Claim Missing Document
Check
Articles

efektifitas Efektifitas Terapi Bermain Sosial untuk Meningkatkan Kemampuan dan Ketrampilan Sosial Bagi Anak Autism: Eksperimen di PAUD-SD Lenterahati Islamic Boarding School MA Muazar Habibi
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 2 (2022): Juni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i2.706

Abstract

Anak-anak penyandang autism semakin hari semakin meningkat. Fombonne (2012) di Canada mendapatkan data sebanyak 60 anak per 10.000 kelahiran. Sedangkan di Indonesia di perkirakan terdapat 1 anak per 150 kelahiran. Meningkatnya jumlah anak dengan gangguan autism berarti semakin menunutut adanya inovasi dalam bentuk intervensi yang efektif dan murah, mengingat terapi autism di Indonesia dan di Nusa Tenggara Barat khusuanya Lombok Barat masih tergolong mahal. Tiga tahun terakhir ini di Nusa Tenggara Barat Khusunya di Kabupaten Lombok Barat banyak bermunculan anak-anak yang positif mengalami ganguan perkembangan yang disebut autism hal ini dapat dilihat tingginya atensi masyarakat untuk memasukkan anak-anak dengan gejala Autism di sekolah yang menyelengarakan kelas inklusi seperti di PAUD-SD Lenterahati Islamic Boarding School. Hal ini juga terbukti dari munculnya berbagai macam pusat-pusat terapi autism atau anak dengan kebutuhan khusus, serta semakin meningkatnya peserta yang terdaftar dan menjalani terapi di pusat-pusat terapi autism. Pengalaman ini menuntut banyak orang untuk memikirkan terapi alternatif yang mungkin dapat diberikan untuk membantu meningkatkan perilaku positif dan mengurangi simtom-simtom negatif dari anak-anak dengan gangguan autism. Sebenarnya banyak alternatif terapi yang dikenal oleh para ahli maupun pemerhati, namun sayangnya belum banyak yang dapat diterapkan secara lengkap, hal ini disebabkan oleh keterbatasan fasilitas yang ada di pusat-pusat terapi, sehingga belum ada data dan fakta yang menunjukkan bukti-bukti efektivitas dari penerapan terapi tersebut bagi perbaikan kemampuan anak autism, dalam penelitian ini peneliti memiliki tujuan untuk menerapkan terapi dengan model “bermain sosial” untuk membantu meningkatkan perilaku positif anak autism, serta ingin mengetahui seberapa jauh sumbangan terapi tersebut pada tujuan yang ingin dicapai. Terapi tersebut dipilih sebagai terapi alternatif, mengingat terapi tersebut biayanya murah, dapat dilakukan dimana saja, tidak harus dikelas, dan oleh siapa saja. Hal ini memungkinkan setiap orang tua atau keluarga yang memiliki anak dengan gangguan autism dapat memberikan terapi tersebut sepanjang waktu. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimen yang sifatnya quasi, artinya penelitian ini tidak dilakukan dilaboratorium yang dapat mengontrol berbagai faktor eksternal yang dimungkinkan dapat mempengaruhi perubahan perilaku subyek di luar situasi eksperimen. Penelitian ini hanya terdiri dari kelompok eksperimen saja, untuk itu tidak menggunakan kelompok kontrol mengingat sulitnya mendapatkan subyek yang dapat mengikuti perilakuan selama periode eksperimen secara intens dan terus menerus dengan 11 orang subyek menggunakan tritmen terapi bermain kelompok untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan sosial menunjukkan hasil yang cukup signifikan. Sehingga hasil eksperimen tersebut dianggap efektif. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa; 1) Terapi bermain sosial dapat digunakan sebagai terapi alternatif yang dapat diterapkan dirumah sesuai dengan program yang telah ditentukan sebagai home program. 2) Terapi bermain sosial juga efektif untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan sosial anak dengan gangguan autism ringan hingga sedang. 3) Terapi bermain sosial dapat memberikan hasil yang efektif apabila dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan, serta dilakukan dalam kelompok kecil (maksimal 6 orang) dengan dipandu oleh seorang fasilitator yang telah dilatih. 4) Terapi bermain sosial ini akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan kemampuan dan keterampilan sosial anak dengan gangguan autism apabila didalam kelompok juga terdapat anggota dengan anak normal. Dan 5) Ibu atau pengasuh atau anggota keluarga lain memiliki peranan yang cukup berarti dalam kelangsungan terapi bermain sosial dalam kelompok kecil.
Penerapan Permainan Kartu Huruf untuk Mengembangkan Bahasa Keaksaraan Anak Kelompok B di TK Negeri Pembina Labuapi Lombok Barat Nur Fahmi; M.A Muazar Habibi; Fahruddin Fahruddin; I Made Suwasa Astawa
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 3 (2022): September
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i3.737

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan permainan kartu huruf untuk mengembangkan bahasa keaksaraan anak kelompok B di TK Negeri pembina labuapi Lombok Barat. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Faktor yang diteliti dalam penelitian ini yakni guru dan siswa dengan jumlah siswa 14 orang dan 1 orang guru. Pelaksanaan penerapan permainan kartu huruf yang semakin baik membuat perkembangan bahasa keaksaraan anak di setiap tahapnya meningkat dan menjadi lebih optimal. Pada  hasil wawancara dan observasi menunjukan bahwa guru telah menerapkan permainan kartu huruf sesuai dengan langkah-langkahnya yaitu dengan menetukan tema, menyiapkan media kartu huruf, mengenalkan huruf dan kata kepada anak, menyiapkan alat dan bahan, membagi anak kedalam beberapa kelompok, dan memberikan kegiatan kepada anak. Hal ini dikarenakan usaha guru yang sangat maksimal dalam menerapkan permainan kartu huruf dalam proses pembelajaran sehingga perkembangan bahasa keaksaraam anak semakin meningkat.
Implementasi Metode Pembelajaran Bercakap-Cakap yang Diterapkan Guru PAUD pada Anak Kelompok B di TK Al-Ma’mun Mapak Indah Mataram Tahun Ajaran 2021/2022 Meiliy Safriani; M.A. Muazar Habibi; Fahruddin Fahruddin; Baik Nilawati Astini
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 3 (2022): September
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i3.757

Abstract

Metode bercakap-cakap merupakan suatu cara penyampaian bahan pelajaran atau materi yang dilaksanakan melalui percakapan antara guru dengan anak atau antara anak dengan anak yang dikomunikasikan secara lisan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi metode pembelajaran bercakap-cakap yang diterapkan guru PAUD pada anak kelompok B di TK Al-Ma’mun Mapak Indah Mataram. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini yaitu guru yang mengajar di kelompok B dengan jumlah 2 orang guru. Berdasarkan hasil penelitian Implementasi Metode Pembelajaran Bercakap-Cakap yang Diterapkan Guru PAUD pada Anak Kelompok B di TK Al-Ma’mun Mapak Indah Mataram Tahun Ajaran 2021/2022 dengan pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode bercakap-cakap yang diterapkan guru pada anak kelompok B sudah berjalan dengan baik dengan tahapannya yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sehingga anak mampu aktif berbicara, mendengarkan, serta berani mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Hal ini dapat dilihat dari segi perencanaan guru sudah mempersiapkan rancangan pelaksanaan pembelajaran dengan baik, dari segi pelaksanaan kemampuan guru dalam menerapkan metode bercakap-cakap kepada anak juga sudah baik menggunakan media gambar dan media nyata dilihat oleh anak, serta dari segi evaluasi guru juga melakukannya dengan baik dan sistematis.
Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Melalui Bermain Bubur Kertas Pada Anak Usia 5-6 Tahun di KB Mentari Gomong Tahun Ajaran 2021/2022 Rahmawati Rahmawati; MA. Muazar Habibi; Ika Rachmayani
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 3b (2022): September
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i3b.768

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi di KB Mentari Gomong terkait dengan perkembangan motorik halus anak yang masih belum berkembang optimal. Hal ini dapat dilihat dari kurang optimalnya kemampuan anak dalam menggerakkan jari jemari, kordinasi mata dan tangan. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan keterampilan motorik halus melalui bermain bubur kertas pada anak usia 5-6 tahun di KB Mentari Gomong. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak usia 5-6 tahun melalui bermain bubur kertas di KB Mentari Gomong. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah 5 anak yang terdiri dari 3 anak laki-laki dan 2 anak perempuan. Penelitian menggunakan 2 siklus dengan empat kali pertemuan. Hasil yang diperoleh pada siklus I (pertemuan I) memperoleh nilai persentase sebesar (49,52%). terjadi peningkatan di tahap I (pertemuan II) sebesar (55,95%), pada siklus II (pertemuan III) meningkat lagi mencapai (70,71%), pada siklus II (pertemuan IV atau terakhir) sebesar (87,14%) dan telah melebihi target yang diinginkan yakni 76%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan bermain bubur kertas dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak usia 5-6 tahun di KB Mentari Gomong Tahun ajaran 2021/2022.
Studi Kasus Anak-Anak Usia 5-6 Tahun yang Mengalami Gangguan Sosial Emosional Akibat Menggunakan Gadget di Desa Jero Gunung Kecamatan Sakra Barat Tahun 2021 Mar'atul Imtihan; MA Muazar Habibi; Nurhasanah Nurhasanah
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 4 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i4.834

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil survei terhadap anak-anak yang menggunakan gadget di Desa Jero Gunung yang memiliki gangguan sosial emosional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja bentuk penggunaan gadget pada anak dan gangguan sosial emosional akibat penggunaan gadget. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif bersifat deskriftif. Jenis penelitian kualitatif yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah studi kasus atau case-study yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang berkenaan dengan how atau why (bagaimana atau mengapa) terhadap sesuatu yang diteliti. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 2 orang anak usia 5-6 tahun yang berada di desa Jero Gunung Kecamatan Sakra Barat. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara kepada orang tua anak, observasi terhadap anak dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriftif kualitatif. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap kedua subjek FH dan AL. Subjek FH dan AL mempunyai kecenderung menggunakan gadget hampir di semua kesempatan. Bentuk penggunaan gadget pada anak di Desa Jero Gunung adalah kebanyakan menggunakan HP. Selain itu alternatif yang digunakan jika tidak ada HP adalah televisi. Dampak gadget untuk perkembangan sosial anak pada penelitian ini adalah masih banyak perkembangan sosial emosional yang belum berkembang seperti belum mampu menyesuaikan diri dengan situasi, bertanggungjawab atas perilakunya untuk kebaiakn diri sendiri, menunjukkan sikap toleran, dan mengendalikan emosi dengan wajar. Ketika menggunakan gadget tidak mau diganggu, bahkan subjek sering lupa untuk melakukan kegiatan lainnya, bahkan ketika disuruh oleh orang tuanya, mereka dapat menunjukkan ekspresi marah. Subjek FH dan AL juga cenderung tidak disiplin, sulit diajak bekerjasama dan tidak peduli terhadap lingkungannya.
Pengembangan Kemampuan Sains Sederhana Melalui Media Air di Kelompok B PAUD Terpadu PKK Rarang Batas Lombok Timur Tahun Ajaran 2022 Mega Rosdiana Saputri; MA Muazar Habibi; Ika Rachmayani
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 4 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i4.911

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum berkembangnya kemampuan sains sederhana anak usia 5-6 tahun di PAUD Terpadu PKK Rarang Batas Lombok Timur. Adapun permasalahan yang di temui dalam penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan kemampuan sains sederhana melalui media air pada kelompok B PAUD terpadu PKK Rarang Batas Lombok Timur. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan kemampuan sains sederhana melalui media air kelompok B PAUD Terpadu PKK Rarang Batas Lombok Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah 8 anak yang terdiri dari 4 anak laki-laki dan 4 anak perempuan. Penelitian menggunakan 2 siklus dengan tiga kali pertemuan. Hasil yang diperoleh pada siklus I (pertemuan I) memperoleh nilai persentase sebesar (49,52%). terjadi peningkatan di tahap I (pertemuan II) sebesar (55,95%), pada siklus II (pertemuan III) meningkat lagi mencapai (70,71%), pada siklus II (pertemuan IV atau terakhir) sebesar (87,14%) dan telah melebihi target yang diinginkan yakni 76%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan bermain melalui media air dapat mengembangkan kemampuan sains sederhana anak usia 5-6 tahun di PAUD Terpadu PKK Rarang Batas Lombok Timur Tahun ajaran 2021/2022.
Peningkatan Keterampilan Berbicara Anak Kelompok B Melalui Bermain Peran di TK Negeri Pembina Ampenan Tahun Ajaran 2022/2023 Sumaiyah Sumaiyah; Fahruddin Fahruddin; MA Muazar Habibi; Ika Rachmayani
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 4b (2022): Desember
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i4b.987

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara anak kelompok B melalui bermain peran. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc Taggart yang dilakukan dalam II siklus dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi/evaluasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian dalam ini adalah anak kelompok B di TK Negeri Pembina Ampenan yang berjumlah 11 anak. Hasil analisis menunjukkan ada peningkatan keterampilan berbicara anak kelompok B yang semula pada pra-siklus hanya mencapai 36,4% meningkat pada siklus I menjadi 45,5% dan pada siklus II mencapai 81,82%, sehingga dapat disimpulkan bahwa melalui bermain peran dapat meningkatkan keterampilan berbicara anak kelompok B di TK negeri Pembina Ampenan. Artinya melalui bermain peran anak sudah mampu memahami bahasa lisan, berkomunikasi dengan baik, mengerti bahasa yang disampaikan guru. Keterampilan berbicara anak sudah mampu menyampaikan kembali apa yang telah sampaikan guru dan pembendaharaan kata semakin meningkat melalui penerapan metode bermain peran karena dapat meningkatkan keterampilan berbicara anak.
Peningkatan Sosial Emosional Melalui Kegiatan Bermain Peran Dengan Menggunakan Boneka Tangan Anak Kelompok B Nurfani; M.A Muazar Habibi; Nurhasanah; Ika Rachmayani
Journal of Classroom Action Research Vol. 5 No. 1 (2023): Februari
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v5i1.2735

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatkan sosial emosional melalui kegiatan bermain peran menggunakan boneka tangan pada anak kelompok B TK Tunas Bangsa Mataram. Jenis penelitian ini adalah metode penelitian tindak kelas. Subyek yang diteliti dalam penelitian ini yakni 10 orang anak kelompok B dan 1 orang guru. Teknik pengumpulan data berupa observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah kegiatan bermain peran dengan menggunakan boneka tangan dengan tahapan pelaksanaan yang terdiri dari pijakan lingkungan main yaitu menyiapkan media pembelajaran, menyiapkan naskah cerita, menata kelas untuk kegiatan pembelajaran; pijakan ssebelum main yaitu menyampaikan tema/sub tema, Tanya jawab terkait tema, mengenalkan boneka tangan pada anak, dan membuat kesepakatan main; pijakan selama main yaitu bercerita dengan boneka tangan, Tanya jawab terkait isi cerita, mengarahkan anak untuk mengulang cerita; pijakan setelah main yaitu menyimpulkan isi cerita, merapikan boneka tangan yang telah digunakan, menanyakan perasaan selama kegiatan. Hal ini melalui tahap prasiklus kegiatan bermain peran untuk meningkatkan sosial emosional anak memperoleh skor 329 dengan capaian persentase 41,1% dengan kategori mulai berkembang (MB), pada tahap siklus I kegiatan bermain peran untuk meningkatkan sosial emosional anak memperoleh skor 1.056 dengan capaian persentase 66% dengan kategori berkembang sesuai harapan (BSH) dan tahap siklus II kegiatan bermain peran untuk meningkatkan sosial emosional anak memperoleh skor 1.432 dengan capaian persentase 89,5% dengan kategori berkembang sangat baik (BSB). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan sosial emosional melalui kegiatan bermain peran dengan menggunakan boneka tangan anak kelompok B di Tk Tunas Bangsa Mataram.
Pengembangan Alat Permainan Edukatif (APE) PAHIBU Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun Tuti Rahmawati; Nurhasanah; M.A. Muazar Habibi; I Nyoman Suarta
Journal of Classroom Action Research Vol. 5 No. 1 (2023): Februari
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v5i1.2766

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kemampuan kognitif anak dengan menggunakan APE PAHIBU pada kelompok B di TK Negeri Pembina Ampenan.  Jenis penelitian menggunakan pengembangan R&D dengan 3 tahap pengembangan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi terhadapsubyek 10 orang anak pada kelompok B. Teknik pengumpulan data yang digunakan teknik observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan kualitatif deskriptif. Langkah-langkah pengembangan yang sudah dilaksanakan pada saat penelitian(1) guru menyiapkan media yang akan digunakan pada saat bermain, (2) guru membagi kelompok menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 5 orang anak, (3) guru menjelaskan langkah-langkah cara bermain PAHIBU pada anak, (4) guru memberikan waktu pada anak untuk bermain PAHIBU, (5) guru membantu hingga seluruh anakmenyelesaikanpermainan PAHIBU, (6) guru memberikan arahan kepada anak setelah selesai bermain untuk merapikan mainannya, (7) guru melakukan evaluasi hasil akhir.Hasil penelitian pada tahap observasi awal yang dilakukan oleh peneliti sebelum menerapkan permainan PAHIBU memperoleh hasil kemampuan kognitif anak pada kelompok B3 dengan rata-rata 37,3%. Kemudian penelitian dilakukan dengan menerapkan permainan PAHIBU pada tahap pengembangan I diperoleh hasil rata-rata 51,2% sedangkan pada tahap pengembangan II mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 76,3%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa APE PAHIBU dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Pembina Ampenan Kota Mataram tahun ajaran 2022/2023.
The Effect of the STEAM Method on Children’s Creativity M.A Muazar Habibi
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 1 (2023): January
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i1.2378

Abstract

In the globalization era, education requires schools to create students who can think critically in terms of STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) and carry out their activities independently. For instance, the rapid development of technology has changed how people communicate, interact, eat, and perform other things. This causes education to become important in preparing students to be independent. Therefore, teachers need to follow the latest developments regarding strategies, approaches, or methods in the learning process. Agyei, D. D., & Voogt, J. (2012). Education is an effort used in helping students to develop their potential, abilities, and talents. This study aims to examine the effect of STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Math) on the creativity of children aged 5-6 years at Lenterahati Islamic boarding school. In this study, the STEAM method is the independent (X) and creativity is the dependent variable (Y). This instrument preparation is known as the Torrance test of creative thinking consisting of fluency, flexibility, originality, and elaboration skills. A total of 25 children in the preschool were selected as the participants using a pretest and posttest. The results showed there is a difference in students' creativity before and after receiving STEAM treatment. This method uses loose parts which help to increase children's creative thinking. High creativity is characterized by fluent, flexible, original, and detailed skills. Therefore, the use of STEAM in learning can increase children's creativity and provide them the ability to solve problems as well as connect with the environment.