cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 411 Documents
JALAN RAYA SEBAGAI ARENA PERTUNJUKKAN SOSIAL: STUDI ETNOFOTOGRAFI JALAN PAHLAWAN SEMARANG Darmawan, Diaz Restu
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 1 No 1 (2012): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pahlawan Street has unique existence in the heart of Semarang. This study tried to find the social meaning of Pahlawan Street by looking at three things: 1) the conditions of Pahlawan Street that trigger social activities in the street, 2) the forms of social activity that occurs in the street, and 3) the meaning that emerged based on the activity that occurs on Pahlawan Street as a social arena. The study uses ethnophotography, a method in visual anthropology that use visual symbols or signs in the photographs taken by the author as a source of data. The author trace the visual symbols or signs in the photograph to look for the social meanings. Ethnophotography gives new understanding to teach sensitivity to the photographer to grasp the cultural aspects of social reality. The results show that the physical condition of Pahlawan street, its sidewalks, decorative lights, and various important offices enables the emergence of various social activities in the street. The activities, performed by a variety of elements and groups of people who visit the street, raises various meanings that symbolize Pahlawan Street as an important social arena in Semarang.
POLA PERILAKU NITOR BUNGA KAMBOJA DI AREA PEMAKAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KONDISI SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS DI KABUPATEN CILACAP) Sundari, Ety; Brata, Nugroho Trisnu; Alimi, Moh Yasir
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 5 No 2 (2016): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nitor bunga kamboja merupakan istilah untuk menyebut pekerjaan memungut bunga kamboja di area pemakaman. Meningkatnya harga bunga kamboja mengakibatkan munculnya para pemungut bunga kamboja di beberapa area pemakaman. Naik turunnya harga bunga kamboja mempengaruhi perubahan perilaku masyarakat Dusun Sumpilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola perilaku nitor bunga kamboja di area pemakaman Dusun Sumpilan, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap. Penelitian ini menggunakan teori pertukaran jaringan dalam perspektif Cook dan Whitmeyer. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alasan masyarakat melakukan nitor bunga kamboja karena alasan ekonomi, alasan religi dan letak area pemakaman yang strategis. Pola perilaku nitor yaitu adanya  perubahan perilaku para pemungut bunga kamboja pada saat harga murah, kemudian  harga tinggi dan kembali menurun. Hal tersebut juga mempengaruhi jumlah pemungut bunga kamboja. Aktivitas nitor bunga kamboja dibagi menjadi 3 yaitu ngalumna, numbrasna dan nggaringna. Aktivitas nitor bunga kamboja memberikan dampak pada masyarakat Dusun Sumpilan dari segi kondisi sosial ekonomi.
TRADISI NGENGER DALAM KONTEKS BRIDE SERVICE PADA MASYARAKAT JAWA DI DESA BOTORECO KECAMATAN KUNDURAN KABUPATEN BLORA Kurnianingsih, Yunika Susila
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 4 No 1 (2015): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tradisi ngenger seperti halnya bride service merupakan tradisi yang dilakukan dengan cara pelaku ngenger mengabdi di rumah calon mertuanya selama beberapa waktu. Pelaku ngenger adalah calon pengantin laki-laki atau perempuan di Desa Botoreco Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora yang berbeda dengan bride service di daerah lain yang hanya dilakukan oleh calon pengantin laki-laki saja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi pada informan yang terdiri dari pelaku ngenger, calon istri atau suami, penerima ngenger, pemerintah desa, dan tokoh masyarakat. Analisis dilakukan reduksi data, display data, pengambilan keputusan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan 1) tradisi ngenger masih dilakukan karena tujuan tradisi ngenger yang baik sebagai persiapan calon pengantin ke tahap perkawinan yaitu mengenai memahami adab berumah tangga, mengenal calon pasangan dan calon mertuanya, menunjukkan kesetiaan, berinteraksi dengan masyarakat, dan meneruskan sistem pertanian, serta 2) perubahan tradisi ngenger dipengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan, mata pencaharian dan agama sehingga tradisi tersebut berubah mengikuti perkembangan zaman.
STRATEGI ADAPTASI EKOLOGI MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI PENCEMARAN LIMBAH PRODUKSI BATIK (Studi Etnoekologi di Daerah Aliran Sungai Setu, Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan) Sonta, Maritsa Anwari; Gunawan, Gunawan; Arsi, Antari Ayuning
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 6 No 2 (2017): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Industri kerajinan batik merupakan sumber penghidupan bagi sebagian besar masyarakat Kota Pekalongan. Meskipun demikian, industri kerajinan batik juga telah menyebabkan terjadinya pencemaran sungai. Walaupun sungai-sungai di Kota Pekalongan telah tercemar, namun masih dimanfaatkan oleh masyarakat, salah satunya di DAS Setu di Kelurahan Jenggot. DAS Setu dimanfaatkan oleh masyarakat untuk beragam kepentingan. Kepentingan tersebut terdiri dari tiga kategori, yaitu untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, untuk golek angin, serta untuk membuang limbah. Bentuk pemanfaatan yang dilakukan masyarakat tersebut didasari atas persepsi mereka terhadap DAS Setu. Persepsi masyarakat tersebut meliputi DAS Setu sebagai tempat yang tidak bertuan, peceren, sungai yang sudah tidak normal, dan sumber pencemaran lingkungan sekitar. Persepsi masyarakat tersebut memengaruhi strategi yang mereka lakukan dalam menghadapi pencemaran DAS Setu. Strategi yang mereka lakukan terdiri dari strategi kolektif dan individual. Kata Kunci : Pencemaran DAS Setu, Persepsi, Strategi Adaptasi Ekologi ________________________________________________________________ Abstract Batik industry is the living source for most of Pekalongan people. However, the industry also causes the river pollution. Although the rivers in Pekalongan was polluted, the society still use them. One of them is Setu watershed, Jenggot Village. Setu watershed is used by the society for various importances. Those importances are divided into three categories, the first one is to fulfill economics needs, the second one is to have fun which is called golek angin, and the third one is to throw the waste. Those exploiting are based on the society’s perception towards Setu watershed it self. Their perception are such a Setu watershed as territory without owner, dump whose condition is very dirty which is called peceren, the river that was not normal, and problems sources of environment. Those perceptions influence their strategies to face the pollution in Setu watershed. The strategies they do are communal and personal strategy.
PENGEMBANGAN NILAI KARAKTER DAN KECAKAPAN HIDUP BAGI SANTRI NDALEM DI PONDOK PESANTREN ROUDLOTUL JANNAH KABUPATEN KUDUS Lutfiana, Hilma; Luthfi, Asma; Arsal, Thriwaty
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 6 No 1 (2017): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan nilai karakter dan kecakapan hidup bagi santri ndalem di pondok pesantren Roudlotul Jannah yang berpengaruh pada karakter dan keahlian khusus santri ndalem. pengembangan nilai karakter yang diperoleh santri ndalem yaitu terdiri dari nilai religius, berupa nilai ibadah, ikhlas, disiplin, sabar, tanggung jawab, tawadhu’. Sementara kecakapan hidup yang dikembangkan bagi santri ndalem adalah pengasuhan anak, kewirausahaan dan keahlian urusan domestik. Proses pengembangan  nilai  karakter dan kecakapan hidup dilakukan dengan  cara memberikan keteladanan bagi santri ndalem, tugas dan tanggung jawab pada urusan domestik, dan melalui pembelajaran dan  pembiasaan menghafal Al-Qur’an. Proses pengembangan nilai karakter yang dikembangkan melalui tugas sehari-hari itu, akan membuat kehidupan  para santri menjadi terpola lalu kemudian berkembang menjadi suatu kebiasaan. Kebiasaan yang telah dilakukan oleh santri ndalem kelak akan bermanfaat setelah mereka bermasyarakat, seperti dasar untuk menjadi ibu rumah tangga, pengetahuan untuk membangun relasi dengan pihak luar,dan dapat mengamalkan ilmu Al-Qur’an yang telah dipelajari selama di pesantren.
MELANGGENGKAN BIMBINGAN BELAJAR DALAM KAPITALISME PENDIDIKAN Qomariyah, Ana; Fatimah, Nurul; Rochana, Totok
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 6 No 1 (2017): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini berusaha mengungkapkan re-definisi peran dan makna bimbingan belajar pada siswa SMA N 1 Bae Kudus, yang turut melanggengkan kapitalisme dalam dunia pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan setelah reformasi peran bimbingan belajar ditujukan untuk siswa guna membantu dan mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang baik serta dapat mengatasi kesulitan belajar, sedangkan peran bimbingan belajar saat ini adalah sebuah layanan yang berorientasi pada bisnis karena adanya anggapan bahwa dari bimbingan belajar siswa dapat mencapai kesuksesan, sehingga melupakan fitrah sekolah dalam membantu siswa menuju kesuksesan. Semuanya dipercayakan pada bimbingan belajar yang memberikan janji bagi siswa yang bergabung di bimbingan belajar tersebut, sehingga memungkinkan peluang bagi kaum kapitalis untuk membuka usaha bimbingan belajar. Alasan siswa SMA N 1 Bae Kudus dalam mengikuti bimbingan belajar adalah adanya kebijakan dari pemerintah yang menetapkan batas minimal nilai UN. Batas nilai UN yang naik setiap tahunnya serta didukung sistem ujian yang dibentuk untuk menghindari kecurangan antar siswa dalam mengahadapi UN, selanjutnya keinginan siswa untuk lolos PTN menambah kuat praktik  re-definisi bimbingan belajar. Siswa yang berorientasi pada hasil yang instan sehingga dengan mudah memutuskan untuk mengikuti layanan bimbingan belajar. Disadari maupun tidak ketika masalah ini terus dilanggengkan pada asumsi masyarakat, tidak dapat dihindarkan kapitalisme akan menggrogoti dunia pendidikan. Dunia pendidikan seperti kehilangan rohnya untuk mencerdaskan anak bangsa ketika dalam bimbingan belajar diajari pada proses yang instan dan meyakinkan pada hasil yang maksimal. Masyarakat terhegemoni akan besarnya pengaruh tantangan kapitalisme, memiliki orientasi yang tinggi pada keberhasilan dan kesuksesan yang hanya ditempuh dengan usaha yang instan pula.
STRATEGI ADAPTASI PEDAGANG PASAR JOHAR SEMARANG DALAM MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN USAHA PASCA KEBAKARAN TAHUN 2015 Nurhayati, Nurhayati; Rini, Hartati Sulistyo; Luthfi, asma
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 6 No 1 (2017): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini menganalisis tentang strategi adaptasi pedagang Pasar Johar Semarang dalam mempertahankan kelangsungan usahanya pasca kebakaran yang terjadi pada tahun 2015. Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui strategi adaptasi yang digunakan oleh pedagang untuk tetap mempertahankan usaha setelah kebakaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi, serta konsep adaptasi sebagai landasan analisisnya. Hasil penelitian menunjukan, bahwa: (1) Pedagang beradaptasi dengan lingkungan baru dimana terdapat kondisi keterbatasan dan adanya pasar darurat dan relokasi pasar sementara, (2) Strategi adaptasi yang dilakukan pedagang pasca kebakaran, pedagang melakukan adaptasi yang merupakan proses mengatasi halangan-halangan dari lingkungan. Hambatan yang terjadi pasca kebakaran seperti keterbatasan modal dan lahan, (3) Dalam pemilihan strategi adaptasi pedagang dipengaruhi faktor internal yaitu lokasi, biaya dan persiapan: faktor eksternal yaitu bantuan pemerintah dan keinginan pembeli.
PERILAKU SOSIAL REMAJA DALAM MEMANFAATKAN RUANG PUBLIK PERKOTAAN (STUDI KASUS PEMANFAATAN TAMAN KOTA PLERET BANJIR KANAL BARAT SEMARANG) Nugroho, Hafidz Bhaktiyar Jati; Arsi, Antari Ayuning; Akhiroh, Ninuk Solikhah
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 6 No 1 (2017): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang perilaku sosial remaja dalam memanfaatkan Taman Kota Banjir Kanal Barat sebagai ruang publik di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori tindakan rasionalitas dari Max Weber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat alasan serta bentuk-bentuk perilaku sosial remaja dalam memanfaatkan Taman Pleret Banjir Kanal Barat Semarang. Alasan Taman Pleret Banjir Kanal Barat Semarang banyak dimanfaatkan oleh remaja yaitu biaya masuk Taman Pleret yang gratis, tempat yang nyaman dan pemandangan indah, kurangnya penerangan, dan tidak pernah ada pantauan dari pihak keamanan. Bentuk perilaku sosial remaja yang ada di Taman Pleret Banjir Kanal Barat Semarang ada lima, yaitu: menyalurkan hobi, berkumpul dan berdiskusi, mengamen, berpacaran, serta mengonsumsi minuman keras dan pil koplo.
KEBERLANGSUNGAN USAHA MIKRO BIDANG KULINER DI ALUN-ALUN LAMA UNGARAN Aprilia, Silvi Ayu; Brata, Nugroho Trisnu; Mustofa, Moh Solehatul
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 6 No 1 (2017): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang keberlangsungan usaha mikro bidang kuliner di Alun-Alun Lama Ungaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Bertahannya usaha kuliner di Alun-Alun Lama Ungaran dilatarbelakangi oleh beberapa faktor yaitu. bakat dan minat memasak dan latar belakang pendidikan yang rendah, cita-cita dan menghasilkan pendapatan, dan nilai-nilai sosial keagamaan; 2) Budaya kerja pengusaha mikro bidang kuliner di Alun-Alun Lama Ungaran yaitu, gaya hidup sederhana, konsistensi cita rasa dan harga, kreatif dan kerja keras, disiplin, dan profit oriented; 3) Peranan budaya kerja terhadap kebertahanan usaha mikro bidang kuliner dapat dilihat dalam dua hal yaitu peningkatan pendapatan dan perluasan jaringan sosial. Selain itu, terdapat sisi lain dalam budaya kerja pengusaha mikro bidang kuliner di Alun-Alun Lama Ungaran yaitu perilaku menggunakan penglarisan untuk berdagang.
EKSPRESI IDENTITAS KEACEHAN DALAM INTERAKSI SOSIAL DI TENGAH LINGKUNGAN NON-SYARIAT ISLAM (Studi Kasus pada Komunitas Ikatan Pelajar Aceh Semarang) Buwaizhi, Buwaizhi; Iswari, Rini; Luthfi, Asma
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 6 No 1 (2017): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikatan Pelajar Aceh Semarang (IPAS) salah suatu organisasi kepemudaan daerah pemerintahan Provinsi Aceh yang berada di Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang. Komunitas IPAS sebagai wadah bagi mahasiswa Aceh yang ada di Semarang untuk mengekspresikan identitas keacehannya di lingkungan Non-Syariat Islam. Penelitian ini menggunakan Teori Identitas Anthony Giddens. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Identitas yang melekat pada anggota komunitas IPAS sebagai identitas hasil konstruksi dari daerah asalnya, setiap individu mempunyai cara pandang atau pengertian yang berbeda-beda mengenai identitas. Anggota komunitas IPAS secara individu melakukan penyesuaian dengan lingkungan yang baru. Lingkungan yang baru tentunya menjadi sebuah tantangan bagi setiap anggota komunitas IPAS untuk melakukan penyesuaian. (2) Komunitas IPAS melakukan beberapa cara untuk mengekpresikan identitas keacehannya di lingkungan Non-Syariat Islam, diantaranya melalui aspek sosial,budaya dana agama. (3) Ada tiga faktor yang mempengaruhi komunitas IPAS dalam mengepresikan identitas keacehannya di lingkungan Non-Syariat Islam yaitu minoritas, perbedaan budaya dan lingkungan sosial. Faktor-faktor inilah yang memicu komunitas IPAS untuk menunjukan identitas keacehannya di lingkungan yang baru.

Page 8 of 42 | Total Record : 411