Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Karakter Morfologi dan Identifikasi Hama pada Tanaman Dalugha (Cyrtosperma merkusii (Hassk.) Schott) di Kabupaten Kepulauan Talaud Propinsi Sulawesi Utara Paulus L. Leu; Orbanus Naharia; Emma Mauren Moko; Aser Yalindua; Jantje Ngangi
JURNAL ILMIAH SAINS Volume 21 Nomor 1, April 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1398.487 KB) | DOI: 10.35799/jis.21.1.2021.32737

Abstract

Tanaman dalugha (Cyrtosperma merkusii (Hassk.) Schott) merupakan tanaman endemik di Propinsi Sulawesi Utara yang perlu dilindungi dari serangan organisme pengganggu tumbuhan. Karakter morfologi dan Identifikasi hama sangat perlu untuk kajian ilmiah tentang budidaya tanaman endemik dalugha sebagai sumber pangan lokal di Sulawesi Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter morfologi dan identifikasi hama pada tanaman dalugha. Lokasi penelitian di desa Moronge, Kecamatan Moronge, Kabupaten Kepulauan Talaud. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, pengambilan sampel hama ditentukan dengan teknik purposive sampling. Karakter morfologi dan identifikasi hama dilakukan dengan menggunakan buku kunci determinasi serangga hama dan aplikasi google lens dengan tingkat akurasi pengenalan spesies hewan yang tepat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya keragaman hama pada tanaman dalugha yang terbagi dalam tiga kelas: Kelas Gastropoda yaitu Bekicot (Achatina fulica), Keong semak (Bradybaena similaris), Siput hijau (Rhinocochlis nasuta), Siput pita (Caracolus marginella),  Siput kebun (Cornu aspersum), dan Sumpil (Subulina octona);  Kelas Insekta yaitu Belalang hijau (Oxya servile), Jangkrik semak (Tettigonia caudate), Kumbang daun (Asphaera lustrans), Kepik kaki daun tumbuhan (Leptoglossus australis), Kutu kebul (Bemisia tabaci), Semut kebun hitam (Lasius niger), Ulat tanduk talas (Theretra oldenlandiae), Kecoa (Periplaneta americana L.), dan Kecoa surinam (Pycnoscelus surinamensis); serta Kelas Oligochaeta yaitu Cacing tanah (Lumbricus rubellus).Kata kunci: dalugha; hama; identifikasi; morfologi; Sulawesi Utara Morphological Characteristics and Pest Identification on Dalugha Plants (Cyrtosperma merkusii (Hassk.) Schott) in Talaud Islands District, North Sulawesi Province ABSTRACTDalugha plants (Cyrtosperma merkusii (Hassk.) Schott) are endemic plants in North Sulawesi Province which need to be protected from attack by plant-disturbing organisms. Morphological characters and identification of pests are very necessary for scientific studies on the cultivation of endemic plants of dalugha as a local food source in North Sulawesi. This study aims to determine the morphological characters and identification of pests in dalugha plants. The research location is in Moronge Village, Moronge District, Talaud Islands Regency. This study used a qualitative descriptive method, the sampling of pests was determined by purposive sampling technique. Morphological characters and identification of pests were carried out using the key book for insect pest determination and the Google Lens application with an accurate level of recognition of animal species. The results showed that there was a diversity of pests in Dalugha plants which were divided into three classes: Gastropod class namely Bekicot (Achatina fulica), Keong semak (Bradybaena similaris), Siput hijau (Rhinocochlis nasuta), Siput pita (Caracolus marginella), Siput kebun (Cornu aspersum), and Sumpil (Subulina octona); Class Insects are Belalang hijau (Oxya servile), Jangkrik semak (Tettigonia caudate), Kumbang daun (Asphaera lustrans), Kepik kaki daun tumbuhan (Leptoglossus australis), Kutu kebul (Bemisia tabaci), Semut kebun hitam (Lasius niger), Ulat tanduk (Theretra oldenlandiae), Kecoa (Periplaneta americana L.), and Kecoa surinam (Pycnoscelus surinamensis) and Oligochaeta class namely Cacing tanah (Lumbricus rubellus).Keywords: dalugha; identification; morphology; North Sulawesi; pest
Perkembangan Awal Larva Ikan Mas (Cyprinus carpio L) dari Induk yang Diberi Pakan dengan Penambahan Kurkumin Livana Dethris Rawung; Jacson Saruan; Debby J.J. Rayer; Emma Mauren Moko
JURNAL ILMIAH SAINS Volume 21 Nomor 2, Oktober 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.383 KB) | DOI: 10.35799/jis.v21i2.35338

Abstract

Perkembangan awal larva sangat dipengaruhi oleh ketersediaan makanan yang berasal dari kantung telurnya. Tidak terpenuhi nutrisi pada masa awal perkembangan dapat mempengaruhi perkembangan larva. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur diameter telur hasil pemijahan  dan panjang badan pada awal perkembangan larva ikan mas dari induk yang diberi pakan dengan penambahan kurkumin. Penelitian ini menggunakan induk betina ikan mas yang diberikan suplementasi kurkumin pada beberapa dosis yaitu 0%; 0,25%; 0,5%; 1%; dan 2%.  Ikan yang telah matang gonad kemudian dipijahkan. Telur yang telah terbuahi kemudian diambil untuk ditetaskan dan diamati perkembangan larvanya selama 2 hari setelah penetasan (hsp). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa perlakuan suplementasi kurkumin dengan dosis 0,5% yang diberikan dalam pakan induk betina ikan mas memberikan nilai yang optimal terhadap diameter telur hasil pemijahan (p<0,05) dan panjang badan larva sampai pada umur 2 hsp (p<0,05), namun panjang mutlak larva sampai pada 2 hsp tidak menunjukkan adanya perbedaan antar perlakuan (p>0,5). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa suplementasi kurkumin dengan konsentrasi 0,5% pada induk betina ikan mas dapat mengoptimalkan pertumbuhan larva pada awal kehidupannya.Kata kunci : Cyprinus carpio; kurkumin; larva Early Development of Common Carp Larva from Broodstock Fed Diet Supplemented with CurcuminABSTRACTThe early growth of the larva is greatly influenced by the availability of food from the egg yolk. Insufficiency of nutrition in the early stages of development can affect the development of larva. The purpose of this study was to know the early growth of larva from broodstock supplemented with curcumin. This study used the female broodstock of common carp that supplemented with curcumin at several doses; 0%; 0,25%; 0,5%; 1%; and 2%. The fishes that had been mature were spawned, and the fertilized eggs were taken to be hatched. The larva was observed for 2 days after hatching (dah). The results showed that the treatment of curcumin supplementation with a dose of 0,5% given in the common carp feed gave an optimal value for egg diameter (p <0,05) and body length of the larva until the age of 2 dah (p <0,05), but did not differ for absolute length growth (p>0,05).Keywords: curcumin; Cyprinus carpio; larva
Alih Teknologi Pasca Panen dan Digital Marketing Jahe Organik di Sentrum Agraris Lotta Emma Mauren Moko; Dino Rahardiyan; Lanny Sitanayah; Djunaidy Budi Sanger
VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 4 No. 3 (2022): VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sentrum Agraris Lotta (SAL) merupakan organisasi non profit terletak di Desa Lotta Jaga II, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara mengorganisasi beberapa kelompok tani di Sulawesi Utara hingga Sulawesi Tengah yang bernaung di bawah Komisi PSE (Pengembangan Sosial Ekonomi) Keuskupan Manado, Sulawesi Utara dengan luas lahan sekitar 6 hektar, SAL bukan hanya sebagai lahan pertanian-peternakan terpadu dan sentra untuk pelatihan dan diseminasi bagi kelompok tani khususnya petani organik. Teknologi pasca panen, proses hilirisasi dan distribusi komoditas menjadi persoalan utama bagi mitra SAL, dimana komoditas jahe yang saat ini dikembangkan belum ada sentuhan teknologi pasca panen yang bisa memperpanjang masa simpan produk, meningkatkan nilai tambah produk, serta ditunjang sistem pemasaran, dimana saat ini hanya mengandalkan sistem pemasaran tradisional. Tujuan kegiatan PKM adalah memberikan alih teknologi pasca panen dan digital marketing komoditas jahe organik di Sentrum Agraris Lotta.  Hasil evaluasi kegiatan PKM adalah terciptanya transfer teknologi sehingga terjadinya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan mitra khususnya teknologi pasca panen, alih teknologi pengelolaan sistem database logistik dan pengelolaan digital marketing bagi komoditas jahe organik.
PKM PEMBERDAYAAN KELOMPOK IBU-IBU MELALUI APLIKASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN ANEKA PANGANAN KERING BERBAHAN BAKU LOKAL UNTUK MENUNJANG KONSERVASI PENYU DI KAMPUNG SIBUNI, DISTRIK MASNI, KABUPATEN MANOKWARI, PROVINSI PAPUA BARAT Gandi Y.S. Purba; Paulus Boli; Alberto Y T Allo; Revolson Alexius Mege; Emma Mauren Moko; Alfonds Andrew Maramis
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2022:PROSIDING EDISI 5
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Mitra Program Kosabangsa adalah ibu-ibu rumah tangga Desa Sibuni, Distrik Masni, Kabupaten Papua Barat. Mitra ingin diajak untuk menunjang konservasi penyu dengan membuat panganan kering. Kedepannya  produk olahan akan dijual kepada wisatawan yang datang untuk melihat program konservasi penyu di Kampung.  Permasalahan Mitra adalah rendahnya pengetahuan dan keterampilan Mitra mengolah pangan untuk kosumsi dan mengemas dengan kualitas standar utk cenderamata.  Hasil yang dicapai adalah Mitra memiliki pengetahuan memanfaatkan bahan lokal dan memasaknya menjadi panganan kering. Mitra memiliki keterampilan memasak dan mengemas panganan kering. Kata kunci: Ibu rumah tangga, keripik, Sibuni, Penyu
Effect of Dalugha (Cyrtosperma merkusii) Debris Supplementation on Hemoglobin, Cholesterol and Blood Glucose Levels in Broiler Chickens Debby J.J. Rayer; Emma Mauren Moko; Dino Rahardiyan; Anita C.C Tengker; Christny F. Rompas; Livana Dethris Rawung
Jurnal Ilmiah Sains Volume 23 Nomor 1, April 2023
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jis.v23i1.47598

Abstract

Feed is an important factor that influences the chicken's development and growth. Meanwhile, dalugha debris is a by-product of dalugha processing which is expected to be a source of feed for the growth and development of broiler chickens. The good feed can optimize metabolic processes in the animal so that it can support the process of growth and development of the animal. This study aims to determine the levels of hemoglobin, cholesterol, and blood glucose in broiler chicken that is given dalugha debris supplementation. This study used a completely randomized design (CRD), where as many as 60 docs of unsex chicken used were divided into four treatments and three replications. Each replication consisted of five chickens. The treatment given was the concentration of dalugha debris at several doses: 0%, 0.065%, 0.13%, and 0.26%. The parameters observed were hemoglobin, cholesterol, and blood glucose levels. The results showed that the provision of dalugha debris in the feed significantly (p<0.05) affected the blood glucose level, but did not affect the cholesterol and hemoglobin levels (p>0.05) of the broiler chicken. Keywords: Broiler chicken; blood biochemistry; Cyrtosperma merkusii
VALIDASI E-MODUL BERBASIS PENELITIAN HEMATOLOGI Rattus novergicus Crescentia Mishi Juniorita Ngangi; Jantje Ngangi; Emma Mauren Moko; Herry Maurits Sumampouw; Meity Neltje Tanor; Dino Rahardiyan; Livana Dethris Rawung
Jambura Edu Biosfer Journal Vol 5, No 1 (2023): Jambura Edu Biosfer Journal
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34312/jebj.v5i1.17866

Abstract

Pengembangan dan pemanfaatan media sebagai sumber belajar dalam pembelajaran memiliki korelasi yang sangat erat dengan teknologi sehingga perlu untuk selalu meningkatkan kualitas pembelajaran. Kehadiran konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka memunculkan paradigma baru dalam dunia pendidikan. Salah satu perubahan berdasarkan kebijakan kurikulum merdeka di sekolah adalah perbaikan RPP yang dikemas dalam bentuk RPP Plus yang dikembangkan dalam bentuk modul pembelajaran yang berisi desain dan materi pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran biologi modul digital (e-modul) berupa RPP plus berbasis penelitian hematologi pada hewan coba Rattus novergicus dalam menunjang implementasi kurikulum merdeka di SMA. Dalam penelitian ini, jenis penelitian RD model Kemp Dayton yang sebelumnya memiliki 9 langkah dirampingkan ke dalam 4 langkah utama, yaitu 1) persiapan, 2) desain, 3) pengembangan dan 4) uji validitas. Pengembangan modul digitak atau e-modul dibatasi pada uji validitas yang melibatkan validator ahli media dan ahli materi. Hasil validasi oleh ahli media dan ahli materi pembelajaran menunjukkan persentase keseluruhan sebesar 89,3% dan 100%. Media pembelajaran yang dikembangkan sangat berkualitas, layak dan tidak perlu direvisi
PENGEMBANGAN DAN VALIDASI VIDEO PEMBELAJARAN BERBASIS EKSPERIMEN HEMATOLOGI PADA Rattus novergicus DALAM MATERI SISTEM SIRKULASI DI SMA Veiren Wangkanusa; Emma Mauren Moko; Livana Dethris Rawung; Ferny Margo Tumbel; Anatje Lihiang; Dino Rahardiyan
Jambura Edu Biosfer Journal Vol 5, No 1 (2023): Jambura Edu Biosfer Journal
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34312/jebj.v5i1.17867

Abstract

Pembelajaran di masa pandemi memiliki tantangan tersendiri karena tidak semua pelajaran dapat dipelajari oleh siswa secara kontekstual akibat keterbatasan dalam pembelajaran. Pembelajaran materi sistem sirkulasi di SMA, video pembelajaran berbasis eksperimen hematologi sangat tepat untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengembangan dan validasi video pembelajaran berdasarkan percobaan hematologi pada tikus putih Rattus novergicus. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian dan Pengembangan (RD) model ADDIE yang meliputi 5 tahapan yaitu  (1) Analisis, (2) Desain, (3) Pengembangan, (4) Implementasi, dan (5) Evaluasi namun dibatasi pada tahap pengembangan dengan memperoleh hasil validasi ahli material dan media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa validasi dari ahli media dan validasi dari ahli materi secara berturut-turut sebesar 86,3% dan 100%. Produk video pembelajaran yang dikembangkan berkategori sangat baik, sangat layak dan tidak perlu direvisi
MORPHOLOGY OF Patchouli OIL MICROCACULES (Pogostemon cablin Benth) WHICH IS ENKAPSULATED USING CHITOSAN Kleriyani Mayan; Arrijani Arrijani; Emma Moko
Indonesian Biodiversity Journal Vol. 1 No. 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/ibj.v1i2.796

Abstract

Patchouli oil (Pogostemon calbin Benth) has economic benefits which are widely used as raw material for the pharmaceutical, perfume and food industries. Although widely used in various fields, patchouli oil or essential oils are generally young to evaporate, are susceptible to high temperatures and humidity, so we need a way / solution to overcome this, one way is encapsulation. Encapsulation is a technique to protect the core material which was originally liquid from becoming a solid / powder form and can protect the core material from losing its taste and aroma. Coating is a material that can mix with the core material, is not reactive to the core material and can form a layer around the core material. Chitosan is a good coating for essential oil encapsulation. This study aims to determine the particle size and microcapsule characteristics of patchouli oil (P.calbin Benth) using chitosan coating. The microcapsules were made using a freeze dryer with the freeze drying method. The dried samples were analyzed for particle size, morphological shape and content using SEM (Scanning Electron Microscopy). The results showed that the samples with a coating material composition of 1:2 were completely dry freeze drying. The average particle size <3.5 µm with a magnification of 10,000x with round morphology and various shapes. Analysis of the chemical content in the sample showed the similarity of the main compounds in patchouli essential oil, namely α-guaiene, azulene, α/β/ γ-patchoulene, seychellene, and α-himachalene and there was the addition of carbon (C) 76.07% and oxygen. (O) 16.46% originating from coating material