Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Gema Wisata

Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata Alam Puri Mataram sebagai Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Sleman Yogayakarta Nina Mistriani
Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol. 16 No. 1 (2020): Januari : Jurnal Ilmiah Pariwisata
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.473 KB)

Abstract

Potential Attraction of Puri Mataram Sleman Yogyakarta Regency is a trending topic for tourists as a tourist destination in Sleman Regency with the cultural concept of Mataram kingdom. Located in Drono. Tridadi village, Sleman, Yogyakarta. The research is to find out the strategy for developing natural tourist attraction. This research is qualitative research, applying facts in the field. Attraction of Puri Mataram get attention of the Indonesian Vice President in managing through BUMDes Tridadi Makmur increasing the construction activities, additions and management of infrastructure facilities that are balanced with increasing quality of services provided, making Puri Mataram a natural tourist attraction as a leading tourist destination in Sleman Regenc. Methods of approaching tourism components 5A (Accessibility, Accommodations, Attraction, Activities Amenities). The conclusion of a quality and balanced development strategy pays attention to 3 main steps, namely short-term focused emphasis, medium term emphasizing consolidation and long-term focus on development.
Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata Melalui Penawaran dan Permintaan dalam Pariwisata di Grand Maerakaca Jawa Tengah Nina Mistriani; Ovia Widayanti Pratamaningtyas
Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol. 16 No. 3 (2020): September : Jurnal Ilmiah Pariwisata
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.09 KB)

Abstract

Grand Maerakaca atau sering disebut Puri Maerakaca merupakan salah satu bagian dari Pusat Rekreasi Promosi dan Pembangunan Jawa Tengah (PRPP). Daya tarik wisata tersebut cukup menarik dan potensial di Kota Semarang, seperti spot mangrove viral sebagai tempat instagramable saat liburan. Puri Maerakaca adalah satu-satunya tempat wisata budaya dan edukasi yang menampilkan miniatur kota dan kabupaten yang ada di Jawa Tengah. Meskipun demikian perlu adanya strategi pengembangan yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah kunjungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan daya tarik wisata yang tepat untuk pengembangan daya tarik wisata Maerakaca. Penelitian ini pendekatan melalui strategi aspek penawaran dan permintaan pariwisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif melalui wawancara yang terdiri dari wisatawan, ahli pariwisata, serta dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan daya tarik wisata melalui aspek penawaran pariwisata meliputi aspek daya Tarik, trasportasi, fasilitas, dan kelembagaan, sedangkan aspek permintaan pariwisata meliputi harga, pendapatan, sosial budaya, sosial politik, intensitas keluarga, harga barang substitusi, harga barang komplementer. Kedua aspek tersebut saling berkaitan dan berdampak pada kemampuan destinasi untuk mampu menarik wisatawan berkunjung.
Pengaruh Fasilitas dan Harga Terhadap Minat Kunjungan Wisatawan di Waroeng Semawis Pecinan Semarang Inneke Setyaningrum; Nina Mistriani; Djoko Koestanto
Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol. 17 No. 3 (2021): September : Jurnal Ilmiah Pariwisata
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.21 KB) | DOI: 10.56910/gemawisata.v17i3.173

Abstract

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi minat kunjungan wisatawan. Dalam penelitian ini dibatasi pada Fasilitas, dan Harga terhadap Minat Kunjungan karena meningkatnya minat kunjungan membawa kemajuan bagi pengelola. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan pengaruh Fasilitas terhadap Minat Kunjungan wisawatan di Waroeng Semawis Pecinan Semarang, menjelaskan pengaruh Harga terhadap Minat Kunjungan wisatawan di Waroeng Semawis Pecinan Semarang. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif. Sampel sebanyak 70 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesionar, observasi, dan studi pustaka. Analisis kuantitatif menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent, uji model, uji hipotesis sebelum dilakukan uji tersebut dilakukan dahulu uji validitas dan reliabilitas. Hasil analisi regresi menunjukan bahwa fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat kunjungan ke Waroeng Semawis Pecinan Semarang, harga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap minat kunjungan ke Waroeng Semawis Pecinan Semarang. Fasilitas dan Harga bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat kunjungan ke Waroeng Semawis Pecinan Semarang.
Analisis Pengembangan Hutan Pinus Pangonan Sebagai Destinasi Wisata Alam di Kabupaten Pati Katrini Endah Pamungkas; Nina Mistriani; Sri Mulyani
Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol. 18 No. 1 (2022): Januari : Jurnal Ilmiah Pariwisata
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.164 KB) | DOI: 10.56910/gemawisata.v18i1.191

Abstract

Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Pati menjadi trend wisata saat ini yaitu wisata alam di Hutan Pinus Pangonan. Hutan Pinus ini merupakan wisata Alam yang berada di pegunungan Muria, lebih tepatnya di Desa Pangonan, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati. Hutan pinus Pangonan merupakan lahan milik Perhutani yang sangat potensial. Pengelolaannya di bawah Bumdes Gunungsari Pangonan. Dari kajian melakukan penelitian mengenai Hutan Pinus Pangonan untuk dijadikan sebagai destinasi unggulan di Kabupaten Pati. Masyarakat dan Pemerintah daerah ikut terlibat dalam pengelolaan daya tarik Hutan Pinus Pangonan. Daya tarik wisata Hutan Pinus Pangonan ini masih belum maksimal untuk anggaran yang dikeluarkan, sehingga membutuhkan suatu kerjasama yang maksimal antara pengelola dengan pemerintah daerah Kabupaten Pati. Perkembangan pariwisata dengan trend global back to nature terus mengalami peningkatan. Sebab pada umumnya pengembangan pariwisata di daerah tentu memiliki motivasi pada kemanfaatan ekonomi yaitu devisa bagi daerah, negara, serta peningkatan pendapatan masyarakat dan pemerintah. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Hasil penelitian menyatakan, bahwa fasilitas yang sudah memadai menjadi faktor pendukung untuk dikembangkannya menjadi sebuah destinasi unggulan dengan konsep ekowisata. Pengembangan atraksi di Hutan Pinus Pangonan harus menjadi fokus utama dalam pengelolaannya.