Claim Missing Document
Check
Articles

IDENTIFIKASI PERKEMBANGAN NILAI AGAMA DAN MORAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD KASIH IBU DUSUN ORONG KECAMATAN BATULAYAR Nuning Wibisono; M.A. Muazar Habibi; Baik Nilawati Astini; Abdul Kadir Jaelani
Jurnal Mutiara Pendidikan Vol. 2 No. 2 (2022): Agustus
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.322 KB)

Abstract

Dalam lembaga pendidikan anak usia dini, nilai agama dan moral ditanamkan melalui keteladanan dari guru maupun orang tua. Hasil observasi di PAUD Kasih Ibu Dusun Orong Kecamatan Batulayar dalam menstimulus perkembangan nilai agama dan moral anak guru menggunakan metode ceramah. Hal ini tidak sesuai dengan metode dalam memberikan stimulus pada anak usia dini yaitu bermain sambil belajar. Hal ini menjadi latar belakang peneliti untuk mengidentifikasi perkembangan nilai moral dan agama anak usia 5-6 tahun Di Paud Kasih Ibu Dusun Orong Kecamatan Batulayar. Rumusan masalah penelitian: bagaimana perkembangan nilai agama dan moral anak usia 5-6 tahun di Paud Kasih Ibu Dusun Orong Kecamatan Batulayar. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi perkembangan nilai agama dan moral anak usia 5-6 tahun Di Paud Kasih Ibu Dusun Orong Kecamatan Batulayar. Jenis penelitian yang digunakan kualitatif, pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh, subjek penelitian sebanyak 12 anak. Teknik pengumpulan data yaitu metode dokumentasi. Teknik analisis data dengan mencari persentase setiap indikator. Hasil penelitian ialah berdo’a bersyair dan menyesuaikan lagu-lagu kebangsaan terdapat 8 anak berkembang sesuai harapan (66,67%), terbiasa melakukan ibadah sesuai aturan menurut keyakinan 9 anak berkembang sesuai harapan (75%). Berprilaku sopan dan santun terdapat 10 anak berekembang sesuai harapan (83,33%), terbiasa bersikap saling menghormati 8 anak berkembang sesuai harapan (66,67%). Dapat menunjukkan sikap kerja sama dan persatuan 12 anak berkembang sesuai harapan (100%). Terbiasa menunjukkan kepedulian 8 anak yang berkembang sesuai harapan (66,67%). Terbiasa bersifat ramah 10 anak berkembang sesuai harapan (83,33%), dapat menunjukkan rasa percaya diri 10 anak berkembang sesuai harapan (83,33%). Terbiasa menjaga kebersihan diri dan mengurus dirinya sendiri 10 anak yang berkembang sesuai harapan (83,33%), terbiasa menjaga lingkungan 9 anak berkembang sesuai harapan (75%). Kata kunci: Perkembangan Nilai Agama Dan Moral
PENERAPAN BONEKA JARI SEBAGAI MEDIA DALAM MENINGKATKAN BAHASA SASAK ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD MELATI DESA NYURLEMBANG KECAMATAN NARMADA TAHUN 2021 Findy Febrianty Lusiana; M.A. Muazar Habibi; I Made Suwasa Astawa; Baik Nilawati Astini
Jurnal Mutiara Pendidikan Vol. 3 No. 1 (2023): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.944 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan bahasa sasak anak usia 5-6 tahun di PAUD Melati Desa Nyurlembang Kecamatan Narmada. Jenis penelitian menggunakan PTK dengan 3 tahap pengembangan yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi/refleksi. Subjek dari penelitian ini adalah 10 anak berusia 5-6 tahun. Metode yang digunakan yaitu observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunaka analisis kualitatif deskriptif. Penelitian ini dapat mengembangkan bahasa sasak anak melalui permainan boneka jari dengan langkah-langkah: (1) Menyiapkan alat yang akan digunakan dalam penerapa boneka jari berupa beberapa boneka aggota keluarga. Pada langkah ini guru dan peneliti menyiapkan alat yang akan digunakan dalam penerapa boneka jari sebelum kegiatan berlangsung (2) Mengatur formasi duduk anak,dimana formasi yang dignakan adalah duduk melingkar agar semua anak bisa melihat boneka jari yang dimainkan (3) Sebelum permainan dimulai peneliti membuat kesepakatan main degan anak, agar ketika kegiata berlagsung anak bisa tertib dan mengikuti kesepakata yang telah dibuat bersama (5) Mengajak anak untuk berdo’a bersama-sama terlebih dahulu (4) Memulai kegiatan dengan melakukan pendekatan dan memperkenalkan alat permaian yang akan diguakan kepada anak dengan membuka wawasan anak terkait dengan alat permainan yang akan dimainkan (6) Peneliti memulai untuk bercerita sesuai dengan tema sambil bercakap-cakap melibatkan anak dalam bercerita dengan boneka jari menggunakan bahasa sasak (7) Setelah cerita selesai peneliti mengajak anak untuk menyanyikan lagu sesuai dengan cerita yang telah di sampaikan (8) Anak menceritakan kembali cerita yang telah disampaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan boneka jari dalam penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan bahasa sasak anak, dapat dilihat pada siklus I mencapai persentase sebesar 34,66%, sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 62,49%, serta pada siklus III mengalami peningkatan secara optimal dengan persentase sebesar 82,66%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa permainan boneka jari dapat meningkatkan kemampuan bahasa sasak anak usia 5-6 tahun di PAUD Melati Desa Nyurlembang Kecamatan Narmada Tahun 2021.
PEMBINAAN DAN PELATIHAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJARAN BAGI GURU PAUD UNTUK PROSES PEMBELAJARAN SELAMA MASA PANDEMI COVID 19 DI KOTA MATARAM NTB Nurhasanah Nurhasanah; Baiq Nilawati Astini; Ika Rachmayani; Muazar Habibi; Niluh Putu Nina Sriwarthini; I Made Suwasa Astawa
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2022): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.782 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v5i1.3424

Abstract

Selama masa pandemi sistem pembelajaran dari tatap muka atau luring, berubah menjadi sistem online atau daring. Perubahan ini membawa dampak positif dan negatif selama proses pembelajaran. Salah satu dampak positif yang terbangun yaitu menambah motivasi guru dalam meningkatkan keahliannya memanfaatkan IT sebagai pendukung pembelajaran daring. Hal ini juga membangun semangat tersendiri dari para guru untuk mengikuti pembinaan dan pelatihan dalam merancang pembelajaran yang berbasis daring. Berdasarkan kondisi ini maka guru PAUD perlu mendapatkan pembinaan dan pelatihan terkait dengan pembuatan video pembelajaran. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengalaman dan pelatihan bagi guru agar mampu membuat sebuah video pembelajaran. Metode pengabdian dilakukan melalui pelatihan secara langsung, baik secara offline maupun online menggunakan link zoom meeting. Produk yang dihasilkan adalah video pembelajaran yang dapat digunakan guru guru dalam membantu proses pembelajaran baik secara daring maupun luring. Para guru merasakan manfaat yang lebih dari hasil kegiatan pengabdian ini. Guru PAUD jadi merasa lebih terampil dalam mempersiapkan pembelajaran berbasis IT.
Pengembangan Model Pembelajaran Di Paud Menggunakan Permainan Tradisional Nurhasanah Nurhasanah; Ika Rachmayani; A. Muazar Habibi
JURNAL SOSIAL EKONOMI DAN HUMANIORA Vol. 4 No. 2 (2018): JURNAL SOSIAL EKONOMI DAN HUMANIORA
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adapun Tujuan Umum penelitian ini adalah menghasilkan Model Pembelajaran Inovatif di PAUD yang mengggunakan permainan Tradisional sebagai Model Pembelajaran di PAUD. Adapun secara khusus, tujuan penelitain ini adalah untuk memetakan hal-hal sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui teknik atau cara pengembangan model pembelajaran di PAUD menggunakan permainan tradisional? 2. Untuk mengetahui prosedur dan komponen pengembangan model pembelajaran di PAUD menggunakan permainan tradisional? 3.Hasil pengembangan model pembelajaran di PAUD menggunakan permainan tradisional sebagai acuan dalam menyusun pedoman penyusunan pembelajaran di PAUD sudah sesuai dengan tingkat capaian perkembangan anak?. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, khususnya pengembangan model pembelajaran. Hasil yang diperoleh adalah pertama teknik yang digunakan dalam melakukan pengembangan model mengikuti langkah-langkah model pengembangan menurut bagan alur penelitian yang telah direncanakan. Selanjutnya komponen pengembangan model meliputi : 1. Mengidentifikasi permainan tradisional yang akan digunakan, 2. Merumuskan aturan permainan dan hal hal yang diperlukan dalam pelaksanaan model pembelajaran menggunakan permainan tradisional. 3. Melakukan pelaksanaan permainan sebagai uji coba pertama sampai ketiga. 4. Melakukan analisis hasil ujicoba dan 5. Menetapkan langkah langkah pembelajaran sebagai hasil dari model pembelajaran di PAUD menggunakan permainan tradisional. Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian maka hasil analisis kualitatif disimpulkan bahwa pengembangan model pembelajaran di PAUD menggunakan permainan tradisional dapat mengembangkan hampir semua aspek perkembangan melalui permainan tradisional dengklek, namun tidak semua indikator pada aspek perkembangan dapat dikembangkan. Implikasi hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran di PAUD. Tindak lanjut penelitian ini adalah penelitian ini dapat dilanjutkan untuk melihat dampak permainan tradisional, khususnya permainan dengklek apabila menjadi model pembelajaran bagi anak anak berkebutuhan khusus.
The Effectiveness of Social Play Therapy To Improve Social Skills And Abilities Of Children With Autism MA Muazar Habibi
Jurnal Ilmiah POTENSIA Vol 8 No 2 (2023): JULI
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jip.8.2.243-251

Abstract

In the last three years, many children in West Nusa Tenggara, especially in West Lombok Regency in Indonesia, have experienced a developmental disorder called autism. This can be seen from the rise in public attention to include this category of children in schools that hold inclusive classes, such as in Early Childhood Education-Elementary School Lenterahati Islamic Boarding School. The increase in autism is also evidenced by the emergence of various therapy centres for children with special needs, as well as the increasing number of participants enrolled and undergoing therapy. The initial survey results showed seven therapy centres and schools for such children in West Nusa Tenggara, where each centre comprises 25 to 30 students. This means that 375 children in this province suffer from this mental health condition. Therefore, this experience requires many people to think about alternative therapies to help increase positive behaviour and reduce negative symptoms of children with autism. Experts and observers know several alternative therapies, but most have not been fully implemented. This is due to the limited facilities available in therapy centres hence no data and facts show evidence for the effectiveness of applying them to improve the abilities of this category of children. Based on these needs, this research aims to apply therapy with a "social play" model to help improve the positive behaviour of children with autism and determine its contribution to achieving the goals. This therapy is selected as an alternative because it is cheap and can be carried out anywhere and by anyone. It also allows every parent or family with an autistic child to always provide therapy. This is quasi-experimental research, meaning it was not conducted in a laboratory capable of controlling various external factors that might influence changes in the subject's behaviour. The research only consists of the experimental group with male and female subjects and excluded the control due to difficulty getting subjects capable of following the treatment intensely and continuously. The results of data analysis show that group play therapy has a significant effect on improving social skills and abilities for children with autism. This is indicated by the value of z = -2,940, with an increase in the mean of the pre-test and post-test values of 42.9 and 48.5, for 6 weeks. Therefore, there is an increase of 6.3 items from the provision of play therapy.  Research on Social Play Therapy has shown that it can improve social skills and abilities in children with autism due to its play-based approach. This therapy helps children develop social skills such as sharing, turn-taking, and understanding emotions through structured social interactions. Additionally, it provides a supportive environment and trains children to apply the learned skills in their daily lives. With its focus on social interaction and play activities, Social Play Therapy proves to be an effective way to enhance social skills and abilities in children with autism.
The Effect of Single-Parent Parenting Style on the Socio-Emotional Development of Children Aged 5-6 Years MA Muazar Habibi
PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 7 No. 01 (2023): PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/paud-lectura.v7i01.16366

Abstract

This research aims to provide an overview of the impact of single-parenting styles on the social-emotional development of children aged 5-6 years. The focus of this study is to delve into the concept of parenting styles and the factors influencing them in the interaction between parents and children. This research is important given the increasing number of single parents in Indonesia, making it crucial to understand its impact on the social-emotional development of children. The research was conducted in Mataram City, West Nusa Tenggara, using a qualitative descriptive method in the form of a case study. The research subjects consisted of 2 boys and 2 girls aged 5-6 years. Data were collected through observation, interviews, and documentation. The research results indicate that children experienced difficulties in solving problems in the games they played, as well as in understanding their rights and responsibilities when their developmental indicators were still in the early stages. As the indicators developed, children began to avoid games they considered unsuitable for them (MB). They also started eating and drinking alone when they reached the expected stage of development (BSH), and it was found that they played alone without parental supervision due to the lack of attention given by parents when the developmental indicators were highly advanced (BSB).
Pengaruh Media Stik Es Krim Alphabet Terhadap Kemampuan Mengenal Huruf Pada Anak Kelompok B di PAUD Merpati Ampenan Tahun Ajaran 2022/2023 Rani Anggraini; Sukardi Sukardi; M. A. Muazar Habibi
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 8 No. 3 (2023): Agustus
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v8i3.1494

Abstract

kemampuan mengenali huruf-huruf awal merupakan keterampilan yang sangat penting untuk ditingkatkan dalam berbahasa, karena hal ini menjadi dasar bagi anak-anak dalam proses belajar membaca dan menulis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh media stik es krim alphabet terhadap kemampuan mengenal huruf pada anak kelompok B. penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis penelitian quasi eksperimen dengan rancangan nonequivalent control group design. Populasi  penelitian ini adalah seluruh siswa kelompok B. Penentuan sampel diambil menggunakan teknik random sampling setelah penyepadanan kelas. Instrumen penelitian ini menggunakan tes berbentuk pernyataan yang telah memenuhi kualitas instrumen. Adapun analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dan uji two independent sample tes. Hasil kajian diperoleh nilai t sebesar 4,933 dengan probabilitas 0,001 < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh media stik es krim alphabet terhadap kemampuan mengenal huruf pada anak kelompok B.
Pengaruh Senam Otak Terhadap Perkembangan Kognitif Pada Kelompok B di TK Tunas Bangsa Tahun Ajaran 2022/2023 Qotrunada Awantari; Baik Nilawati Astini; Muazar Habibi; Nurhasanah Nurhasanah
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 8 No. 4 (2023): November (In Progress)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v8i4.1671

Abstract

Perkembangan kognitif anak berkaitan erat dengan pengendalian otak sehingga untuk mengembangkan kognitif anak diperlukan upaya stimulasi otak. Salah satunya kegiatan stimulasi otak dapat dilakukan melalui senam otak (Brain Gym). Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh senam otak terhadap perkembangan kognitif pada anak kelompok B. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif menggunakan jenis penelitian eksperimen. dengan rancangan Nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelompok B Tk Tunas Bangsa yang berjumlah 23 anak. Penentuan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes berbentuk pernyataan yang telah memenuhi kualitas instrumen. Analisis data menggunakan uji Independent Sample T-Tes. Hasil dari penelitian ini adalah nilai (t -10,371 p, 0,000 < 0,005). Pembelajaran Konvensional (M=44,50 SD=1,314 memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah dibanding Pemberian kegiatan brain gym (M=50,45 SD=1,440). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh senam otak (brain gym) terhadap perkembangan kognitif pada anak kelompok B.
Strategies for Enhancing Early Childhood Science Literacy Through STEAM Education M.A Muazar Habibi
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 12 (2023): December
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i12.4960

Abstract

The primary objective of this study is to enhance young children's comprehension of scientific concepts by implementing the STEAM approach within the context of Early Childhood Education (PAUD). The STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) pedagogy for preschoolers emphasizes dynamic learning, stimulates cognitive engagement, facilitates problem-solving, nurtures structured and methodical reasoning, and enhances critical thinking skills. Conducted using the Classroom Action Research method guided by the Kemmis cycle model, this study involves a cohort of 15 participants from group B, aged 5-6 years, and spans across preliminary cycles, Cycle I, and Cycle II, comprising phases of planning, execution, observation, and reflection. The comprehensive deliberation's outcome establishes the potential for enhancing scientific literacy among young children through the implementation of STEAM education. This advancement in scientific understanding is facilitated through captivating balloon experiments, utilizing colors that resonate with children's preferences. The attainment of scientific knowledge, as evident through the STEAM approach, manifests at a rate of 10% during the Pre-Cycle, 26% during Cycle I, and an impressive 72% during Cycle II. The cumulative findings unequivocally underscore the profoundly positive role of STEAM pedagogy in augmenting scientific cognizance during the formative years of early childhood.