cover
Contact Name
Tongku Nizwan Siregar
Contact Email
jkh@usk.ac.id
Phone
+626517551536
Journal Mail Official
jkh@usk.ac.id
Editorial Address
Jl. Teungku Hasan Krueng Kalee No. 4, Kampus FKH Unsyiah, Kopelma Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Kedokteran Hewan
ISSN : 1978225X     EISSN : 25025600     DOI : 10.21157
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Kedokteran Hewan (J. Kedokt. Hewan), or Indonesian Journal of Veterinary Sciences is a scientific journal field of veterinary sciences published since 2007, published FOUR times a year in March, June, September, and December by Universitas Syiah Kuala (Syiah Kuala University) and Indonesian Veterinary Medical Association (PDHI). Jurnal Kedokteran Hewan is a double-blind review process journal that has been accredited by National Journal Accreditation (ARJUNA), with second grade (Sinta 2), Number: 200 / M / KPTS / 2020. This journal has been registered in the Indonesian Publication Index (IPI), Google Scholar, Sinta, World Cat, Directory of Open Access Journals (DOAJ), EBSCO, Copernicus, Microsoft Academic, and other scientific databases. Jurnal Kedokteran Hewan receives scientific manuscripts in veterinary sciences (veterinary miscellaneous): anatomy, histology, physiology, pharmacology, parasitology, microbiology, epidemiology, veterinary public health, pathology, reproduction, clinic veterinary, aquatic animal disease, animal science, and biotechnology.
Articles 40 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2015): March" : 40 Documents clear
PENGEMBANGAN TEKNIK ENZYME-LINKED IMMUNOSORBENT ASSAY (ELISA) MENGGUNAKAN ANTIBODI MONOKLONAL UNTUK MENDETEKSI ANTIBODI PENYAKIT BOVINE EPHEMERAL FEVER Indrawati Sendow; R.M. Abdul Adjid; Atik Ratnawati; Muharam Saepulloh
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 9, No 1 (2015): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.824 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v9i1.2775

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan teknik enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) untuk mendeteksi antibodi terhadap virus bovine ephemeral fever (BEF). Pada penelitian ini dikembangkan uji ELISA langsung (direct ELISA) dan tidak langsung (indirect ELISA) dengan menggunakan antibodi monoklonal (blocking ELISA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji direct ELISA tidak dapat digunakan dengan baik karena terjadi positif palsu. Uji blocking ELISA bereaksi lebih baik dan dapat dikembangkan lebih lanjut untuk mendeteksi antibodi terhadap penyakit BEF. Dapat disimpulkan bahwa pengembangan teknik deteksi dini terhadap BEF dengan mempergunakan antibodi monoklonal dapat diterapkan dalam upaya pengawasan penyakit dan surveilans.
DETEKSI BRUCELOSIS PADA SUSU SAPI DENGAN UJI POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) Susan M. Noor; Pratiwi Sudharmono; Asmarani Kusumawati; Anis Karuniawati
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 9, No 1 (2015): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.225 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v9i1.2795

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeteksi brucelosis pada sampel susu sapi dengan uji polymerase chain reaction (PCR) dan membandingkan tingkatsensitivitas dan spesifisitasnya dengan metode milk ring test (MRT). Sebanyak 24 sampel susu sapi yang dikoleksi secara aseptik dari lapang diuji PCR dan MRT. Hasil pengujian menunjukkan bahwa 79,17% (19/24) sampel susu positif brucelosis dengan uji PCR dan 83,33% (20/24) dengan uji MRT. Sensitivitas dan spesifisitas PCR mendeteksi brucelosis masing-masing sebesar 75 dan 100% dibandingkan dengan uji MRT.
EFEK LAMA SENTRIFUGASI SEMEN DOMBA TERHADAP PERSENTASE KAPASITASI DAN REAKSI AKROSOM SPERMATOZOA Suherni Susilowati; Dani Hesti Savitri; Nusdianto N
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 9, No 1 (2015): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.851 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v9i1.2781

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui efek sentrifugasi semen domba terhadap persentase kapasitasi dan reaksi akrosom spermatozoa. Penelitian ini terdiri atas 3 kelompok semen domba yaitu kelompok kontrol (P0) semen tanpa sentrifugasi, P1 semen disentrifugasi selama 5 menit dengan kecepatan 1800 rpm, dan P2 semen disentrifugasi selama 10 menit dengan kecepatan 1800 rpm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok P2 kapasitasi tidak berbeda nyata dengan kelompok P1, tetapi pada kelompok P0 efek kapasitasi dan reaksi akrosom paling rendah. Reaksi akrosom spermatozoa pada kelompok P2 menunjukkan hasil yang paling tinggi. Lama sentrifugasi semen domba ekor gemuk dengan kecepatan sentrifugasi 1800 rpm selama 10 menit dapat meningkatkan persentase kapasitasi dan reaksi akrosom spermatozoa.
REVALENSI PORCINE CIRCO VIRUS SECARA SEROLOGIS PADA PETERNAKAN BABI DI BALI I Nyoman Suartha; I Made Suma Anthara; Wayan Wirata; Ni Made Ritha Krisna Dewi; I Gusti Ngurah Narendra; I Gusti Ngurah Mahardika
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 9, No 1 (2015): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.488 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v9i1.2790

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui seroepidemiologi infeksi porcine circo virus (PCV-2) dua pada peternakan babi di Bali. Pada penelitian ini sampel yang dianalisis sebanyak 295 sampel. Sampel berasal dari peternakan babi rakyat sebanyak 98 dan dari peternakan babi intensif sebanyak 197. Sampel berasal dari delapan kabupaten dari sembilan kabupaten yang ada di Bali. Deteksi antibodi dilaksanakan dengan uji enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) dan deteksi virus dilakukan dengan polymerase chain reaction (PCR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa seroprevalensi antibodi anti-PCV-2 adalah 84,1%, dengan sebaran di peternakan rakyat dan peternakan intensif masingmasing sebesar 70,4 dan 91,2%. Semua peternakan babi intensif menunjukkan antibodi positif. Prevalensi virus PCV-2 di seluruh Bali sebesar 1,7% dengan sebaran pada peternakan rakyat peternakan intensif masing-masing sebesar 3,1 dan 1,0%. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa infeksi PCV-2 pada peternakan babi di Bali bersifat endemis.
STUDI KASUS PENYAKIT AYAM PEDAGING DI KABUPATEN SUKABUMI DAN BOGOR Ening Wiedosari; Sutiastuti Wahyuwardani
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 9, No 1 (2015): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.839 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v9i1.2777

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui kejadian penyakit secara patologis pada ayam pedaging di Kabupaten Sukabumi dan Bogor pada bulan Februari (musim penghujan) dan Juni (musim kemarau) tahun 2012. Dari sejumlah peternakan yang dikunjungi total diperoleh 40 kasus penyakit. Diagnosis penyakit ditetapkan berdasarkan sejarah penyakit yang terjadi di peternakan, umur ayam yang sakit, gejala klinis, perubahan patologi anatomis, dan histopatologis. Berbagai faktor seperti kondisi iklim, tata laksana peternakan, pengobatan, dan sejarah vaksinasi digunakan sebagai data penunjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit yang teridentifikasi adalah colibacillosis (22,2%), asites (12,5%), gumboro (12,5%), Newcastle disease (ND) (10%), Salmonella pullorum (10%), dan necrotic enteritis (7,5%). Penyakit terutama terjadi pada ayam umur 11-21 hari (57,5%) dan terjadi pada musim penghujan (60%).
ENDOPARASIT CACING PADA ORANGUTAN EX-CAPTIVE DI SUAKA MARGASATWA SUNGAI LAMANDAU KALIMANTAN TENGAH INDONESIA M. Mirsageri; M. Jamaluddin Assidiqi; Umi Cahyaningsih; Risa Tiuria; Zulfiqri Z
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 9, No 1 (2015): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.462 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v9i1.2796

Abstract

Penelitian ini bertujuan melakukan identifikasi dan mengetahui persentase orangutan yang terinfeksi endoparasit (cacing) pada orangutan excaptive yang berada di Suaka Margasatwa Sungai Lamandau. Sampel feses orangutan yang diperiksa sebanyak 30 individu yang didapatkan dicamp Gemini dan Siswoyo. Pemeriksaan feses dilakukan secara makroskopis dan mikroskopis. Pemeriksaan mikroskopis dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu metode Ridley dengan larutan sodium acetate, acetic acid, dan formaldehyde (SAF) fiksatif dan metode apung. Hasil pengamatan menunjukkan adanya infeksi cacing gastrointestinal sebesar 56,7%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orangutan positif terinfestasi telur cacing tipe ascarid; trichurid; dan strongiloid masing-masing sebesar 43,3; 16,7; dan 6,7%. Orangutan dapat mengalami infeksi lebih dari satu jenis tipe telur cacing.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VAKSIN DNA DALAM PAKAN PADA IKAN MAS YANG DIINFEKSI KOI HERPESVIRUS Sri Nuryati; Siti Khodijah; Alimuddin A; Mia Setiawati
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 9, No 1 (2015): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.188 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v9i1.2784

Abstract

Penelitian ini bertujuan menentukan frekuensi pemberian vaksin DNA koi herpesvirus (KHV) yang menghasilkan kelangsungan hidup tinggi pada ikan mas yang diinfeksi KHV. Frekuensi pemberian vaksin yaitu vaksinasi satu kali seminggu (K1), vaksinasi dua kali seminggu (K2), vaksinasi tiga kali seminggu (K3), ikan tidak divaksin dan diuji tantang KHV (K4), dan ikan diinjeksi dengan larutan phosphate buffered saline (K5). Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari secara satiasi.Mortalitas pada K1; K2; K3; dan K4 masing-masing adalah 33,33±5,77; 20,00±10,00; 6,67± 5,77; dan 43,33±5,77%, sedangkan kelangsungan hidup relatif (RPS) K1; K2; dan K3 masing-masing adalah 23,07±13,32; 53,84±23,07; 84,60±13,32%. Disimpulkan bahwa pemberian pakan mengandung vaksin DNA anti-KHV dengan frekuensi tiga kali dalam satu minggu efektif meningkatkan kelangsungan hidup ikan mas yang diinfeksi KHV.
FAKTOR RISIKO INFEKSI Toxoplasma gondii PADA KUCING DOMESTIK YANG DIPELIHARA DI YOGYAKARTA Muhammad Hanafiah; Wisnu Nurcahyo; Joko Prastowo; Sri Hartati
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 9, No 1 (2015): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.963 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v9i1.2792

Abstract

Tujuan penelitian adalah menentukan kemungkinan faktor-faktor risiko terhadap kemunculan toksoplasmosis. Sebanyak 132 sampel serum darah diambil pada kucing lokal di Yogyakarta. Data-data epidemiologis seperti asal usul kucing, ras kucing, jenis kelamin, umur, lokasi sistem pemeliharaan, jenis pakan, dan frekuensi diare diberi kode untuk mempermudah analisis, kemudian dimasukkan, disimpan, dan dianalisis dengan program Statistix Versi 7 (Analytical Sofware inc). Analisis data dilakukan secara bivariat (Chi-square (2), dan kekuatan asosiasi (OR), dan multivariat (regresi logistik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap adanya toksoplasmosis pada kucing berdasarkan analisis bivariat adalah pembersihan kotak pasir 1 kali sehari dan mandi 2-3 kali seminggu sedangkan faktor-faktor yang memiliki peluang meningkatkan seropositif toksoplasmosis berdasarkan analisis multivariat adalah pemeliharaan kucing yang bebas di dalam rumah, dimandikan lebih dari 1 kali seminggu, dan dimandikan lebih besar dari 1 bulan sekali.
DETEKSI VIRUS AVIAN INFLUENZA SUBTIPE H5N1 DI BEBERAPA PASAR UNGGAS HIDUP DALAM WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT SEKITARNYA Atik Ratnawati; NLP Indi Dharmayanti
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 9, No 1 (2015): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.793 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v9i1.2778

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan identifikasi virus avian influenza (AI) subtipe H5N1 pada unggas dan lingkungan pasar untuk mengetahui peran pasar sebagai sumber penularan virus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel swab kloaka unggas dan lingkungan di beberapa pasar di wilayah Jawa Barat dan Tangerang. Sampel selanjutnya dilakukan isolasi ribonucleic acid (RNA) dan dilakukan reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR) dengan menggunakan primer AI subtipe H5N1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa virus AI/H5N1 terdeteksi pada unggas dan lingkungan pasar. Disimpulkan bahwa pasar dapat menjadi sumber penularan virus AI subtipe H5N1 terhadap unggas lainnya.
EVALUASI KIT DETEKSI CEPAT TERHADAP SAMPEL OTAK ANJING TERINFEKSI VIRUS RABIES Michael Haryadi Wibowo; Tri Untari; Sidna Artanto; Surya Amanu; AETH. Wahyuni; Widya Asmara
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 9, No 1 (2015): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.545 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v9i1.2797

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi kit deteksi cepat Anigen® rapid test kit rabies Ag dalam mendeteksi virus rabies pada sampel otakanjing yang diperoleh dari lapangan yang meliputi batas deteksi, kecepatan reaksi, uji reaksi silang, uji sensitivitas, dan spesifisitas. Batas deteksi ditentukan dengan pengenceran secara serial kontrol positif virus rabies dan selanjutnya diuji dengan rapid test kit sesuai petunjuk produsen. Uji reaksi silang dilakukan dengan canine parvovirus, Escherichia coli, dan Salmonella sp. Uji sensitivitas dan spesifisitas dilakukan terhadap sampel otak yang telah dikonfirmasi positif rabies dengan uji fluorescent antibody technique. Konfirmasi uji rapid test tersebut dilakukan dengan reverse transcriptase polymerase chain reaction. Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Anigen® rapid test kit rabies Ag mampu mendeteksi sampel yang mengandung virus rabies dengan titer 0,5 x log 106,5/0,03 ml, dengan rata-rata kecepatan reaksi 1,8 menit 29,35 detik (kurang dari 2 menit). Di samping itu Anigen® rapid test kit rabies menunjukkan tidak terdapat reaksi silang dengan canine parvovirus, Escherichia coli, dan Salmonella sp. serta mempunyai sensitivitas 92,30% dan spesifisitas 97,90%

Page 1 of 4 | Total Record : 40