Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

DETEKSI DINI DAN EDUKASI TUMBUH KEMBANG PSIKOSOSIAL SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN MASALAH KESEHATAN MENTAL PADA REMAJA Rika Sarfika; Mulyanti Roberto; Bunga Permata Wenny; Windy Freska; Mahathir Mahathir; Okky Adelirandy; Fitra Yeni; Dewi Eka Putri
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i2.13479

Abstract

Abstrak: Remaja merupakan individu yang rentan mengalami masalah kesehatan mental. Ketidaksiapan tumbuh kembang psikososial seringkali disebut sebagai penyebabnya. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat adalah untuk menilai potensi gangguan emosional dan tingkah laku sebagai upaya mendeteksi dini masalah kesehatan mental remaja. Kegiatan diikuti oleh 28 remaja Kelurahan Ampang, Padang yang dilaksanakan 1 hari. Pendidikan kesehatan diberikan menggunakan metode persiapan, pelaksanaan skrining menggunakan instrument SDQ-25 (Strengths and Difficulties Questionnaire), dan memberikan edukasi. Hasil yang diperoleh menggambarkan bahwa sebagian besar remaja (75%) memiliki perilaku prososial normal, mengalami hiperaktivitas normal (78,6%), terindetifikasi gejala emosional abnormal (35,7), mengalami masalah perilaku normal (60.7%), mengalami masalah dengan teman sebaya(50%), dan sebagian besar remaja (78,6%) memiliki kesulitan yang abnormal. Berdasarkan hasil ini, deteksi dini pada remaja perlu dilakukan agar tidak terlambat dalam melakukan penanganan yang dapat berdampak pada masalah kesehatan mental yang lebih serius. Abstract: Adolescents are individuals who are prone to mental health problems. The unpreparedness for psychosocial growth and development often causes it. The purpose of community service activities is to assess the potential for emotional and behavioral disorders as an effort to detect adolescent mental health problems early. The activity was attended by 28 youth from Ampang Village, Padang which was held for 1 day. Health education is provided using the preparation method, conducting screening using the SDQ-25 instrument (Strengths and Difficulties Questionnaire), and providing education. The results obtained illustrate that most adolescents (75%) have normal prosocial behavior, experience normal hyperactivity (78.6%), identify abnormal emotional symptoms (35.7), experience normal behavior problems (60.7%), experience problems with friends peers (50%), and the majority of adolescents (78.6%) have abnormal difficulties. Based on these results, early adolescent detection needs to be done so that it is not too late to carry out the treatment, which can impact more serious mental health problems. 
EMBENTUKAN KADER REMAJA SEHAT JIWA DI SMPN GUNA PENCEGAHAN MASALAH KESEHATAN JIWA PADA REMAJA Ramaita Ramaita; Aulia Asman; Reska Handayani; Bunga Permata Wenny; Anggra Trisna Ajani; Milya Novera; Sri Burhani Putri
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 6 (2023): Desember [Dalam Proses]
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i6.19528

Abstract

Abstrak: Gangguan kesehatan jiwa adalah penyebab utama kecacatan pada generasi muda diseluruh dunia. Prevalensi permasalahan kesehatan jiwa dikalangan remaja meningkat seiring bertambahnya usia. Masa transisi perubahan remaja yang membingungkan, membuat remaja terpapar dengan berbagai stressor. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan keterampilan deteksi dini masalah kesehatan jiwa remaja dan keterampilan manajemen stress remaja kepada kader remaja sehat jiwa di sekolah menengah pertama negeri (SMPN) 4 VII Koto Sungai Sariak Padang Pariaman guna pencegahan masalah kesehatan jiwa pada remaja. Sasaran utama adalah siswa SMPN 4 VII Koto Sungai Sariak berjumlah 30 orang. Metode kegiatan dengan memberikan pelatihan tentang deteksi dini masalah kesehatan jiwa menggunakan intrumen pelaporan mandiri kesehatan remaja IDASS-Y dan workshop manajemen stress pada remaja. Evaluasi kegiatan menggunakan kuisioner pre dan post-test terkait keterampilan siswa dalam melakukan deteksi dini masalah kesehatan jiwa remaja dan manajemen stress. Setelah pelatihan sebagian besar keterampilan kader remaja sehat jiwa mengalami peningkatan. Keterampilan deteksi dini masalah kesehatan jiwa remaja meningkat menjadi 73,3%, Keterampilan teknik nafas dalam meningkat menjadi 100%, keterampilan teknik distrasi meningkat menjadi 86,7%, keterampilan teknik hypnosis 5 jari meningkat menjadi 93,3%, dan keterampilan teknik spiritual meningkat menjadi 83,3%. Kesimpulan: kader remaja sehat jiwa yang telah dibentuk memiliki keterampilan dalam kategori baik.Abstract: Mental health disorders are the main cause of disability in young people throughout the world. The prevalence of mental health problems among adolescents increases with age. The transition period of adolescent change is confusing, exposing teenagers to various stressors. This activity aims to provide training in early detection skills for adolescent mental health problems and adolescent stress management skills to mentally healthy adolescent cadres at state junior high school (SMPN) 4 VII Koto Sungai Sariak Padang Pariaman in order to prevent mental health problems in adolescents. The main target is 30 students of SMPN 4 VII Koto Sungai Sariak. The activity method is to provide training on early detection of mental health problems using the IDASS-Y adolescent health self-reporting instrument and stress management workshops for adolescents. Evaluation of activities using pre and post-test questionnaires regarding students' skills in early detection of adolescent mental health problems and stress management. After training, most of the skills of mentally healthy youth cadres have improved. Early detection skills for adolescent mental health problems increased to 73.3%, deep breathing technique skills increased to 100%, distraction technique skills increased to 86.7%, 5 finger hypnosis technique skills increased to 93.3%, and spiritual technique skills increased to 83.3%. Conclusion: the mentally healthy youth cadre that has been formed has skills in the good category.