Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan

Ma’nene: Dinamika Sejarah Tradisi Membersihkan dan Mengganti Pakaian Jenazah Leluhur Suku Toraja Bustan Bustan; Najamuddin Najamuddin; Jumadi Jumadi; Bahri Bahri
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 7 No 1 (2023): Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/fhs.v7i1.7942

Abstract

The Toraja people still maintain their cultural existence in the midst of advances in technology and science, they still carry out traditions from generation to generation called Ma'Nene.However, this culture, over time, has undergone various changes that are no longer original and have even begun to be abandoned by some of its supporting communities. Therefore, this paper seeks to reveal the background of the birth of the Ma'Nene culture, and the factors underlying this cultural change in the Toraja people. This study uses historical research methods, including heuristics (data collection process), criticism/verification (data analysis), interpretation (data interpretation), and historiography (data writing) into a complete story of events.Ma'Nene for the Toraja people is not just a traditional ceremony, but has a deep meaning. Along with the times, various changes have occurred in this Ma'Nene tradition. Various shifts in meaning so that gradually this ceremony is just carrying out the tradition. However, in this way the community continues to maintain the Ma'Nene ceremony because there are still many Toraja tribes who believe that if it is not carried out, it will bring disaster to their lives, for example, failed harvests. The Ma'Nene culture is the ancestral culture of the people who adhere to the Aluk Todolo belief, but the majority of them are already Christian, but some of them still carry out this Ma'Nene culture.Suku Toraja masih mempertahankan eksistensi kebudayaan mereka di tengah kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, mereka masih melaksanakan tradisi secara turun temurun yang disebut dengan Ma’nene. Akan tetapi budaya tersebut, seiring perkembangan waktu mengalami berbagai perubahan yang tidak lagi orisinil bahkan sudah mulai ditinggalkan oleh sebagian masyarakat pendukungnya. Olehnya itu, tulisan ini berupaya mengungkap tentang latar belakang lahirnya budaya Ma’Nene, dan faktor yang mendasari terjadinya perubahan budaya tersebut pada Suku Toraja. Kajian ini menggunakan metode penelitian sejarah, meliputi heuristik (proses pengumpulan data) kritik/verifikasi (analisa data), interpretasi (penafsiran data), dan historiografi (penulisan data) menjadi suatu cerita peristiwa yang utuh. Ma’Nene bagi masyarakat Toraja bukan hanya sekedar upacara adat, namun memiliki makna yang mendalam. Seiring perkembangan zaman berbagai perubahan yang terjadi pada tradisi Ma’Nene ini. Berbagai pergeseran makna sehingga lambat laun upacara ini hanya sekedar menjalankan tradisi. Namun dengan begitu masyarakat tetap mempertahankan upacara Ma’Nene karena masih banyak dari Sukut Toraja  yang percaya bahwa jika tidak dilaksanakan akan membawa mala peTidaka bagi kehidupannya, misalnya saja hasil panen yang gagal. Budaya Ma’Nene merupakan budaya leluhur masyarakat yang menganut kepercayaan Aluk Todolo, namun mayoritas mereka sudah beragama kristen, tetapi masih ada diantara mereka yang tetap melaksanakan tradisi Ma’Nene ini.