cover
Contact Name
Agustinus Konda Malik
Contact Email
aguskondamalik@staf.undana.ac.id
Phone
+6281237987345
Journal Mail Official
jurnalpeternakan@undana.ac.id
Editorial Address
Jl. Adisucipto Penfui, Kupang Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Jurnal Peternakan Lahan Kering
ISSN : -     EISSN : 27147878     DOI : -
Jurnal Peternakan Lahan Kering (JPLK) menerbitkan artikel hasil penelitian yang meliputi Produksi ternak, Pakan dan nutrisi ternak, Reproduksi dan pemuliaan ternak, Teknologi hasil ternak, Sosial ekonomi peternakan, dan Kesehatan ternak
Articles 181 Documents
Efek substitusi jagung giling dengan tepung tongkol jagung hasil fermentasi khamir Saccharomyces cerevisiae dalam pakan konsentrat terhadap kandungan protein kasar, serat kasar dan lemak Romanus Klau; Luh Sri Enawati; Daud Amalo
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 2 No. 1 (2020): Maret
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.208 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi jagung giling dengan tepung tongkol jagung hasil fermentasi Saccharomyces cerevisiae (TTJF) dalam pakan konsentrat terhadap kandungan protein kasar (PK), serat kasar (SK) dan lemak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan tersebut adalah P0 = konsentrat tanpa TTJF (sebagai kontrol); P1 = konsentrat + 10%TTJF menggantikan jagung giling; P2 = 20%TTJF menggantikan jagung giling; dan P3 = 20%TTJF menggantikan jagung giling. Hasil yang diperoleh adalah: rataan PK (%) P0 = 12.96 0.20; P1 = 13.63 0.48; P2 = 16.86 0.56, dan P3 = 16.15 0.28; SK (%) P0 = 14.21 1.00; P1 = 10.02 0.27; P2 = 11.80 0.28; dan P3 = 14.67 0.59; dan lemak (%) : P0 = 2.47 0.20; P1 = 2.88 0.14;P2 = 2.76 0.11; dan P3 = 1.55 0.05. Hasil analisis ragam menunjukkan perlakuan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan PK, SK dan lemak. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah penggunaan 20% tepung tongkol jagung terfementasi Saccharomyces cerevisiae mesubstitusi 66. 67% dari 30% jagung giling dalam konsentrat dapat meningkatkan kandungan protein kasar, namun menurunkan kandungan serat kasar dan lemak. Kata kunci : fermentasi, Saccharomyces, tongkol jagung, nutrien
Pengaruh Penggunaan Konsentrat Sierad Dalam Pakan Lokal Timor Terhadap Konsumsi dan Kecernaan Bahan Kering dan Organik Ternak Babi Fase Starter-Grower (Effect of Including Sierad Concentrate Into Local Timor Feeds on Intake and Digestibiity of Dry and Org Irma Enjelin Sinlaeloe; Ni Nengah Suryani; Johanis Ly
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 1 No. 4 (2019): Desember
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.331 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan 3 jenis konsentrat: KGP709 (KGP), Hi-Grow152 (HG152), Konsentrat Grower Babi (KGB) dan campuran ketiganya dalam pakan berbasis pollard terhadap konsumsi dan kecernaan protein dan energi ternak babi fase grower-finisher. Materi yang digunakan adalah 12 ekor ternak babi peranakan landrace jantan kastrasi berumur 3,5 bulan dengan berat badan awal 34-46 kg (rata-rata 41,08kg; KV= 11,62%). Metode yang digunakan adalah metode percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dicobakan yakni P1= 55% pollard + 35% jagung + 10% KGP709; P2 = 55% pollard + 35% jagung + 10% HG152; P3 = 55% pollard + 35% jagung + 10% KGB; dan P4 = (55% pollard + 35% jagung + 10% campuran konsentrat). Variabel yang diteliti adalah: konsumsi dan kecernaan protein dan energi. Hasil analisis ragam menunjukkan penggunaan ketiga jenis konsentrat dan campuran ketiganya berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi dan kecernaan protein, namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi dan kecernaan energi. Disimpulkan bahwa penggunaan ketiga jenis konsentrat dan campuran ketiganya dalam pakan berbasis pollard memberikan hasil yang berbeda terhadap konsumsi dan kecernaan protein, namun memberikan hasil yang relatif sama terhadap konsumsi dan kecernaan energi. Penggunaan konsentrat HG152, KGP709 dan campuran ketiganya menghasikan rataan konsumsi dan kecernaan protein yang relatif sama, namun lebih tinggi dari hasil penggunaan KGB. Kata kunci: ternak babi, koncentrat, konsumsi, kecernaan, protein, energi. The study aimed at evaluating the effect of including 3 concentrates: KGP709 (KGP), Hi-Grow152 (HG152), Konsentrat Grower Babi (KGB) and their mixture in the pollard based-feed on protein and energy intake and digestibility grower-finisher pig. There were 12 landrace crossbred barrows 3.5 months old with 34-46 kg (avg. 41.08kg; CV= 11.62%) initial body weight used in the study. Trial method using block design 4 treatments with 3 replicates procedure was applied in the study. The 4 treatment feeds offered were P1= 55% pollard + 35% corn meal + 10% KGP709; P2 = 55% pollard + 35% corn meal + 10% HG152; P3 = 55% pollard + 35% corn + 10% KGB; and P4 = (55% pollard + 35% corn meal + 10% mixture of: KGP709+ HG152+ KGB). The variables studied were: intake protein and energy, and protein and energy digestibility. Statistical analysis shows that effect of including 3 concentrates is significant (P<0.05) on intake and digestibility protein but not significant (P>0.05) on intake and digestibility energy. The conclusion is that including 3 concentrates into pollard based-feed performs different in intake and digestibility protein but similar in intake and digestibility energy of grower-finisher pig. Including concentrates HG152, KGP709 and the mixture of 3 concentrates performs the similar results intake and digestibility protein but higher than results of including concentrate KGB. Key words: pig, concentrate, intake, digestibility, protein, energy
Pengaruh pemberian silase campuran rumput kume (Shorgum plumosum var.Timorense) dan daun markisa hutan (Passiflora foetida) ) dengan proporsi yang berbeda terhadap konsumsi dan kecernaan kambing kacang Rivaldi Lazarus Henuk; Edwin Jermias Lodowik Lazarus; Mariana Nenobais; Emma Dyelim Wie Lawa
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 2 No. 4 (2020): Desember
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.581 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian silase campuran rumput  kume dan daun markisa hutan (passiflora foetida) dengan proporsi yang berbeda terhadap konsumsi dan kecernaan  pakan kambing kacang yang diberi pakan  ad libitum. Penelitian ini menggunakan Rancangan Bujur Sangkar Latin ( RBSL )  dengan empat perlakuan pemberian campuran silase rumput kume dan daun markisa hutan serta empat periode pengambilan data sebagai ulangan. Keempat perlakuan tersebut adalah  M0 : 100 %  silase Rumput  Kume, M20 : Rumput Kume 80%  +  Markisa Hutan 20 %, M40 : Rumput Kume 60% + Markisa Hutan  40 %, M60 : Rumput Kume 40 % + Markisa Hutan 60 %. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis of variance ( ANOVA ).Parameter yang diukur adalah  konsumsi bahan kering, konsumsi bahan organik,kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, konsumsi bahan kering dan bahan organiktercerna, dan Total DigestibleNutrient ( TDN ). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian silase campuran rumput kume dan daun markisa hutandalam proporsi yang berbeda  tidak berpengaruh nyata ( P>0,05) terhadap konsumsibahan kering dan bahan organik, kecernaan bahan kering dan bahan organik, Konsumsi bahan kering dan bahan organik tercerna serta nilai TDN ransum. Disimpulkan bahwa pemberian silase campuran rumput kume dan  daun markisa hutan dengan proporsi yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi dan kecernaan pakan kambing kacang.    Kata kunci : markisa hutan, rumput kume, silase, konsumsi, kecernaan.   The aim of this studywas to evaluate the feeding diferent levels of silage compsed of kume grass (Shorgum plumosum var.Timorense), Passiflora foetida on intake and nutrient digestibility of kacang goat. The trial used a 4x4 Latin Square design procedure. The 4 treatments applied were: M0 : 100 %  kume grass, M20 :kume grass 80% + passiflora foetida 20%, M40 : kume grass 60% + passiflora foetida 40%, M60 : kume grass 40% + passiflora foetida60%. Data were subjected to Analysis of Variance (ANOVA). Variables evaluated were dry intkae, organic matter intake, dry matter digestibility and organic matter digestibility, and Total Digestible Nutrient ( TDN ) intake and digestibility. Statistcal analysis shows that the effect of is not significant (P>0,05) on dry and organic matter intake, dry and organic matter digestibility, intake of digestibledry matter and organic matter and Total Digestible Nutrient ( TDN ). The conclusion is that, the feeding diferent levels of silage compsed of kume grass (Shorgum plumosum var.Timorense), Passiflora foetida performs the similar results in feed intake and nutrient digestibility of Kacang goats.   Keywords : Passiflora foetida, kume grass, silage, intake, digestibility.
Efek penggunaan larutan daun kelor (Moringa oleifera lam) dalam “liquid feeding” terhadap konsumsi dan kecernaan kalsium dan fosfor babi peranakan landrace Angelia Noldia Dasalaku; Johanis Ly; Ni Nengah Suryani; I Made Suaba Aryanta
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 2 No. 4 (2020): Desember
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.476 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penggunaan larutan daun kelor (Moringa oleifera lam) dalam liquid feeding terhadap konsumsi dan kecernaan Kalsium (Ca) dan Fosfor (P) ternak babi.  Materi yang digunakan adalah 12 ekor ternak babi peranakan landrace jantan kastrasi, umur 3 - 4 bulan dengan bobot badan awal 18 – 45 kg, rata-rata 29,17 kg dan koefisien variasi  34,20%.  Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 kelompok.  Perlakuan yang dicobakan adalah: R0: ransum basal liqiud 100% tanpa larutan daun kelor (Kontrol); R1 ransum basal  + 5% larutan daun kelor; R2 ransum basal  + 10% larutan daun kelor; dan R3 ransum basal  + 15% larutan daun kelor. Variabel yang diukur adalah konsumsi dan kecernaan Ca dan P. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa penggunaan larutan daun kelor dalam ransum basal basah nyata (P<0.05) meningkatkan konsumsi dan kecernaan Ca dan P pada ternak babi. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah bahwa penggunaan larutan daun kelor dalam ransum basal basah 10% dan 15% meningkatkan konsumsi dan kecernaan Ca dan P pada ternak babi dan tertinggi pada 15%.   Kata kunci: babi, larutan, kelor, Ca, P, konsumsi, kecernaan   The study aimed at evaluating the effect of using Moringa oleifera lam leaves solution in liquid feed on intake and digestibility of Calcium (Ca) and Fosforous (P) in growing landrace pig.  There were 12 growing (3-4 months old) landrace crossbred barrows with 18-45 kg (average 29.17kg with CV 34.20%) initial body weight used in the study.  Block design 4 treatments with 3 replicates procedure was applied in the trial. The 4 treatment feed formulas offered in the trial were: R0: basal feed 100% without Moringa leaves solution; R1: liquid basal + 5% Moringa leaves solution; R2: liquid  basal + 10% Moringa leaves solution; and R3 liquid basal + 15% Moringa leaves solution. Varibles studied were: intake and digestibility of Ca and P. Statisrical analysis shoiws that using Moringa leaves solution in liquid basal feed is significant (P<0.05) on increasing both intake and digestibility of both Ca and P. The conclusion drawn is that using 5 - 15% Moringa leaves solution in liquid basal feed increases both intake and digestibility of both Ca and P in growing pig and the highest at 15%.   Keywords: pig, solution, Moringa, Ca, P, intake, digestibility
Pengaruh Penggunaan Tepung Daun Katuk (Sauropus Androgynus L. Merr) Dalam Ransum Terhadap Kecernaan Bahan Kering Dan Bahan Organik Pada Ternak Babi Maria Magdalena Yeliana Sanda; Sabarta Sembiring; Tagu Dodu
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 1 No. 4 (2019): Desember
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.409 KB)

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan di Dusun Neketuka, Desa Baumata Timur, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang selama 8 minggu dimulai dari tanggal 23 Juni 2018 sampai tanggal 18 Agustus 2018. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung daun katuk dalam ransum terhadap konsumsi dan kecernaan bahan kering dan bahan organik ternak babi. Materi yang digunakan adalah 12 ekor ternak babi jantan kastrasi peranakan landrace berumur 4-5 bulan dengan bobot badan awal 26,5-55,5 kg, rata-rata 42,29 kg (KV= 19,69%). Penelitian ini menggunakan Racangan Acak Kelompok (RAK) 4 perlakuan dengan 3 ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah R0: 100% ransum basal tanpa tepung daun katuk (kontrol); R1: 97% ransum basal + 3% tepung daun katuk; R2: 94% ransum basal + 6% tepung daun katuk; R3: 91% ransum basal + 9% tepung daun katuk. Variabel yang diteliti adalah konsumsi dan kecernaan bahan kering dan bahan organik. Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi dan kecernaan bahan kering dan bahan organik. Disimpulkan bahwa penggunaan tepung daun katuk (Sauropus androgynus L. Merr) pada level 3%, 6% dan 9% dalam ransum menghasilkan konsumsi dan kecernaan bahan kering dan bahan organik yang relatif sama. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan level yang lebih tinggi agar memperoleh hasil yang lebih optimal. Kata kunci: babi, katuk , bahan kering, bahan organik. The study was carried out in Desa Baumata, Taebenu District, Kupang Region, for 8 weeks: June 23th to Agustus 18th,2018. The study aimed at evaluating the effect of including Sauropus androgynus L. Merr leaves meal into basal diet on dry matter and orgnic matter intake and digestibility of pig. There were 12 landrace crossbred piglets 4-5 months of age with 26,5-55,5 kg, average 42,29kg (CV= 19,69%) initial body weight used in the study. Completely randomized block design 4 treatments with 3 replicates procedure was applied in the study. The 4 treatment diets offered in the trial were: R0: 100% basal diet without androgynus (control); R1: 97% basal diet + 3% androgynus leaves meal; R2: 94% basal diet + 6% androgynus leaves meal; and R3: 91% basal diet + 9% androgynus leaves meal. Variable studied were: intake and digestibility of dry matter and organic matter. Statistical analysis showes that effect of treatment is not significant (P>0,05) on either intake or digestibility of either dry or organic matter. The conclusion is that including 3%, 6% and 9% Sauropus androgynusL. Merr leaves meal into basal diet performances the similiar results in both intake and digestibility of both dry matter and organic matter. Based on the results of this study it is recommended to conduct further research with a higher level in order to obtain more optimal results. Key words: pig, Sauropus androgynus, dry , organic.
Kualitas Organoleptik, Mikrobiologi Dan Oksidasi Lemak Budik (Sosis Darah Tradisional) Babi Yang Ditambahkan Tepung Beras Hitam (Oryza sativa L. indica): Quality of Organoleptic, Microbiologi And Fat Oxidation Of Budik (traditional bloodsausage) Pork That Added With Black Rice Flour (Oryza sativa L.indica). Carmela Olo Boruk; Gemini Ermiani Mercurina Malelak; Bastari Sabtu
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 3 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.142 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas organoleptik, mikrobiologi dan oksidasi lemak budik (sosis darah tradisional) babi yang diberi tambahan tepung beras hitam (Oryza sativa L.indica). Metode penelitian ini  menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari BH0: tanpa tepung beras hitam, BH2 tepung beras hitam 2% w/w, BH4: tepung beras hitam 4% w/w, BH6:tepung beras hitam 6% w/w. Data rasa, aroma dan warna dianalisis menggunakan non parametrik test Kruskall Wallis dilanjut dengan uji Mann Whitney untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. Sedangkan data Total Plate Count dan oksidasi lemak dianalisis menggunakan ANOVA dilanjut dengan uji Duncan untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan tepung beras hitam pada budik berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap rasa, warna, Total Plate Count, oksidasi lemak dan berpengaruh nyata (P<0,05) pada aroma budik. Level pemberian tepung beras hitam pada sosis darah budik yang terbaik pada penelitian ini adalah BH2 (2%) terhadap nilai rasa, aroma dan warna pada budik. Pemberian tepung beras hitam 6% dapat menurunkan nilai Total Plate Count dan oksidasi lemak. Kata kunci:  Budik, tepung beras hitam, organoleptik, total plate count, oksidasi lemak ABSTRACT This study aims was to determine the quality of organoleptic, microbiology and lipid oxidation (traditional blood sausage) added with black rice flour (Oryza sativa L.indica) completely randomized design. Used was four treatments and three replications was used in this experiment. The treatments consisted of BH0: without black rice flour, BH2 black rice flour 2% w/w, BH4: black rice flour 4% w/w, BH6: black rice flour 6% w/w. Taste, aroma and color data were analyzed using the non-parametric Kruskall Wallis test followed by the Mann Whitney test to determine the differences between treatments. While the Total Plate Count and lipid oxidation data were analyzed using ANOVA followed by Duncan's test to determine the differences between treatments. The results showed that the addition of black rice flour to budik had a highly significant effect (P<0.01) on taste, color, Total Plate Count, lipid oxidation, and had a significant effect (P<0.05) on aroma budik. The best level of black rice flour in blood sausage in this study was BH2 (2%) to the value of taste, aroma and color on the budik, giving black rice flour 6% can decrease the value of Total Plate Count and lipid oxidation. Keywords:  Budik, black rice flour, organoleptic, Total Plate Count, lipid oxidation
Kinerja Pertumbuhan Sapi Bali Penggemukan Pola Peternak Melalui Suplementasi Konsentrat Mengandung Tepung Bonggol Pisang Fermentasi dengan Imbuhan Zn-Biokompleks Marinus Umbu Langu; Yohanis Umbu Laiya Sobang; Johny Nada Kihe
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 1 No. 4 (2019): Desember
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.115 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan konsentrat mengandung tepung bonggol pisang fermentasi dengan imbuhan Zn-biokompleks terhadap pertambahan berat badan harian dan ukuran linear tubuh ternak sapi Bali pengemukan pola peternak.Ternak yang digunakan adalah 4 ekor sapi Bali jantan bakalanpadakisaran umur 1 – 1,5 tahun dengan berat badan 125-150kg dengan rataan 141kg. Penelitian ini menggunakanRancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) dengan 4 perlakuan dan 4 periode sebagai ulangan.Perlakuan tersebut adalah sebagai berikut:P0; pakan pola peternak + 1kg pakan konsentrat tanpa tepung bonggol pisang terfermentasi+65mg Zn biokompleks, P1; pakan pola peternak + 1kg pakan konsentrat mengandung 10% tepung bonggol pisang terfermentasi + 65mg Zn biokompleks, P2; pakan pola peternak + 1kg pakan konsentrat mengandung 20% tepung bonggol pisang terfermentasi + 65mg Zn biokompleks, P3; pakan pola peternak + 1kg pakan konsentrat mengandung 30% tepung bonggol pisang terfermentasi + 65mg Zn biokompleks. Hasil penelitian menunjukkan pertambahan berat badan harian P0=0.51±0,09kg/e/h, P1=0.56±0,06kg/e/h, P2= 0.63±0,15kg/e/h, P3=0.58±0,03kg/e/h,pertambahan lingkar dada P0=0.14±0,04cm/e/h, P1= 0.18±0,05cm/e/h, P2=0.19±0,04 cm/e/h, P3=0.15±0,02cm/e/h), pertambahan tinggi pundak P0=0.11±0,04cm/e/h), P1=0.18±0,04cm/e/h), P2 = 0.22±0,10cm/e/h), P3= 0.18±0,17cm/e/h, pertambahan panjang badan P0= 0.12±0,04cm/e/h,P1 = 0.16±0,04cm/e/h, P2 = 0.18±0,04 cm/e/h,P3 = 0.14±0,0 cm/e/h. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap pertambahan berat badan harian dan ukuran linear tubuh sapi Bali jantan penggemukan pola peternak. Kesimpulan :pemberian pakan konsentrat mengandung tepung bonggol pisang fermentasi dengan level yang berbeda dengan imbuhan Zn-biokompleks memberikan pengaruhyangrelatif sama antar perlakuan terhadap kinerja pertumbuhan sapi Bali jantan penggemukan. Kata Kunci: sapi Bali, konsentrat, performance, bonggol, fermentasi, Zn-biokompleks. This study aims to determine the effect of feeding concentrated feed containing fermented banana corm meal with Zn biocomplex additive on daily weight gain and the linear measure mentsof body size of farmers patterns fattening bali cattle. There were 4 Bali cattle 1 - 1.5 years old with 125-150kg, average of 141kg and KV of 5.72% body weight. This study used the Latin Square Design (LSD) with 4 treatments and 4 periods as replicates. The 4 treatments were: P0; local feed by farmers pattern + 1kg feed concentrate without fermented banana cormmealflour + 65mg Zn biocomplex, P1; local feed by farmers pattern + 1kg of feed concentrate containing 10% fermented banana cormmeal + 65mg Zn biocomplex, P2; local feed by farmers pattern + 1kg of feed concentrate containing 20% fermented banana corm meal + 65mg Zn biocomplex, P3; local feed by farmers pattern + 1 kg of feed concentrate containing 30% fermented banana corm meal+ 65mg Zn biocomplex. The results showed that daily weight gain P0=(0.51±0,09kg/e/ h), P1=(0.56±0,06kg/e/h), P2= (0.63±0,15kg/e/h), P3=(0.58±0,03kg/e/h), increase of chest circumference P0=(0.14±0,04cm/e/h), P1= (0.18±0,15cm/e/h), P2=(0.19±0,04cm/e/h), P3=(0.15±0,02cm/e/h), increase of shoulder height P0= (0.11±0,04cm/e/h), P1=(0.18±0,04cm /e/h), P2=(0.22±0,10cm/e/h), P3=(0.18±0,017cm/e/h), increase of body length P0=(0.12±0,04cm/e/h), P1=(0.16 ±0,04cm/e/h), P2=(0.18±0,04cm/e/h), P3= (0.14±0,00 cm/e/h). Statistical analysis showed that the treatment had not significant effect (P> 0.05) on daily weight gain, and the linear measurements of body size of Bali cattle fattening farmers patterns. Conclusion: the provision of concentrate feed containing fermented banana corm meal with different levels biocomplex Zn perform the similar results in growth performance of fattening Bali cattle. Keywords: male Bali cattle, concentrate, performance, fermenttion banana corm, Zn biocomplex
Efek penggunaan tepung kulit pisang terfementasi dalam ransum terhadap konsumsi kecernaan serat kasar dan protein pada babi peranakan landrace (Effect of using fermented banana skin on intake and digestibility of crude fiber and protein in landrace crossb Dikson Dethan; Ni Nengah Suryani; Jonas Frits Theedens
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 1 No. 2 (2019): Juni
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Baumata Timur, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang selama 8 minggu, dibagi dalam 2 minggu masa penyesuain dan 6 minggu pengambilan data. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung kulit pisang terfermentasi terhadap konsumsi kecernaan serat kasar dan protein pada babi peranakan landrace. Materi dalam penelitian ini adalah: 12 ekor ternak babi betina peranakan landrace fase pertumbuhan umur 1,5 bulan, berat badan awal15-25 kg (rata-rata 20,08 kg; KV 15,67%). Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok 4 perlakuan dengan 3 ulangan. Pakan yang diberikan adalah: pakan tanpa kulit pisang terfermentasi (R0), pakan dengan 2% tepung kulit pisang terfermentasi (R1), pakan dengan 4% tepung kulit pisang terfermentasi (R2) dan pakan dengan 6% tepung kulit pisang terfermentasi (R3). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi serat kasar, kecernaan serat kasar, konsumsi protein dan kecernaan protein. Dengan demikian disimpulkan bahwa penggunaan tepung kulit pisang terfermentasi sebanyak 2-6% dalam ransum memberikan pengaruh yang relatif sama terhadap konsumsi dan kecernaan serat kasar dan protein. Kata kunci: ternak babi, ransum, kulit pisang. The study was carried out in Desa Baumata Timur, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang for 8 weeks, consisting of 2 weeks for adaptation and 6 weeks for data collection. The purpose of this study was to evaluate the effect of including fermented banana skin in the basal feed on intake and digestibility of protein and crude fibre of landrace crossbred pig. There were 12 growing landrace crossbred gilts aged 1.5 months, with 15-25 kg (average 20.08 kg; CV 15.67%) initial body weight. The design used was randomized block design 4 treatments with 3 replicates. The 4 treatment feeds were formulated as: feed without fermented banana skin meal (R0), feed containing 4% fermented corm meal (R1), feed containing 4% fermented banana skin meal (R2), feed containing 6% fermented banana skin meal (R3). The results showed that effect of treatment was not significant (P> 0.05) on either intake or digestibility of either crude fibre or protein. The conclusion is that including 2-6% of fermented banana skin meal into basal feed perform the similar results in both intake and digestibility of both crude fibre and protein. Keywords: Pig, Basal feed, Banana skin, fermentation
Pengaruh Penggunaan Berbagai Jenis Konsentrat dalam Pakan Berbasis Pollard Terhadap Konsumsi dan Kecernaan Protein dan Energi Ternak Babi Fase Starter-Grower Veronika Koroh; Johanis Ly; Sabarta Sembiring
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 1 No. 4 (2019): Desember
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.569 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan 3 jenis konsentrat: KGP709 (KGP), Hi-Grow152 (HG152), Konsentrat Grower Babi (KGB) dan campuran ketiganya dalam pakan berbasis pollard terhadap konsumsi dan kecernaan protein dan energi ternak babi fase grower-finisher. Materi yang digunakan adalah 12 ekor ternak babi peranakan landrace jantan kastrasi berumur 3,5 bulan dengan berat badan awal 34-46 kg (rata-rata 41,08kg; KV= 11,62%). Metode yang digunakan adalah metode percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dicobakan yakni P1= 55% pollard + 35% jagung + 10% KGP709; P2 = 55% pollard + 35% jagung + 10% HG152; P3 = 55% pollard + 35% jagung + 10% KGB; dan P4 = (55% pollard + 35% jagung + 10% campuran konsentrat). Variabel yang diteliti adalah: konsumsi dan kecernaan protein dan energi. Hasil analisis ragam menunjukkan penggunaan ketiga jenis konsentrat dan campuran ketiganya berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi dan kecernaan protein, namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi dan kecernaan energi. Disimpulkan bahwa penggunaan ketiga jenis konsentrat dan campuran ketiganya dalam pakan berbasis pollard memberikan hasil yang berbeda terhadap konsumsi dan kecernaan protein, namun memberikan hasil yang relatif sama terhadap konsumsi dan kecernaan energi. Penggunaan konsentrat HG152, KGP709 dan campuran ketiganya menghasikan rataan konsumsi dan kecernaan protein yang relatif sama, namun lebih tinggi dari hasil penggunaan KGB. Kata kunci: ternak babi, koncentrat, konsumsi, kecernaan, protein, energi. The study aimed at evaluating the effect of including 3 concentrates: KGP709 (KGP), Hi-Grow152 (HG152), Konsentrat Grower Babi (KGB) and their mixture in the pollard based-feed on protein and energy intake and digestibility grower-finisher pig. There were 12 landrace crossbred barrows 3.5 months old with 34-46 kg (avg. 41.08kg; CV= 11.62%) initial body weight used in the study. Trial method using block design 4 treatments with 3 replicates procedure was applied in the study. The 4 treatment feeds offered were P1= 55% pollard + 35% corn meal + 10% KGP709; P2 = 55% pollard + 35% corn meal + 10% HG152; P3 = 55% pollard + 35% corn + 10% KGB; and P4 = (55% pollard + 35% corn meal + 10% mixture of: KGP709+ HG152+ KGB). The variables studied were: intake protein and energy, and protein and energy digestibility. Statistical analysis shows that effect of including 3 concentrates is significant (P<0.05) on intake and digestibility protein but not significant (P>0.05) on intake and digestibility energy. The conclusion is that including 3 concentrates into pollard based-feed performs different in intake and digestibility protein but similar in intake and digestibility energy of grower-finisher pig. Including concentrates HG152, KGP709 and the mixture of 3 concentrates performs the similar results intake and digestibility protein but higher than results of including concentrate KGB. Key words: pig, concentrate, intake, digestibility, protein, energy
Analisis Pendapatan Usaha Ternak Babi dari Dua Cara Penjualan yang Berbeda di Kota Kupang (Income Analysis of Pig Business from Two Different Ways of Sales In Kupang City) Nevvlin Febrianti Lalus; Johanes G. Sogen; Solvi M. Makandolu
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 1 No. 4 (2019): Desember
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.528 KB)

Abstract

Suatu penelitian tentang usaha ternak dari dua cara penjualan yang berbeda telah dilaksanakan di Kota Kupang pada bulan Januari 2019 dengan tujuan: 1) mengetahui dan menganalisis besarnya pendapatan dari dua cara penjualan ternak babi; 2) mengetahui apakah ada perbedaan pendapatan dari dua cara penjualan ternak babi. Pengambilan contoh dilakukan secara bertahap yaitu penentuan tiga kecamatan contoh secara purposif, penentuan enam kelurahan contoh secara purposif dan penentuan 118 peternak contoh secara acak non proposional. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan, kemudian dilanjutkan dengan uji beda rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan usaha ternak babi dari kelompok peternak yang menjual anak babi Rp6.591.243,23/tahun atau Rp101.403,74/hari, sedangkan pendapatan dari kelompok peternak yang menjual babi penggemukan adalah Rp6.131.431,99 atau Rp36.715,16/hari. Hasil analisis uji-t menunjukkan bahwa ada perbedaan yang sangat nyata dari dua cara penjualan, dimana kelompok peternak yang menjual anak babi memiliki pendapatan yang lebih besar dari pada kelompok peternak yang menjual babi penggemukan (P <0,01). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa usaha ternak babi yang menjual produknya berupa anak babi lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan usaha ternak babi yang menjual produknya berupa babi penggemukan. Kata kunci : ternak babi, anak babi, babi penggemukan, pendapatan. A study of PIG livestock business from two different ways of selling was carried out in Kupang City in January 2019 with the aim of: 1) knowing and analyzing the amount of income from two ways of selling pigs; 2) find out if there are differences in income from the two ways of selling pigs. Sampling was carried out in multi stages sampling, namely the determination of three sample districts in a purposive manner, the determination of six sample villages of the three selected districts in a purposive manner and the determination of 118 sample of pig breeders in a non-proportional random manner. Data analysis method used is income analysis, then proceed with the average difference test. The results showed that the average income earned from a group of farmers selling piglets was Rp.6,591,243.23/year or Rp101,403.74/day, while the income from a group of farmers selling fattening pigs was Rp6,131,431.99 or Rp.36,715.16/day. The results of the t-test analysis showed that there were a highly significant differences in the two sales methods, where the group of farmers selling pigs had a higher income than the group of farmers selling fattening pigs (P <0.01). Thus, it can be concluded that the business of pigs selling their products in the form of piglets is more profitable compared to the business of pigs selling products in the form of fattening pigs. Keywords: Pigs, piglet, fattening pigs, income

Page 4 of 19 | Total Record : 181