cover
Contact Name
Ahmad Kholiqul Amin
Contact Email
choliqamin@gmail.com
Phone
+6285648732677
Journal Mail Official
lppm@ikippgribojonegoro.ac.id
Editorial Address
Jalan Panglima Polim No.46 Bojonegoro
Location
Kab. bojonegoro,
Jawa timur
INDONESIA
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)
Published by IKIP PGRI BOJONEGORO
ISSN : 25811320     EISSN : 25812572     DOI : http://dx.doi.org/10.30734
The aim of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts or ideas that have been achieved in the area of community services. J-ABDIPAMAS, particularly focuses on the main problems in the development of the sciences of community services areas as follows: Community Services Training, Marketing, Appropriate Technology, Design; Community Empowerment, Social Access; Student Community Services; Education for Sustainable Development.
Articles 286 Documents
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN, KREATIVITAS MASYARAKAT DAN MAHASISWA DALAM MENGOLAH SAMPAH MENJADI PUPUK ORGANIK DAN ALAT PERAGA MATEMATIKA Bedilius Gunur; Valeria Suryani Kurnila
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 2, No 1 (2018): April
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.515 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v2i1.146

Abstract

ABSTRACTThe aim of this community service program was to improve the community’s knowledge and skill in changing the rubbish into compost and  to develop students creativity in recycling the rubbish intoa medium of teaching mathematic subject in order to support the quality of teaching and  learning process. The participants of this community service program are the youth organization and housewife. The output of  this program were scientific article and its product; they are compost and  mathematic media. The scientific method was used in this communitcy service program; namely, observation, action and evaluation. In observation activity, the participants have to identify which rubbish could be changed  into compost and the other one as teaching media. Action activity was the implementation of  constructed planning, then evaluation activity was to measure or evaluate the quality and quantity of the product itself. The result of this program are the organic fertilizer and mathematic media such as clinometer triangular pyramid, and cube. Keywords: rubbish, mathematic media, organic fertilizer ABSTRAKKegiatan PKM ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan sampah menjadi pupuk kompos dan pengembangan kreatifitas mahasiswa dalam memanfaatkan sampah menjadi media pembelajaran matematika dalam menunjang kualitas pembelajaran matematika. Mitra dalam kegiatan ini adalah masyarakat kelompok karang taruna, ibu rumah tangga aktif. Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah artikel ilmiah dan produk yang berupa pupuk kompos dan media pembelajaran matematika. Metode yang digunakan adalah  metode saintifik yaitu, melakukan observasi, tindakan atau pelaksanaan dan evaluasi. Observasi dalam kegiatan pengabdian ini adalah mengidentifikasi sampah-sampah yang dapat dijadikan pupuk kompos dan jenis-jenis sampah yang dapat dijadikan media pembelajaran matematika. Tindakan dalam kegiatan ini merupakan implementasi terhadap rencana atau rancangan kegiatan yang sudah ditentukan sedangkan Evaluasi dilakukan terhadap kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pupuk organik dan alat peraga matematika seperti klinometer, limas segi tiga, kubus. Kata Kunci: Sampah, Alat Peraga Matematika, Pupuk Organik
Pendampingan Pengenalan Microsoft Mathematics untuk Meningkatkan Minat Siswa terhadap Matematika Gregoria Ariyanti; Ana Easti Rahayu Maya Sari
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 6, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1109.16 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v6i2.1890

Abstract

One of measure of student success is their learning achievement. Among the subjects that are not liked by many students that is mathematics. During the Covid-19 pandemic, with the presence of information technology, the learning process began to be carried out online. Not all students can understand the learning that is carried out online, so it is necessary to seek learning applications that can help students to understand the lessons, especially mathematics. Community service activities carried out are in the form of theoretical and practical assistance using the Microsoft Mathematics application to help students to understand the completion of Mathematics problems. The community service activity was carried out in a group of XII grade students of SMAK Santo Bonaventura Madiun who had not fully use of mathematics applications. The results obtained from this community service were an increase in student interest in mathematics by 12% after knowing and using the Microsoft Mathematics application in solving math problems. It can be concluded that the role of information technology can increase student interest in learning so that it affects learning outcomes. Salah satu ukuran keberhasilan siswa adalah prestasi belajarnya. Diantara mata pelajaran yang tidak banyak disukai siswa yaitu matematika. Pada masa pandemi Covid-19, dengan adanya teknologi informasi, proses pembelajaran mulai dilakukan dalam jaringan. Tidak semua siswa bisa memahami pembelajaran yang dilakukan dalam jaringan, sehingga perlu diupayakan aplikasi pembelajaran yang dapat membantu siswa memahami pelajaran, khususnya matematika. Kegiatan abdimas yang dilakukan berupa pendampingan secara teori dan praktek menggunakan aplikasi Microsoft Mathematics dalam membantu siswa memahami penyelesaian soal matematika. Kegiatan abdimas dilakukan pada kelompok siswa kelas XII SMAK Santo Bonaventura Madiun yang belum memanfaatkan aplikasi matematika dengan maksimal. Hasil yang diperoleh dari abdimas ini yaitu adanya peningkatan minat siswa terhadap matematika sebesar 12% setelah mengenal dan menggunakan aplikasi Microsoft Mathematics dalam menyelesaikan soal matematika. Dapat disimpulkan bahwa peranan teknologi informasi dapat meningkatkan minat siswa untuk belajar sehingga berpengaruh terhadap hasil belajarnya.
Pengabdian Masyarakat Bagi Relawan Sampah di Desa Kemantren Windi Setiawan; Sulis Janu Hartati; Endang Legowati
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (884.963 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v5i1.1323

Abstract

This time, this community service aims to develop the creativity of waste bank volunteers to utilize existing waste into valuable materials. Indeed, the volunteer team had previously been able to make trash into items that had selling value such as bags, table cloths and so on. However, based on the desire of the volunteer team to be able to contribute to education, the service team presented a solution so that they could use what was available as a learning medium. Some of these learning media are number chess and counting funnels. Number chess has benefits for teaching number ordering material, the concept of larger or smaller numbers, and training students to have a tenacious and persistent attitude. While the counting funnel can be used to teach multiplication and division material. The state of learning media is very important in mathematics because everyone knows that abstract learning can be conveyed contextually by the presence of a learning media. Community service has been carried out with lesson study, namely the planning stage, implementation stage, and reflection stage. At the planning stage the servant determines the day and steps for making the media. At the implementation stage, the service team accompanies volunteers in making learning media. Meanwhile, in the reflection stage, the waste bank service team and volunteers discussed the advantages, disadvantages, and economic value possessed by each media Pengabdian masyarakat kali ini memiliki tujuan untuk mengembangkan kreatifitas relawan bank sampah untuk memanfaatkan sampah yang ada menjadi bahan yang bernilai. Memang tim relawan sebelumnya telah mampu membuat sampah menjadi barang yang memiliki nilai jual seperti tas, tapalak meja dan sebagainya. Namun, berdasarkan keinginan tim relawan agar dapat berkontribusi dalam pendidikan, maka tim pengabdi mengahadirkan suatu solusi agar dapat memanfaatkan apa yang ada menjadi media pembelajaran. Beberapa media pembelajaran tersebut yaitu catur angka dan corong hitung. Catur angka memiliki manfaaat untuk mengajarkan materi pengurutan bilangan, konsep bilangan lebih besar atau lebih kecil, serta melatih siswa untuk memiliki sikap ulet dan tekun. Sedangkan corong hitung dapat digunakan untuk mengajarkan materi perkalian dan pembagian. Keadaan media pembelajaran sungguh sangat penting dalam matematika karena semua telah mengetahui bahwa pembelajaran yang bersifat abstrak dapat tersampaikan secara kontekstual dengan adanya suatu media pembelajaran. Pengabdian masyarakat telah dilaksanakan dengan lesson study yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap refleksi. Pada tahap perencanaan pengabdi menentukan hari dan langkah-langkah pembuatan media. Pada tahap pelaksanaan, tim pengabdi mendampingi relawan dalam pembuatan media pembelajaran. Sedangkan pada tahap refleksi tim pengabdi dan relawan bank sampah mendiskusikan akan kelebihan, kekurangan, serta nilai ekonomis yang dimiliki oleh setiap media.
Workshop Penyegaran Materi Ajar Matematika Sekolah Dasar dengan Penggunaan Software Algebrator pada Smartphone Iyan Rosita Dewi Nur; Dani Firmansyah; Vara Nina Yulian
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.089 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v5i2.2194

Abstract

One of the problems encountered by teachers in learning mathematics is that many students have difficulty solving multiplication problems, including multiplication of fractions. In addition, the teachers also admitted that they experienced many difficulties in teaching multiplication material, especially multiplication of fractions. The main objective in implementing this activity is to improve the ability of teachers in mastering mathematics teaching materials by utilizing the role of technology in learning mathematics by using Algebrator Software which in the end is expected to increase students' abilities and interest in learning mathematics. This activity was carried out in the form of a workshop with material on algebrator software. This activity involved 25 participants who are teachers at the al Firdaus Gintungkerta foundation in Karawang Regency. From the independent assignments given to the participants, around 90% of the activity participants were able to smoothly solve problems using the Algebrator software application on their smartphone. The response of the workshop participants to the material provided was very good, as seen from the enthusiasm of the participants in asking questions or problems and responding or providing responses when given questions or problems. Mentoring is carried out once after 3 weeks of the workshop activities being completed.Keywords: Workshop, Elementary School Mathematics, Software Algebrator ABSTRAKPermasalahan yang ditemui oleh para guru dalam pembelajaran matematika ini salah satunya adalah banyak siswa yang menemui kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal perkalian, termasuk perkalian pecahan. Selain itu, para guru juga mengaku merasakan banyak menemui kesulitan dalam mengajarkan materi perkalian terutama perkalian pada pecahan. Tujuan Utama dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan para guru dalam penguasaan materi ajar matematika dengan memanfaatkan peran teknologi dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan Software Algebrator  yang mana pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kemampuan serta minat siswa dalam belajar matematika. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk workshop dengan materi tentang software algebrator. Kegiatan ini melibatkan 25 peserta yang merupakan guru di yayasan al Firdaus Gintungkerta yang berada di Kabupaten Karawang. Dari pemberian tugas mandiri yang diberikan kepada peserta, sekitar 90% peserta kegiatan dengan lancar dapat menyelesaikan soal dengan menggunakan aplikasi software Algebrator di smartphone. Respon para peserta workshop terhadap materi yang diberikan sangat baik, terlihat dari antusiasme para peserta dalam mengajukan pertanyaan atau permasalahan serta menanggapi atau memberikan tanggapan saat diberikan pertanyaan atau permasalahan. Pendampingan dilakukan sekali setelah 3 minggu kegiatan workshop selesai dilaksanakan. Kata Kunci: Workshop, Matematika Sekolah Dasar, Software Algebrator
Pelatihan Pembuatan Bahan Ajar dan Media Pembelajaran Berbasis TIK bagi Guru Akuntansi Dudung Ma'ruf Nuris; Primasa Minerva Nagari; Umi Nuraini
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 4, No 1 (2020): April 2020
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.546 KB)

Abstract

ABSTRACTThe development of information and communication technology requires an educator to be able to understand and apply technology in the learning process in the classroom. This is done in order to face the industrial era 4.0 which can be interpreted as the digital era. Technology integration can be in the form of teaching materialsd development and technology based learning media. The training held aims to provide knowledge for educators in providing variations in the teaching and learning process in the classroom. This activity uses training method where the teacher is given material on the preparation of teaching materials and technology-based learning media and followed by direct practice. The training is explain about the importance of preparing teaching materials for teachers to enlighten students on the material delivered in the classroom and the practice of using the Ncsoft Flipbook Maker application. The training also presented how to use of the O-matic Screencast application, where the teacher makes recordings containing learning material which can later be stored in the form of videos with MP4 format. Keywords: Learning Material, Learning Media, Teacher ABSTRAKPerkembangan teknologi informasi dan komunikasi menuntut seorang pendidik untuk dapat memahami dan mengaplikasikan teknologi dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini dilakukan dalam rangka menghadapi era industri 4.0 yang dapat dimaknai sebagai era digital. Integrasi teknologi dapat berupa pengembangan bahan ajar dan media pembelajaran berbasis teknologi. Pelatihan yang diadakan bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan bagi tenaga pendidik dalam memberikan variasi dalam proses belajar mengajar di kelas. Kegiatan ini menggunakan metode pelatihan, dimana guru diberikan materi tentang penyusunan bahan ajar dan media pembelajaran berbasis teknologi dan dilanjutkan dengan praktik langsung. Pelatihan tersebut menjelaskan tentang pentingnya menyusun bahan ajar bagi guru untuk memberikan pencerahan bagi siswa terhadap materi yang disampaikan di dalam kelas serta praktik menggunakan aplikasi Ncsoft Flipbook Maker. Pada pelatihan ini disampaikan juga bagaimana menggunkan aplikasi Screencast O-matic, dimana guru membuat rekaman yang berisi materi pembelajaran yang nantinya dapat disimpan di dalam bentuk video dengan format MP4. Kata Kunci: Bahan Ajar, Media Pembelajaran, Akuntansi
Program Kemitraan Masyarakat Pengelolaan dan Pengembangan Website bagi Perangkat Desa Karanganyar Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Setyoningsih Wibowo; Febrian Murti Dewanto; Bambang Agus Herlambang; Ari Tri Jaka Harjanta; Noora Qotrun Nada
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 2, No 2 (2018): Oktober
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.174 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v2i2.196

Abstract

Desa Karanganyar memiliki website resmi desa sebagai pusat informasi dan sarana komunikasi serta sebagai publikasi segala potensi yang ada didesa. Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk pemberdayaan perangkat desa di Desa Karanganyar Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang melalui pelatihan dan pendampingan dalam pengembangannya menjadikan website yang bermanfaat lebih luas dan selalu up to date dalam penyampaian informasinya dan berdaya guna secara maksimal. Dimana permasalahan yang dihadapi sebelum dilakukannya pelatihan ini adalah belum maksimal dalam pengelolaan dan pengembangan konten didalamnya. Ibu kepala desa dan para perangkat desa memiliki keinginan untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan dalam pengelolaan website. Target luaran yang telah dicapai pada kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah isi konten website desa terlihat sudah ter up to date dengan bertambahnya informasi yang ditampilkan. Dan bertambahnya pengetahuan dan ketrampilan Ibu Kepala Desa, perangkat desa dan para kadus di Desa Karanganyar dalam pengelolaan dan pengembangan website desa. Kegiatan PKM ini kami lakukan melalui tahapan sosialisasi, pelatihan dan pendampingan serta yang terakhir diadakannya evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk memperbaiki setiap kekurangan yang ditemukan selama pengabdian dilaksanakan. Setiap kegiatan dievaluasi dan perbaikan dilakukan berdasarkan hasil evaluasi tersebut
Pemanfaatan Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal: Kerangka Konseptual untuk Pariwisata Berkelanjutan Sulistyo Sulistyo; Yuni Mariani Manik; Taufiq Hidayat
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 6, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.078 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v6i2.2749

Abstract

Even while local opinions of tourist behavior have been the subject of several publications and studies, the tourism industry as a whole has realized that local knowledge has emerged as a crucial area for additional study. The challenge is how to preserve the customs while making the instruments required to satisfy locals' requirements without exploiting them or modifying their way of life by repeatedly utilizing them over an extended period of time. This essay aims to introduce the body of literature on locally informed tourism and its mechanisms. It also goes through related theories and illustrates how the social theory of group behavior works well for long-term travel. Terlepas dari kenyataan bahwa telah ada beberapa artikel pengabdian dan penelitian tentang persepsi lokal tentang perilaku pariwisata, masyarakat pariwisata secara keseluruhan telah memahami bahwa kearifan lokal telah menjadi topik penting untuk penelitian lebih lanjut. Pertanyaannya adalah bagaimana menegakkan tradisi sekaligus menciptakan alat-alat yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan penduduk lokal tanpa memanfaatkannya dan mengubah cara hidup mereka karena menggunakannya dalam jangka panjang dan berulang. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memperkenalkan literatur yang ada tentang pariwisata berbasis kerarifan lokal dan prosesnya. Selain itu, membahas teori terkait dan menjelaskan teori sosial kelompok perilaku sebagai alat yang efektif untuk pariwisata jangka panjang.
Solidaritas Mekanik Masyarakat Desa Telarsari dalam Penanganan Sampah dan Target SDGs 2030 Erik Saputra; Hilmi Safrial Hajami; Muhamad Deden Maulana; Tika Karlina Rachmawati
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.136 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v5i2.2095

Abstract

ABSTRACTGarbage is the main problem faced by the people in Telarsari Village today. The garbage management system is not good and the absence of a garbage disposal site causes the habits of the people in Telarsari Village in handling garbage to be carried out by piling garbage in one place so that it can have a negative impact on the environment directly or indirectly on the health of the local community. This articel aims to examine how the solidarity of the Telarsari Village community in handling garbage and the SDGs target in 2030. The method used is through the stages of KKN DR Sisdamas carried out by LP2M UIN Sunan Gunung Djati Bandung and also descriptive methods by conducting observations, discussions, interviews and questions and answers. The results of dedication show that people are starting to realize the importance of protecting the surrounding environment and not littering.Keywords: Mechanical Solidarity, garbage, SDGsABSTRAKSampah merupakan masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat di Desa Telarsari saat ini. Sistem pengelola sampah yang kurang baik dan tidak adanya penyediaan tempat pembuangan sampah menyebabkan kebiasaan masyarakat yang ada di Desa Telarsari dalam penanganan sampah dilakukan dengan cara menumpukkan sampah di suatu tempat sehingga dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan secara langsung maupun secara tidak langsung terhadap kesehatan masyarakat setempat. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana solidaritas masyarakat Desa Telarsari dalam menangani sampah dan target SDGs pada tahun 2030. Metode yang digunakan yaitu dengan melalui tahapan pada KKN DR Sisdamas yang diusung oleh LP2M UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan juga metode deskriptif dengan melakukan observasi, diskusi, wawancara serta tanya jawab. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa masyarakat mulai sadar akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar dan tidak membuang sampah sembarangan.Kata Kunci: Solidaritas Mekanik, sampah, SDGs
PEMBERDAYAAN REMAJA PANTI ASUHAN MELALUI PEMBUATAN NUGGET GUNA MENUMBUHKAN MINAT BERWIRAUSAHA Monika Tiarawati; Widyastuti Widyastuti
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 1, No 1 (2017): Oktober
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.187 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v1i1.89

Abstract

Interest in entrepreneurship becomes very important for the current economic condition, because it has a positive impact for the long term is to make someone more financially independent through the development of creative ideas that can have selling points. Interest in entrepreneurship to be very need to be developed so it is necessary for teenagers orphanage have certain skills. One of the programs and activities that can be done is to equip the teenagers with skills and entrepreneurship skills through making nugget tahu and tempe. The results of these products can be sold to become a source of income. The implementation of training activities for the manufacture of nuget tahu and tempe was conducted at Mahbubiyah Orphanage, Surabaya, which was attended by 18 participants consisting of girls and orphanages. The training is held from 08.00 - 12.00 WIB. The atmosphere during the training was quite conducive and interesting. Phase by stage the training was followed by the residents of the orphanage well and they were very enthusiastic about the training. The result of the questionnaire that has been filled by the participants shows that most of them feel happy and enjoy the atmosphere during the training of making nugget tahu and tempe. According to them the implementation of training activities making nugget tahu and tempe easy to follow, done and practiced on their own. In addition, the raw materials needed are also easy to obtain and the price is relatively affordable.Keywords: orphanage, young women, nuggets, training, entrepreneurial interestsABSTRAKMinat berwirausaha menjadi hal yang sangat penting untuk kondisi perekonomian sekarang ini, karena memiliki dampak positif untuk jangka panjang yaitu menjadikan seseorang lebih mandiri secara finansial melalui pengembangan ide-ide kreatif yang dapat memiliki nilai jual. Minat berwirausaha menjadi sangat perlu dikembangkan sehingga perlu kiranya bagi remaja panti asuhan memiliki keterampilan tertentu.  Salah satu program dan kegiatan yang dapat dilakukan adalah membekali para remaja tersebut dengan ketrampilan dan keahlian berwirausaha melalui pembuatan nugget tahu dan tempe. Hasil produk ini bisa dijual untuk menjadi sumber penghasilan. Pelaksanaan kegiatan pelatihan pembuatan nuget tahu dan tempe ini dilaksanakan di Panti Asuhan Mahbubiyah, Surabaya, yang diikuti oleh 18 peserta yang terdiri atas remaja putri dan pengurus panti asuhan. Pelatihan dilaksanakan mulai pukul 08.00 – 12.00 WIB. Suasana selama pelatihan cukup kondusif dan menarik. Tahap demi tahap pelatihan diikuti oleh para penghuni panti asuhan dengan baik dan mereka sangat antusias mengikuti pelatihan yang diberikan. Hasil angket yang telah diisi oleh peserta menunjukkan bahwa sebagian besar merasa senang dan sangat menikmati suasana selama pelatihan pembuatan nugget tahu dan tempe. Menurut mereka pelaksanaan kegiatan pelatihan pembuatan nugget tahu dan tempe mudah diikuti, dilakukan dan dipraktekkan sendiri. Selain itu bahan baku yang dibutuhkan juga mudah didapatkan dan harganya relatif terjangkau.Kata Kunci: Panti asuhan, remaja putri, nugget, pelatihan,  minat wirausaha
Strategi Pemanfaatan Limbah dan Budidaya Maggot Menuju Wirausaha Ramah Lingkungan Isah Fitriani; Ajeng Suci Ratnaningsih; Iis Suwartini; Feti Setyowati; Annisa Novasari; Dwi Aristi
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 6, No 1 (2022): April 2022
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.067 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v6i1.2050

Abstract

ABSTRACTGarbage if not managed properly will bring problems, especially environmental pollution. Therefore, garbage needs to be managed wisely. One of them is by utilizing it to be a creative economy such as composting and moggot cultivation for organic waste. As for inorganic waste will be sold using rapel application. The purpose of the activity is to increase public awareness to develop entrepreneurship by utilizing waste so as to reduce the volume of household waste and future profits. The service partner is nandan village community. Methods are conducted in the form of socialization, training, capacity building of members and groups, application of science and technology, mentoring, piloting, evaluation and sustainability of programs.  The result of the creation of entrepreneurial governance in the field of waste utilization. The community now has income from waste utilization efforts as well as increased awareness to manage waste wisely. Keywords: waste processing; cultivation of maggot 2; Entrepreneurship3 ABSTRAKSampah jika tidak dikelola dengan baik maka akan mendatangkan masalah terutama pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, sampah perlu dikelola dengan bijak. Salah satunya dengan memanfaatkannya menjadi ekonomi kreatif seperti pembuatan pupuk kompos dan budidaya maggot untuk sampah organik. Sementara untuk sampah anorganik akan dijual menggunakan aplikasi rapel. Tujuan kegiatan tersebut meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengembangkan wirausaha dengan memanfaatkan sampah sehingga dapat menurunkan volume sampah rumah tangga dan mendatangkan profit. Mitra pengabdian yaitu masyarakat Dusun Nandan. Metode yang dilakukan berupa sosialisasi, pelatihan, peningkatan kapasitas anggota dan kelompok, penerapan IPTEKS, pendampingan, percontohan, evaluasi dan keberlanjutan program.  Hasil pengabdian terciptanya tata kelola wirausaha di bidang pemanfaatan sampah. Masyarakat kini telah memiliki pendapatan dari usaha pemanfaatan sampah serta meningkatnya kesadaran untuk mengelola sampah dengan bijak. Kata Kunci: pengolahan sampah; budi daya maggot ; kewirausahaan

Page 3 of 29 | Total Record : 286