyze gender and age differences between research subjects. Abstrak: Internet merupakan salah satu sarana untuk memperoleh informasi, berinteraksi, bahkan memberikan pertolongan kepada orang lain. Untuk dapat memberi pertolongan secara sukarela berdasar empati, seseorang harus memiliki kemampuan altruistik internet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan konseling sesi tunggal dengan integrasi expressive art guna meningkatkan perilaku altruistik siswa di internet. Penelitian ini menggunakan desain randomized pretest-posttest control group design. Intervensi pada kelompok eksperimen menggunakan strategi single session counseling yang diintegrasikan dengan expressive art. Kelompok kontrol diberi intervensi berupa konseling individu tanpa menggunakan pendekatan single session counseling. Subjek penelitian dipilih menggunakan random assignment ke kelompok eksperimen atau kelompok kontrol sesuai kriteria yang ditetapkan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan skala psikologis Internet Altruistic Behavior Scale (IABS) yang diadaptasi sesuai kaidah ilmiah dengan reliabilitas sebesar 0.92. Analisis data yang digunakan adalah mixed ANOVA repeated measure. Hasil penelitian menunjukkan bahwa single session counseling dengan integrasi expressive art efektif untuk meningkatkan perilaku altruistik siswa di internet. Penelitian selanjutnya direkomendasikan memperluas cakupan subjek penelitian, dan dapat menganalisis perbedaan gender serta usia antar subjek penelitian.
Development of Siap Antisipasi (SIANTI) to Enhance Students’ Assertive Behavior in Preventing Physical Sexual Harassment on Junior High School Students Fitri Ratnasari; Elia Flurentin; Arbin Janu Setiyowati
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol. 7 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang & Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.666 KB) | DOI: 10.17977/um001v7i22022p44-51

Abstract

Abstract: This research and development aims to develop a product called Siap Antisipasi (SIANTI) to improve assertive behavior in preventing physical sexual harassment in junior high school students by meeting product acceptance. SIANTI’s products include three educational videos with a video duration of three minutes each and a guidebook for school counselors in providing classical guidance services. The research method by adapting Borg and Gall model. This research and development procedure includes preliminary studies, product design and development as well as product testing of material experts, media experts and users. The research and development subjects consisted of one material expert, one media expert and two users. Assessment of expert and users to determine product acceptance uses a rating scale based on aspects of accuracy, usability, convenience and product attractiveness. The research instrument uses an expert and prospective user assessment format. The results of the expert test were analyzed using the numerical average, the results of the users were tested using the inter-rater agreement. The overall test results show that the SIANTI product gets a very high rating category and meets product acceptance so that it can be implemented as a medium for school counselors in providing classical guidance services to improve students’ assertive behavior to prevent physical sexual harassment. Abstrak: PPenelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan Siap Antisipasi (SIANTI) untuk meningkatkan perilaku asertif dalam mencegah physical sexual harassment pada siswa sekolah menengah pertama dengan memenuhi keberterimaan produk. Produk SIANTI meliputi tiga video edukasi dengan durasi masing-masing video tiga menit dan buku panduan untuk konselor sekolah dalam memberikan layanan bimbingan klasikal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan model Borg dan Gall yang telah diadaptasi. Prosedur penelitian dan pengembangan ini meliputi studi pendahuluan, rancangan dan pengembangan produk serta uji produk terhadap ahli materi, ahli media dan calon pengguna. Subjek penelitian dan pengembangan terdiri dari satu ahli materi, satu ahli media dan dua calon pengguna. Penilaian uji ahli dan calon pengguna untuk mengetahui keberterimaan produk menggunakan skala penilaian yang berdasarkan pada aspek ketepatan, kegunaan, kemudahan dan kemenarikan produk. Instrumen penelitian menggunakan format penilaian ahli dan calon pengguna. Hasil uji ahli dianalisis menggunakan numerik rerata, hasil uji calon pengguna diuji menggunakan inter-rater agreement. Keseluruhan hasil uji menunjukkan bahwa SIANTI mendapatkan kategori penilaian sangat tinggi dan memenuhi keberterimaan produk sehingga dapat diimplementasikan sebagai media bagi konselor sekolah dalam memberikan layanan bimbingan klasikal untuk meningkatkan perilaku asertif siswa guna mencegah physical sexual harassment.
Impact of Cyber Relational Addiction on Undergraduates’ Interpersonal Relationship in Nigeria Mulikat Ladi Abdulqadir Mustapha; Michael Ajokpaniovo; Faith Elizabeth Olaoye
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang & Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.201 KB) | DOI: 10.17977/um001v7i12022p10-19

Abstract

Abstract: The upsurge in the use of cyberspace in recent years has led to pathological use for some individuals especially in the area of cyber relational addiction. This study aimed to investigate the influence of cyber relational addiction on interpersonal relationships and how variables of age, religion, levels of study, and gender of respondents moderate the influence of cyber relational addiction on their interpersonal relationships. This study employed a descriptive survey research design and administered a self-designed questionnaire on 420 randomly selected undergraduates from seven faculties at the University of Ilorin. A research question was answered in this study, while the hypotheses were also tested at 0.05 levels of significance. The varying collected data were analyzed using t-test and Analysis of Variance (ANOVA) statistical methods. Undergraduate students’ sources of information were mostly from the Internet than interacting with people, and they believed gaining more academically online than interacting with people. Meanwhile, the results were not varied based on the respondents’ age, levels of study, religion, and gender. It is necessary to develop a sound and wide range of activities that will reduce cyber relation addiction, which in turn promote psychological wellbeing among undergraduates. Interpersonal relationship skills training should be conducted for cyber-addicted adolescents to observe its impacts on cyber relational addiction. Abstrak: Meningkatnya penggunaan ruang siber dalam beberapa tahun terakhir mengakibatkan tingginya penggunaan patologis ruang siber, terutama pada area kecanduan untuk berinteraksi melalui ruang siber. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dampak dari kecanduan untuk berhubungan melalui ruang siber terhadap hubungan interpersonal, serta bagaimana variable usia, agama, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin memoderasi hubungan kecanduan ruang siber dan hubungan interpersonal. Penelitian ini menggunakan desain survei deskriptif dan kuesioner yang dirancang sendiri lalu disebarkan kepada 420 mahasiswa sarjana dari tujuh fakultas dari University of Ilorin, secara acak. Penelitian ini berfokus untuk menjawab sebuah rumusan masalah yang telah diuji pada 0.05 tingkat signifikansi. Data-data yang telah terkumpul diuji menggunakan beberapa uji statistik berupa Uji t dan Analisis of Variance (ANOVA). Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa kebanyakan mahasiswa mencari informasi melalui interaksi pada ruang siber. Sedangkan hasil dari analisis pada variabel usia, tingkat pendidikan, agama, dan jenis kelamin menunjukkan hasil yang sama. Sehingga kita perlu mengembangkan berbagai kegiatan untuk mengurangi kecanduan berinteraksi menggunakan ruang siber, yang nantinya akan meningkatkan kondisi psikologis para mahasiswa. Selain itu, pelatihan keterampilan yang berhubungan dengan hubungan interpersonal harus juga diselenggarakan untuk mengetahui dampaknya pada para remaja dengan kecanduan untuk berinteraksi di ruang siber.
Smartphone Addiction among Adolescence Students: Its Implication toward Family Communication, Learning, Guidance and Counselling Adi Atmoko; Indah Kartika Sari; Augusto Da Costa; Nugraheni Warih Utami; Eny Tri Wahyuni
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang & Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.961 KB) | DOI: 10.17977/um001v7i12022p1-9

Abstract

Abstract: The symptoms of smartphone addiction have been extensively observed in adolescent students. This study aims to investigate the effects of smartphone addiction on students’ communication with their families, their learning, as well as guidance and counseling processes. The causal correlational design was applied, involving 103 participants selected total samplings of eighth-graders junior high school students. The data was garnered through the smartphone addiction scale and family communication scale. Both of those scales had item validity of 0.3, with Alpha Cronbach reliability of 0.937 and 0.850, respectively. The obtained data were analyzed using regression. The analysis results suggest that smartphone addiction significantly decreased the quality of students’ communication with their families, by -0,416. This result can be fundamental for school counselors and the subject teachers in formulating and implementing the learning process, to reduce the effects of smartphone addiction, enhance their communication skills, and improve the learning efficiency through the use of the smartphone as learning media, instead of restraining the smartphone use. Abstrak: Dewasa ini, gejala kecanduan smartphone semakin meluas pada siswa remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi kecanduan smartphone terhadap kualitas komunikasi siswa dalam keluarga, dan membahas implikasinya bagi pembelajaran, serta bimbingan dan konseling. Rancangan kausal korelasional digunakan pada 103 responden siswa kelas delapan yang menggunakan smartphone lebih dari 5 jam sehari, yang dipilih secara total sampling di sekolah menengah pertama. Data dikumpulkan dengan skala kecanduan smartphone dan skala komunikasi dalam keluarga yang telah diuji, keduanya memiliki validitas butir lebih dari sama dengan 0,3, reliabilitas Alpha Cronbach 0,937 dan 0,850. Data dianalisis regresi. Hasil menunjukkan bahwa kecanduan smartphone berkontribusi signifikan menurunkan kualitas komunikasi siswa dalam keluarga sebesar -0,416. Implikasinya adalah konselor sekolah perlu berkolaborasi dengan guru bidang studi dalam menyusun dan melaksanakan program untuk mengurangi dampak negatif, meningkatkan kemampuan komunikasi, dan meningkatkan keefektifan pembelajaran dengan menggunakan smartphone sebagai media belajar, alih-alih membatasi penggunaannya baik di rumah maupun di kelas.
Effectiveness of Solution-Focused Brief Counseling and Motivational Interviewing in Improving Students’ Self-Disclosure Iftitah Indriani; Mungin Eddy Wibowo; Mulawarman Mulawarman
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol. 7 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang & Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.108 KB) | DOI: 10.17977/um001v7i22022p81-88

Abstract

Abstract: This study investigates the effectiveness of solution-focused brief counseling and motivational interviewing in enhancing students’ self-disclosure. This study used a randomized pretest-posttest control group design. The sixteen participants from State Junior High School 3 Comal, Indonesia, were selected through nonprobability sampling with purposive sampling. The participants were divided into experiment and control groups. For the research instruments, this study used The Self-Disclosure Questionnaire developed by Jourard to measure students’ self-disclosure. The obtained data were analyzed using the repeated measures ANOVA test. Our analysis results showed that solution-focused brief counseling and motivational interviewing were effective in improving students’ self-disclosure. Therefore, the school counselor can implement both solution-focused brief counseling and motivational interviewing to enhance their students’ internal potential and self-disclosure. Future studies are suggested to widen the research participants and analyze the effects of gender and age differences on the effectiveness of solution-focused brief counseling and motivational interviewing in improving students’ self-disclosure. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan solution-focused brief counseling dan motivational interviewing untuk meningkatkan self-disclosure peserta didik. Penelitian ini menggunakan desain randomized pretest posttest control group design. Teknik pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling dengan sampling purposive. Sampel yang dilibatkan sebanyak enam belas peserta didik di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Comal, Indonesia yang dibagi sama rata pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengukur self-disclosure adalah The Self-Disclosure Questionnaire yang dikembangkan oleh Jourard. Metode analisis data menggunakan uji repeated measures ANOVA. Hasil menunjukkan bahwa solution-focused brief counseling dan motivational interviewing efektif untuk meningkatkan self-disclosure peserta didik. Berdasarkan penelitian, konselor sekolah dapat mengaplikasikan solution-focused brief counseling dan motivational interviewing untuk meningkatkan potensi internal dan self-disclosure peserta didik. Peneliti selanjutnya dapat memperluas cakupan subjek penelitian, menganalisis perbedaan gender dan usia antar subjek penelitian dalam keefektifan pendekatan solution-focused brief counseling dan motivational interviewing untuk meningkatkan self-disclosure peserta didik.
Evaluation of Classical Guidance Programs During the Covid-19 Pandemic at Junior High School: Discrepancy Model Hani Nurrofifah; Muh. Farozin; Asfarina Mutiara
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol. 7 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang & Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.561 KB) | DOI: 10.17977/um001v7i22022p62-70

Abstract

Abstract: Guidance and counseling programs are designed to improve education. These programs continue to evolve, especially the classical guidance programs that require adaptation to the current Covid-19 pandemic education system. However, due to a lack of planning, the development and implementation of the classical guidance program in state junior high schools during the Covid-19 pandemic have not been optimal. Thus, this study identifies the performance of the classical guidance program at state junior high schools during the Covid-19 pandemic, using predetermined standards. This study used program evaluation standards and criteria from the Guidelines for Performance-Based Professional School Counselor Evaluation. The guidelines highlight that professional school counselors should carry out classical guidance services using effective learning strategies and classroom management techniques for all counselees based on their needs. These standards and criteria were then formulated into three components to determine the success of the classical guidance program, namely planning, implementing, and evaluating the classical guidance program. The analysis of the evaluation results showed that the classical guidance program during the Covid-19 had not met the standard. Abstrak: Program bimbingan dan konseling dirancang untuk meningkatkan pendidikan. Program bimbingan dan konseling terus berkembang, terutama program bimbingan klasikal yang membutuhkan adaptasi dengan sistem pendidikan pada pandemi Covid-19. Meskipun demikian, perencanaan, pengembangan dan pelaksanaan program bimbingan klasikal di sekolah menengah pertama selama pandemi Covid-19 belum berjalan dengan optimal. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kinerja program bimbingan klasikal di sekolah menengah pertama negeri selama pandemi Covid-19 menggunakan standar yang telah ditentukan. Standar dan kriteria evaluasi program yang digunakan adalah Guidelines Performance-Based Professional School Counselor Evaluation. Pedoman tersebut menyoroti bahwa konselor sekolah profesional harus melaksanakan layanan bimbingan klasikal dengan menggunakan strategi pembelajaran yang efektif dan teknik pengelolaan kelas untuk semua konseli berdasarkan kebutuhannya. Standar dan kriteria ini kemudian dirumuskan menjadi tiga komponen untuk menentukan keberhasilan program bimbingan klasikal, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program bimbingan klasikal. Analisis hasil evaluasi menunjukkan bahwa program bimbingan klasikal selama Covid-19 belum memenuhi standar.
Addressing Public Speaking Anxiety in Multicultural Counselling: The Use of Cognitive-Behavioural Therapy for International Students Moh. Khoerul Anwar; Muhammad Izzul Haq; Diafi Salma; Zhongjun Wang
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol. 7 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang & Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.909 KB) | DOI: 10.17977/um001v7i22022p52-61

Abstract

Abstract: Several studies have highlighted the importance of Cognitive Behavioural Therapy (CBT) in reducing public speaking anxiety. The studies also denote the increase of confidence by strengthening self-efficacy. This study explores previous studies that uncover the use of CBT in dealing with public anxiety to identify its potential as part of multicultural counseling for international students in higher education. International students have different academic and learning cultures, as well as social environments, affecting the development of certain anxiety in dealing with pressures to adapt to new environments. Therefore, it positions the investigation of CBT’s ability to reduce public speaking anxiety for international students as highly essential. This study contends that CBT is a useful technique to unpack irrational fear of speaking in public and promote self-efficacy, developing confidence and leading to good mental health. However, given the nature of targeted intervention are international students, multicultural counseling competencies are undoubtedly required for the therapy. Abstrak: Beberapa penelitian telah menyoroti pentingnya Terapi Perilaku Kognitif (CBT) dalam mengurangi kecemasan berbicara di depan umum. Studi ini menunjukkan adanya peningkatan kepercayaan diri dengan memperkuat efikasi diri. Studi ini juga mengeksplorasi studi sebelumnya yang mengungkap penggunaan CBT dalam menangani kecemasan publik untuk mengidentifikasi potensinya sebagai bagian dari konseling multikultural untuk mahasiswa internasional di pendidikan tinggi. Mahasiswa internasional memiliki budaya akademik, pembelajaran, dan lingkungan sosial yang berbeda, yang semuanya memengaruhi perkembangan kecemasan tertentu dalam menghadapi tekanan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Oleh karena itu, penelitian tentang CBT untuk mengurangi kecemasan berbicara di depan umum bagi mahasiswa internasional sangat penting. Studi ini berpendapat bahwa CBT adalah teknik yang berguna untuk membongkar ketakutan irasional berbicara di depan umum dan mempromosikan efikasi diri, mengembangkan kepercayaan diri dan mengarahkan kesehatan mental yang baik. Namun, mengingat sifat intervensi yang ditargetkan adalah siswa internasional, kompetensi konseling multikultural tidak diragukan lagi diperlukan dalam terapi.
Professional Identity in Guidance and Counseling: The Perspective of Prospective Counselors Fathur Rahman; Yuli Nurmalasari; Siti Aminah; Agus Taufiq
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol. 7 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang & Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (866.123 KB) | DOI: 10.17977/um001v7i22022p71-80

Abstract

Abstract: This study aims to describe prospective counselors’ perceptions of professional identity concepts in the guidance and counseling field. This study used a qualitative approach with an exploratory, descriptive design. Research data were collected through open questionnaires and focus group discussions. The data sources were fifteen guidance and counseling students from three different classes. Data analysis was carried out by searching for themes and determining the correlation between them to attain interpretation. The results of the study show that professional identity is conceptualized as a typical characteristic or a symbol of professional conduct in the profession of guidance and counseling. Meanwhile, the dimensions of professional identity according to students are categorized into professional competence, personality, personal appearance, knowledge of the profession, and professional ethos. Lastly, for the student, professional identity is something that moves dynamically. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi calon konselor terhadap konsep identitas profesional dalam bidang bimbingan dan konseling. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif eksploratif. Data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner terbuka dan diskusi kelompok terfokus. Sumber datanya adalah lima belas mahasiswa bimbingan dan konseling dari angkatan yang berbeda. Analisis data dilakukan dengan cara mengidentifikasi topik dan menentukan keterkaitan untuk mencapai interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas profesional dikonseptualisasikan sebagai ciri khas atau simbol perilaku profesional dalam profesi bimbingan dan konseling. Sedangkan dimensi identitas profesional menurut mahasiswa dikategorikan terdiri dari kompetensi profesional, kepribadian, penampilan pribadi, pengetahuan profesi, dan etos kerja profesional. Selain itu, mahasiswa juga mempersepsikan identitas profesional bimbingan dan konseling merupakan sesuatu yang bergerak dinamis.

Page 1 of 4 | Total Record : 33