cover
Contact Name
Ronasari Mahaji Putri
Contact Email
putrirona@gmail.com
Phone
+6282132872259
Journal Mail Official
nursing.news@unitri.ac.id
Editorial Address
. Telaga Warna, Tlogomas, MALANG 65144, Jawa Timur Telp: (0341) 565 500 / (0341) 565 522
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
ISSN : -     EISSN : 25279823     DOI : https://doi.org/10.33366/nn.v5i2.2305
Core Subject : Health,
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan ISSN 2527-9823(online) adalah jurnal berkala empat bulanan (April, Agustus, Desember) yang memuat berbagai artikel/naskah berupa hasil penelitian, studi kasus, hasil pemikiran, maupun karya tulis ilmiah oleh seluruh civitas profesi kesehatan mulai dari mahasiswa, dosen, perawat klinik, maupun perawat yang bekerja di institusi non klinik seperti lembaga penelitian, LSM, Asuransi Kesehatan, dan pemerintahan. Karya ilmiah berupa artikel kesehatan. Nursing News merupakan publikasi ilmiah yang diterbitkan oleh UNITRI PRESS, sebagai media komunikasi dan informasi di bidang ilmu kesehatan. Scope jurnal terdiri dari keperawatan, kesehatan dan kesehatan masyarakat
Articles 680 Documents
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KESELAMATAN PASIEN PADA PENCEGAHAN RISIKO JATUH DENGAN PELAKSANAAN SOP PENCEGAHAN RISIKO JATUH DI RUANG RAWAT INAP DEWASA RS. PANTI WALUYA MALANG Kristiana Catur I.; Erlisa Candrawati; Ragil Catur Adi W.
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 3 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.852 KB) | DOI: 10.33366/nn.v3i3.1389

Abstract

Keselamatan pasien merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam asuhan keperawatan di Rumah Sakit. Salah satu risiko pada pasien yaitu risiko jatuh. Pemahaman perawat yang memadai tentang pelaksanaan SOP pencegahan risiko jatuh akan mampu mengendalikan kejadian tidak diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawat dengan pelaksanaan SOP pencegahan resiko pasien jatuh dengan menggunakan skala jatuh Morse di Rumah Sakit Panti Waluya di Malang. Desain penelitian adalah penelitian cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 68 perawat. Sampel ditentukan melalui teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan cek list observasi. Data penelitian dianalisis menggunakan uji Spearman Rank (p< 0,05). Sebagian besar perawat telah memiliki tingkat pengetahuan baik tentang pelaksanaan SOP pencegahan risiko jatuh dan telah melaksanakan prosedur pencegahan risiko jatuh sesuai SOP dengan baik. Tetapi, tidak ditemukan adanya hubungan pengetahuan dengan tingkat pelaksanaan SOP pencegahan risiko jatuh (0,237> 0,05). ABSTRACT Patient safety is one of the essential issue that need to be considered in nursing care at the hospital. One of the risk in patients is the risk of falling. Adequate nurse understanding of the implementation of falling risk prevention SOPs will be able to control undesirable events. This study aims to determine the relationship between knowledge of nurses and the implementation of risk prevention SOP of falling using the scale of Morse fall in Panti Waluya Hospital in Malang. The study design was a cross sectional study with a total sample of 68 nurses. The sample is determined through a purposive sampling technique. The research instrument used a questionnaire and observation checklist. The research data were analyzed using the Spearman Rank test (p 0.05). Keywords : patient safety; knowledge of nurses; risk of falling; standard operating procedure (SOP).
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN KETEPATAN PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN RAWAT INAP DI RS PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG Rendy Wijaya; Swito Prastiwi; Novita Dewi
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 3 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v3i3.1317

Abstract

Laporan dari IOM (Institute of Medicine) menyatakan bahwa paling sedikit 44.000 bahkan 98.000 pasien meninggal di rumah sakit dalam satu tahun akibat dari medical errors. Laporan FDA (food and drug Administration), menemukan bahwa yang menjadi penyebab terjadinya kesalahan obat adalah komunikasi sebesar 19%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah hubungan komunikasi terapeutik pada perawat dengan ketepatan pemberian obat pada pasien. Desain penelitian menggunakan studi korelasional dengan pendekatan secara cross sectional. Populasi semua perawat yang bekerja di ruang rawat inap sebanyak 186 orang dan sampel sebanyak 46 orang, diambil dengan teknik proporsional simple random sampling. Uji statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah Product Moment Pearson. Analisa data dengan menggunakan tehnik ini dengan tingkat signifikasi (α) 0,05. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar (59%) melaksanakan komunikasi terapeutik secara cukup dan hampir seluruhnya (83%) melaksanakan prinsip 7 benar secara baik. Hasil uji analisa didapatkan nilai Sig 2 tailed (p) = 0,001 < 0,05), artinya ada hubungan komunikasi terapeutik dengan ketepatan pemberian obat pada pasien ruang rawat inap di RS. Panti Waluya. Saran untuk peneliti selanjutnya adalah menggali data tentang faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan komunikasi terapeutik seperti pengetahuan, sikap, kondisi psikologis, perkembangan diri, nilai kepercayaan, dan latar belaang budaya, dan faktor yang mempengaruhi ketepatan pemberian obat seperti keterbatsan tenaga dalam Rumah Sakit, kurangnya disiplin perawat, tingkat Pendidikan perawat. ABSTRACT Reports from the IOM (Institute of Medicine) say at least 44,000 even 98,000 patients die within the hospital within a year due to medical errors. The FDA (Food and Drug Administration) report found that the cause of the drug disaster was 19%. The purpose of this study is to know whether there is a therapeutic communication relationship in the nurse with the accuracy of drug delivery to the patient. With cross section. The population of all nurses who worked in the inpatient room as many as 186 people and the sample of 46 people, taken by proportional simple random sampling technique. The statistical test used in this research is Product Moment Pearson. Data analysis using this technique with significance level (α) 0.05. Most of the research (59%) carried out therapeutic communication sufficiently and almost normal (83%) implemented the principle 7 really good. Sig 2 tailed test results (p) = 0.001
PERBEDAAN TINGKAT KOGNITIF MAHASISWA KEPERAWATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG TAHUN ANGKATAN 2017 SEBELUM DAN SESUDAH PEMBELAJARAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP) ANAK (1-8 TAHUN) DENGAN MEDIA VIDEO Andri Setiawan; Vita Maryah Ardiyani; Wahyu Dini Metrikayanto
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 3 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.737 KB) | DOI: 10.33366/nn.v3i3.1380

Abstract

Pembelajaran Resusitasi Jantung Paru (RJP) dengan media video perlu diterapkan kepada mahasiswa keperawatan karena sebagai salah satu bagian tenaga kesehatan yang siap membantu korban henti jantung terutama pada (1-8 Tahun) apabila sewaktu-waktu terjadi. Mahasiswa keperawatan yang mendapatkan pembelajaran RJP anak (1-8 tahun) mampu meningkatkan kognitif pengetahuan sehingga bila mengaplikasikannya apabila terjadi korban henti jantung. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan tingkat kognitif Mahasiswa Keperawatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang tahun angkatan 2017 sebelum dan sesudah pembelajaran RJP Anak (1-8 Tahun) dengan media video. Desain penelitian mengunakan desain pra-eksperimental dengan one-group pra-post test design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 130 mahasiswa dengan penentuan sampel penelitian menggunakan accidental sampling sehingga didapatkan sampel penelitian sebanyak 57 mahasiswa Keperawatan Unitri Tahun Angkatan 2017. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen lembar kuesioner. Metode analisa data yang di gunakan yaitu uji Marginal Homogeneity dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian membuktikan sebelum pembelajaran RJP anak (1-8 tahun) dengan media video sebagian besar (68,4%) responden memiliki tingkat kognitif kategori cukup dan sesudah pembelajaran RJP anak (1-8 tahun) dengan media video sebagian besar (64,9%) responden memiliki tingkat kognitif kategori baik. Hasil uji Marginal Homogeneity didapatkan p-value= (0,000)
HUBUNGAN KARIES GIGI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA ANAK SEKOLAH UMUR 6 – 9 TAHUN DI SD NEGERI 1 PETUNGSEWU KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG Ari Krisna; Neni Maemunah; Sugeng Rusmiwari
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 3 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v3i3.1190

Abstract

Anak umur 6-12 tahun merupakan kelompok usia yang paling banyak mengalami penyakit karies gigi. Karies gigi sering terjadi pada semua umur. Karies gigi dapat mengakibatkan berbagai pengaruh pada anak yang akhirnya dapat membuat anak mengalami penurunan prestasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karies gigi dengan prestasi belajar pada anak sekolah Umur 6-9 tahun Di SD Negeri 1 Petungsewu Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Desain menggunakan cross sectional dengan variabel dependent prestasi belajar dan variabel independent Karies gigi. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 68 anak, menggunakan random sampling dengan sampel sebanyak 51 anak. Data diuji menggunakan Fisher’s Exact Test dengan tingkat signifikasi ɑ=0,05. Hasil penelitian menunjukan kejadian karies gigi pada anak 6-9 tahun sebanyak 47 (92,2%), prestasi belajar pada anak 6-9 tahun dengan kategori baik sebanyak 48 anak (94,1%). Uji korelasi Fisher’s Exact Test didapatkan p=1,000, yang berarti tidak terdapat hubungan antara karies gigi dengan prestasi belajar pada anak sekolah umur 6-9 tahun. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar anak, namun karies gigi tidak menjadi salah satu faktornya. ABSTRACT Children aged 6-12 years are the age group with the most dental caries. Dental caries often occurs at all ages. Dental caries can cause a variety of influences on children which can ultimately make a child decrease his learning achievement. This study aims to determine the relationship of dental caries with learning achievement in school children aged 6-9 years at SD Negeri 1 Petungsewu, Dau Sub-District, Malang Regency. Design using cross sectional with dependent variable learning achievement and independent variable of dental caries. The population in this study were 68 children, using random sampling with a sample of 51 children. The results of the analysis were tested using Fisher's Exact Test with a significance level ɑ=0.05. The results showed the incidence of dental caries in children 6-9 years as many as 47 (92.2%), learning achievement in children 6-9 years with a good category of 48 children (94.1%). Fisher ’s Exact Test correlation test obtained p=1.000, which means there is no relationship between dental caries and learning achievement in 6-9 year old schoolchildren. Many factors influence children's learning achievement, but dental caries is not a factor. Keywords : Dental caries; learning achievement; school children.
EFEKTIVITAS PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM DAN OTOT PROGRESIF TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI Mira Pratiwi; Tanto Hariyanto; Vita Maryah Ardiyani
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 3 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v3i3.1308

Abstract

Hipertensi adalahsuatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi, yang dibawa oleh darah terhambat untuk sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkanya,sehingga terjadi peningkatan tekanan darah secara abnormal dalam pembuluh darah arteri secara terus-menerus lebih dari satu periode. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas penerapan terapi relaksasi nafas dalam dan terapi relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Pagersari Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 60 penderita hipertensi dengan penentuan sampel penelitian menggunakan purposive sampling sehingga sampel yang digunakan sebanyak 30 orang. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner. Metode analisa data yang di gunakan yaitu uji paired t test dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian membuktikan sebelum diberikan terapi nafas dalam seluruh (100%) responden memiliki hipertensi tahap 2, namun setelah melakukan terapi nafas dalam separuh (50%) responden mengalami hipertensi tahap 1. Sedangkan sebelum diberikan terapi otot progresif seluruh (100%) responden mengalami hipertensi tahap 2, namun setelah melakukan terapi otot progresif kurang dari separuh (40%) responden mengalami hipertensi tahap 1. Hasil uji paired t test membuktikan terdapat perbedaan tekanan darah sebelum dengan sesudah diberikan relaksasi nafas dalam dan terapi relaksasi otot progresif terhadap hipertensi dengan p value relaksasi nafas dalam = (0,000) < (0,050) dan p value relaksasi otot progresif = (0,000) < (0,050). Penderita hipertensi perlu melakukan salah satu kegiatan yang mudah seperti relaksasi nafas dalam atau terapi relaksasi otot progresif secara teraturdalam situasi yang tenang atau sebelum tidur untuk penyembuhan hipertensi. ABSTRACT Hypertension is a disorder of the blood vessels that results in the supply of oxygen and nutrients, which are carried by the blood, is hampered to the body's tissues that need it, resulting in an abnormal increase in blood pressure in the arteries continuously for more than one period. The aim of research to determine the effectiveness of the application of deep breathing relaxation therapy and progressive muscle relaxation therapy on blood pressure in patients with hypertension in the village of Malang Regency Pagersari Ngantang.The study design using a quasi-experimental design using the approach of non-randomized control group pretest posttest design. The population in this study were 60 patients with hypertension with the determination of the sample using purposive sampling so that the sample used as many as 30 people. Data collection techniques used were questionnaires. Data analysis method used is test paired t test using SPSS.The research proves before therapy is given to breath in more than half (60%) of respondents have hypertension stage 2, but after the breath therapy in the half (50%) of respondents have hypertension stage 1. While before therapy is given progressive muscle more than half (60% ) of respondents have hypertension stage 2, but after doing progressive muscle therapy less than half (40%) of respondents have hypertension stage 1. the test results paired t test to prove there is a difference in blood pressure before the given relaxation after deep breathing and progressive muscle relaxation therapy against hypertension with deep breathing relaxation p value = (0.000)
PENGARUH PENDIDIKAN TENTANG KESEHATAN SEKSUALITAS TERHADAP SIKAP REMAJA DI RT 06 RW 05 KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG Marianus Dakosta; Sri Mudayatiningsih; Novita Dewi
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 3 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.486 KB) | DOI: 10.33366/nn.v3i3.1371

Abstract

Remaja pada umumnya didefinisikan sebagai orang-orang yang mengalami masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Remaja terlibat dalam kegiatan seksualitas karena berbagai alasan, diantaranya untuk memperoleh sensasi menyenangkan, memuaskan dorongan seksual, memuaskan rasa keingintahuan, tanda penaklukan, ekspresi rasa sayang, atau mereka tidak mampu menahan tekanan untuk menyesuaikan diri. Hal ini terjadi karena pada dasarnya pendidikan seks yang terbaik adalah yang diberikan oleh orang tua sendiri, dan dapat pula diwujudkan melalui cara hidup orang tua dalam keluarga sebagai suami-istri yang bersatu dalam perkawinan. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisa pengaruh pendidikan kesehatan seksualitas terhadap sikap remaja sebelum dan sesudah memberikan pendidikan kesehatan seksualitas. Metode dalam penelitian ini menggunakan Quasi Eksperiment Design dengan model One Group Pretest Posttest Design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 23 orang. Hasil analisis statistik korelasional spearman rho dengan nilai p value sebesar 0,000 < a 0,05 sehingga hipotesis pertama ditolak, artinya ; terdapat pengaruh yang signifikan pendidikan kesehatan seksualitas dan sikap remaja di RT.06 RW.05 Kel. Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, tahun 2013. Berdasarkan hasil uji statistik tersebut besarnya pengaruh antara pendidikan kesehatan seksualitas dan sikap remaja adalah 0,857 (85,7%). Pengaruh sebesar 85,7% ini mempunyai makna bahwa pendidikan kesehatan seksualitas berpengaruh tinggi terhadap sikap remaja, sehingga semakin baik pendidikan kesehatan seksualitas maka akan semakin bagus pula sikap remaja terhadap seksualitas. Hasil penelitian ini juga dapat dimanfaatkan sebagai data penunjang dan kajin awal bagi peneliti selanjutnya yang tertarik mengkaji tentang pendidikan kesehatan seksualitas terhadap sikap remaja. ABSTRACT In general, teens (adolescents) are defined as the persons who experience the transition from childhood to adulthood. Adolescents involved in sexual activity because variety of reasons, such as: to obtain a pleasant sensation, satisfy the sex drive, satisfy the curiosity, a sign of conquest, expression of affection, or they are not able to withstand the pressure to adapt. This is happened because basically the best sex education is provided by the parents themselves, and can also be realized with the way of life of parents in the family as a husband and wife that are united in marriage. The purpose of this study is to analyze the effect (the influence) of sexuality health education to adolescent (teens) attitudes before and after be given sexuality health education. The method of this study use a Quasi Experiment Design with One Group Pretest Posttest Design Model. The sampling is sampling the samples saturated with 23 people. Statistical analysis Spearman rho correlation with p value of 0.000
HUBUNGAN AMBULASI DINI DENGAN PEMULIHAN PERISTALTIK USUS PADA PASIEN PASKA OPERASI SECTIO CAESARIA DENGAN ANESTESI LOKAL DI RSIA IPHI BATU Frederick Veriyanto Umbu; Ni Luh Putu Eka Sudiwati; Novita Dewi
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 3 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v3i3.1204

Abstract

Operasi sectio caesarea (SC) merupakan kejadian yang banyak dijumpai oleh wanita. Operasi SC dengan anestesi lokal berdampak pada berhentinya fungsi pergerakan otot perut yang disebut dengan peristaltik usus. Ambulasi dini yang efektif dapat mempercepat fungsi pencernaan dengan indikator peningkatan gerak peristaltik usus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan ambulasi dini dengan pemulihan peristaltik pada pasien paska operasi sectio caesaria dengan anestesi lokal di RSIA IPHI Batu. Desain penelitian ini menggunakan desain korelasi yang bertujuan mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian dari semua variabel independent dan dependent yang diambil secara bersamaan pada satu waktu. Populasi semua pasien operasi SC dengan anestesi lokal di RSIA IPHI Batu sebanyak 20 orang (berdasarkan data tiga bulan terakhir) dan teknik sampel yang digunakan adalah sampling jenuh, dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi. Analisis yang digunakan spearman rank. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ambulasi dini, sebagian besar responden dikategorikan baik yaitu sebanyak 15 orang (75%), pemulihan peristaltik usus hampir seluruh responden dikategorikan normal yaitu sebanyak 16 orang (80%), dan hasil analisis didapatkan nilai signifikan sebesar 0,002 (p-value ≤ 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan ambulasi dini dengan pemulihan peristaltik usus pada pasien paska operasi Sectio Caesaria dengan Anestesi Lokal di RSIA IPHI Batu. Petugas kesehatan khususnya perawat agar mempraktekkan pelaksanaan ambulasi dini kepada pasien operasi post SC dengan anestesi spinal sebagai upaya non farmakologis yang dapat mempercepat pengembalian fungsi sistem gastrointestinal. ABSTRACT Caesarean section surgery (SC) is commonly encountered by women. SC surgery under local anesthesia results in the cessation of abdominal motility, called intestinal peristalic. Early effective ambulance can speed up the function of digestion with an indicator of increased bowel peristaltic. The purpose of this study was to investigate the relationship of early ambulation with peristaltic recovery in post-surgical patients with local anesthesia in RSIA IPHI Batu. This research design used correlation design that aimed to reveal correlative relationship between variables with cross sectional approach that is the research of all independent and dependent variables taken simultaneously at one time. The population of all SC patients with local anesthesia at RSIA IPHI Batu was 20 (based on data from the last three months) and the sample technique used a saturated sampling, in which all members of the population were used as samples. The instrument in this research used observation sheet. The analysis used spearman rank. Based on the result of the research shows that early ambulation, most of the respondents were 15 people (75%) categorized as good, the intestine peristaltic recovery categorized as normal were 16 people (80%), and the analysis results obtained significant value of 0.002 (p value ≤ 0.05), so it can be concluded that there is an early ambulatory relationship with intestinal peristaltic recovery in postoperative Caesarean Section patients with Local Anesthesia at RSIA IPHI Batu. The health personnel, especially nurses, practiced the implementation of early ambulation to post surgical patients with spinal anesthesia as a non-pharmacological effort that can speed up the functional of the gastrointestinal system. Keywords : Early ambulansi; peristaltic intestine; sectio caesaria.
PERBEDAAN TINGKAT AKTIVITAS DAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA YANG TINGGAL DI DALAM DAN DI LUAR PANTI WERDHA Noctalia Anggun Utami; Ronasari Mahaji Putri; Ani Sutriningsih
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 3 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.724 KB) | DOI: 10.33366/nn.v3i3.1362

Abstract

Aktivitas merupakan salah satu tanda kesehatan, tingkat aktivitas dapat mempengaruhi stress seseorang bahkan ke fase depresi. Fenomena lansia yang tinggal di panti karena tidak mendapat perhatian dari keluarga merasa menjadi beban hidup sehingga diduga tingkat depresi meningkat. Namun dengan adanya kegiatan atau aktivitas yang teratur sehingga dimungkinkan tingkat depresi dapat menurun karena adanya faktor pengalihan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan tingkat aktivitas dan tingkat depresi pada lansia yang tinggal di dalam dan di luar panti Werdha. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional. Populasi lansia di dalam dan di luar panti werdha masing-masing sebanyak 14 orang dan total sampel lansia yang diambil sebanyak 28 orang dengan teknik total sampling. Analisa data yang digunakan adalah uji Mann Whitney. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa lansia yang mempunyai aktivitas rendah di dalam panti Werdha mengalami depresi berat, ringan dan sedang masing-masing sebanyak 14,3%, sedangkan di luar panti Werdha diketahui bahwa lansia yang beraktivitas tinggi mengalami depresi sedang sebanyak 42,8% dan dapat disimpulkan ada perbedaan aktivitas lansia di dalam dan diluar panti werdha dengan nilai -value sebesar 0,004 < 0,05 dan ada perbedaan depresi lansia di dalam dengan diluar panti dengan nilai  value sebesar 0,002 < 0,05. Direkomendasikan bagi para lansia untuk dapat lebih meningkatkan motivasi hidup agar dapat melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. ABSTRACT Activity is one sign of health, the level of activity can affect a person's stress even into the depression phase. The phenomenon of the elderly who live in homes because they do not get attention from the family feels that it is a burden on their lives, so it is suspected that the level of depression increases. But with regular activities or activities, it is possible that the level of depression can decrease due to diversion. The purpose of this study was to determine differences in the level of activity and the level of depression in the elderly who lived inside and outside the nursing home. The design of this study uses cross sectional. The population of elderly people inside and outside the nursing home are 14 people each and the total sample of elderly people taken is 28 people with total sampling technique. The data analysis used was the Mann Whitney test. From the results of the study, it was found that the elderly who had low activity in the nursing home had severe, mild and moderate depression of 14.3% respectively, While outside the nursing home, it is known that the elderly who have high activity experience moderate depression as much as 42.8% and it can be concluded that there are differences in elderly activities inside and outside the nursing home with a value of 4 value of 0.004
HUBUNGAN KECEMASAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA DALAM MEMENUHI ACTIVITIES OF DAILY LIVING (ADL) PADA LANSIA DI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG Yeremias Utun; Tanto Hariyanto; Ragil Catur Adi W.
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 3 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v3i3.1195

Abstract

Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk Kota Malang tahun 2014 diketahui jumlah lansia sekitar 53.800 jiwa atau sekitar 8% dari jumlah penduduk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kecemasan keluarga dengan kemandirian lansia dalam memenuhi activities of daily living (ADL) pada lansia di Kelurahan Tlogomas Malang. Desain penelitian mengunakan desain korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 masing-masing dari jumlah keluarga dan lansia di Kelurahan Tlogomas Malang, teknik sampling yang digunakan berupa purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner. Metode analisa data yang di gunakan yaitu uji spearman rank dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian membuktikan bahwa hampir separuh (45,3%) keluarga mengalami kecemasan ringan, sebagian besar (71,4%) lansia mengalami pemenuhan kebutuhan ADL baik dan uji spearman rank dinyatakan ada hubungan kecemasan keluarga dengan kemandirian lansia dalam memenuhi activities of daily living (ADL) pada lansia di Kelurahan Tlogomas Malang dengan nilai r sebesar 0,002 < α (0,050). Tugas keluarga dalam meningkatkan kemandirian lansia dengan cara mengontrol aktivitas lansia bukan berarti menghambat lansia untuk melakukan aktifitas tetapi mendukung lansia untuk melakukan aktivitas yang positif dan memberikan kesempatan lansia untuk berinteraksi dengan masyarakat. ABSTRACT Based on the results of Population Census 2014 Malang unknown number of elderly around 53,800 inhabitants, or about 8% of the population. The purpose of this study to determine the relationship anxiety with the independence of elderly families in meeting the activities of daily living (ADL) in the elderly in Tlogomas Malang. The study design using correlation design with cross sectional approach. The sample in this study as many as 35 of each of the number of families and the elderly in Tlogomas Malang, the sampling technique used is purposive sampling. Data collection techniques used were questionnaires. Data analysis method used is spearmen rank test using SPSS. Research shows that nearly half (45.3%) families experiencing mild anxiety, the majority (71.4%) elderly people experiencing the fulfillment of both ADL and spearmen rank test revealed no relationship anxiety with the independence of elderly families in meeting the activities of daily living ( ADL) in the elderly in Tlogomas Malang with the r value of 0.002
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN SISTEM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT ISLAM “UNISMA” KOTA MALANG Rainol Sudirman; Ngesti W. Utami; Novita Dewi
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 3 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.593 KB) | DOI: 10.33366/nn.v3i3.1353

Abstract

Motivasi atau dorongan untuk bekerja sangat penting bagi tinggi rendahnya produktivitas institusi. Dokumentasi keperawatan dalam bentuk dokumen asuhan keperawatan merupakan salah satu alat pembuktian atas status kesehatan yang dicatat perawat selama menjalankan tugas pelayanan keperawatan. Namun dalam praktekya masih banyak hambatan-hambatan yang mengakibatkan pendokumentasian belum sempurna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi kerja perawat dengan sistem pendokumentasian asuhan keperawatan di RSI UNISMA.Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional dengan metode pendekatan Cross Sectional. Populasi adalah seluruh perawat diruang rawat inap dengan sampel 48 orang. Pengambilan sampel dengan Purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan skala Likert dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji statistik spearman rank dengan taraf signifikan 1%.Hasil uji statistik didapatkan sebanyak (95,83%) perawat memiliki motivasi kerja cukup baik dan sebanyak (100%) perawat melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan yang lengkap. Hasil analisis deskriptif menunjukkan nilai p value sebesar 0,000 dimana nilai Sig < α (0,000 < 0,01) dan nilai r sebesar 0,673. Artinya ada hubungan cukup kuat antara motivasi terhadap sistem pendokumentasian asuhan keperawatan di RSI UNISMA. Diharapkan pihak institusi lebih memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi perawat dalam menegakkan sistem pendokumentasian asuhan keperawatan yang baik melalui penyediaan fasilitas yang cukup dan sesuai kebutuhan. Peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan pengkajian faktor lain (pengetahuan, pengalaman, lingkungan kerja) yang mempengaruhi sistem pendokumentasian asuhan keperawatan. ABSTRACT Motivation or encouragement to work is very important for the productivity measurement of an institution. Nursing documentation in a form of nursing care documentation is one of evidence tools of health status recorded by nurses during their working time of nursing services. However, in practices, there are still barriers affecting documentation system does not run well. This study aimed to determine the relationship between nurses’ working motivation and documentation system of nursing care at Unisma Islamic Hospital.This study used a correlational research design with cross sectional approach. The population was all patients at patients room as many as 48 people. The sample was taken by Purposive sampling technique. The instrument used in this study is a questionnaire with Likert scale and observation. The data gained were analyzed by Spearman Rank statistical test with level of significance 1%. Theresult obtained by the statistics (95.83%) nurses have good enough motivation to work and about (100%) nurses perform a complete nursing documentation. The descriptive analysis shows p value of 0,000 which Sig < α (0.000 < 0.01) and r value of 0.673. it means there is a strong relationship between motivation enough for documentation system of nursing care at RSI Unisma.. Suggestionsare expected topay more attention totheinstitutionalfactors thatinfluence the motivation ofnursesin establishinga goodnursingdocumentation systemthrough the provision ofadequate facilitiesand as required.To the next researcher to conduct the assessment of other factors (knowledge, experience, work environment) that affect for documentation system of nursing care. Keywords : Nursing care; working motivation; documentation system.

Page 2 of 68 | Total Record : 680