cover
Contact Name
Ahmad Kholiqul Amin
Contact Email
choliqamin@gmail.com
Phone
+6285648732677
Journal Mail Official
lppm@ikippgribojonegoro.ac.id
Editorial Address
Jalan Panglima Polim No.46 Bojonegoro
Location
Kab. bojonegoro,
Jawa timur
INDONESIA
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)
Published by IKIP PGRI BOJONEGORO
ISSN : 25811320     EISSN : 25812572     DOI : http://dx.doi.org/10.30734
The aim of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts or ideas that have been achieved in the area of community services. J-ABDIPAMAS, particularly focuses on the main problems in the development of the sciences of community services areas as follows: Community Services Training, Marketing, Appropriate Technology, Design; Community Empowerment, Social Access; Student Community Services; Education for Sustainable Development.
Articles 286 Documents
Pemberdayaan Masyarakat dalam Meningkatkan Ekonomi Dengan Inovasi Olahan Pisang Nustin Merdiana Dewantari; Ade Irman Saeful Mutaqin; Ade Sri Mariawati; Lely Herlina; Bobby Kurniawan
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 6, No 1 (2022): April 2022
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (918.03 KB)

Abstract

Talagasari village has abundant natural resources from plantation products, including bananas. Most of the livelihoods of the head of the household are farmers and work in other areas. So far, people sell bananas directly without being processed and consumed every day. The purpose of this service activity is to provide insight to increase the economic value of bananas through innovation into banana nuggets so that they can become additional income. The objects of this service are housewives, community service activities through counseling, demonstrations of making nuggets, and interviews. The activities went smoothly with the presence of 26 participants. The results of the interviews obtained were very helpful activities, easy processes, and available raw materials so that participants had the desire to make banana nuggetsDesa Talagasari memiliki sumber daya alam yang melimpah dari hasil perkebunan, termasuk pisang. Sebagian besar mata pencaharian kepala rumah tangga adalah petani dan bekerja di daerah lain. Selama ini masyarakat menjual pisang secara langsung tanpa diolah dan dikonsumsi setiap hari. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah memberikan wawasan untuk meningkatkan nilai ekonomi pisang melalui inovasi menjadi nugget pisang sehingga dapat menjadi tambahan penghasilan. Obyek pengabdian ini adalah ibu-ibu rumah tangga, kegiatan pengabdian masyarakat melalui penyuluhan, demonstrasi pembuatan nugget, dan wawancara. Kegiatan berjalan lancar dengan kehadiran 26 peserta. Hasil wawancara yang didapatkan adalah kegiatan yang sangat membantu, proses yang mudah, dan bahan baku yang tersedia sehingga peserta memiliki keinginan untuk membuat nugget pisang
Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga (Kantong Plastik dan Botol) Aisyah Tulfitri; Emma Lilianti
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 4, No 1 (2020): April 2020
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (901.887 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v4i1.559

Abstract

ABSTRACTPlastic bottles have a high enough resistance, so they don't break easily. Therefore, if used as an object of use value will also produce products that are not easily destroyed. For this reason, the Utilization of Plastic Bottle Waste is used as something that has a selling value. This activity is carried out by the PKM-Entrepreneurship team, Accounting Economics Program. The basis of this activity is the concern for environmental sustainability and human creativity in creating. The outputs of the PKM-Entrepreneurship activities are 3 types of product creations and innovations for household needs, namely sandals, decorative lamps and wall hangings. The results of this activity are published through posters and scientific journals. There are many benefits taken from this activity, such as reducing environmental pollution, managing household waste into high-value creative products, increasing creativity and innovation in business opportunities and creating jobs for the community, and improving hygiene because waste treatment works better.  Keywords: waste, plastic bottles, household products ABSTRAKBotol plastik memiliki ketahanan yang cukup tinggi, sehingga tidak mudah hancur. Oleh karena jika dimanfaatkan sebagai benda bernilai guna juga akan menghasilkan produk yang tidak mudah hancur. Untuk itu dilakukan Pemanfaatan Limbah Botol Plastik Untuk dijadikan sesuatu yang mempunyai nilai jual. Kegiatan ini dilakukan oleh tim PKM–Kewirausahaan, Program Ekonomi akuntansi. Dasar dari dilakukannya kegiatan ini adalah kepedulian terhadap kelestarian lingkungan dan kreativitas manusia dalam berkreasi. Luaran dari kegiatan PKM-Kewirausahaan adalah 3 jenis produk kreasi dan inovasi untuk kebutuhan rumah tangga yaitu sandal kreasi, lampu Hias, dan hiasan dinding. Hasil dari kegiatan ini di publikasikan melalui poster, dan jurnal ilmiah. Ada banyak manfaat yang diambil dari kegiatan ini, seperti mengurangi pencemaran lingkungan, mengelola limbah rumah tangga menjadi produk kreatif yang bernilai tinggi, meningkatkan kreativitas dan inovasi peluang usaha dan menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat, serta meningkatkan kebersihan karena pengolahan limbah berjalan lebih baik. Kata Kunci: limbah, botol plastik, produk rumah tangga
Internet Marketing Produk Crochet Sebagai Peluang Usaha Rumahan Bagi Ibu-Ibu Dawis Septi Fajarwati
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.011 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v5i2.2149

Abstract

ABSTRACT75% of dawis members in Bantarwuni village RT 03 RW 03 Kembaran District are housewives who have no income.  The desire to have their own income to improve the family's economy needs special attention.  With capital from knitting skills using crochet techniques that they already have, they need support so that it can become a profitable home business opportunity.  Given the limited knowledge in marketing crochet products, the purpose of this service is to provide internet marketing training so that crochet products can be known more widely. The implementation of this service activity began with coordination between service implementers and partners, followed by the implementation of training and finally an evaluation of service activities.  The training process was carried out by providing knowledge about internet marketing and direct practice on how to take advantage of the WA business feature, how to create Facebook, Instagram and Shopee accounts and practicing how to take pictures or photos of attractive products as promotional material.  This service activity invited all Dawis members so that each of the Dawis members has good internet marketing knowledge. It is hoped that the desire to have their own income can be realized. Keywords: dawis, internet marketing, crochet. ABSTRAKAda sebanyak 75% anggota dawis di desa Bantarwuni RT 03 RW 03 Kecamatan Kembaran adalah ibu rumah tangga yang tidak berpenghasilan. Keinginan untuk mempunyai penghasilan sendiri untuk meningkatkan perekonomian keluarga perlu mendapatkan perhatian khusus. Bermodal dari ketrampilan merajut menggunakan teknik crochet yang telah dimiliki, perlu mendapat dukungan agar dapat menjadi peluang usaha rumahan yang menghasilkan. Mengingat keterbatasan pengetahuan dalam memasarkan produk crochet, maka tujuan diadakan pengabdian ini adalah memberikan pelatihan internet marketing agar produk crochet dapat dikenal lebih luas. Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini akan dimulai dengan koordinasi antara pelaksana pengabdian dengan mitra, dilanjutkan dengan pelaksanaan pelatihan dan terakhir dilakukan evaluasi kegiatan pengabdian. Proses pelatihan dilakukan dengan memberikan pengetahuan tentang internet marketing dan praktek secara langsung cara memanfaatkan fitur WA bisnis, membuat akun Facebook, Instagram dan Shopee serta praktek cara mengambil gambar atau foto produk yang menarik sebagai bahan promosi. Kegiatan pengabdian ini melibatkan seluruh anggota dawis sehingga masing-masing dari ibu-ibu dawis memiliki pengetahuan internet marketing dengan baik, diharapkan keinginan mempunyai penghasilan sendiri dapat terwujud.Kata kunci : dawis, internet marketing, crochet
Pelatihan Pemanfaatan Software Geogebra pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Balen Bojonegoro Novi Mayasari; Ari Indriani; Junarti Junarti; Siska Puspitaningsih
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 6, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1081.5 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v6i2.2539

Abstract

Pelajaran matematika akan menarik dan tidak membosankan jika kita menggunakan media pembelajaran. Salah satunya yaitu memakai komputer dengan software geogebra.  Tujuan dalam PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) adalah pelatihan dengan memanfaatkan software geogebra untuk siswa kelas XI SMA N 1 Balen Bojonegoro. Peserta pelatihan berjumlah 31 siswa kelas XI SMA N 1 Balen Bojonegoro dengan 2 pemateri. Metode pelaksanaannya adalah persiapan, pelaksanaan kegiatan, evaluasi dan pembuatan laporan. Simpulan dalam PKM ini adalah mereka sangat senang dan antusias dalam mengikuti pelatihan ini, hasil evaluasi 93,55% siswa sudah memahami serta siswa disini masih ingin diajarkan lagi aplikasi lain yang berkaitan dengan matematika  Mathematics lessons will be interesting and not boring if we use learning media. One of them is using a computer with geogebra software. The purpose of PKM (Community Service) is to provide training on the use of geogebra software for class XI students of SMA N 1 Balen Bojonegoro. The training participants were 31 students of class XI SMA N 1 Balen Bojonegoro with 2 presenters. The method of implementation is preparation, implementation of activities, evaluation and report generation. The conclusion in this PKM is that they are very happy and enthusiastic in participating in this training, the results of the evaluation of 93.55% of students have understood and students here still want to be taught other applications related to mathematics.
Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru MTs Mizanul ‘Ulum Desa Sanrobone Kabupaten Takalar Umar Mansyur; Rahmat Rahmat
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 3, No 2 (2019): Oktober
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.427 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v3i2.464

Abstract

Being a professional teachers is required a number of requirements, such as having an adequate professional education qualification and actively developing themselves through classroom action research activities. Meanwhile, Classroom Action Research activities by most teachers are considered as something difficult and confusing, including for teachers at MTs Mizanul ‘Ulum Sanrobone Takalar District who are community service partners. For this reason, as a solution to these problems, Classroom Action Research Training is conducted. The method used in this activity is the training method. Participants who were targeted partners were 25 teachers. In its implementation, the training takes place in three stages, namely preparation, implementation, and evaluation. The results of this training activity were carried out well and smoothly. The training carried out also produced a Classroom Action Research Guidelines that could be used teachers as a guide in preparing Classroom Action Research. In addition, the training received a positive response from the teachers. This is evidenced from the results of the training evaluation questionnaire analysis which showed that as many as 64% of participants gave a very useful category response. Thus, this Classroom Action Research Training can improve the motivation, knowledge and skills of MTs Mizanul ‘Ulum Sanrobone teachers in Takalar District in conducting Classroom Action Research. Keywords: Classroom Action Research, TeacherABSTRAK Menjadi guru yang profesional dituntut dengan sejumlah persyaratan, seperti memiliki kualifikasi pendidikan profesi yang memadai dan aktif melakukan pengembangan diri melalui kegiatan penelitian tindakan kelas. Sementara, kegiatan Penelitian Tindakan Kelas oleh sebagian besar guru dianggap sebagai sesuatu yang sulit dan membingungkan, termasuk bagi guru-guru di MTs Mizanul ‘Ulum Sanrobone Kabupaten Takalar yang menjadi mitra pengabdian masyarakat ini. Untuk itu, sebagai solusi atas permasalahan tersebut, dilakukan Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode pelatihan. Peserta yang menjadi mitra sasar sebanyak 25 guru. Dalam pelaksanaannya, pelatihan berlangsung dalam tiga tahapan, yakni persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil kegiatan pelatihan ini terlaksana dengan baik dan lancar. Pelatihan yang dilaksanakan juga menghasilkan Pedoman Penelitian Tindakan Kelas yang dapat dijadikan para guru sebagai panduan dalam menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Selain itu, pelaksanaan pelatihan mendapat respons positif dari para guru. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis kuesioner evaluasi pelatihan yang menunjukkan sebanyak 64% peserta memberikan respons kategori yang sangat bermanfaat. Dengan demikian, Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas ini dapat meningkatkan pengetahuan, motivasi dan keterampilan guru MTs Mizanul ‘Ulum Sanrobone Kabupaten Takalar dalam menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Kata Kunci: Penelitian Tindakan Kelas, Guru
Pelatihan Pengelolaan Laboratorium IPA bagi Guru SMP/MTs Kecamatan Windusari Riva Ismawati; Eli Trisnowati
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 3, No 1 (2019): April 2019
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.831 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v3i1.278

Abstract

ABSTRACTLearning science in junior high schools cannot be separated from activities in the laboratory. Professional laboratory managers are an important aspect to support the ongoing science learning process. The results of observations at partner schools found that laboratory managers still had low knowledge about the competence of school laboratory personnel. IPA laboratories in partner schools have not been used according to their functions. In addition, the tools and materials available have not been handled properly so that they are not maintained, and cannot be used optimally. The objectives of this service are: a) participants understand the organizational structure and tasks of laboratory personnel, b) participants can develop, implement, evaluate laboratory work programs; c) participants can apply occupational safety health in the laboratory; d) participants can carry out maintenance and maintenance of tools and materials. Implementation methods include lectures, discussions, practices, and assignments. Evaluation of the service implementation is carried out at the end of the activity to find out the participants' responses to the activities that have been carried out. The result of this service activity is the increasing skills of trainees in managing the science laboratory.Keywords: training, management, science laboratory.  ABSTRAKPembelajaran IPA di SMP tidak dapat dipisahkan dari kegiatan di laboratorium. Pengelola laboratorium yang professional merupakan aspek penting sebagai pendukung berlangsungnya proses pembelajaran IPA. Hasil observasi di sekolah mitra diketahui pengelola laboratorium masih memiliki pengetahuan yang rendah mengenai kompetensi tenaga laboratorium sekolah. Laboratorium IPA di sekolah mitra belum digunakan sesuai dengan fungsinya. Selain itu, alat dan bahan yang tersedia belum ditangani dengan baik sehingga tidak terawat, dan tidak dapat difungsikan secara optimal.  Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah a) peserta memahami struktur organisasi dan tugas tenaga laboratorium, b) peserta dapat menyusun, melaksanakan, mengevaluasi program kerja laboratorium;  c) peserta dapat menerapkan kesehatan keselamatan kerja di laboratorium; d) peserta dapat melakukan perawatan serta pemeliharaan alat dan bahan. Metode pelaksanaan meliputi ceramah, diskusi, praktik, dan penugasan. Evaluasi pelaksanaan pengabdian dilakukan diakhir kegiatan untuk mengetahui tanggapan peserta terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya keterampilan peserta pelatihan dalam mengelola laboratorium IPA. Kata Kunci: pelatihan, pengelolaan, laboratorium IPA.
MEMBINA KELUARGA SEJAHTERA MELALUI PENERAPAN 8 FUNGSI KELUARGA Arri Handayani; Padmi Dhyah Yulianti; Sukma Nur Ardini
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 2, No 1 (2018): April
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.245 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v2i1.162

Abstract

ABSTRACTProsperous family is the desire for every individual, but many influential factors to achieve the condition. One is how to implement 8 family functions. Many citizens who do not understand and do not even know about the 8 functions of the family itself. This is evidenced by the many problems that people complain about family problems. Whereas if the community can implement these functions, the existence of family problems can be minimized. This condition is known when the devotees conduct the counseling process in the "Pojok Konseling". Therefore, in community service activities conducted by the Team KKN PPM Kampung KB University of PGRI Semarang in the district Muktiharjo Kidul, Pedurungan, Semarang given counseling about the family function in an effort to foster a prosperous family. This activity was attended by 31 participants of the resident Muktiharjo Kidul Semarang through lecture and discussion methods. The results of the analysis through observation and feedback from the participants showed that the participants pleasured to gain knowledge and understanding to achieve prosperous family through the implementation of 8 family functions.Keywords: prosperous family, 8 family functions.ABSTRAKKeluarga sejahtera adalah dambaan bagi setiap individu, akan tetapi banyak faktor yang berpengaruh untuk dapat mencapai kondisi tersebut. Salah satunya adalah bagaimana menerapkan 8 fungsi keluarga. Banyak warga masyarakat yang belum memahami dan bahkan belum mengetahui tentang 8 fungsi keluarga tersebut. Hal ini terbukti dengan banyaknya masalah yang dikeluhkan masyarakat berkaitan dengan permasalahan keluarga. Padahal jika masyarakat dapat menerapkan fungsi-fungsi tersebut, adanya permasalahan keluarga dapat diminimalkan. Kondisi ini diketahui ketika pengabdi melakukan proses konseling di “Pojok Konseling”. Oleh karena itu, dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Tim KKN PPM Kampung KB Universitas PGRI Semarang di Muktiharjo Kidul Kecamatan Pedurungan Semarang diberikan penyuluhan tentang fungsi keluarga dalam upaya membina keluarga sejahtera. Kegiatan ini diikuti oleh 31 peserta warga Muktiharjo Kidul Semarang melalui metode ceramah dan diskusi. Hasil analisis melalui observasi dan umpan balik dari peserta, menunjukkan bahwa peserta menunjukan rasa senang mendapatkan pengetahuan dan pemahaman untuk mencapai keluarga sejahtera melalui penerapan 8 fungsi keluarga.Kata kunci: keluarga sejahtera, 8 fungsi keluarga.
Peningkatan Kompetensi Tpack Guru Mempersiapkan Pertemuan Tatap Muka Terbatas (PTMT) Irene Brainnita Oktarin; Maria Edistianda Eka Saputri
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 6, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.919 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v6i2.2363

Abstract

The government has appplied a Limited Face-to-Face Learning in September 2021 started by the resumption of several fields including the education sector as before but while still implementing health protocols. Limited Face-to-Face Learning accidentally becomes the starting gate to a new era of education, which can permanently affect how learning in schools, especially the student learning process. It is certain that technology will play an important role in this process, so teachers are required to upgrade their skills related to technology that can be used in learning. In order to assist teachers in improving their skills in technology which will be an important element in the learning process in the future era, the sevices community program are carried out for partners, SMA Pangudi Luhur Bandar Lampung, in the form of application or learning support programs training. The implementation of the activity is carried out in several stages; the presentation of basic teaching skills or pedagogical knowledge and training on the use of learning support applications, assistance to participants, and monitoring. The results of this activity are (1) 80% of teachers understand about basic teaching skills (pedagogics), (2) 80% of teachers understand about several learning support applications at Limited Face-to-face Learning,  (3 ) 80% of teachers apply learning support applications in the teaching and learning process. Pemerintah telah memberlakukan Pertemuan Tatap Muka Terbatas (PTMT) pada bulan September 2021 ditandai dengan mulai berjalannya kembali beberapa bidang termasuk bidang pendidikan seperti semula namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Pembelajaran Pertemuan Tatap Muka Terbatas (PTMT) tanpa sengaja menjadi gerbang awal menuju era pendidikan baru, yang dapat secara permanen mempengaruhi bagaimana pembelajaran di sekolah terutama proses siswa belajar. Sudah dapat dipastikan teknologi akan sangat berperan dalam proses ini sehingga mau tidak mau guru dituntut untuk terus mengupgrade kemampuan terkait teknologi yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Dalam rangka membantu para guru dalam meningkatkan kemampuan di bidang teknologi yang mana akan menjadi unsur penting dalam proses pembelajaran di era mendatang, program Pengabdian kepada Masyarakat dilakukan terhadap mitra yaitu SMA Pangudi Luhur Bandar Lampung dalam bentuk pelatihan aplikasi atau program-program pendukung pembelajaran. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dalam beberapa tahap yaitu pemaparan materi keterampilan dasar mengajar atau ilmu pedagogik serta pelatihan tentang penggunaan aplikasi pendukung pembelajaran, pendampingan kepada para peserta pelatihan, dan monitoring. Hasil yang didapat setelah kegiatan ini dilakukan adalah (1) 80% guru mengerti dan memahami tentang ketrampilan dasar mengajar (ilmu pedagogik), (2) 80% guru mengerti dan memahami beberapa aplikasi pendukung pembelajaran di Pertemuan Tatap Muka Terbatas (PTMT), (3) 80% guru menerapkan aplikasi pendukung pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Penyuluhan Covid-19 dan Workshop Pembuatan Hand Sanitizer di Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya Ruswanto Ruswanto; Saeful Amin; Anna Yuliana; Tita Nofianti; Nur Rahayuningsih; Ira Rahmiyani; Tresna Lestari; Diana Sri Zustika; Ilham Alifiar; Hendy Suhendy; Mochamad Fathurahman; Anindita Tri Kusuma Pratita; Vera Nurviana; Annisa Pebiansyah; Muharam Priatna
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.092 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v5i1.1115

Abstract

Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Salah satu peran yang dapat disumbangkan oleh Perguruan Tinggi dalam pencegahan dan penanganan covid-19 adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang seluk beluk yang ada hubungan covid-19 dan penangannya melalui pengabdian masyarakat. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah ceramah/ diskusi, perencanaan partisipatif dan praktek. Dari hasil pengabdian masyarakat yang dilakukan menjukkan bahwa masyarakat sangat bersemangat dan aktif diskusi dalam mengikuti penyuluhan tentang covid-19 dan cara pembuatan hand sanitizer.
Penyuluhan Peranan Perbankan dan Lembaga Keuangan Lainnya bagi Siswa SMA Negeri 3 Prabumulih Sumatera Selatan Emma Lilianti; Reva Maria Valianti; Juni Darwin; Hendri Saladin
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 3, No 1 (2019): April 2019
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.021 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v3i1.335

Abstract

ABSTRACTBanks are institutions that have an intermediary role or as intermediaries between excess funds (surplus spending units) and those who are underfunded (defending spending units) that indirectly help circulate money in society. In order to remain able to carry out its role, it requires public trust in the performance of the bank. Purposes of Counseling 1) The introduction of early banking among students so that students can help the government increase the level of financial literacy, 2) prevent students from making waste and get caught up in the negative impact of technological developments in the form of online gambling and online games that suck students' time, funds and concentration in learning . 3) To improve students' insight and make a strong and competent person. PKM with counseling methods targeting 50th and 11th grade students of Prabumulih State Senior High School numbered 50 people. Outreach results show that 87% of students understand banking from the questions given at the end of the activity. With the introduction of banking, it was able to change the mindset of the consumptive students to become entrepreneurs who were able to manage money and like business. Another outcome of this counseling is that students finally have a personal account that is accommodated by bank officials who participate in the extension activities. Extension material is summarized and made a module about banking for student and student learning materials.Keywords: Banking role, Financial institution, Senior high school 3 PrabumulihABSTRAKBank adalah Lembaga yang memiliki peran intermediasi atau sebagai perantara antara pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) dengan pihak yang kekurangan dana (defisist spendingunit) yang secara tidak langsung membantu perputaran uang dalam masyarakat. Agar tetap mampu menjalankan perannya tersebut dibutuhkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja bank. Tujuan Penyuluhan 1) Pengenalan perbankan sejak dini di kalangan pelajar agar pelajar dapat membantu pemerintah meningkatkan tingkat literasi keuangan, 2)  mencegah para pelajar melakukan pemborosan dan terjebak dampak negatif perkembangan teknologi berupa game online dan perjudian online yang menyedot waktu, dana dan konsentrasi siswa dalam belajar. 3) Untuk meningkatkan  wawasan siswa dan menjadikan pribadi yang tangguh dan mampu bersaing. PKM dengan metode penyuluhan dengan sasaran siswa kelas XI dan XII SMA Negeri 3 Prabumulih berjumlah 50 orang. Hasil penyuluhan menunjukkan bahwa 87% siswa paham tentang perbankan dari pertanyaan yang diberikan di sesi akhir kegiatan. Dengan pengenalan perbankan mampu merubah mindset kalangan pelajar konsuntif menjadi entrepreunership yang mampu mengelola uang dan menyukai bisnis. Luaran lain dari penyuluhan ini siswa akhirnya memiliki rekening pribadi yang diakomodir pembuatan oleh petugas bank yang ikut serta dalam kegiatan penyuluhan tersebut. Materi penyuluhan dirangkum dan dijadikan modul tentang perbankan untuk materi belajar siswa dan mahasiswa.Kata kunci: Peranan perbankan, Lembaga keuangan, SMA Negeri 3 Prabumulih

Page 2 of 29 | Total Record : 286