Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

The Effect of Extraction Methods on the Total Phenols and Total Flavonoids Content of Jackfruit (Artocarpus heterophyllus Lamk) Peels Extract Dyan Wigati; Lindawati Setyaningrum; Dwi Koko Pratoko
EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA Vol. 24 No. 01 (2023): Eksakta : Berkala Ilmiah Bidang MIPA (E-ISSN : 2549-7464)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA), Universitas Negeri Padang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/eksakta/vol24-iss01/371

Abstract

Jackfruit (Artocarpus heterophyllus Lamk), especially the flesh usually consumed in a ripe state. The jackfruit peel is a non-edible waste. The research aims to determine the effect of different extraction methods on the total phenolic content and total flavonoid content of jackfruit peel extract. Extraction methods are percolation, maceration, and digestion. The total phenolic content (TPC) and total flavonoid content (TFC) using a spectrophotometer with AlCl3 and Folin-ciaocalteu reagents. Rutin and gallic acid as a standarts.  The data from various extraction methods were analyzed statistically by One-Way Anova. The results showed TPC values by percolation, maceration, and digestion respectively 5.94 ± 0.92; 3.03 ± 0.16 and 2.72 ± 0.22 (GAE mg/g). The TFC respectively 13.04 ± 0.38; 5.49 ± 0.33 and 4.16 ± 0.28 (RTE mg/g). Statistical analysis showed that there were significant differences (p < 0.05) in the levels of flavonoids and total phenolics between various extraction methods from the ethanol extract of jackfruit peel. The percolation method showed the highest TPC, TFC, and yield rather than other methods.
Antioxidant Activity of Red Dragon Fruit Teabag (Hylocereus polyrhizus) Peels with the Addition of Ginger (Zingiber officinale var. amarum) and Cinnamon (Cinnamomum zeylanicum, BI) Wima Anggitasari; Lindawati Setyaningrum; Muhammad Rofik Usman; Dyan Wigati
EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA Vol. 24 No. 02 (2023): Eksakta : Berkala Ilmiah Bidang MIPA (E-ISSN : 2549-7464)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA), Universitas Negeri Padang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/eksakta/vol24-iss02/377

Abstract

Free radicals have very unstable and reactive molecules. Excessive free radicals can trigger oxidative stress and cause various diseases. The peel of red dragon fruit contains chemical compounds that shows potential as an antioxidants. This study aims to optimize the benefits of red dragon fruit peels as tea bags because its convenient and simple to use. Design of this study was a randomized block design (RBD) which consisted of two factors, the drying temperature of the red dragon fruit skin (T) and the teabag formulation (F). Ginger and cinnamon are added as flavoring ingredients to the formula. The result showed that the drying temperature of the peel red dragon fruit affects the antioxidant activity of the teabag, where T1 has the highest antioxidant activity. The formulation of teabags also affects the antioxidant activity of the teabag, where F1 has the highest antioxidant activity. T1F1 had the highest antioxidant activity, and the interaction between the two (T and F) had a significant effect on antioxidant activity (p < 0.05).
Edukasi Tanaman Rempah Untuk Meningkatkan Pengetahuan Pada Karang Taruna Garuda Cempaka di Kelurahan Gebang-Jember Shinta Mayasari; Nafisah Isnawati; Firdha Aprillia; Dyan Wigati; Khrisna Agung; Zulkarnain Permana
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i3.5978

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati yang tinggi dan terkenal akan tanaman rempah. Tanaman rempah tumbuh disekitar pekarangan rumah didaerah panas sampai sedang. Tanaman rempah dikonsumsi dan dibuat bumbu masakan untuk kehidupan sehari-hari.Selain sebagai bumbu masakan, tanaman rempah dapat digunakan untuk meningkatkan sistem imun dan mengatasi keluhan (symptomp). Tidak hanya di pekarangan, kebun ataupun hutan, tanaman rempah diperjualbelikan di pasar tradisional. Tanaman rempah dikonsumsi dari kalangan remaja hingga lansia dalam sediaan yang beranekaragam dari sediaan seduh simplisia, bubuk kering dan dan jenis tanaman rempah basah. Kegiatan pengabdian yang dilakukan pada karang taruna garuda cempaka yaitu memberikan edukasi terkait tanaman rempah untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan akan tanaman rempah selain sebagai bumbu masakan. Sasaran dalam kegiatan pengabdian ini adalah dari kalangan pendidikan SD, SMP, SMA hingga Sarjana. Sejumlah 23 anggota karang taruna yang hadir mengikuti kegiatan. Kegiatan ini dilakukan dengan bertatap muka langsung dan mempraktekkan penjelasan tanaman rempah beserta dengan langkah pembuatannya.Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab dan mempraktikkan secara lansung. Pre-test dan post-test dilakukan untuk mengukur tingkat pengetahuan anggota karang taruna dalam pengabdian. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan anggota karang taruna akan tanaman rempah.
Edukasi dan Pelatihan Pembuatan “Vertical Garden” dan Minuman Herbal pada Kelompok PKK RW 05 di Kelurahan Wirolegi, Jember Dyan Wigati; Dwi Koko Pratoko; Wanda Tri Agustin; Rahmadaniah Affelia Dianto
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 3 No 3 (2023): I-Com: Indonesian Community Journal (September 2023)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/icom.v3i3.2952

Abstract

Perumahan padat penduduk dengan keterbatasan lahan menyebabkan tidak adanya apotik hidup di lingkungan rumah. Apotik Hidup merupakan salah satu upaya untuk menjaga kesehatan keluarga dengan memanfaatkan tanaman obat keluarga (TOGA). Pemahaman dan kesadaran warga khususnya di wilayah RW 05, Kelurahan Wirolegi tentang Apotik Hidup dan pemanfaatannya masih rendah. Hal tersebut disebabkan keterbatasan lahan dan kurangnya informasi. Untuk itu perlu diberikan edukasi tentang pemanfaatan vertical garden pada lahan terbatas sebagai upaya penerapan apotik hidup dan pemanfaatan tanaman obat untuk menjaga kesehatan keluarga. Kegiatan pengabdian meliputi beberapa tahap yaitu penyuluhan, praktik membuat vertical garden dan minuman herbal, adanya pre test/post test sebagai bentuk evaluasi keberhasilan kegiatan. Hasil kegiatan berdasarkan nilai rata rata pre/post test menunjukkan ada peningkatan pemahaman peserta tentang TOGA dan vertical garden dari rerata nilai 64,5 menjadi 100. Respon peserta sangat setuju dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat tersebut dan berharap diadakan secara kontinyu dengan topik yang berbeda. Adanya kegiatan ini melatih warga untuk bisa tetap produktif, kreatif dan berdayaguna dengan keterbatasan yang ada.
Study of Antioxidant Activity, Total Phenolic Content (TPC), and Total Flavonoid Content (TFC) of Ethanolic Extract Mango Peel (Mangifera indica L.) Dyan Wigati; Dwi Koko Pratoko
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2024): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mango is one of the fruits rich in phenols and flavonoids, proven to have the ability to scavenge free radicals. The level of compounds in the sample can influence antioxidant capacity, including the total phenolic and flavonoid content. Peel of mango is a non-edible waste. This study aims to determine the total phenolic and flavonoid content and antioxidant activity of mango peel variety arum Manis, extracted by percolation using 70% ethanol. The total phenolic content was measured using Folin-Ciocalteu method, and flavonoid content was measured using AlCl3. The absorbances were measured using UV-Vis spectrophotometry. The DPPH radical scavenging assay to assess antioxidant activity. The result reveals that the mango peel's ethanol extract had a total phenolic content of 19.31±0.41 mgGAE/g extract, a total flavonoid content of 22.06±1.74 mgQE/g extract, and an IC50 value of 766.444 ppm. This research showed that mango peel's antioxidant activity is weak compared to standard vitamin C (6.414 ppm). This is possibly due to the low level of metabolite content, including complexities of the phenolic and flavonoid types in the extract.
Synthesis of Dibenzalacetone using Sonochemistry and Its Antibacterial Activity Against Escherichia coli Yuliana Purwaningsih; Erwin Indriyanti; Mighfar Syukur; Dyan Wigati
JKPK (Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia) Vol 8, No 3 (2023): JKPK (Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia)
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jkpk.v8i3.65172

Abstract

The synthesis of dibenzalacetone, a ketone compound with potential antibacterial properties, especially against Escherichia coli, has typically involved time-consuming methods. This study adopts sonochemistry, an increasingly popular technique recognized for its efficiency and quick yield. The aim is to synthesize dibenzalacetone using the sonochemical method and evaluate its antibacterial efficacy against E. coli. The synthesis process includes a cross-aldol condensation reaction between acetone and benzaldehyde, catalyzed by NaOH, conducted in an ultrasonic bath at 35 °C for 1-5 minutes. The optimal synthesis condition, achieved in 4 minutes, resulted in a 76.56% yield of dibenzalacetone, characterized as a bright yellow solid with a melting point of 111-114°C. Techniques such as FT-IR, GC-MS, 1H-NMR, and 13C-NMR spectrometry were employed for structural characterization. The FTIR analysis revealed various functional groups, including C=O ketone, C=C aromatic, and C-H aromatic. GC-MS data confirmed the molecular weight of dibenzalacetone at m/z 234.1. Furthermore, 1H-NMR and 13C-NMR analyses provided detailed insights into the compound's chemical shifts and structural groups, affirming the successful synthesis of dibenzalacetone. The antibacterial activity of dibenzalacetone against E. coli was tested at concentrations ranging from 5% to 20%. Notably, at a 15% concentration, dibenzalacetone exhibited antibacterial activity comparable to amoxicillin. These findings suggest that dibenzalacetone, efficiently synthesized via sonochemistry, not only achieves a high yield but also has potential as an antibacterial agent against E. coli. This research highlights the efficacy of sonochemistry for the rapid and effective synthesis of compounds with significant medical applications.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI YOGHURT SUSU SAPI DAN UHT TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus Dyan Wigati; Wulan Kartika Sari; Rika Sebtiana Kristantri
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan aktivitas antibakteri dari yoghurt yang dibuat dari susu sapi dan yoghurt dari susu UHT terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Yoghurt biasanya dibuat dengan menggunakan memanaskan susu sapi pada suhu tertentu Teknik pengolahan yang berbeda seperti Ultra High Temperature (UHT) diduga juga memiliki aktivitas antibakteri yang berbeda pula. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi sumuran dengan menggunakan 4 kelompok perlakuan yaitu yogurt susu sapi 1 % dan 2 % serta yogurt susu UHT 1% dan 2 %. Media yang digunakan MSA, waktu inkubasi 24 jam pada suhu 37? C. Aktivitas antibakteri ditunjukkan dengan zona bening yang terbentuk di sekitar sumuran. Data yang diperoleh diuji homogenitas, linearitas dan uji statistik Anova. Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan aktivitas antibakteri antar kelompok kecuali pada kelompok susu sapi 1 % dengan kelompok susu UHT 2 %. Diameter zona bening paling besar ditunjukkan pada susu sapi dengan penambahan biang yoghurt 1%. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa yogurt yang dibuat dengan susu sapi maupun susu UHT dengan perbedaan konsentrasi biang yoghurt komersil memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus.