Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Analisis Kinerja dan Jumlah Armada Terhadap Demand Penumpang Kereta Commuter Indonesia Lintas Manggarai-Bogor Leliana, Arinda; Oktaviastuti, Blima; Sa'dillah, M
Prosiding SENTIKUIN (Seminar Nasional Teknologi Industri, Lingkungan dan Infrastruktur) Vol 3 (2020): PROSIDING SENTIKUIN
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The main factor of congestion is because the number of private vehicles isn't comparable to its infrastructure. The railroad system is one of the transportation modes having a characteristic and excellence for carrying people or things, saving space so we can decrease a jam. With that characteristic and excellence, the role of the railroad system needs to be an improvement. To developing need to have a performance observation for knowing is Indonesian commuter train has good enough performance or no. Furthermore, the forecast of a growing passenger which is the railroad services has been doing for getting an increasing passenger level, so that it can determine the production growth of the fleet, in the case of fulfilling the requests of Indonesia commuter customers in the future. This study uses a quantitative research design with descriptive research types. In the research are using primer data and secondary data. The next analysis process is to analyze the level of passengers and the number of facilities needed. Aside from that, the author has used math formulas. The results obtained by the travel time on the Manggarai-Bogor route obtained 73 minutes. The number of passengers in 2024 is estimated at 182,647,716 passengers with 500,405 passengers per day with a traffic capacity of 501,696.
Evaluasi Penggunaan Angkutan Umum Perkotaan Di Kota Malang ( Trayek Arjosari – Tidar / AT) Rifky Aldila Primasworo; Blima Oktaviastuti; Ronaldus Winarso Madun
Jurnal Fondasi Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fondasi.v0i0.10561

Abstract

Angkutan umum penumpang di Kota Malang disebut angkot adalah salah satu sarana transportasi yang digunakan masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-hari, namun angkutan ini semakin tidak diminati masyarakat akibat rendahnya tingkat pelayanan, sehingga masyarakat banyak menggunakan kendaraan pribadi. Untuk itu adakalanya perencana memerlukan evaluasi kembali  kinerja angkutan kota untuk memenuhi nilai standar Dinas Perhubungan Darat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja dan kepuasan penggunaan  angkutan umum, produktivitas angkutan umum, dan membuat solusi alternatif terkait dengan hasil evaluasi kinerja dan kepuasan penggunaan angkutan umum. Dalam penelitian ini indikator kinerja angkutan umum yang dinilai adalah load factor, kecepatan perjalanan, headway, waktu perjalanan, waktu pelayanan, frekuensi, waktu tunggu, jumlah kendaraan yang beroperasi, dan juga indikator kepuasaan penggunaan yang dinilai adalah bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati. Indikator – indikator tersebut diperoleh dari hasil survei dinamis dan survei statis. Dari hasil evaluasi standar pelayanan angkutan umum menurut Dirjen Perhubungan Darat,  kinerja angkutan umum trayek Arjosari – Tidar adalah termasuk kategori sedang. Kepuasan pengguna yang memiliki layanan dengan tingkat kepentingan tingakat kepentingan tinggi dan kinerja rendah adalah terdapat 4 faktor, sedangkan 14 faktor lainnya memiliki layanan dengan tingkat kepentingan dan kinerja baik / tinggi. Produktivitas angkutan umum trayek Arjosari – Tidar adalah sebesar 51 pnp / hari – kend. Berdasarkan hasil evaluasi, solusi alternatif  yang diberikan adalah peningkatan kinerja pelayanan dilakukan dengan memperbaiki pelayanan yang tidak sesuai dengan standar pelayanan Dinas Perhubungan Darat, serta didukung standar pelayanan khususnya pelayanan angkutan kota
Studi Kuat Tekan Beton Geopolymer Dengan Fly Ash Sebagai Perkerasan Kaku Di Pesisir Pantai Blima Oktaviastuti; Yurnalisdel Yurnalisdel
Jurnal Fondasi Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jft.v9i2.8515

Abstract

Penelitian ini berfokus pada campuran beton geopolymer dengan memodelkan campuran material yang menyesuaikan kondisi di pesisir pantai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses peresapan air laut pada beton geopolymer pada perkerasan kaku dan untuk mengetahui kuat tekan beton geopolymer pada perkerasan kaku. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan: (1)Peresapan air laut dan air PDAM pada benda uji perkerasan kaku beton geopolymer menghasilkan tingkat korosifitas pada tulangan sangat minimum, hal ini dikarenakan adanya tambahan zat aditif pada material beton geopolymer; dan (2)Kuat tekan beton geopolymer dengan perendaman menggunakan air laut menghasilkan nilai lebih signifikan dibandingkan perendaman air PDAM. 
Mismatching Skills, The Currect Problem Among Vocational Graduates in East Java Luthfi Indana; Blima Oktaviastuti
Journal of Development Research Vol. 6 No. 1 (2022): Volume 6, Number 1, May 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/jdr.v6i1.214

Abstract

Preliminary study at Trenggalek Regency show that most of vocational graduates from multimedia department work as shopkeeper on the department stores or as a salesman/saleswoman. This fact realize us that the purpose of vocational high school is not achieved yet. The research aims to describe and present mismatching skills data among vocational graduates. This study is descriptive with quantitative approach which focuses on multimedia department. The data will gained from 2 public schools. This data is collected from students who graduate on 2017 school year in SMK Raya and three generation graduates from SMKN Jaya. The method that been used are documentation and interview from career center at each school. As a result from 279 vocational graduates on multimedia department, graduates who study in the suitable field is 9%, who continue their study in the different field 27%, who work on the appropiate field approximately 18%, who get their work in the different field around 38%, and 8% of graduates still in the waiting period. Finally, the conclusion is vocational graduates can’t fill yet the job market at suitable field. Therefore, role of all education stakeholder are needed to reduce mismatching skills between background of study and field of work.
Peningkatan kualitas SDM Guru SMK dalam penerapan budaya belajar Ergonomis pada masa pandemic COVID-19 Eddy Sutadji; Riana Nurmalasari; Annisau Nafiah; Blima Oktaviastuti
Al Tijarah Vol 6, No 3 (2020): Special Issue Seminar Nasional Manajemen & MADIC 6, 2020
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/tijarah.v6i3.5678

Abstract

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu sekolah yang memiliki potensi resiko bahaya kerja lebih tinggi dibandingkan jenis sekolah yang lain. Hal ini diibaratkan bahwa SMK merupakan salah satu wujud pabrik sekolah dimana di dalamnya terdapat laboratorium, bengkel maupun workshop untuk aktivitas praktik siswa. Adapun potensi resiko bahaya yang terdapat di SMK salah satunya yaitu faktor ergonomi. Faktor ergonomi berkaitan dengan kebiasaan kerja oleh masing-masing individu. Oleh karenanya seluruh SDM di SMK sudah seharusnya memiliki pemahaman terkait ergonomi yang benar. Sehingga para SDM di SMK dapat menerapkannya secara tepat. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui pemahaman guru terkait dampak Covid-19 pada pendidikan di SMK, 2) mengetahui pemahaman guru terkait budaya belajar ergonomis untuk pencegahan Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian yaitu guru SMK di Malang berjumlah 25 orang. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa 1) secara garis besar guru memiliki pemahaman terkait dampak Covid-19 bagi pendidikan di SMK yang sangat berpengaruh pada tatanan sistem pembelajaran pada berbagai aspek, 2) guru memiliki pemahaman yang cukup terkait budaya belajar ergonomis untuk pencegahan Covid-19, namun masih diperlukan tindak lanjut secara nyata agar penerapan budaya belajar ergonomis lebih maksimal.
PERBANDINGAN KEKAKUAN PUNTIR (TORSIONAL STIFFNESS) ANTARA BALOK KAYU KAMPER BERPENAMPANG HOLLOW (BOX BEAM) DAN SOLID Handika Setya Wijaya; Blima Oktaviastuti
Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/rekabuana.v2i2.730

Abstract

Indonesia is one of ten countries which the largest wood producer in the world. Wood is one of green materials if it’s compared with concrete and steel material. Wood is renewable material too. The problem of using wood for building construction is less of wood with large section dimension. So, engeenered wood appear to solve this problem. One of engeenered wood types is box beam. Box beam can increase inertia of material if it’s compared to traditional wood beam with same section dimension area. The purpose of this experiment is to know the comparasion about torsional stiffness between wood box beam and wood traditional beam. The result of this experiment show that Beam 1 (T.40.40) or traditional beam have torsional stiffness about 105,90 kg.m/rad. Beam 2 (T.45.45.12) is about 159,69 kg.m/rad. Beam 3 (T.50.50.10) is about 190,22 kg.m/rad. And at last, Beam 4 (T.58.58.8) is about 252,89 kg.m/rad. From the result, there are linier chart relationship between torsional stiffness and ratio of wall thickness and section dimension of box beam (t/a). The aplication of box beam should be developed. We hope box beam can be aplicated by people beacause torsional stiffness of box beam is larger than traditional wood beam exactly.
Kuat Tekan Beton Geopolymer Berbahan Dasar Abu Terbang (Fly Ash) Sebagai Alternatif Perkerasan Kaku di Daerah Pesisir Blima Oktaviastuti; Galih Damar Pandulu; Evy Lusyana
Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 6, No 1 (2021): EDISI MARET 2021
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/rekabuana.v6i1.2271

Abstract

Konstruksi jalan di daerah pesisir umunya masih menggunakan perkerasan lentur. Perkerasan ini seringkali mengalami kerusakan akibat adanya luapan banjir air laut pasang (rob). Genangan rob terbukti dapat mengurangi daya ikat antara aspal dengan agregat, sehingga terjadi pengelupasan aspal yang dapat memperpendek umur jalan. Oleh karenanya perkerasan kaku dapat dijadikan solusi untuk masalah ini. Akan tetapi penggunaan semen dalam perkerasan kaku dianggap kurang ramah lingkungan karena melepaskan banyak karbon dioksida (CO2) dalam produksinya. Oleh karena itu beton geopolimer berbahan dasar abu terbang bisa dijadikan salah satu solusi yang ramah lingkungan karena bahan yang digunakan berasal dari limbah pembakaran batubara. Pada penelitian ini dilakukan uji kuat tekan terhadap 9 benda uji silinder berukuran tinggi 30cm dan diameter 15cm dengan usia beton 28 hari dalam perendaman air laut dan air pdam. Dalam pembuatan benda uji menggunakan perbandingan agregat dengan binder 75:25, 70:30 dan 65:45, yang masing-masing terdiri dari tiga benda uji setiap perbadingannya. Perbandingan aktivator yang digunakan adalah 1:2, 3:2 dan 5:2. Aktivator yang digunakan yaitu Sodium hidroksida (NaOH) dan Sodium silikat (Na2SiO3). Kuat tekan direncanakan sebesar 20 MPa. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil 4 benda uji yang memenuhi kuat tekan rencana dengan kuat tekan terbesar ada pada perbandingan aktivator 5:2 yang mencapai 27.275MPa. Beton geopolimer dapat dijadikan alternatif perkerasan kaku pada daerah pesisir pantai, karena tidak diperoleh perbedaan yang signifikan dari hasil perbandingan perendaman antara air laut dan air PDAM.ABSTRACTRoad construction in coastal areas is still using bending pavement. This pavement is often damaged by flooding of high tides (rob). Rob puddles are proven to reduce the bonding power between asphalt and aggregate, resulting in asphalt peeling that can shorten the road's life. Therefore rigid pavement can be used as a solution to this problem. However, cement in the rigid pavement is considered less environmentally friendly because it releases a lot of carbon dioxide (CO2) in its production. Therefore, geopolymer concrete made from flying ash can be environmentally friendly because the materials used come from coal-burning waste. This study conducted a substantial press test against nine cylindrical test objects measuring 30cm high and 15cm in diameter with a concrete age of 28 days in seawater immersion and tap water. In the manufacture of test objects using aggregate comparisons with binders 75:25, 70:30, and 65:45, each consists of three test objects per body. The comparison of activators used is 1:2, 3:2, and 5:2. The activators used are Sodium hydroxide (NaOH) and Sodium silicate (Na2SiO3). The planned compressive strength of 20 MPa. Based on the research obtained, the results of the 4 test objects that meet the strong press plan with the most significant compressive force is in the ratio of activators 5:2, which reaches 27.275MPa. Geopolymer concrete can be used as an alternative to the rigid pavement in coastal areas because there is no significant difference from the comparison of immersion between seawater and PDAM water
PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK BAN BEKAS UNTUK BAHAN TAMBAH CAMPURAN ATB (ASPHALT TREATED BASE) Blima Oktaviastuti; Handika Setya Wijaya; Prana Indrawan
Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 3, No 1 (2018): EDISI MARET 2018
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.118 KB) | DOI: 10.33366/rekabuana.v3i1.914

Abstract

The growing need of motor vehicles each year must be balanced with the supporting facilities. Roads to support the smooth driving of using motor vehicles, always require maintenance in case of damage. The need for materials for road construction every year will always increase, one of them asphalt needs. Therefore, some alternative waste utilization is needed so that the asphalt needs can be fulfilled. A lot of waste that can be used as a mixture of asphalt, one of which used tires every year is always increasing in number. The objectives of this research are: (1) To know Marshall parameters from 0%, 1.5%, 3%, 4,5%, and 6% of used tire waste, and (2) To know the additional level of waste the best used tires as additives to the ATB mixture are reviewed against stability. This research uses a quantitative method approach with experimental research design. The research design includes several stages: aggregate material, tire powder, and asphalt, then the stage of making the specimens to determine the optimum asphalt content with 4%, 4.5%, 5%, 5.5%, 6 %, 6.5%, after it was found that the optimum bitumen content was then subjected to the manufacture of test specimens with the addition of used tire powder with a range of 0%, 1.5%, 3%, 4.5%, 6% of the weight of the aggregate. The results of the research are: (1) the increasing number of used tire powder tends to decrease the stability value, (2) the addition of the best tire powder is at the tire powder level of 1.5% by obtaining a stability value of 1293 kg.
Analisis Kepuasan Penumpang Kereta Api Terhadap Angkutan Umum di Stasiun Madiun Arinda Leliana; Blima Oktaviastuti
Rekayasa: Jurnal Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2020): JURNAL REKAYASA TEKNIK SIPIL
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/rjrs.v5i1.848

Abstract

ABSTRAK: Sistem pelayanan angkutan umum yang ada di Kota Madiun yaitu menggunakan sistem jaringan trayek. Meskipun demikian, jasa angkutan umum yang diterima angkutan di stasiun Madiun kurang, seperti dalam waktu menunggu angkutan umum yang lama, menghitung jumlah armada yang sedikit, kenyamanan dalam angkutan umum, dan masih banyak lagi. Oleh karean itu perlu adanya penelitian tentang kepuasan besar serta harapan angkutan umum di stasiun Madiun tentang kinerja angkutan umum di stasiun Madiun. Studi ini membahas tentang karakteristik apa saja yang menjadi pertimbangan kepuasan terhadap angkutan umum di stasiun Madiun. Analisis data hasil dari kuesioner diolah menggunakan analisis kuadran dengan menggunakan metode Importance Performance Analysis(IPA) dan metode Customer Satisfaction Index (CSI). Analisis hasil data menunjukkan tingkat kepuasan dan harapan sebesar 0,62 yang berarti jumlah yang cukup memuaskan dengan jumlah yang signifikan pada stasiun Madiun. Masih ada beberapa atribut yang memerlukan layanan kurang antara lain perlunya jam operasional angkutan umum yang jelas, waktu tunggu angkutan umum lama, informasi lokasi serta petunjuk arah angkutan lanjutan masih ada dan sangat dibutuhkan. Syarat armada angkutan umum yang mengangkut banyak yang sudah lama, maka perlu adaya armada peremajaan.
Urgensi pengendalian kendaraan bermotor Di indonesia Blima Oktaviastuti
Rekayasa: Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2017): JURNAL REKAYASA TEKNIK SIPIL
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/rjrs.v2i1.187

Abstract

 Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan kajian tentang: (1) kendaraan bermotor; (2) kecelakaan lalu lintas; (3) kemacetan lalu lintas; dan (4) dampak lingkungan akibat kendaraan bermotor. Berdasarkan hasil kajian, maka ditarik kesimpulan: (1) salah satu alternatif pengendalian kendaraan bermotor melalui evaluasi strategi bisnis produsen kendaraan bermotor di Indonesia, adanya kebijakan pemberian kepemilikan pajak kendaraan yang tinggi agar kendaraan bermotor dapat terkendali jumlahnya; (2) kemacetan lalu lintas ditimbulkan oleh kecenderungan masyarakat yang memilih menggunakan angkutan pribadi dari pada angkutan umum, diperlukan adanya evaluasi agar masyarakat beralih menggunakan kendaraan umum; (3) pengecekan kendaraan secara berkala, kehati-hatian saat berkendara, pemahaman terhadap kondisi fisik saat berkendara, dan sopan santun saat berkendara, diperlukan agar terhindar dari kecelakaan lalu lintas; dan (4) salah satu upaya pencegahan agar kualitas lingkungan tidak bertambah buruk dengan penambahan lahan terbuka hijau, adanya penambahan pohon diharapkan dapat membantu mengurangi gas-gas berbahaya yang ditimbulkan oleh asap kendaraan.