Identifikasi potensi lokal yang dimiliki sebagai faktor penarik pariwisata berkelanjutan. Kampung tematik di Kota Semarang merupakan titik sasaran dari sebagian wilayah yang melakukan perbaikan dengan memperhatikan beberapa hal, diantaranya yaitu mengubah lokasi kumuh menjadi tidak kumuh, peningkatan penghijauan wilayah, pelibatan masyarakat secara aktif, perbaikan kondisi lingkungan menjadi lebih baik dan mengangkat potensi sosial serta ekonomi masyarakat pada wilayah. (1) Metode pendampingan melalui tahapan pendampingan bergerak ekonomi kreatif, SDM pelayanan prima, dan evaluasi pendampingan. Hasil Target capaian Pertama pemahaman kelembagaan pokdarwis sebagai ujung tombak keberlangsungan pariwisata dan peningkatan pendapatan ekonomi. sosialisasi konsep kampung wisata, sadar wisata dan aksi sapta pesona agar terbangun kesamaan persepsi pentingnya masyarakat yang sadar akan kampungnya sebagai tempat wisata dan aksi kebersihan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan. Kegiatan ketiga indentifikasi usaha UMKM lokal Kegiatan keempat adalah pelatihan wirausaha bekerjasama dengan pokdarwis usaha batik, makanan dan minuman dan kegiatan ekonomi kreatif lainnya. Kelima dan pelatihan promosi produk usaha masyarakat layak kunjungan wisatawan, Keenam pelatihan dan penyelenggaraan event (a.) Menjadikan Pura Agung Giri Natha sebagai daya tarik wisata, (b.) Menarik dan meningkatkan kunjungan wisatawan, (c.) Menggagas Kampung Pancasila sebagai wisata edukasi Bhineka Tunggal Ikka, sebagai branding dan bentuk pelibatan masyarakat.