Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Peran Penyuluh Agama Islam Dalam Pelayanan Pembangunan Mental Spiritual Masyarakat di Era Pandemi Covid 19 Sukron Mazid; Rumawi Rumawi; Wahyu Prabowo; Sholihul Hakim
Journal of Public Administration and Local Governance Vol 5, No 1 (2021): Prioritizing Public Service in an Uncertain Era
Publisher : Social and Political Science Faculty - Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jpalg.v5i1.3859

Abstract

Tugas penyuluh agama yakni untuk melaksanakan bimbingan, penerangan dan pengarahan kepada masyarakat dalam bidang keagamaan dan kemasyarakatan. Penyuluhan bermaksud untuk lebih meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait ajaran agama serta mendorong untuk menjalankan dengan sebaiknya. Adapun masalah sosial kemasyarakatan, penyuluh memberikan bimbingan dan motivasi agar masyarakat paham dan mengetahui apa yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya adalah demi kemajun dan kesejahteraan serta berbakti kepada nusa dan bangsa. Melalui peningkatan partisipasi masyarakat dalam ikut serta mensukseskan pembangunan peradaban luhur bangsa. Metode penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yakni observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan keabsahan data melalui trianggulasi (sumber dan metode). Adapun teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian pertama adalah peran penyuluh agama Islam adalah memberikan pembinaan bentuknya yaitu kegiatan keagamaan seperti melaksanakan pengajian, tadarusan, dan kajian keislaman. Kedua, Pelayan masyarakat di era pandemi Covid 19 saat ini sebagai motivator yang mampu memberikan jalan penuntun kearah penerangan. Penelitian ini masih harus dikaji lebih dalam terutama kepada penyuluh agama terutama dalam pelayanan pembangunan spiritual masyarakat di era pandemi Covid 19.
RIAS Learning Model: a Character Education Innovation Ahmad Muhlisin; Sri Sarwanti; Gentur Jalunggono; Arnanda Yusliwidaka; Sukron Mazid; Achmad Busrotun Nufus
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 13, No 1 (2021): AL-ISHLAH: JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.133 KB) | DOI: 10.35445/alishlah.v13i1.520

Abstract

Character education has not been well facilitated in every learning process; hence, several indications of low character among college students are found. This research aims to develop a new learning model based on character education to enhance students’ spiritual and social attitudes. The research was a research and development by adopting Borg Gall’s research and development procedures. The research procedures consist of the following steps: 1) Library study, 2) designing a model design, 3) learning model development, 4) expert validation, and 5) focus group discussion with users and students. Instruments used in the research include content validity and construct validity sheets of the learning model with an assessment scale score of 1-5 that ranges from (1) not feasible, (2) less feasible, (3) fairly feasible, (4) feasible, and (5) very feasible. The research results indicate that 1) character-based learning innovation resulted in RIAS learning model with main steps of Reading, Identification, Analysis, and Self-reflection, 2) RIAS learning model has a validation score of 4.6 within a valid category; thus, it is feasible to be utilized to enhance social and spiritual attitudes. The suggested for further research is testing the effectiveness of the RIAS learning model on a wide scale and testing the effect of the RIAS learning model on problem-solving and student learning outcomes. 
Internalisasi Nilai-Nilai Anti Korupsi pada Peserta Didik di Madrasah Ibtidaiyah Sukron Mazid; Indira Swasti Gama Bhakti; Satrio Ageng Rihardi
JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 4, No 1 (2019): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.195 KB) | DOI: 10.24269/jpk.v4.n1.2019.pp45-53

Abstract

Artikel ini mendeskripsikan tentang internalisasi nilai-nilai antikorupsi yang dapat memberikan solusi terhadap permasalahan tindak kriminal korupsi yang sedang menimpa bangsa ini. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai antikorupsi pada peserta didik Madrasah Ibtidaiyah. Hal ini dilakukan karena Pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah memiliki peranan strategis dalam mencapai tujuan pendidikan nasional yang kemudian diinternalisasikan ke dalam jiwa peserta didik. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan metode studi Studi Lapangan (Field Research). Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa bentuk internalisasi nilai anti korupsi berupa kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, kesederhanaan, keberanian, dan keadilan serta menekankan nilai-nilai keagamaan di setiap kegiatan embelajaran pendidikan kurikuler, kokurikuler, ekstra kurikuler dan pembelajaran lingkungan sehingga mampu memberikan kesadaran arti pentingnya pendidikan anti korupsi seperti menghayati, memahami dan menyadari dalam sebuah peristiwaInternalization of Anti-Corruption Values in Students in Madrasah Ibtidaiyah . This article discusses about the internalization of anti-corruption values that can provide solutions to the problems of criminal acts of corruption that are befalling this nation. The purpose of this study is to describe and internalize anti-corruption values in elementary school children. This is done because Education in Primary School has a strategic role in achieving national education goals which are then internalized into the soul of learners. The approach used is qualitative using Field Study method. From the results of this study found the method of the National Heroes' Fairy Tale by living the event by instilling values in the form of honesty, caring, independence, discipline, responsibility, hard work, simplicity, courage, and justice. And also emphasized religious values at each activity kurikuler embelajaran education, kokurikuler, extracurricular and learning environment order to be able to take into consideration the importance of education anti-corruption as involve, understand and realize in an event
NILAI NILAI KEARIFAN LOKAL SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER MASYARAKAT Sukron Mazid; Danang Prasetyo; Farikah Farikah
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 11, No. 2 (2020)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpk.v10i2.34099

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nilai-nilai kearifan lokal yang hidup di masyarakat sehingga mampu menjadi pedoman hidup dalam membentuk karakter masyarakat setempat. Tulisan in merupakan penelitian deskriptif  kualitatif. Penelitian dilaksanakan di Magelang Raya yang terdiri dari Kota Magelang dan Kabupaten Magelang dari Bulan Mei sampai dengan Bulan Agustus 2020. Subjek penelitian ditentukan dengan cara  purposive, yakni tokoh-tokoh yang peham tentang kondisi masyarakat dan lingkungan Magelang. Hasil penelitian ini menemukan adanya nilai-nilai kearifan lokal yang mampu membentuk karakter masyarakat Magelang Raya. Kearifan lokal tersebut terdiri dari: (1) unsur sosial masyarakat dengan adanya pondok atau masyarakat pesantren sehingga memberikan corak masyarakat yang religius dan patuh terhadap pemimpinnya, akademi militer yang mampu memberikan teladan karakter yang tanggung jawab, disiplin, patriotik, semangat kebangsaan; (2) unsur keberadaan situs sejarah Candi Borobudur yang membentuk masyarakat memiliki karakter toleransi untuk tetap menjaga keharmonisan dalam keberagaman; (3) unsur budaya atau kesenian musik Gejog Lesung yang sarat akan pesan moral untuk bersama dalam keberagaman dan berbeda dalam kebersamaan; (4) unsur alam dengan adanya Gunung Tidar yang memiliki banyak prasasti dengan tulisan Aksara Jawa yang mengandung falsafah hidup sarat akan pesan moral untuk membentuk karakter jujur, bertanggung jawab, rendah hati, saling tolong menolong, dan menghindari kekerasan dalam setiap penyelesaian masalah dalam kehidupan.
Improving students’ problem-solving skills through RIAS model in science classes Ahmad Muhlisin; Sri Sarwanti; Gentur Jalunggono; Arnanda Yusliwidaka; Sukron Mazid; Lilia Ellany Mohtar
Jurnal Cakrawala Pendidikan Vol 41, No 1 (2022): Cakrawala Pendidikan (February 2022)
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v41i1.47263

Abstract

Learning has indisputably been hampered throughout the Coronavirus 2019 pandemic, as perceived in undesirable observed phenomena such as students’ ennui, learning loss, poor engagement, poor problem analysis skill, and inability to properly provide solutions to various predicaments. In view of this, the present study aimed to examine the effect of the Reading, Identification, Analysis, and Self-reflection (RIAS) learning model implemented in online learning to improve students' problem-solving skills. It was quasi-experimental research with a pretest and posttest control group design involving 60 undergraduate students in a general biology course. They were divided into two groups each of which consisted of 30 students, as the control and experimental class. The control class harnessed the lecture method while the experimental one executed the RIAS model. To collect the data, this study used an essay test consisting of 20 items with a reliability level of 0.886, and the figures were later scrutinized by means of descriptive and ANCOVA analysis. The results revealed that the RIAS model with reading, identification, analysis, and self-reflection techniques had a considerable impact on problem-solving skills, as evidenced by the mean score difference of 33.06 (low) and 66.33 (very high) between the lecturing and RIAS groups. The findings recommend that educators should simulate the RIAS model before online learning so that the learning activities can run as planned and that students can be more focused on the discussions of the learning topics. A further study could improve the quality of student activities at each stage of learning and develop teaching materials to support the RIAS learning model for a more qualified teaching-learning process and outcome.
Penanaman Nilai-Nilai Pancasila dalam Jamaah Kopdariyah Sholihul Hakim; Sukron Mazid
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i1.5990

Abstract

Jamaah Kopdariyah adalah sebuah komunitas lintas iman, pemuda dan budaya. Komunitas ini selalu mengadakan acara kopi darat mengenai isu-isu aktual yang sedang dialami bangsa Indonesia, baik dari agama, politik, ekonomi, dan sosial budaya. Hal ini sebagai bukti bahwa komunitas Jamaah Kopdariyah sangat peduli kepada isu-isu kebangsaan yang harus didiskusikan bersama sehingga ada pencerahan dan jalan keluar. Nilai-nilai luhur Pancasila selalu menjadi penghayatan dan pengalaman dalam setiap laku tindakan baik bermasyakat berbangsa dan bernegara. Jamaah kopdariyah ini mampu mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap kegiatan dan memberikan keteladanan dalam berdiskusi dan praktik kebangsaan. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data melalui trianggulasi (sumber dan metode). Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian, penanaman nilai-nilai Pancasila dalam Jamaah Kopdariyah. Pertama, kegaiatan Jamaah Kopdariyah dari tokoh, budayawan, seniman dan para jamaah ini dalam kegiatan selalu menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kedua, kegiatan Jamaah Kopdariyah mengamalkan pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan kehidupan yang harmoni berdasarkan sila-sila Pancasila.Pilgrims kopdariyah is a community of faith, cross youth and culture.This community always putting on a meeting group about actual current issues in Indonesia, such as; poltic, economic, social, and culture. It is as evidence the pilgrims kopdariyah community notice to nationality current issues that must be discussed to find way out. Enlightenment and values sublime pancasila has always been the feel and experience in every sold is the act of good citizenship. National and state pilgrims kopdariyah was able to actualize values pancasila in any activity and gave an exemplary in discussions and practices national anthem. Research methodology use descriptive qualitative approach through observation, interview, and documentation.The validity of data over and methods trianggulasi. Data analysis model miles and use the data huberman reduction, presentation of data, and withdrawals conclusion.First, research planting pancasila values in pilgrims kopdariyah. First, kegaiatan pilgrims kopdariyah of figures, cultural, artists and those pilgrims in the imparting values this always contained in pancasila. Second, pilgrims had the importance of activities kopdariyah pancasila values in manifesting life based on pancasila sila-sila whose harmony.
KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA GOOGLE CLASSROOM DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI MASA PANDEMI Jeni Danurahman; Hendra Hermawan; Sukron Mazid
Jurnal Kalacakra: Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 2, No 2 (2021): Juli
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/kalacakra.v2i2.4356

Abstract

Pendidikan merupakan aset untuk membentuk manusia unggul yang berprestasi dan berdaya saing di tingkat nasional dan internasional sebagai langkah mempersiapkan generasi penerus bangsa. Di masa pandemi saat ini, banyak tantangan yang harus dihadapi terutama dalam penyesuaian penggunaan teknologi sebagai solusi di masa pandemi karena kebijakan yang ada untuk menjaga jarak, stay at home, dan study at home. Google Classroom adalah solusi dalam situasi ini, dengan penggunaan Google Classroom yang efektif secara bijaksana dan menarik, kegiatan pembelajaran dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Metode dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian analisis isi yang dirancang untuk mendeskripsikan isi yang mengandung informasi yang diambil dari teks tertentu. Analisis dilakukan dari berbagai artikel ilmiah terutama yang berkaitan dengan efektivitas penggunaan google classroom sebagai media pembelajaran di masa pandemi saat ini. Dengan hasil yang diperoleh bahwa penggunaan google classroom dengan baik dan bijak akan mendapatkan kualitas pembelajaran yang efektif.
Persepsi mahasiswa terhadap penilaian teman sejawat secara daring pada mata kuliah pendidikan kewarganegaraan di Universitas Tidar N Novitasari; Sukron Mazid; Achmad Busrotun Nufus; Y Yasnanto
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/citizenship.v9i1.10001

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi mahasiswa terhadap penilaian teman sejawat secara daring pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Universitas Tidar. Persepsi mahasiswa dibatasi pada lima aspek, antara lain: urgensi, efektivitas, keterbacaan, keterpahaman dan efisiensi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Populasi data pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas Tidar yang sedang menempuh matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan pada semester genap tahun ajaran 2020/2021. Sampel diambil dengan menggunakan teknik random sampling yang kemudian prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi terpilih menjadi sampel penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuisioner secara daring dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah Model Miles & Huberman yang terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki persepsi yang positif terhadap penilaian sejawat secara daring pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT MENGENAI PENTINGNYA TERTIB BERLALU LINTAS DI DESA SUTOPATI, KECAMATAN KAJORAN, KABUPATEN MAGELANG. Jaduk Gilang Pembayun; Sukron Mazid; Satrio Ageng Rihardi
Swadaya: Indonesian Journal of Community Empowerment Vol 1 No 03 (2019): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) - Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/swa.v1i03.675

Abstract

Legal awareness is self-awareness without pressure, coercion, or orders from outside to submit to applicable law. With the running of legal awareness in the community, the law does not need to impose sanctions. Sanctions are only imposed on citizens who have proven to be violating the law. One of the legal problems today is the low awareness of the legal community, resulting in many violations of the law. The methods used in community service activities are lectures, discussions, questions and answers and simulations, so that the activities can run without boundaries and boundaries between the community service team and the community. Likewise in the implementation of community service, the service team applies the lecture, discussion, question and answer and simulation methods and uses a contextual approach in providing counseling and briefing to the community about the impact it has on the mindset of society related to traffic order. Initially, legal awareness mostly revolves around the mindset that assumes that awareness in the community is a deciding factor as a law. With the socialization carried out by the community service team, citizens became more sensitive and concerned about the importance of orderly traffic so that eventually Good Citizenship was formed.
PENYULUHAN MENANGKAL RADIKALISME MELALUI PENGUATAN KARAKTER SISWA DI MTS ARROSYIDIN MAGELANG Novitasari Novitasari; Nike Mutiara Fauziah; Sukron Mazid; Achmad Busrotun Nufus; Yasnanto Yasnanto; Elfiyan Widiyanto
Civitas Ministerium Vol 4, No 01 (2020): Civitas Ministerium
Publisher : Civitas Ministerium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persoalan Radikalisme di Indonesia saat ini telah menjadi salah satu ancaman nasional. Ideologi-ideologi radikal terus mengikis nasionalisme bangsa ini. Radikalisme menjadi embrio lahirnya terorisme, dimana ideologi tersebut dapat dengan mudah mempengaruhi masyarakat sipil di Indonesia untuk menjadi pelaku teror yang dapat membahayakan masyarakat luas. Program-program deradikalisasi melalui penguatan pendidikan karakter siswa dapat menjadi salah satu alternatif soft power dalam menangkal ideologi-ideologi radikal. Melalui program penguatan karakter ini siswa dapat diarahkan untuk mengikis sejak dini sikap dan paham radikal. Oleh karena itu, dibutuhkan pengabdian kepada masyarakat untuk menangkal radikalisme melalui penguatan karakter siswa di MTs Arrosyidin Magelang. Pengabdian ini dilaksanakan dalam tiga tahapan dengan menggunakan unsur-unsur pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Tahapan pertama adalah penyampaian materi dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dengan PAKEM berbasis karakter. Tahapan kedua dilaksanakan dalam bentuk menonton video, diskusi dan praktek dengan PAKEM berbasis karakter. Tahapan ketiga berupa evaluasi dan refleksi bersama guru. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa penyuluhan menangkal radikalisme dengan penguatan karakter membelajarkan beberapa nilai-nilai karakter secara tidak langsung, yaitu tanggung jawab, disiplin, jujur, kerja sama, dan sederhana.