cover
Contact Name
Dismo Katiandagho
Contact Email
desmonk80@gmail.com
Phone
+6281244121375
Journal Mail Official
keslingjurnal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Manguni 20, Kel. Malendeng, Kec. Paal 2 Kota Manado, Sulawesi Utara
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Lingkungan
ISSN : 20890451     EISSN : 2615188X     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Kesehatan Lingkungan, is a publication media of research articles and reviews of literatur in the field of environmental health, such as Appropriate Technology Environmental Health, Waste Treatment, Water Sanitations, Air Pollution, Waste Management, Occupational Health, Environment Parasitology, Health Entomology, Vector and Pest Control, Mikrobiology and Environmental Epidemiology.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 1 (2019): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN" : 10 Documents clear
MODIFIKASI ALAT PENGOLAHAN AIR LAUT MENJADI AIR BERSIH Jasman Jasman; Mokoginta Jusran
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 9 No 1 (2019): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v9i1.637

Abstract

Guna menunjang pemenuhan kebutuhan air bersih terutama di daerah kepulauan, maka perlu pengembangan alat destilasi hasil penelitian sebelumnya untuk mendapatkan air bersih secara optimal, baik kuantitas maupun kualitas air hasil olahan. Jenis penelitian ini bersifat experimen semu (Quasi Experiment), dengan menggunakan desain faktorial (Factorial design). Pengukuran awal terhadap sampel air laut dengan variabel salinitas, kekeruhan dan pH sebelum dimasukkan ke dalam unit destilator. Selanjutnya sampel air laut dimasukkan ke dalam unit destilasi setinggi 3 cm dibawa pemanasan sinar matahari dengan kombinasi pemanas elemen listrik selama 6 jam, air akan menguap dan mengalir kepenampungan air bersih. Air bersih yang dihasilkan destilator tersebut akan dilakukan pengukuran terhadap salinitas, kekeruhan dan pH serta volume air yang dihasilkan. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah air laut yang diambil di pantai Manado. Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisa secara univariat dan bivariate menggunakan Uji T sebagai uji statistik dengan membandingkan hasil pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan pengolahan menggunakan destilator. Alat destilator dapat menghasilkan air bersih (air tawar) dengan rincian pada perlakuan pertama dengan sumber panas alami sinar matahari menghasilkan air bersih (air tawar) 0,17 liter/hari. Perlakuan kedua dengan pemanasan elektrik setara 300 watt menghasilkan air bersih (air tawar) 2,45 liter/hari dan pada perlakuan ketiga dengan sumber panas elektrik setara 450 watt menghasilkan air bersih (air tawar) 3,54 liter/hari.
ANALISIS TINGKAT KEBERHASILAN PELAKSANAAN PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGANITU KABUPATEN KEPL. SANGIHE (Studi Di Desa Taloarane I) Poltje D. Rumajar; Dismo Katiandagho; Daniel Robert
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 9 No 1 (2019): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v9i1.638

Abstract

Hasil survey pendahuluan di Puskesmas Manganitu, terdapat 18 desa dan semua desa melaksanakan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Pada tahun 2017 dari 18 desa, baru 2 desa yang telah mendeklarasikan program STBM dengan 5 pilar, yaitu desa Hiung dan Talaorane I. Untuk pemiciuan STBM sudah dilaksanakan oleh 16 desa yang lain tetapi belum melaksanakan deklarasi. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis tingkat keberhasilan pelaksanaan Program STBM di Wilayah Kerja Puskesmas Manganitu. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif. Poulasi adalah Semua desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Manganitu sebanyak 18 desa, dan yang menjadi sampel yaitu masyarakat yang sudah melaksanakan pemicuan dan sudah melaksanakan deklarasi Stop BABS yaitu masyarakat yang ada di Taloarane I Kecamatan Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe. Hasil penelitian yaitu Tingkat kepuasan terhadap program STBM Pilar I yaitu 80% responden merasa puas dan 20% responden tidak merasa puas. Keberhasilan Program STBM Pilar I yaitu 93,3% program STBM berhasil dan hanya 6,7% program STBM tidak berhasil. Kesimpulan : Tingkat kepuasan terhadap program STBM Pilar I yaitu 80% responden merasa puas dan 20% responden tidak merasa puas. Keberhasilan Program STBM Pilar I yaitu 93,3% program STBM berhasil dan hanya 6,7% program STBM tidak berhasil. Saran : Bagi Puskesmas Manganitu agar selalu melakukan evaluasi bagi masyarakat yang masih membuang tinja di sungai, dan selalu memberikan penyuluhan tentang bahaya serta dampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan jika membuang tinja di sungai dan bagi Pemerintah Desa Taloarane I Kecamatan Manganitu agar memberikan pendampingan, teguran dan sanksi bagi masyarakat yang selalu membuang tinja disungai.
STATUS KEPEMILIKAN TEMPAT SAMPAH DAN PERILAKU KEPALA KELUARGA MEMBUANG SAMPAH DI DESA MAUMBI KECAMATAN KALAWAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Marlyn Magdalen Pandean; Ferdy Gustaf Pakasi
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 9 No 1 (2019): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v9i1.639

Abstract

Sampah adalah hasil samping dari aktivitas manusia yang mengolah sesuatu untuk mendapatkan produk. Apabila sampah ini tidak dikelola dengan tepat maka dapat menjadi sumber penyebab penyakit karena merupakan tempat berkembangbiaknya lalat, kecoak, tikus dan cacing serta gangguan estetika.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status kepemilikan tempat sampah dan perilaku Kepala Keluarga membuang sampah di Desa Maumbi Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara Tahun 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Sampel penelitian ini adalah 100 responden dari 799 KK. Hasil penelitian diperoleh nilai persentase 54,1 % yang rinciannya sebagai berikut : Status kepemilikan tempat sampah 45,25 % dan Perilaku kepala keluarga membuang sampah, yaitu 60 %.
EFEKTIVITAS BIOFILTER ANAEROB AEROB MEDIA BATA STYROFOAM SISTEM ALIRAN KE ATAS DALAM MENURUNKAN KADAR BOD, COD DAN COLIFORM PADA AIR LIMBAH RUMAH SAKIT PROF. Dr. V.L. RATUMBUYSANG MANADO Arland Diadon; Tony K. Timpua; Anselmus Kabuhung
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 9 No 1 (2019): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v9i1.640

Abstract

Kendala paling banyak dijumpai oleh Rumah Sakit untuk membuat IPAL yakni teknologi yang ada saat ini masih cukup mahal, sedangkan dana yang tersedia untuk membangun unit alat pengolah air limbah tersebut masih terbatas karena itu perlu dikembangkan teknologi pengolahan air limbah rumah sakit yang murah, mudah operasinya, menggunakan sumber daya yang mudah di dapat serta harganya terjangkau. Penelitian ini dilakukan membuat prototip alat biofilter anaerob aerob media bata Styrofoam sistem aliran ke atas, mengatur debit, mengatur waktu tinggal, mengambil sampel dan mengukur kadar BOD, COD dan Coliform. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas biofilter anaerob aerob media bata Styrofoam sistem aliran ke atas dalam menurunkan kadar BOD, COD, dan coliform air limbah rumah sakit, untuk mengetahui hubungan debit dan waktu tinggal terhadap efektivitas biofilter anaerob aerob media bata Styrofoam dalam menurunkan kadar BOD, COD dan Coliform air limbah rumah sakit. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan rangkaian waktu seperti pretest dan post-test. Sampel diambil sebelum dan sesudah pengolahan sebanyak 30 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biofilter anaerob aerob media bata Styrofoam mampu menurunkan BOD 85,25 % - 93,65%, COD 87,79% - 94,19% dan coliform 85% - 96,87%. Hasil uji statistik ada perbedaan dan korelasi yang signifikan debit dan waktu tinggal terhadap penurunan kadar BOD, COD dan coliform air limbah rumah sakit sebelum dan sesudah pengolahan dengan biofilter anaerob aerob media bata Styrofoam sistem aliran ke atas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa biofilter anaerob aerob media bata Styrofoam sistem aliran keatas efektif menurunkan kadar BOD, COD dan coliform dengan efisiensi rata-rata 90%.
INTENSITAS BISING DAN AMBANG DENGAR PADA PEKERJA RUMAH KAYU DI KELURAHAN WOLIAN I DAN II KOTA TOMOHON Ivanna S.O Mamesah; Bongakaraeng Bongakaraeng; Suwarja Suwarja
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 9 No 1 (2019): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v9i1.641

Abstract

Kebisingan mempengaruhi kesehatan, antara lain dapat menyebabkan kerusakan pada indera pendengaran sampai kepada ketulian. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh Intensitas kebisingan terhadap ambang dengar pada pekerja rumah kayu di Kelurahan Wolian I dan II Kota Tomohon.Jenis penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan rancangan cross sectional study. Hasil perhitungan besar sampel dalam penelitian sebesar 34 orang tenaga kerja.Hasil pengolahan dan analisis data secara bivariat dengan menggunakan uji chi square mendapatkan hasil yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara kebisingan dengan ambang dengar pekerja rumah kayu, terdapat hubungan yang bermakna antara lama kerja dengan ganguan ambang dengar pekerja rumah kayu, yang memperoleh nilai p = 0,031, tidak terdapat hubungan antara umur responden dengan gangguan ambang dengan pekerja rumah kayu di Kelurahan Woloan I dan II Kota Tomohon, yang memperoleh nilai p = 0,745. Saran, bagi perusahaan pembuatan rumah kayu sebagai bahan masukan agar dapat menyediakan alat pelindung diri berupa tutup/sumbat telinga bagi pekerja sehingga penyakit akibat kerja berupa gangguan pendengaran dapat dihindari
FEKTIFITAS DEKOMPOSER DALAM PENANGANAN LEMAK INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH PADA INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT Chrisal N. J. Rengkung; Agus Rokot
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 9 No 1 (2019): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v9i1.642

Abstract

Lemak adalah senyawa-senyawa yang tidak larut dalam air, larut dalam pelarut-pelarut organik sperti kloroform, eter atau benzena, mengandung gugus-gugus hidrokarbon rantai panjang, dan berada dalam atau berasal dari organisme hidup yang bilamana hanya dibiarkan dapat memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan. Dekomposer sebagai sarana proses dekomposisi dalam penanganan lemak yang efisien maka rumah sakit tidak memerlukan biaya besar dalam penanganan lemak. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, dengan rancangan “Postest Only Design”, dimana kelompok diberi perlakuan dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Pengumpulan data diperoleh dari pengukuran proses dekomposisi dekomposer I, II, dan III memakai instrumen meter. Analisis data menggunakan uji anova (uji F) program software komputer Statistical Produc Service Solution (SPSS) dengan kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukan dekomposer pertama dengan penambahan 1 liter/2 hari mengalami dekomposisi pada hari ke-7 menyusul dekomposer kedua pada hari ke-9 dan dekomposer ketiga pada hari ke-10. Hasil Uji Anova (uji F) adalah F = 8,953, p = 0.001 (<0,05). Hasil ini menunjukkan dekomposer efektif dalam penanganan lemak instalasi pengolahan air limbah pada instalasi gizi rumah sakit. Disarankan kepada rumah sakit agar dapat mengkondisikan dekomposer ini dalam hal penanganan lemak, oleh karena memudahkan dan tidak memerlukan biaya yang besar serta mengimbangi volume lemak dalam dekomposer.
STATUS RESISTENSI NYAMUK AEDES sp TERHADAP MALATHION DI KELURAHAN PAPAKELAN KABUPATEN MINAHASA Lewi M. Kawatu; Steven J. Soenjono; Agnes T. Watung
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 9 No 1 (2019): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v9i1.643

Abstract

Kejadian DBD di Kabupaten Minahasa sampai sekarang masih tinggi, sehingga dalam upaya pengendalian vektor DBD yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa yaitu secara kimiawi dengan menggunakan malathion. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif yang diambil pengambilan sampel nyamuk (larva) Aedes sp. pada 100 rumah yang dilakukan dengan metode Simple random sampling yaitu pengambilan acak sederhana seluruh individu yang menjadi anggota populasi dan memiliki peluang yang sama dan bebas dipilih sebagai anggota sampel, terdiri dari satu kelompok yakni setiap uji menggunakan 4 tabung perlakuan dan 1 tabung kontrol. Pada setiap tabung uji dimasukkan nyamuk betina umur 3 – 5 hari sebanyak 25 ekor pada keturunan pertama. Pengumpulan data diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan alat uji resistensi (susceptibility test) dengan standar WHO tahun 1975 yaitu menggunakan empat impregnated paper yaitu malation 0.8%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari pengukuran 1 jam pertama mempunyai hasil 8%-16% kematian Nyamuk Aedes sp. dengan rata-rata 9% kematian, sedangkan pada pengukuran 24 jam mempunyai hasil 64%-76% kematian Nyamuk Aedes sp. dengan rata-rata 70% kematian, penggunaan malathion dalam jangka waktu yang lama menjadi penyebab terjadinya resistensi Aedes sp. Kesimpulan status resistensi nyamuk Aedes sp. menggunakan insektisida malation (0,8%) di Kelurahan Papakelan telah menunjukkan resisten.
HUBUNGAN KEDALAMAN SUMUR BOR DENGAN KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) DI KELURAHAN MALENDENG KECAMATAN PAAL 2 KOTA MANADO Amina Misa; Risman S. Duka; Semuel Layuk; Yozua T. Kawatu
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 9 No 1 (2019): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.812 KB) | DOI: 10.47718/jkl.v9i1.644

Abstract

Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia sehingga sangat perlu dilaksanakan pengawasan kualitas air. Air tanah sering mengandung Zat Besi (Fe) dan Mangan (Mn) yang melebihi kadar maksimum yang diperbolehkan, adanya kandungan Besi (Fe) dan Mangan (Mn) dalam air menyebabkan warna air berubah menjadi kuning-kecoklatan setelah beberapa saat kontak dengan udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Kedalaman Sumur Bor dengan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) di Kelurahan Malendeng Kecamatan Paal 2 Manado. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan rancangan penelitian cross sectional menggunakan uji statistik Chi-Square. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 33 sumur bor. Variabel bebas yang diteliti adalah kedalaman sumur bor. Hasil penelitian ini menunjukkan untuk kedalaman sumur bor < 20 meter ada 12, sumur bor > 20 meter ada 21. Kadar Besi (Fe) tidak memenuhi syarat 3% dan Mangan (Mn) yang tidak memenuhi syarat 39%. Hasil uji Chi Square menunjukkan untuk kedalaman sumur bor dengan kadar Besi (Fe) p = 1 sedangkan untuk kedalaman sumur bor dengan kadar Mangan (Mn) p = 0,465 maka Ho diterima berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kedalaman sumur bor dengan kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) di Kelurahan Malendeng Kecamatan Paal 2 Manado. Diharapkan agar masyarakat lebih memperhatikan kondisi air yang memenuhi syarat kesehatan.
EFEKTIVITAS PERANGKAP LALAT DARI BOTOL PLASTIK BEKAS KEMASAN AIR MINERAL DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI UMPAN Engel Panditan; Joy V. I. Sambuaga
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 9 No 1 (2019): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.369 KB) | DOI: 10.47718/jkl.v9i1.645

Abstract

Lalat pengganggu kesehatan tergolong kedalam ordo Diptera, subordo Cyclorhapha. Spesies yang penting dalam kesehatan manusia adalah Musca domestika (lalat rumah), Stomoxys calcitrans (lalat kandang), Calliphoridae (lalat hijau), Sarcopaga sp (lalat daging), Fannia sp (lalat kecil). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas perangkap lalat dari botol plastik bekas kemasan air mineral dengan menggunakan variasi umpan dilokasi penelitian Keluarga N-K pada Pemukiman Kelurahan Singkil 2 Lingkungan 3. Metode penelitian ini bersifat eksperimen dimana peneliti ingin mengetahui perangkap lalat dengan umpan mana dari ketiga umpan yang paling disukai lalat. Dari hasil penelitian perangkap lalat dari botol plastik bekas kemasan air mineral dengan menggunakan umpan limbah ikan, udang, dan ampas tebu, umpan limbah ikan paling disukai lalat yaitu 706 ekor lalat dengan rata-rata 141 ekor lalat. Hasil penelitian ini diuji statistik dengan menggunakan uji anova, untuk jenis perangkap lalat dengan umpan limbah ikan paling efektif memperoleh nilai p = 0,037. Maka dapat disimpulkan dengan menggunakan perangkap lalat dari botol plastik bekas kemasan air mineral dengan menggunakan umpan limbah ikan adalah salah satu metode pengendalian lalat yang efektif. Saran dari peneliti masyarakat diharapkan dapat membuat perangkap lalat dari botol plastik dengan umpan limbah ikan dalam pengendalian lalat dirumah.
UJI COBA DESAIN MEDIA BIOFILTER ANAEROB AEROB DALAM MENURUNKAN KADAR BOD, COD, TSS DAN COLIFORM LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT Tony Kurtis Timpua; Robinson Pianaung
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 9 No 1 (2019): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v9i1.646

Abstract

Rumah Sakit selain menyelenggarakan pelayanan kesehatan, juga merupakan sumber penghasil limbah cair yang memiliki sifat infeksius, patologis dan beracun, sehingga berpotensi menularkan penyakit bagi masyarakat dan mencemari lingkungan sekitarnya. Pengolahan limbah cair rumah sakit menjadi masalah serius karena untuk membuat Instalasi Pengolahan Limbah Cair (IPLC) yang memenuhi syarat memerlukan biaya yang mahal. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk menemukan teknologi pengolahan limbah cair yang sederhana tetapi efektif menurunkan kadar parameter imbah cair, mudah dibuat, menggunakan marterial lokal, dan harganya terjangkau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetehui efektivitas desain media biofilter anaerob aerob dalam menurunkan kadar BOD, COD, TSS, dan Coliform limbah cair rumah sakit, melalui metode eksperimen dengan Rancangan Rangkaian Waktu (Time Series Design). Hasil penelitian menujukkan penurunan kadar BOD pada kapasitas aliran 30 l/jam waktu deteni 6 jam (73,29%), COD (76,94%), TSS (76,60%) dan Coliform (83,87%). Dengan demikian disimpulkan bahwa desain media biofilter anaerob aerob dengan media botol kemasan air mineral 330 ml kapasitas aliran 0,5 liter/menit waktu detensi 6 jam lebih efektif dibandingkan dengan media botol kemasan air mineral 600 ml dan gelas kemasan air mineral 200 ml. Untuk itu disarankan perlu penelitian lanjutan untuk mengetahui hubungan waktu detensi, kapasitas aliran terhadap efektifitas media biofiltrasi.

Page 1 of 1 | Total Record : 10