cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Karakter
ISSN : 25277014     EISSN : 20895003     DOI : 10.21831
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 1 (2023): April" : 11 Documents clear
Analisis nilai-nilai karakter dalam Tut Wuri Handayani sebagai asas pendidikan nasional Sugiyanto sugiyanto; Syamsu Yusuf-LN; Mamat Supriatna; Amin Budiamin
Jurnal Pendidikan Karakter Vol 14, No 1 (2023): April
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpka.v14i1.59168

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji nilai-nilai karakter yang terkandung dalam Tut Wuri Handayani.  Tut wuri handayani merupakan suatu asas dan landasan pendidikan yang mengandung makna bahwa sebagai pendidik harus memfasilitasi setiap anak (peserta didik)  untuk mencapai tingkat perkembangan yang utuh dan optimal. Pendekatan penelitian ini yaitu pendekatan fenomenologi. Metode penelitian ini menggunakan metode hermeneutika fenomenologi yang diarahkan pada pengalaman hidup dan untuk menafsirkan “teks” kehidupan. Teknik pengumpulan data melalui library research dan wawancara. Sumber data dalam penelitian terdiri dari tulisan pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang tut wuri handayani dan wawancara tokoh Tamansiswa. Analisis data menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semboyan tut wuri handayani terdapat nilai-nilai karakter yang dapat dikembangkan pada aspek tut wuri handayani, ing madya mangun karsa, dan ing ngarsa sung tuladha sebagai landasan pendidik dalam teori dan praksis Pendidikan. Semboyan Tut wuri handayani tepat diterapkan dalam sistem pendidikan nasional, yang mampu merangsang anak (peserta didik) melakukan belajar secara merdeka dengan menghindarkan perilaku yang tidak sesuai dengan aturan dan norma. Kata kunci : tut wuri handayani, nilai-nilai karakter, pendidikan 
Penguatan pendidikan karakter religius melalui ekstrakurikuler keagamaan di SMA Negeri 3 Bandung Ega Nasrudin; Muhammad Kurnia Sandi; Muhammad Iqbal Rahmat Alfian; Agus Fakhruddin
Jurnal Pendidikan Karakter Vol 14, No 1 (2023): April
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpka.v14i1.55288

Abstract

Mewujudkan peserta didik yang berkarakter merupakan tujuan pendidikan saat ini. Penelitian ini berfokus pada penguatan pendidikan karakter religius melalui ekstrakurikuler keagamaan yang dilakukan di SMA Negeri 3 Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa hal. Pertama, nilai-nilai penguatan pendidikan karakter religius yang diterapkan meliputi nilai ilahiyah dan insaniyah. Kedua, proses penguatan pendidikan karakter religius dilakukan melalui berbagai kegiatan. Ketiga, karakter religius yang paling terlihat mengalami penguatan antara lain ketakwaan, amanah, disiplin, toleran, dan kreatif. Keempat, penguatan pendidikan karakter melalui ekstrakurikuler keagamaan didukung oleh tata tertib, kerja sama yang baik, sarana dan prasarana, serta budaya sekolah. Kelima, hasil penguatan pendidikan karakter religius terlihat dengan adanya kesadaran diri dalam beragama serta menunjukkan hasil akademik yang baik. Keenam, strategi yang digunakan dalam proses penguatan pendidikan karakter yaitu pembiasaan, keteladanan, dan internalisasi nilai-nilai positif. Berdasarkan hasil penelitian ini, kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dapat menjadi salah satu wadah untuk penguatan pendidikan karakter religius.Realizing students with character is the aim of education today. This research focuses on strengthening religious character education through religious extracurriculars conducted at SMA Negeri 3 Bandung. This research is a descriptive qualitative research. Data was collected through observation, interviews and documentation. Data analysis techniques used through the stages of data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study show several things: First, the values of strengthening religious character education that are applied include divine and insaniyah values. Second, the process of strengthening religious character education is carried out through various activities. Third, the most visible religious characters experiencing strengthening include piety, trustworthiness, discipline, tolerance, and creativity. Fourth, strengthening character education through religious extracurriculars supported by order, good cooperation, facilities and infrastructure, and school culture. Fifth, the results of strengthening religious character education can be seen in the existence of self-awareness in religion and showing good academic results. Sixth, the strategies used in the process of strengthening character education are habituation, exemplary, and internalization of positive values.    
Pentingnya etika dan religiositas dalam membentuk karakter akuntan yang baik Made Aditya Budastra; Hesty Winanda Sari; I Ketut Budastra
Jurnal Pendidikan Karakter Vol 14, No 1 (2023): April
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpka.v14i1.54861

Abstract

Profesi akuntan memegang peranan yang sangat krusial dalam dunia ekonomi, sehingga tuntutan untuk memahami kode etik akan selalu menyertai profesi ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan etika dan religiositas dalam membentuk karakter akuntan yang baik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu literatur review. Sumber data dalam penelitian ini yaitu artikel ilmiah, buku, berita, dan sumber-sumber data lainnya yang dapat menjawab permasalahan yang dikaji. Teknik pengumpulan data melalui penelaahan terhadap semua data penelitian tersebut. Data dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa etika memiliki peranan yang penting dalam membentuk karakter akuntan yang baik, sehingga akuntan harus memahami serta menelaah standar etika yang tercantum dalam Kode Etik Akuntan Indonesia pada profesinya. Namun, proses tersebut harus diawali dengan membangun moral yang baik terlebih dahulu, seperti melalui pelatihan navigation wheel. Di sisi lain, aspek religiositas memiliki peranan yang penting dalam menunjang pemahaman terhadap etika akuntan, karena religiositas merupakan sumber nilai bagi akuntan dalam melaksanakan pekerjaannya yang berlandaskan pada ajaran Al-Quran dan hadis yang selalu mengarah pada kebaikan.The accounting profession plays a very crucial role in the economic world, so the demand to understand the code of ethics will always accompany this profession. This research aims to analyze the role of ethics and religiosity in shaping the character of a good accountant. The method used in this research is literature review. Data sources in this research are scientific articles, books, news, and other data sources that can answer the problems studied. Data collection techniques through the study of all the research data. Data was analyzed qualitatively. The results of this research found that ethics has an important role in shaping the character of a good accountant, so accountants must understand and examine the ethical standards contained in the Code of Ethics for Indonesian Accountants in their profession. However, the process must begin by building good morale first, such as through navigation wheel training. On the other hand, the aspect of religiosity has an important role in supporting an understanding of accountant ethics, because religiosity is a source of value for accountants in carrying out their work which is based on the teachings of the Qur'an and Hadith which always lead to goodness.
Hubungan pembinaan agama orang tua dengan disiplin belajar siswa Muhayanah Muhayanah; Habudin Habudin; Juhji Juhji
Jurnal Pendidikan Karakter Vol 14, No 1 (2023): April
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpka.v14i1.55327

Abstract

Disiplin merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam pembelajaran. Siswa yang berkarakter disiplin akan bersungguh-sungguh dalam belajar. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pembinaan keagamaan orang tua, mendeskripsikan disiplin belajar siswa, dan menganalisis hubungan pembinaan keagamaan orang tua dengan disiplin belajar siswa. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Unyur Kota Serang dengan populasi sebanyak 289 siswa dan sampel sebanyak 43 siswa yang tersebar di kelas 4, 5, dan 6. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional yaitu mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan angket. Simpulan yang didapat dari hasil penelitian ini yaitu: berdasarkan analisis korelasi Product Moment diperoleh nilai korelasi sebesar 0,98. Hal ini menunjukkan bahwa antara pembinaan keagamaan orang tua dan disiplin belajar siswa memiliki korelasi yang sangat tinggi. Pembinaan keagamaan orang tua memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap disiplin belajar siswa kelas tinggi SD Negeri Unyur Kota Serang dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,96 atau 96%, dengan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang dapat diteliti kembali.Discipline is something that is needed in learning. Students with disciplined character will be serious in learning. This study aims to describe the religious formation of parents, to describe the discipline of student learning, and to analyze the relationship between the religious formation of parents and the discipline of student learning. This research was conducted at State Elementary School (SD Negeri) Unyur, Serang City with a population of 289 students and a sample of 43 students spread across grades 4, 5, and 6. The research uses used a correlation quantitative approach, namely looking for the relationship between the independent variable and the dependent variable. Data collection techniques used in this study are observation, interviews, and questionnaires. The conclusions obtained from the results of this study are based on the product moment correlation analysis, the correlation value is 0.98. This shows that there is a very high correlation between religious guidance of parent and student learning discipline. The religious guidance of parents contributes significantly to the learning discipline of high-class students at SD Negeri Unyur, Serang City with a coefficient of determination of 0.96 or 96%, with the rest being influenced by other variables that can be re-examined.
Urgensi pendidikan karakter di institusi pendidikan kesehatan di Indonesia Lasiyati Yuswo Yani
Jurnal Pendidikan Karakter Vol 14, No 1 (2023): April
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpka.v14i1.54137

Abstract

 Tenaga kesehatan harus memiliki karakter yang kuat, yakni memiliki etos kerja sesuai dengan kode etik dengan selalu mengedepankan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya, tenaga kesehatan profesional harus dapat memenuhi tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan prinsip kode etik profesi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Personal karakter yang kuat ini dimulai dari masa pendidikan, termasuk juga pendidikan tinggi. Penelitian ini bertujuan menganalisis pentingnya upaya penanaman nilai karakter bagi calon tenaga kesehatan khususnya bidan dan perawat dalam menghadapi era globalisasi. Penelitian ini menggunakan metode literature review dari beberapa sumber yang berupa artikel jurnal dan website dengan menggunakan pendekatan deduktif kuantitatif dengan cara menganalisis data yang digunakan sesuai dengan tema yang dibahas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penanaman pendidikan karakter penting dan sangat dibutuhkan bagi calon tenaga kesehatan. Bagi tenaga kesehatan, pembentukan karakter ini memerlukan pembinaan untuk membentuk karakter yang baik agar terbentuk tenaga kesehatan yang memiliki pemikiran maju tidak hanya  mampu dalam keilmuan, tetapi juga dapat terampil yang holistik dalam memberikan pelayanan kesehatan.Health workers must have a strong character, namely having a work ethic in accordance with a code of ethics by always prioritizing health services to the community. In carrying out their duties, health professionals must be able to fulfill their duties and responsibilities in accordance with the principles of the professional code of ethics and applicable laws and regulations. This strong personal character starts from the time of education, including higher education. This research aims to analyze the importance of cultivating character values for prospective health workers, especially midwives and nurses in facing the globalization era. This study uses the literature review method from several sources in the form of journal articles and websites by using a quantitative deductive approach by analyzing the data used in accordance with the themes discussed. The results of this research show that the cultivation of educational character is important and much needed for prospective health workers. For health workers, the formation of this character requires coaching to form a good character to form health workers who have advanced thinking not only capable in science, but also holistically skilled in providing health services. 
Pendidikan karakter melalui karang taruna untuk membangun karakter sosial pada generasi digital native Pipit Widiatmaka; Nelly Mujahidah; Rahmap Rahmap; Arifudin Arifudin
Jurnal Pendidikan Karakter Vol 14, No 1 (2023): April
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpka.v14i1.57036

Abstract

Tujuan penelitian ini mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter melalui kegiatan yang dilakukan di karang taruna yang berperan dalam membangun karakter sosial pada generasi digital native dan menganalisis kendala yang dihadapi karang taruna dalam membangun karakter sosial pada generasi digital native. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dalam penelitian ini melalui studi dokumen dan analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakter dapat diimplementasikan di karang taruna, yang merupakan wadah berkumpulnya generasi digital native untuk mengembangkan bakat dan keterampilannya.  Peran karang taruna dalam membangun karakter sosial melalui berbagai kegitan seperti, gotong royong, kegiatan kerohanian, pembinaan dari pengurus, membantu masyarakat yang sedang mengalami kesulitan dan lain sebagainya. Kendala yang dihadapi oleh karang taruna dalam membangun karakter sosial generasi digital native yaitu partisipasi generasi ini mulai menurun karena teknologi internet, intervensi oknum yang memiliki kepentingan politik, dan kurangnya dukungan dari pemerintah khususnya pemerintah desa terhadap kegiatan yang diselenggarakan oleh karang taruna.The purpose of this study is to describe the implementation of character education through activities carried out in Karang Taruna (youth organization), that play a role in building social character in the digital native generation, and to analyze the obstacles faced by Karang Taruna in building social character in the digital native generation. This study uses a qualitative approach with a case study method. The data collection in this study is through document study and the data analysis used is descriptive qualitative analysis. The results of the study show that character education can be implemented in Karang Taruna, which is a gathering place for the digital native generation to develop their talents and skills. The role of Karang Taruna in building social character is through various activities such as mutual cooperation, spiritual activities, coaching from administrators, helping people experiencing difficulties, and so on. The obstacles faced by Karang Taruna in building the social character of the digital native generation is that the participation of this generation has begun to decline due to internet technology, the intervention of individuals with political interests, and the lack of support from the government, especially the village government, for activities organized by Karang Taruna in building social character is very effective through several activities
Evaluasi program penguatan pendidikan karakter di SD Muhammadiyah Pakel Plus Yogyakarta Sultan Jadid; Hendro Widodo
Jurnal Pendidikan Karakter Vol 14, No 1 (2023): April
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpka.v14i1.53206

Abstract

This study aims to evaluate the implementation of the character education strengthening program in Pakel Plus Muhammadiyah Elementary School. This type of research is an evaluative research with the CIPP model. Data collection techniques were carried out by interview, observation, and documentation methods. The research subjects consisted of the principal, the KDP program coordinator, 2 classroom teachers, and 3 students. The results showed that the context components of the school's vision, mission, and goals were very appropriate or 80%. The input components, namely HR are very appropriate or 90%; facilities and infrastructure are very appropriate or 90%; as well as appropriate funding sources or 75%. Components of the process of strengthening class-based character education, namely the curriculum is very appropriate or 90%; class management is very appropriate or 90%; and appropriate learning methods or 75%; strengthening school culture-based character education, namely the PPK schedule is very appropriate or 90%; school culture is very appropriate or 90% and extracurricular is very appropriate or 90% and strengthening community-based character education is appropriate or 75%. The product component consists of the results of the implementation of the character education strengthening program for students who are very suitable or 90%.
Studi komparatif pendidikan karakter anak remaja usia 12-15 tahun pada keluarga di suku Boti dalam dan keluarga Kristen di suku Boti luar Yakobus Adi Saingo; Sandro G. Natonis; Kristian E. Y. M. Afi
Jurnal Pendidikan Karakter Vol 14, No 1 (2023): April
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpka.v14i1.57045

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbandingan pelaksanaan pendidikan karakter orang tua bagi anak remaja usia 12-15 tahun di Suku Boti Dalam dan suku Boti Luar. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan mewawancarai 5 orang sumber primer terdiri atas 1 orang Raja Boti (Usif), 2 orang tua dari suku Boti Dalam dan 2 orang tua dari suku Boti Luar yang memiliki anak remaja usia 12-15 tahun sehingga diperoleh data yang otentik. Analisis data dilakukan secara komparatif yaitu membandingkan pendidikan karakter yang dilakukan orang tua pada anak remaja usia 12-15 tahun di suku Boti Dalam dengan di Suku Boti Luar. Hasil penelitian menemukan bahwa pendidikan karakter oleh orang tua bagi anak remaja usia 12-15 tahun di suku Boti Dalam sangatlah kental dengan adat-istiadat. Sebagai contoh raja Boti (Usif) melaksanakan pendidikan karakter dengan mengumpulkan masyarakat suku Boti Dalam pada hari ke-9 untuk menasihati, membentuk kelompok kerja, memberikan keteladanan, bercerita, melakukan pembiasan-pembiasaan positif yang dapat mendidik anak remaja. Sedangkah suku Boti Luar dalam melaksanakan pendidikan karakter tidak menghubungkannya dengan adat istiadat, tetapi dengan mendidik anak remajanya sesuai ajaran Alkitab yang menjadi dasar nilai-nilai kekristenan.This study aims to analyze the comparison of the implementation of parental character education for adolescents aged 12-15 years in the Inner Boti Tribe and the Outer Boti Tribe. The method used is qualitative descriptive by interviewing 5 primary sources consisting of 1 Raja Boti (Usif), 2 parents from the Inner Boti tribe and 2 parents from the Outer Boti tribe who have teenagers aged 12-15 years to obtain authentic data. Data analysis was carried out comparatively, namely comparing the character education carried out by parents on adolescents aged 12-15 years in the Inner Boti tribe is very thick with customs. For example, Raja Boti (Usif) carries out character education by gathering the people of the Inner Boti tribe on the 9th day to give advice, form working groups, provide examples, tell stories, make positive habits that can educate teenagers. Whereas the Outer Boti tribe in carrying out character education doesn’t not relate it to customs, but by educating their teenagers according to teachings of the Bible which are the basis of Christian values.
Nilai pendidikan karakter dalam proses asah asih asuh Anak majikan studi kasus pekerja migran di Hongkong St. Nurbaya; Marzuki Marzuki
Jurnal Pendidikan Karakter Vol 14, No 1 (2023): April
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpka.v14i1.59697

Abstract

The purpose of this study is to describe the value of character education that is transformed by YouTuber MAS in the process of teaching, caring, and caring for the employer's children which is broadcast on the YouTube channel. The formulation of the problem addressed is what character education values are transformed by Markhatin Solikha to his foster children GNV. The research method is a content analysis method that specifically analyzes communication events (CA). The focus of this research analysis is the communication events contained in the video- Markhatin MAS videos on his YouTube channel. The type of data is in the form of conversations or dialogues between caregivers and their foster children which are transcribed in the form of data cards. The unit of analysis is sentences, phrases and/or clauses as well as spoken words and behavior in the video that contain character education values. The main instrument is researchers who focus on observation activities in the form of observing notes. The conclusion of the research results found is the values of character education found are the values of honesty, religion, tolerance, responsibility, independence, creativity. 
Penguatan karakter kebangsaan civitas akademika melalui filosofi nama perguruan tinggi Sukron Mazid; Dadang Sundawa; Danang Prasetyo
Jurnal Pendidikan Karakter Vol 14, No 1 (2023): April
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpka.v14i1.53947

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengungkap filosofi makna nama Tidar sebagai nama perguruan tinggi. Kandungan makna ini dijadikan pedoman dalam membentuk karakter civitas akademika di kampus. Pendekatan penelitian ini deskriptif kualitatif yang dilaksanakan di Universitas Tidar Magelang dari bulan April sampai Oktober 2022. Subjek penelitian ditentukan dengan cara purposive, yakni sesepuh masyarakat sekitar, mantan Rektor Universitas Tidar, rektor yang menjabat saat penelitian ini dilaksanakan, dan akademisi yang mengetahui tentang filosofi dan makna kata Tidar. Nama ini bukan hanya merujuk pada nama daerah maupun bukit ikonik yang ada di tempat tersesbut, namun ada makna filosofi yang dapat dijadikan rujuakan penguatan karakter kebangsaan. Hasil penelitian ini menemukan adanya makna filosofis dari nama Tidar yang dijadikan sebagai pedoman nilai untuk membentuk karakter civitas akademika di Universitas Tidar. Makna filosofis tersebut adalah: (1) Tangguh, yang mempunyai filosofi makna sulit dikalahkan, kuat, handal, dan tekad; (2) Integratif, yakni jujur, objektif, berani, konsisten dan konsekuen, dan iktikad baik; (3) Dedikatif, yakni pengabdian, dedikasi, daya dukung, dan pengabdian kepada bangsa negara; (4) Aktif yang berarti giat, dinamis, bertenaga, akal yang selalu dikedepankan bukan kekuatan fisik yang mengarah emosional; dan (5) Responsif, yakni sifat cepat merespon, menanggapi, tergugah hati berempati, berusaha mengolah rasa dalam bertindak.This study seeks to reveal the philosophy of the meaning of the name Tidar as the name of a university. The content of this meaning is used as a guide in shaping the character of the academic community on campus. This research approach is descriptive qualitative which was carried out at Tidar University, Magelang from April to October 2022. The research subjects were determined in a purposive manner, namely the elders of the surrounding community, the former Chancellor of Tidar University, the chancellor who served when this research was carried out, and academics who knew about philosophy. and the meaning of the word Tidar, not only referring to the name of the area or the iconic hill in that place. The results of this study found the philosophical meaning of the name Tidar which was used as a value guide to shape the character of the academic community at Tidar University. The philosophical meanings are: (1) Tough, which has a philosophy meaning hard to beat, strong, reliable, and determined; (2) Integrative, namely honest, objective, courageous, consistent and consistent, and in good faith; (3) Dedicative, namely devotion, dedication, power, dedication to the nation and state; (4) Active, which means active, dynamic, powerful, always put forward the mind, not physical strength that leads to emotional; and (5) Responsiveness, namely the nature of being quick to respond, responding, being moved to empathize, trying to cultivate feelings in acting.

Page 1 of 2 | Total Record : 11