cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Kedokteran Diponegoro
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 25408844     DOI : -
Core Subject : Health,
JKD : JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO ( ISSN : 2540-8844 ) adalah jurnal yang berisi tentang artikel bidang kedokteran dan kesehatan karya civitas akademika dari Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang dan peneliti dari luar yang membutuhkan publikasi . JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO terbit empat kali per tahun. JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO diterbitkan oleh Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang.
Arjuna Subject : -
Articles 107 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO" : 107 Documents clear
KARAKTERISTIK KEHAMILAN DENGAN LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG Namira Khairani; Putri Sekar Wiyati; Astika Widy Utomo
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.754 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.21464

Abstract

Latar Belakang : Lupus Eritematosus Sistemik (LES) adalah penyakit autoimun yang kompleks yang lebih banyak menyerang wanita pada usia reproduksi antara 15-40 tahun. Berdasarkan hal tersebut terdapat peningkatan kejadian kehamilan dengan LES.Tujuan : Mengetahui karakteristik kehamilan dengan penyakit lupus eritematosus sistemik di RSUP Dr. Kariadi SemarangMetode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Data diambil dari data rekam medik pasien ibu hamil di RSUP Dr. Kariadi Semarang periode tahun 2013-2016. Subjek dipilih secara consecutive sampling. Data yang telah terkumpul akan dideskripsikan sebagai distribusi frekuensi dan presentase.Hasil : Kejadian LES dengan kehamilan di RSUP Dr. Kariadi Semarang periode 2013-2016 adalah sebanyak 4% dari total perempuan yang menderita LES. Karakteristik kehamilan dengan LES adalah 43.75% usia ibu 26-30 tahun, 31.25% tingkat pendidikan SMP dan SMA, 56.25% merupakan pasien rujukan, dan 68.75% tidak memakai alat kontrasepsi. Morbiditas maternal ditemukan gangguan pada fungsi ginjal sebesar 56.25% dan penyebab kematian maternal  adalah syok sepsis sebesar 12.50%. Morbiditas perinatal sebanyak 50% mengalami prematuritas. Sebesaar 31.25% ibu dengan LES mengalami abortus.Kesimpulan : Kejadian LES dengan kehamilan di RSUP Dr. Kariadi Semarang periode 2013-2016 adalah sebanyak 4% dari perempuan yang menderita LES. Karakteristik kehamilan dengan LES paling banyak usia ibu 26-30 tahun. Morbiditas maternal terbanyak ditemukan gangguan pada fungsi ginjal dan penyebab kematian maternal terbanyak adalah syok sepsis. Morbiditas perinatal terbanyak adalah prematuritas, dan penyebab kematian perinatal adalah abortus. 
HUBUNGAN BERMAIN VIDEO GAME DEFENSE OF THE ANCIENTS-2 DENGAN TINGKAT KONSENTRASI Zahara Aulia Ulfa; Budi Laksono; Dea Amarilisa Adespin
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.089 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20718

Abstract

Latar Belakang : Video game Defense of the Ancients-2 (DotA-2) adalah salah satu game berjenis MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) yang sangat populer di kalangan mahasiswa. Game ini berguna untuk mengasah kecerdasan berpikir, karena permainan ini mengutamakan kerja tim dan penyusunan strategi yang baik untuk mencapai kemenangan. Salah satu parameter fungsi kognitif yang dapat dievaluasi adalah tingkat konsentrasi.Tujuan : Mengetahui hubungan antara bermain video game Defense of the Ancients-2 dengan tingkat konsentrasi.Metode :  Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian ini adalah 103 mahasiswa laki-laki yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi di program S1 Pendidikan Dokter FK Undip. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengukuran konsentrasi menggunakan digit symbol substitution test (DSST). Analisis data yang digunakan adalah uji Chi Square.Hasil : Dari 103 mahasiswa didapatkan 34 mahasiswa (33%) yang bermain video game DotA-2, sedangkan yang tidak bermain DotA-2 sebanyak 69 mahasiswa (67%). Hasil pemeriksaan tingkat konsentrasi menunjukkan bahwa 57 mahasiswa (55,34%) memiliki tingkat konsentrasi baik dan 46 mahasiswa (44,66%) memiliki tingkat konsentrasi kurang. Dengan uji Chi Square didapatkan nilai p=0,036 (p<0,05) maka secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara bermain video game DotA-2 dengan tingkat konsentrasi. Hasil perhitungan Rasio Prevalensi (RP) diperoleh nilai 1,48 yang berarti bahwa mahasiswa yang bermain video game DotA-2 mempunyai kemungkinan 1,48 kali lipat untuk memiliki tingkat konsentrasi baik dibanding mahasiswa yang tidak bermain video game  DotA-2 dengan tingkat kepercayaan 95%.Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara bermain video game DotA-2 dengan tingkat konsentrasi.
PERBANDINGAN RAWAT INAP ULANG PASIEN GAGAL JANTUNG KRONIK BERDASARKAN FRAKSI EJEKSI VENTRIKEL KIRI Mega Femina Qurrati; Charles Limantoro; Ariosta Arisota; Andreas Arie Setiawan; Yosef Purwoko
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.551 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20938

Abstract

Latar belakang: Gagal Jantung Kronik (GJK) terkait dengan dampak kerugian besar pada kualitas hidup dan harapan hidup. Pada gagal jantung kiri, ventrikel kiri jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Terdapat dua jenis gangguan fungsi jantung kiri yaitu disfungsi sistolik dan disfungsi diastolik. Gagal jantung kronik sering mengakibatkan rawat inap berulang pada pasiennya dan memiliki tingkat kematian yang tinggi. Penyebab GJK secara pasti belum diketahui, tetapi secara umum dikenal berbagai faktor yang berperan penting terhadap timbulnya gagal jantung.                                                                                                  Tujuan: Mengetahui frekuensi rawat inap ulang pasien gagal jantung kronik berdasarkan HFpEF, HFmrEF,HFrEF, dan perbandingan rawat inap ulang pasien gagal jantung kronik berdasarkan fraksi ejeksi.                                                 Metode: Penelitian ini menggunakan metode Case-control. Subjek penelitian adalah pasien gagal jantung kronik yang telah menjalani pemeriksaan ekokardiografi di RSUP dr Kariadi Semarang.                                          Hasil: didapatkan 70 subjek dengan jumlah laki- laki 46 dan perempuan 24 dengan nilai tengah pada frekuensi rawat inap ulang HFpEF 1 kali , pada HFmrEF 1 kali, dan pada HFrEF 2 kali. Perbandingan rawat inap ulang pasien gagal jantung kronik tidak memperoleh hasil yamg signifikan dengan fraksi ejeksi (p>0,05).Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara rawat inap ulang pasien gagal jantung kronik terhadap tipe fraksi ejeksi ventrikel kiri.
PERBANDINGAN RESPON KLINIS PENDERITA KARSINOMA NASOFARING YANG MENDAPAT KEMOTERAPI CISPLATIN NEOADJUVANT DENGAN CONCURRENT Ulfa Trimonika; Willy Yusmawan; Dwi Marliyawati
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.707 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20702

Abstract

Latar Belakang : Salah satu modalitas kemoterapi pada karsinoma nasofaring stadium lanjut adalah kombinasi kemoterapi dan radiasi. Kombinasi kemoterapi dapat diberikan secara adjuvant, neoadjuvant dan concurrent. Pilihan kemoterapi concurrent mengalami kendala akibat keterbatasan alat dan waktu tunggu yang lama. Oleh karena itu pemberian kemoterapi neoadjuvant menjadi pilihan terapi. Cisplatin digunakan sebagai salah satu regimen kemoterapi. Penilaian keberhasilan terapi dapat dinilai dari respon klinis.Tujuan : Mengetahui perbedaan respon klinis penderita karsinoma nasofaring yang mendapat kemoterapi cisplatin neoadjuvant dengan kemoterapi concurrent.Metode : Penelitian observasional komparatif yang dikaji menggunakan data rekam medik di RSUP Dr Kariadi Semarang tahun 2012-2016. Sampel dibagi menjadi kelompok yang mendapat kemoterapi neoadjuvant dan kemoterapi concurrent. Penilaian respon klinis yaitu respon positif : Complete Response (CR) dan Partial Response (PR); respon negatif : Stable Disease (SD) dan Progressive Disease (PD). Uji statistik dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square.Hasil : Didapatkan 46 sampel, 23 mendapat kemoterapi cisplatin neoadjuvant  dan 23 mendapat kemoterapi cisplatin concurrent. Terdapat perbedaan bermakna pada respon klinis antara penderita KNF yang diberi kemoterapi concurrent dengan penderita yang diberi kemoterapi neoadjuvant (p= 0,049). Respon klinis positif pada kemoterapi concurrent sebesar 47,8% dan respon negatif 2,2% sedangkan pada kemoterapi neoadjuvant respon positif sebesar 34,8% dan respon negatif 15,2% (RR 1,375 dan 95% CI 1,035 – 1,827).Simpulan : Respon terapi penderita KNF yang mendapat kemoterapi concurrent lebih baik dari pada kemoterapi neoadjuvant. 
KORELASI ANTARA PANJANG LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 METER (STUDI PADA KLUB RENANG SPECTRUM SEMARANG) Choiria Mulyawati; Marijo Marijo; Darmawati Ayu Indraswari
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.913 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20847

Abstract

Latar Belakang: Renang merupakan olahraga yang paling baik untuk menyelamatkan jiwa dikarenakan dapat membangun kepercayaan diri secara menyeluruh, dan juga merupakan olahraga rileks maupun mengolah tubuh. Dalam perlombaan renang, kecepatan merupakan komponen yang dinilai. Kecepatan renang sendiri dipengaruhi oleh berbagai macam faktor salah satunya adalah struktur anatomi tubuh perenang. Struktur anatomi tubuh perenang yang dapat mempengaruhi kecepatan renang seseorang diantaranya adalah panjang lengan, panjang tungkai, dan tinggi badan.Tujuan: Mengetahui hubungan panjang lengan dan tungkai terhadap kecepatan renang 50 meter.Metode: Penelitian observasional analitik dengan rancangan belah lintang dilaksanakan di GOR Manunggal Jati Semarang. Subyek penelitian ini adalah 17 atlet renang klub Spectrum Semarang (n=17). Pengukuran panjang lengan dan tungkai dilakukan dengan menggunakan mistar gulung, sedangkan kecepatan renang diukur menggunakan stopwatch dengan lintasan 50 meter. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji hipotesis Spearman dan regresi linier berganda.Hasil: Pada penelitian didapatkan data panjang lengan dengan rerata 49.44±6.09 cm; data panjang tungkai dengan rerata 75.47±8.56 cm; dan data kecepatan renang 50 meter dengan rerata 1.22±1.99 ms-1. Uji korelasi Spearman antara panjang lengan dengan kecepatan renang menunjukkan korelasi positif yang bermakna (r=0.880; p=0.000). Uji korelasi Spearman antara panjang tungkai dengan kecepatan renang menunjukkan korelasi positif yang bermakna (r=0.881; p=0.000). Uji regresi linier berganda antara panjang lengan dan tungkai dengan kecepatan renang menunjukkan korelasi positif (R=0.873; R2=0.762).Kesimpulan: Terdapat korelasi antara panjang lengan dan tungkai dengan kecepatan renang 50 meter.
PENGARUH PEMBERIAN BUTYLATED HYDROXYTOLUENE (2,6-DI-TERT-BUTYL-4-METHYLPHENOL) PER ORAL DOSIS BERTINGKAT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS HEPAR TIKUS WISTAR Windi Novita Sari; Saebani Saebani; Tuntas Dhanardhono
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.422 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.21282

Abstract

Latar Belakang: Butylated Hydroxytoluene (2,6-Di-tert-butyl-4-methylphenol/BHT) adalah antioksidan umum dan aman dalam makanan, obat-obatan, dll. BHT memiliki potensi sebagai salah satu alternatif antioksidan. Penggunaan BHT yang berlebihan dapat menyebabkan keracunan hepar. Hepar memiliki fungsi dan peran kompleks dan dapat rusak oleh senyawa kimia hepatotoksik. Konsumsi jangka panjang antioksidan BHT menjadi salah satu penyebab kerusakan hati manusia.Tujuan: mengetahui pengaruh pemberian Butylated Hydroxytoluene per oral terhadap gambaran histopatologi hepar tikus Wistar.Metode: Penelitian ini merupakan post test only control group design yang menggunakan tikus Wistar jantan, dibagi 1 kelompok kontrol & 3 kelompok perlakuan dengan randomisasi sederhana. Sampel 20 ekor tikus wistar jantan, diadaptasi 1 minggu, lalu kelompok tikus mendapat perlakuan berbeda selama 14 hari. Semua kelompok perlakuan diberi BHT secara sonde selama 14 hari oleh tenaga ahli setiap pagi dengan dosis 300 mg untuk kelompok 1, 600 mg untuk kelompok perlakukan 2, dan 1200 mg untuk kelompok perlakukan 3. Setelah diberi perlakuan, tikus dalam 14 hari dimatikan. Selanjutnya heparnya diambil, setiap tikus dibuat 5 preparat hepar dan 5 lapangan pandang dengan perbesaran 100x dan 400x. Setiap preparat dihitung nilai rerata degenerasi.Hasil: Rerata degenerasi sel hepar tertinggi pada kelompok perlakukan 3. Pada degenerasi terdapat perbedaan gambaran histopatologi yang bermakna secara statistik (<0,05) antara p1 terhadap p2 (p=0,008), p1 terhadap p3 (p=0,008), p1 terhadap K (p=0,008), P2 terhadap P3 (p=0,008), P2 terhadap K (p=0,008), dan P3 terhadap K (p=0,007).Simpulan: Terdapat pengaruh pemberian Butylated Hydroxytoluene per oral terhadap gambaran histopatologi hepar tikus Wistar.
HUBUNGAN PAPARAN INHALASI KARBON MONOKSIDA DENGAN FUNGSI PENGHIDU (STUDI ANALITIK OBSERVASIONAL PADA PEKERJA TUKANG SATE DI KOTA SEMARANG) Nanadiwardhana S, M. Nabil Tsalatsaputra; Belladonna, Maria; Muyassaroh, Muyassaroh
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.793 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.21497

Abstract

Latar belakang: Fungsi penghidu atau indra penciuman merupakan salah satu indra yang dimiliki oleh manusia yang berfungsi sebagai penciuman suatu bau. Gangguan pada fungsi penghidu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu penyebab gangguan fungsi penghidu yaitu paparan polusi udara gas karbon monoksida. Salah satu sumber karbon monoksida adalah dari arang.Tujuan: Menganalisis hubungan lama paparan dengan gangguan fungsi penghidu pada pedagang sate.Metode: Penelitian observasional analitik yang dilakukan pada 30 pedagang sate di kota Semarang dengan metode penelitian cross sectional. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan UPSIT (University of Pennsylvania Smell Identification Test). Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji chi square.Hasil: Dari 30 responden didapatkan tiga responden yang terpapar ≤ 5 tahun mengalami anosmia dan satu responden mengalami mikrosmia. Responden yang terpapar > 5 tahun didapatkan sebanyak 26 responden, sebelas diantaranya mengalami anosmia dan lima belas responden mengalami mikrosmia. Dari analisis chi square, tidak ada hubungan yang bermakna antara lama paparan dengan fungsi penghidu (p = 0,222).Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara lama paparan dengan fungsi penghidu.
EFEKTIFITAS ALOE VERA (ALOE BARBADENSIS MILLEER) DALAM PENANGANAN HAND FOOT SYNDROME PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENDAPAT KEMOTERAPI CAPECITABINE PER ORAL Paramita Nindya Hapsari; Yan Wisnu Prajoko; Selamat Budijitno
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.053 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20674

Abstract

Latar Belakang: Kemoterapi merupakan salah satu terapi yang sudah banyak dipakai untuk pengobatan kanker yang terbukti dapat meningkatkan survival rate pasien. Namun, kemoterapi dapat memberikan efek negatif bagi penggunanya. Salah satunya ialah Hand foot syndrome. Hand foot syndrome adalah efek samping kemoterapi yang sering ditemukan dan perlu penanganan yang tepat. Selain urea cream, aloe vera juga dapat melindungi kulit karena bekerja sebagai pelembab dan anti inflamasi.Tujuan: Membuktikan pengaruh aloe vera dalam penanganan hand foot syndrome pada pasien kanker payudara yang mendapat kemoterapi capecitabine per oral.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengantwo groupspretest-posttest design. Penelitian dilakukan di RSUP Dr. Kariadi, Semarang. Sampel penelitiandibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (n=33) yang diberikan pretest, lalu pemberian gel aloe vera, kemudiandiberikanposttest. Skor hand foot syndrome setelah diberikan gel aloe vera dianalisis dengan uji Kendall’s tau b dan Mann Whitney, skor kualitas hidup di analisis dengan Paired T test, dan uji korelasi antara grade hand foot syndrome dengan kualitas hidup pasien kanker payudara menggunakan uji Spearman. Hasil: Baik pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan, masing-masing mengalami perbaikan skor hand foot syndrome dengan hasil pada kelompok kontrol (p=0,025) dan kelompok perlakuan (p=0,008)Kesimpulan: Terdapat perbaikan skor hand foot syndrome pada pasien kanker payudara yang mendapat kemoterapi capecitabine per oral yang diberikan gel aloe vera.
PENGARUH MEMORY TRAINING DENGAN APLIKASI MEMORADO TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK DIUKUR DENGAN SCENERT PICTURE MEMORY TEST Bianca Magdalena; Yosef Purwoko
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.822 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20757

Abstract

Latar Belakang : Memori adalah kemampuan otak manusia dalam mengkode, menyimpan, mempertahankan, dan mengingat kembali informasi atau pengalaman di masa lalu. Memori terbagi menjadi memori jangka panjang, memori menengah, dan memori jangka pendek. Memori jangka pendek adalah inisiasi dari memori yang lebih kompleks dan merupakan awal dari proses belajar dan pembentukan kepribadian. Memory training adalah aktivitas untuk melatih memori otak manusia. Memory training dilakukan dengan aplikasi Memorado yang dikembangkan oleh developer dari Jerman sebagai stimulasi pada memori jangka pendek. Scenery Picture Memory Test  dilakukan untuk mengetahui skor memori jangka pendek.Tujuan : Mengetahui pengaruh memory training dengan aplikasi Memorado terhadap memori jangka pendek diukur dengan Scenery Picture Memory Test.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain one group pre and post-test. Dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Subyek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran semester 6, berusia 18–23 tahun (n=23). Memori jangka pendek diukur dengan Scenery Picture Memory Test. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t berpasangan.Hasil : Rerata skor memori jangka pendek sebelum perlakuan memory training  adalah 12,79±4,27 dan sesudah perlakuan memory training dengan aplikasi Memorado meningkat menjadi 17,75±4,51. Peningkatan yang bermakna setelah uji t berpasangan dengan nilai p <0,001.Kesimpulan : Perlakuan memory training dengan aplikasi Memorado selama 30 hari dapat meningkatkan memori jangka pendek.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI NON IUD PADA AKSEPTOR KB WANITA USIA SUBUR DI KELURAHAN BANDARHARJO SEMARANG UTARA Saragih, Imelda Margaretha; Suharto, Suharto; Nugraheni, Arwinda
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.173 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.21197

Abstract

Latar Belakang: Data Dinas Kesehatan Semarang Utara tahun 2012 menyatakan Kelurahan Bandarharjo memiliki peserta akseptor KB aktif terbanyak dan didominasi oleh akseptor non IUD sebesar 84,79 %. Diperlukan pengkajian lanjut mengenai faktor yang berhubungan dalam pemilihan kontrasepsi Non IUD pada wanita usia subur.Tujuan: Menganalisis faktor risiko yang berhubungan dengan pemilihan penggunaan metode kontrasepsi Non IUD.Metode penelitian: Observasional analitik dengan desain cross sectional pada sampel akseptor KB wanita usia subur di Kelurahan Bandarharjo bulan Juni-September 2017 dengan teknik sampling simple random sampling dan besar sampel minimal 66 sampel. Instrumen berupa kuesioner yang telah diuji validitasnya. Pengambilan data dengan cara angket dan wawancara, kemudian analisis hubungan dengan uji statistik Chi Square.Hasil: Analisis statistik diperoleh umur istri (p=0,045; 95%CI=0,98-1,855; PR=1,35), pengetahuan (p=0,049; 95%CI=0,99-1,79; PR=1,33), dan sikap istri (p=0,001; 95%CI=0,98-1,855; PR=1,35) memiliki hubungan signifikan terhadap pemilihan jenis kontrasepsi Non IUD pada akseptor KB wanita usia subur di Bandarharjo. Sedangkan faktor tingkat pendidikan (p=0,877; 95%CI=0,73-1,30; PR=0,98), status ekonomi (p=0,525; 95%CI=0,67-1,24; PR=0,91), budaya tradisi dan keyakinan (p=0,336; 95%CI=0,61-1,21; PR=0,86), pengalaman (p=0,842; 95%CI=0,76-1,40; PR=1,03), jumlah anak (p=1,000; 95%CI=0,73-1,41; PR=1,01), penerimaan informasi KB (p=0,120; 95%CI=0,96-1,64;  PR=1,25),  jamkesmas  (p=0,322;  95%CI=0,87-1,54;  PR=1,16), dan dukungan suami (p=0,670; 95%CI=0,71-1,25; PR=0,94) tidak memiliki hubungan signifikan dengan pemilihan jenis kontrasepsi Non IUD pada akseptor KB wanita usia subur.Kesimpulan: Faktor umur istri, pengetahuan, dan sikap istri mempunyai hubungan signifikan terhadap pemilihan jenis kontrasepsi Non IUD pada akseptor KB wanita usia subur. Disarankankan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap istri terhadap pemilihan kontrasepsi.

Page 4 of 11 | Total Record : 107


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 6 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 5 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 4 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 3 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 2 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 1 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 6 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 5 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 4 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 3 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 2 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 1 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 6 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 5 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 4 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 3 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 2 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 1 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 9, No 6 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (Jurnal Kedokteran Diponegoro) Vol 9, No 4 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 3 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 2 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 1 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 3 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 1 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 4 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 3 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 1 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 3 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 2 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 1 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO More Issue