Claim Missing Document
Check
Articles

PERBEDAAN PERILAKU FEEDING PRACTICE IBU BADUTA TERHADAP PREVENTIF STUNTING 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN Fitriani, Fitriani; Yarmaliza, Yarmaliza
Jurnal Kesehatan - Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi Vol 11, No 1 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1587.232 KB) | DOI: 10.35730/jk.v11i1.490

Abstract

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 HPK dan menjadi masalah kesehatan di dunia, terutama terjadi pada Negara berkembang. Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara, dengan rata - rata prevalensi stunting dari tahun 2005 2017 adalah 36, 4 %. Feeding practice adalah bagian dari pola asuh ibu tehadap balita khususnya dalam pemenuhan nutrisi baik jenis makanan maupun jumlah makanan dalam memenuhi kebutuhan mereka, mulai dari menentukan, memilih, dan mengolah makanan hingga menyuapi mereka. Tujuan penelitian untuk menganalisis perbedaan perilaku feeding practice pada ibu baduta sebagai upaya pencegahan stunting di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Penelitian ini bersifat kuantitatif non eksperimental yang menggunakan desain penelitian deskriptif komparasi, data akan dianalisis secara univariat dan bivariat. Populasi penelitian adalah ibu Baduta di Pedesaan dan di Perkotaan masing- masing berjumlah 85 ibu, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata rata 69,52,37 dipedesaan dan 89,511,71 diperkotaan dengan P-Value 0,000, sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan antara feeding practice antara pedesaan dengan perkotaan, rerata perbedaan perilaku feeding practice pedesaan lebih rendah dibandingkan dengan rerata perbedaan perilaku feeding practice perkotaan. Perlu adanya peningkatan edukasi Feeding Practice pada ibu baduta di wilayah pedesaan yang dilakukan oleh Puskesmas.
Penyuluhan Pentingnya Pencegahan Penyakit Diabetes Sejak Dini Kepada Guru Perempuan TK Yaa Bunaaya I Gampong Ujong Drien Reynaldi, Fitrah; Yarmaliza, Yarmaliza; Farisni, Teungku Nih; Fitriani, Fitriani; Zakiyuddin, Zakiyuddin
JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia Vol 2, No 2 (2020): JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35801/jpai.2.2.2020.30614

Abstract

Diabetes merupakan penyakit tidak menular yang masih menjadi penyebab kematian atau kecacatan bagi masyarakat Aceh. Gaya hidup, pola makan serta olah raga teratur harus dibudayakan sejak dini karena perubahan perilaku membutuhkan waktu yang sangat lama. Guru perempuan TK Yaa Bunaaya I merupakan corong yang sangat strategis untuk menanamkan upaya perubahan perilaku sejak dini bagi anak- anak. Kegiatan penyuluhan ini menghadirkan seluruh guru perempuan TK Yaa Bunaaya I sebagai peserta untuk nantinya dapat terlibat langsung dalam menanamkan pondasi perilaku hidup sehat bagi peserta didik. Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk memberikan pemahaman kepada guru tentang pola perilaku pencegahan penyakit diabetes sedini mungkin. Pengabdian ini telah dilaksanakan pada tanggal 28 Desember 2019 dengan metode edukasi berupa penyuluhan kepada guru perempuan TK Yaa Bunaaya I. Adapun hasil dari edukasi ini adalah adanya peningkatan pengetahuan guru terhadap pentingnya pencegahan penyakit diabetes melalui penanaman perilaku hidup sehat sejak dini.
Edukasi Pemberdayaan Peran Remaja dalam Menjaga Kesehatan Lingkungan di Wilayah Pesisir Yarmaliza, Yarmaliza; Fitriani, Fitriani; Farisni, Teungku Nih; Syahputri, Veni Nella; Zakiyuddin, Zakiyuddin; Reynaldi, Fitrah
JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia Vol 2, No 2 (2020): JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35801/jpai.2.2.2020.30572

Abstract

Rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya kesadaran untuk menjaga lingkungan dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan dan akan berpotensi menimbulkan berbagai penyakit akibat lingkungan yang tidak dikelola dengan baik. Kegiatan edukasi ini menghadirkan peserta remaja yang berusia 14-16 tahun sebagai agent of change untuk nantinya dapat terlibat langsung dalam menjaga lingkungan di wilayah pesisir atau di lingkungan tempat tinggal. Tujuan kegiatan  pengabdian ini untuk memberikan pemahaman kepada remaja tentang pentingnya peran mereka dalam keikutsertaannya dalam menjaga lingkungan sekitar (wilayah pesisir). Pengabdian ini telah dilaksanakan pada 09 November 2019 dengan metode edukasi berupa penyuluhan terhadap remaja di wilayah pesisir. Adapun hasil dari edukasi ini adalah adanya peningkatan pengetahuan remaja terhadap pentingnya pemberdayaan remaja sebagai agent of change dalam menjaga lingkungan tempat tinggalnya. 
Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) Personal Hygiene Pada Usia Anak Sekolah Di Perumahan Budha Tzu Chi Fitriani, Fitriani; Farisni, Teungku Nih; Yarmaliza, Yarmaliza; Reynaldi, Fitrah; Syahputri, Veni Nella
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Darma Bakti Teuku Umar Vol 2, No 2 (2020): Juli-Desember
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/baktiku.v2i2.2633

Abstract

Personal hygine yang kurang baik pada usia anak sekolah dasar  akan berisiko mengalami berbagai gangguan kesehatan. Personal hygiene pada anak usia sekolah dasar  di perumahan Budha Tzu Shi menunjukkan masih kurang baik.  Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan dua tahap, pertama adalah dengan memberikan KIE pada anak-anak tentang  pentingnya menggosok gigi, memotong kuku, mandi menggunakan sabun dan shampoo, memakai pakaian yang bersih serta mencuci tangan pakai sabun untuk mencegah terjadinya penyakit, dan tahap kedua adalah praktek gosok gigi, memotong kuku dan 7 langkah cuci tangan. Hasil penilaian dari kegiatan pengabdian menunjukkan tingkat peningkatan pengetahuan peserta meningkat sebesar 93, % atau 28 orang. Dapat disimpulkan bahwa dari peningkatan pengetahuan peserta pengabdian berkorelasi dengan kemampuan mepraktikkan 7 langkah cuci tangan dengan tepat dan  cara menggosok gigi dengan baik. 
IDENTIFIKASI SOSIAL BUDAYA IBU TERHADAP FAKTOR RESIKO KEJADIAN DIARE PADA BALITA Yarmaliza
Jurnal Maternitas Kebidanan Vol. 5 No. 2 (2020): Jurnal Maternitas Kebidanan
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jumkep.v5i2.1229

Abstract

One of the infectious diseases that is still a public health problem in indonesia is diarrhoea, this is because the rate of pain and death is still high and always fluctuates every year. The scope of the treatment of cases of diarrhea in Aceh Province in 2017 showed that of the 140,116 estimated cases of diarrhea found only 83,914 patients were treated or 59.9 %.  Then in 2018 the coverage of the service estimated diarrhea in health facilities 95,924 with the number of people with diarrhea found only 25,724 were treated or by 26.82%.  The purpose of the research to know the characteristics factors of the mother ( education and knowledge of the mother) against the occurrence of diarrhea in toddlers in the working area of the health center suak ribee.  The research method is done with cross sectional approach, retrieval technique using Simple Random Sampling.  The sample was taken according to the inclusion criteria of 91 respondents.  Data analysis includes univariate and bivariate analysis using Chi-Square Test.  The results of statistical analysis with chi Square correlation test technique show that maternal education and knowledge have a relationship to the incidence of diarrhea in toddlers (P.Value <0.05). The conclusion is that there is a relationship between education and knowledge of mothers with risk factors for the incidence of diarrhea in children under five, It is recommended for further research to look further at other risk factors for the incidence of diarrhea in toddlers.
Prilaku Kemandirian Pangan Keluarga: Preventif Stunting Yarmaliza, Yarmaliza; Farisni, Teungku Nih; Fitriani, Fitriani; Zakiyuddin, Zakiyuddin; Reynaldi, Fitrah; Syahputri, Veni Nella
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol 4 No 4 (Oktober 2021)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33368/woh.v4i04.597

Abstract

Stunting is a condition of malnutrition that is related to the inadequacy of nutrients in the past so that it is a chronic nutritional problem. Kuala Pesisir sub-district has a stunting prevalence in 2017, namely 39.2%. Purwodadi Village contributed the highest stunting cases, namely 66 under five with stunting. The research objective was to determine the effect of mother's knowledge and work on the behavior of family food independence as an effort to prevent stunting in toddlers in Purwodadi Village, Kuala Pesisir District, Nagan Raya Regency. This study used a cross-sectional design with a total population of 75 mothers who came from poor families and had children under five. The sample was taken using a total sampling technique of 75 mothers from poor families. The data were analyzed using univariate, bivariate, and multivariate analysis using multiple linear regression tests. The results showed a relationship between knowledge and work of mothers on the behavior of family food independence as an effort to prevent stunting in children under five (P. Value <0.05). The results of multivariate analysis show that maternal knowledge has a stronger influence on the behavior of family food independence (Ex. B. 26, 32). The conclusion is that there is a very significant relationship between knowledge and work of mothers on the behavior of family food independence. Mother's knowledge gives a stronger influence on the behavior of family food independence as an effort to prevent stunting in toddlers. It is necessary to improve the education program for the community about the importance of family food independence in preventing stunting in children under five.
Persepsi Masyarakat Pesisir Tentang Penerapan Protokol Kesehatan Syahputri, Veni Nella; Rahma, Endah Anisa; Oktavinanda, Giovanni; Yarmaliza, Yarmaliza; Fitriani, Fitriani; Farisni, Teungku Nih; Mardhiah, Nellis
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Darma Bakti Teuku Umar Vol 3, No 2 (2021): Juli-Desember
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/baktiku.v3i2.3682

Abstract

Covid-19 has hit the world, including Indonesia and Aceh in particular. This community dedication was carried out on the basis existence of positive cases in Nagan Raya area, Aceh. Meetings and direct banquets attended by many people, as well as community gatherings solely for togetherness to strengthen and build up friendships were still carried out without fully implement health protocol. Additionally, the marine beauty of beaches in Kuala Pesisir sub-district makes this coastal area still crowded even though in a pandemic condition. By considering these facts, the community dedication team held observations related to the perceptions of coastal communities about the implementation of health protocols. The target of this service was 30-50 years old households. The service was executed through observation, data collection and drawing conclusions. The results of the service showed that only 15% of coastal communities target service follow full implementation of health protocol. Therefore, it is highly recommended that coastal communities have the awareness to implement health protocols so that the spread of Covid-19 can be suppressed
KALDU TEMPE SEBAGAI INTERVENSI SPESIFIK DALAM PENCEGAHAN STUNTING Yarmaliza Yarmaliza; Veni Nella Syahputri
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 11, No 1 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v11i1.684

Abstract

Tingginya kejadian stunting (balita pendek) di Indonesia (37,2%) merupakan permasalaha gizi yang berdampak serius terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Kabupaten Nagan Raya merupakan salah satu kabupaten penyumbang kejadian stunting di provinsi Aceh yaitu 33,2%. Kaldu tempe merupakan hasil ekstrak dari bahan dasar tempe yang mengandung zat gizi protein, energi, lemak, zat besi, vitamin, fosfor, kalsium, vitamin A, Vitamin B1 serta vitamin C. Olahan tempe dapat dinikmati dengan berbagai bentuk, diantaranya yaitu menjadikan tempe sebagai kaldu dalam bentuk bubuk. Tujuan penelitian untuk mengkaji efektivitas produk rumahan kaldu tempe sebagai upaya intervensi spesifik dalam pencegahan kejadian stunting pada balita. Penelitian ini menggunakan eksperimental design dengan subjek penelitian 75 orang balita yanng berasal dari keluarga miskin. Intervensi yang dilakukan adalah pemberian kaldu bubuk tempe produk rumahan dengan penambahan 5 gr bubuk kaldu tempe pada setiap balita makan (3 kali sehari). Intervensi ini menghasilkan peningkatan tinggi badan pada balita. Pemberian bubuk kaldu tempe dapat meningkatkan secara signifikan rerata tinggi badan balita sehingga dapat mencegah stunting pada balita dengan rerata peningkatan tinggi badan sebesar 0,5 ± 1 cm, 1 ± 1.5 cm, 1,6 ± 2 cm, dan diperoleh nilai uji statistik p-value=0.000, menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan tinggi badan pada pengukuran I atau pengukuran sebelum diberikan bubuk kaldu tempe produk rumahan dengan tinggi badan setelah diberikan bubuk kaldu tempe produk rumahan selama 3 bulan. Bubuk kaldu tempe merupakan olahan produk rumahan yang berasal dari kacang kedelai yang efektif dalam peningkatan tinggi badan pada balita, sehingga dapat mencegah stunting pada balita. 
STUDI POTENSI LINGKUNGAN FISIK RUMAH TANGGA TERHADAP KEJADIAN ISPA PADA BALITA: Training; Nurse; Emotional intelligence. Lili Eky Nursia N; Teungku Nih Farisni; Yarmaliza Yarmaliza; Fitriani Fitriani; Fitrah Reynaldi; Zakiyuddin Zakiyuddin
Jurnal Maternitas Kebidanan Vol. 5 No. 2 (2020): Jurnal Maternitas Kebidanan
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jumkep.v5i2.1226

Abstract

Acute Respiratory Infection (ARI) is an acute respiratory disease caused by an infectious agent that is transmitted from person to person. Symptoms include fever, cough and soreness in the throat, coryza (runny nose), shortness of breath, and difficulty breathing. Based on a preliminary study of 7 mothers of children under five at the Ujong Patihah Health Center, there was no ventilation according to requirements, and there were even houses that were not ventilated. The research objective was to determine the relationship between ventilation and house building with the incidence of Acute Respiratory Infection (ARI) in children under five. This research method used analytic survey design with cross sectional survey approach. The population in this study were all mothers who had 638 toddlers and a sample of 86 people. The sampling technique was random sampling and analyzed by univariate and bivariate using the chi-square test. The results showed that there was a significant relationship between ventilation and house building factors with ISPA under five. Pvalue <α = 0.05. It is concluded that there is a significant relationship between ventilation, and house building area with the incidence of Acute Respiratory Infection (ARI) in children under five. It is hoped that the next research can be done with a choice of other variables to see the risk factors for the incidence of ARI in toddlers. Keywords: Toddler ARI; house building area; ventilation.
Effects of Mothers’ Attitude as Breeders and Distance of Stockyard toward Diarrhea Incidence among Toddlers Yarmaliza - Yarmaliza; Sugito Sugito; Teuku Reza Ferasyi; Nurliana Nurliana; Razali Razali
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 10 No. 3 February 2016
Publisher : Faculty of Public Health Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6.891 KB) | DOI: 10.21109/kesmas.v10i3.769

Abstract

Diarrhea is a disease with change of feces form and concentration in which feces is mushy to liquid, and the increase of poop frequency more than usual (three times or more in a day). In Aceh Province, there were diarrheacases as many as 48/1,000 live births. In West Aceh District, there were 1,071 cases in 2014, meanwhile there were 70 cases among toddlers in Meureubo Subdistrict. This study aimed to determine relation between mothers’attitude as breeders and distance of stockyard toward diarrhea incidence among toddlers in work scope of Meureubo District Primary Health Care. This study was cross-sectional as conducted on July – September 2015. Samples were 70 mothers who had toddlers suffering from diarrhea symptoms. Data analysis used univariate, bivariate and multivariate. Chisquare test showed that mothers’ attitude as breeders and the distance of stockyard were related to diarrhea incidence among toddlers (p value < 0.05), meanwhile multivariate test showed mothers’ attitude as breeders and the distance of stockyard had no significant relation (p value > 0.05). Diarrhea incidence among toddlers is related to mothers’attitude as breeders and the distance of stockyard, but the relation is insignificant.AbstrakDiare merupakan penyakit dengan perubahan bentuk dan konsentrasi tinja yang melembek sampai mencair, dan bertambahnya frekuensi buang air besar lebih dari biasanya (tiga kali atau lebih dalam sehari). Di ProvinsiAceh, terdapat kasus diare sebanyak 48/1.000 kelahiran hidup pada 2013. Di Kabupaten Aceh Barat, pada tahun 2014 terdapat 1.071 kasus, sedangkan di Kecamatan Meureubo terdapat sebanyak 70 kasus pada anak bawah lima tahun (balita). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sikap ibu sebagai peternak dan jarak kandang ternak terhadap kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Meureubo. Penelitian ini dilakukan secara potong lintang pada bulan Juli – September 2015. Sampel sebanyak 70 ibu yang memiliki balita dengan gejala diare. Analisis data menggunakan univariat, bivariat dan multivariat. Uji kai kuadrat menunjukkan bahwa sikap ibu sebagai peternak dan jarak kandang ternak berhubungan dengan kejadian diare pada balita (nilai p < 0,05), sedangkan uji multivariat menunjukkan sikap ibu sebagai peternak dan jarak kandang ternak tidak terdapat hubungan yang kuat (nilai p > 0,05). Kejadian diare pada balita berhubungan dengan sikap ibu sebagai peternak dan jarak kandang ternak, namun hubungannya tidak kuat.