Claim Missing Document
Check
Articles

Fun-Cooking for Early Childhood in Increasing Creativity for Learning at Home During Covid-19 in West Lombok Regency, West Nusa Tenggara, Indonesia MA Muazar Habibi
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 4 (2022): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35445/alishlah.v14i4.2274

Abstract

Creative activities cannot be conducted by children freely at home due to COVID-19, a pandemic that shifted the learning system to online. This study aimed to examine the effectiveness of fun-cooking as a strategy for increasing children's creativity through fun cooking. It was conducted on children aged 5-6 years (Early Childhood) in West Lombok, West Nusa Tenggara. A descriptive qualitative method was used through a case study approach. Furthermore, 3 fun cooking menus were used, including fruit satay, layer pudding, and character chocolate. The data was collected using observation instruments. The results showed that each child develops creativity based on 3 categories, including less good (KB), quite good (CB), and good (B). Therefore, fun cooking can increase children's creativity with preparation, implementation, and completion stages.
Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Media Boneka Tangan Nurfadniati; M.A Muazar Habibi; Abdul Kadir Jaelani; Baik Nilawati Astini
Journal of Classroom Action Research Vol. 4 No. 4 (2022): November
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v4i4.2356

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatkan keterampilan berbicara melalui penerapan media boneka tangan pada anak kelompok A Paud Mutiara Hati Kota Mataram. Jenis penelitian ini adalahpenelitian tindak kelas. Teknik pengumpulan data berupa observasi dan dokumentasi. Subyek yang diteliti dalam penelitian ini yakni 10 orang anak kelompok A dan 1 orang guru. Diketahui dari hasil observasi keterampilan berbicara anak belum meningkat disebabkan karena kurangnya stimulus dan media yang menarik sehingga anak tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Adapun hasil penelitian setelah melakukan kegiatan penerapan media boneka tangan pada siklus I mendapatkan skor 23 dengan persentase 57,5% termasuk kategori baik yang kemudian meningkat pada siklus II dengan skor 36 dengan persentase sejumlah 90% termasuk kategori sangat baik. Dengan meningkatnya penerapan media boneka tangan membuat keterampilan berbicara anak pada pada siklus I mendapatkan skor 272,5 dengan presentase 61,9% termasuk kategori baik dan meningkat pada siklus II mencapai skor 378 dengan presentase 85,9% dengan kategori sangat baik sehingga sudah mencapai presentase keberhasilan yaitu 85%. Dengan capaian persentase pada siklus II menyatakan bahwa penggunaan media boneka tangan dapat meningkatkan keterampilan berbicara anak kelompok A Paud Mutiara Hati Mataram. Peningkatan yang terjadi dikarenakan perbaikan dari proses penerapan media boneka tangan oleh guru yang terlaksana dengan sangat baik sehingga keterampilan berbicara anak semakin meningkat.
Penerapan Permainan Kartu Huruf untuk Mengembangkan Bahasa Keaksaraan Anak Kelompok B di TK Negeri Pembina Labuapi Lombok Barat Nur Fahmi; M.A Muazar Habibi; Fahruddin Fahruddin; I Made Suwasa Astawa
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 3 (2022): September
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i3.737

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan permainan kartu huruf untuk mengembangkan bahasa keaksaraan anak kelompok B di TK Negeri pembina labuapi Lombok Barat. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Faktor yang diteliti dalam penelitian ini yakni guru dan siswa dengan jumlah siswa 14 orang dan 1 orang guru. Pelaksanaan penerapan permainan kartu huruf yang semakin baik membuat perkembangan bahasa keaksaraan anak di setiap tahapnya meningkat dan menjadi lebih optimal. Pada  hasil wawancara dan observasi menunjukan bahwa guru telah menerapkan permainan kartu huruf sesuai dengan langkah-langkahnya yaitu dengan menetukan tema, menyiapkan media kartu huruf, mengenalkan huruf dan kata kepada anak, menyiapkan alat dan bahan, membagi anak kedalam beberapa kelompok, dan memberikan kegiatan kepada anak. Hal ini dikarenakan usaha guru yang sangat maksimal dalam menerapkan permainan kartu huruf dalam proses pembelajaran sehingga perkembangan bahasa keaksaraam anak semakin meningkat.
Implementasi Metode Pembelajaran Bercakap-Cakap yang Diterapkan Guru PAUD pada Anak Kelompok B di TK Al-Ma’mun Mapak Indah Mataram Tahun Ajaran 2021/2022 Meiliy Safriani; M.A. Muazar Habibi; Fahruddin Fahruddin; Baik Nilawati Astini
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 3 (2022): September
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i3.757

Abstract

Metode bercakap-cakap merupakan suatu cara penyampaian bahan pelajaran atau materi yang dilaksanakan melalui percakapan antara guru dengan anak atau antara anak dengan anak yang dikomunikasikan secara lisan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi metode pembelajaran bercakap-cakap yang diterapkan guru PAUD pada anak kelompok B di TK Al-Ma’mun Mapak Indah Mataram. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini yaitu guru yang mengajar di kelompok B dengan jumlah 2 orang guru. Berdasarkan hasil penelitian Implementasi Metode Pembelajaran Bercakap-Cakap yang Diterapkan Guru PAUD pada Anak Kelompok B di TK Al-Ma’mun Mapak Indah Mataram Tahun Ajaran 2021/2022 dengan pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode bercakap-cakap yang diterapkan guru pada anak kelompok B sudah berjalan dengan baik dengan tahapannya yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sehingga anak mampu aktif berbicara, mendengarkan, serta berani mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Hal ini dapat dilihat dari segi perencanaan guru sudah mempersiapkan rancangan pelaksanaan pembelajaran dengan baik, dari segi pelaksanaan kemampuan guru dalam menerapkan metode bercakap-cakap kepada anak juga sudah baik menggunakan media gambar dan media nyata dilihat oleh anak, serta dari segi evaluasi guru juga melakukannya dengan baik dan sistematis.
Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Melalui Bermain Bubur Kertas Pada Anak Usia 5-6 Tahun di KB Mentari Gomong Tahun Ajaran 2021/2022 Rahmawati Rahmawati; MA. Muazar Habibi; Ika Rachmayani
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 3b (2022): September
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i3b.768

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi di KB Mentari Gomong terkait dengan perkembangan motorik halus anak yang masih belum berkembang optimal. Hal ini dapat dilihat dari kurang optimalnya kemampuan anak dalam menggerakkan jari jemari, kordinasi mata dan tangan. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan keterampilan motorik halus melalui bermain bubur kertas pada anak usia 5-6 tahun di KB Mentari Gomong. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak usia 5-6 tahun melalui bermain bubur kertas di KB Mentari Gomong. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah 5 anak yang terdiri dari 3 anak laki-laki dan 2 anak perempuan. Penelitian menggunakan 2 siklus dengan empat kali pertemuan. Hasil yang diperoleh pada siklus I (pertemuan I) memperoleh nilai persentase sebesar (49,52%). terjadi peningkatan di tahap I (pertemuan II) sebesar (55,95%), pada siklus II (pertemuan III) meningkat lagi mencapai (70,71%), pada siklus II (pertemuan IV atau terakhir) sebesar (87,14%) dan telah melebihi target yang diinginkan yakni 76%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan bermain bubur kertas dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak usia 5-6 tahun di KB Mentari Gomong Tahun ajaran 2021/2022.
Studi Kasus Anak-Anak Usia 5-6 Tahun yang Mengalami Gangguan Sosial Emosional Akibat Menggunakan Gadget di Desa Jero Gunung Kecamatan Sakra Barat Tahun 2021 Mar'atul Imtihan; MA Muazar Habibi; Nurhasanah Nurhasanah
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 4 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i4.834

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil survei terhadap anak-anak yang menggunakan gadget di Desa Jero Gunung yang memiliki gangguan sosial emosional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja bentuk penggunaan gadget pada anak dan gangguan sosial emosional akibat penggunaan gadget. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif bersifat deskriftif. Jenis penelitian kualitatif yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah studi kasus atau case-study yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang berkenaan dengan how atau why (bagaimana atau mengapa) terhadap sesuatu yang diteliti. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 2 orang anak usia 5-6 tahun yang berada di desa Jero Gunung Kecamatan Sakra Barat. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara kepada orang tua anak, observasi terhadap anak dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriftif kualitatif. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap kedua subjek FH dan AL. Subjek FH dan AL mempunyai kecenderung menggunakan gadget hampir di semua kesempatan. Bentuk penggunaan gadget pada anak di Desa Jero Gunung adalah kebanyakan menggunakan HP. Selain itu alternatif yang digunakan jika tidak ada HP adalah televisi. Dampak gadget untuk perkembangan sosial anak pada penelitian ini adalah masih banyak perkembangan sosial emosional yang belum berkembang seperti belum mampu menyesuaikan diri dengan situasi, bertanggungjawab atas perilakunya untuk kebaiakn diri sendiri, menunjukkan sikap toleran, dan mengendalikan emosi dengan wajar. Ketika menggunakan gadget tidak mau diganggu, bahkan subjek sering lupa untuk melakukan kegiatan lainnya, bahkan ketika disuruh oleh orang tuanya, mereka dapat menunjukkan ekspresi marah. Subjek FH dan AL juga cenderung tidak disiplin, sulit diajak bekerjasama dan tidak peduli terhadap lingkungannya.
Pengembangan Kemampuan Sains Sederhana Melalui Media Air di Kelompok B PAUD Terpadu PKK Rarang Batas Lombok Timur Tahun Ajaran 2022 Mega Rosdiana Saputri; MA Muazar Habibi; Ika Rachmayani
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 4 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i4.911

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum berkembangnya kemampuan sains sederhana anak usia 5-6 tahun di PAUD Terpadu PKK Rarang Batas Lombok Timur. Adapun permasalahan yang di temui dalam penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan kemampuan sains sederhana melalui media air pada kelompok B PAUD terpadu PKK Rarang Batas Lombok Timur. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan kemampuan sains sederhana melalui media air kelompok B PAUD Terpadu PKK Rarang Batas Lombok Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah 8 anak yang terdiri dari 4 anak laki-laki dan 4 anak perempuan. Penelitian menggunakan 2 siklus dengan tiga kali pertemuan. Hasil yang diperoleh pada siklus I (pertemuan I) memperoleh nilai persentase sebesar (49,52%). terjadi peningkatan di tahap I (pertemuan II) sebesar (55,95%), pada siklus II (pertemuan III) meningkat lagi mencapai (70,71%), pada siklus II (pertemuan IV atau terakhir) sebesar (87,14%) dan telah melebihi target yang diinginkan yakni 76%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan bermain melalui media air dapat mengembangkan kemampuan sains sederhana anak usia 5-6 tahun di PAUD Terpadu PKK Rarang Batas Lombok Timur Tahun ajaran 2021/2022.
Peningkatan Keterampilan Berbicara Anak Kelompok B Melalui Bermain Peran di TK Negeri Pembina Ampenan Tahun Ajaran 2022/2023 Sumaiyah Sumaiyah; Fahruddin Fahruddin; MA Muazar Habibi; Ika Rachmayani
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 4b (2022): Desember
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i4b.987

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara anak kelompok B melalui bermain peran. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc Taggart yang dilakukan dalam II siklus dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi/evaluasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian dalam ini adalah anak kelompok B di TK Negeri Pembina Ampenan yang berjumlah 11 anak. Hasil analisis menunjukkan ada peningkatan keterampilan berbicara anak kelompok B yang semula pada pra-siklus hanya mencapai 36,4% meningkat pada siklus I menjadi 45,5% dan pada siklus II mencapai 81,82%, sehingga dapat disimpulkan bahwa melalui bermain peran dapat meningkatkan keterampilan berbicara anak kelompok B di TK negeri Pembina Ampenan. Artinya melalui bermain peran anak sudah mampu memahami bahasa lisan, berkomunikasi dengan baik, mengerti bahasa yang disampaikan guru. Keterampilan berbicara anak sudah mampu menyampaikan kembali apa yang telah sampaikan guru dan pembendaharaan kata semakin meningkat melalui penerapan metode bermain peran karena dapat meningkatkan keterampilan berbicara anak.
Penanganan Kecemasan pada Anak Usia Dini Melalui Terapi Bermain MA Muazar Habibi
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i1.297

Abstract

Kecemasan pada anak usia dini merupakan suatu keadaan saat anak merasakan sesuatu kekhawairan yang berlebihan yang dapat mempengaruhi emosi anak menjadi tidak stabil. Terapi bermain merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan oleh terapis, konselor, atau psikolog untuk mengatasi kecemasan pada anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh terapi bermain dalam mengatasi kecemasan anak usia dini. Penelitian ini berjenis studi kepustakaan atau studi literatur. Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti berdasarkan sumber bacaan atau literatur berupa buku, jurnal, dan majalah. Hasil peneltian ini menunjukan bahwa terapi bermain dapat mengatasi kecemasan pada anak usia dini.
Penerapan Permainan Pesan Berantai untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Anak Kelompok B di RA Hidayatul Ikhsan NW Tebaban Shofia Hikmatuzzohrah; M. A. Muazar Habibi; Fahruddin Fahruddin; I Nyoman Suarta
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 3 (2022): September
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i3.672

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menyimak anak dengan menerapan permainan pesan berantai pada Kelompok B di RA Hidayatul Ikhsan NW Tebaban. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data berupa observasi dan dokumentasi. Faktor yang diteliti dalam penelitian ini yakni faktor guru dan faktor siswa dengan jumlah siswa 10 orang dan 1 orang guru. Pelaksanaan penerapan permainan pesan berantai yang semakin baik membuat keterampilan menyimak anak di setiap siklusnya meningkat. Pada pra siklus keterampilan menyimak anak mencapai 33,4% dikatagorikan belum meningkat hal ini disebabkan karena metode yang digunakan guru sangat monoton dalam pembelajaran yakni hanya mengajarkan anak membaca, menulis, bernyanyi dan pemberian tugas. Setelah melakukan permainan pesan berantai dengan pada siklus I mencapai 48,9% yang kemudian meningkat menjadi 76,9% pada siklus II dengan katagori terlaksana secara maksimal. Hal tersebut membuat keterampilan menyimak anak pada siklus 1 mencapai 62,7% dikatagorikan mulai meningkat. Dan mengalami peningkatan pada siklus II mencapai 82,2% dan mencapai indikator keberhasilan  yang berjumlah 76%. Hal ini dikarenakan usaha guru yang sangat maksimal dalam menerapkan permainan pesan berantai dalam proses pembelajaran sehingga keterampilan menyimak anak semakin meningkat.