Claim Missing Document
Check
Articles

FEMALE SEX WORKERS’ ATTITUDES TOWARD HIV TESTING: A STUDY AMONG INDIRECT SEX WORKERS IN BANTUL, YOGYAKARTA, INDONESIA Dhesi Ari Astuti; Moh. Hakimi; Andari Wuri Astuti; Dyah Anantalia Widyastari; Doni Marisi Sinaga
Belitung Nursing Journal Vol. 2 No. 6 (2016): November - December
Publisher : Belitung Raya Foundation, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.312 KB) | DOI: 10.33546/bnj.29

Abstract

Background: HIV prevalence among female sex workers in Indonesia is among the highest in Asia after Papua New Guinea and Malaysia. Indirect sex workers posed a heightened risk of HIV infection compared to direct sex workers because they usually earn less than their direct counterpart and have lower bargaining power in condom use. Objective: This study aims to examine the factors influencing indirect sex workers’ attitudes toward HIV testing. Methods: This study employed a quantitative method with a cross-sectional approach involved 67 indirect sex workers from massage parlors and beauty salons in Bantul district. Descriptive analysis of respondents’ attitude, perceive threat and expectation was drawn from Health Belief Model Theory. Results: The majority of indirect sex workers had positive attitude towards HIV testing. They are aware to the importance of condom in every commercial sex works, but the majority believe themselves were not susceptible to HIV-AIDS due to their preference to healthy-looking clients to serve sex. Personal expenses to visit the health center for HIV testing are less considered compared to public opinion and discrimination. Peers encouraged the workers to get tested. Disseminating HIV/AIDS information to sex workers through media and mobile phone are not successful. Conclusion: The findings of the study carrying an expectation that when individuals’ attitudes toward HIV testing are positive, the likelihood of getting themselves tested would also be higher. Since the perception is driven by information as stimulus, it is important to provide continuous information to create stimulus which eventually will influence their perception.
STUDI TENTANG POLA ASUH, PUSAT INFORMASI DAN KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (PIK-KRR) DAN KEJADIAN KEHAMILAN REMAJA Anjarwati Anjarwati; Andari Wuri Astuti; Herlin Fitriana Kurniawati; Herlin Fitriani Kurniawati; Desy Nuri Fajar Ning Tyas
Jurnal Ilmiah Bidan (JIB) Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : Ikatan Bidan Indonesia (IBI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Gunungkidul, merupakan kabupaten yang mempunyai angka kehamilan remaja sebanyak 310 pada tahun 2016, 220 diantaranya merupakan kehamilan pra nikah. Penelitian ini bertujuan untuk menggali gambaran dan pengalaman orang tua dan remaja mengenai pola asuh, pelayanan kesehatan reproduksi remaja, dan kehamilan remaja sebelum nikah. Desain penelitian adalah exploratory sequential-mixed methods, terdiri dari fase penelitian kuantitatif dan fase penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden menyampaikan bahwa pola asuh orang tua menurut remaja dan orang dalam kategori demokratis yaitu 65% dan 85%. Pengetahuan terhadap PIK-KRR, berdasarkan perspektif remaja dan orang tua mayoritas menunjukkan bahwa responden memiliki pengetahuan baik yaitu sebesar 85% dan 60%. Mayoritas responden juga menunjukkan sikap baik terhadap PIK-KRR dari remaja dan orang tua, yaitu 90% dan 70%. Pada fase kualitatif didapatkan 6 tema yaitu“tidak ada yang mengekang”, diskusi tentang masalah kesehatan reproduksi remaja; informasi terkait dengan pelayanan kesehatan reproduksi remaja; hubungan sexual sebelum menikah dan kehamilan tidak diinginkan; konsekuensi dari kehamilan; dan dukungan dan harapan. Pola asuh orang tua bukan menjadi satu-satunya determinan yang menyebabkan kehamilan itu terjadi tetapi ada faktor lain seperti peer influence, kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, ketidaktersediaan akses pelayanan kesehatan reproduksi remaja dan tidak adanya keterlibatan orang tua dalam program-program intervensi untuk pencegahan kehamilan pra nikah pada remaja. Diperlukan model inovasi dan strategi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan reproduksi remaja sebagai upaya menurunkan angka kehamilan remaja.
PENGALAMAN PERNIKAHAN DINI DI NEGARA BERKEMBANG: SCOPING REVIEW Fitriyani Bahriyah; Sri Handayani; Andari Wuri Astuti
Journal of Midwifery and Reproduction Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35747/jmr.v4i2.709

Abstract

Pernikahan dini adalah masalah kesehatan global yang berhubungan dengan kosekuensi negatif pada kesehatan dan psikologis, karena biasanya diikuti oleh kehamilan remaja. Scoping review ini bertujuan untuk memetakan literatur tentang pengalaman pernikahan dini pada ibu muda di negara-negara berkembang. Scoping review ini dikembangkan menggunakan kerangka Population, Exposure, Outcome, dan Study Design (PEOS). Studi yang relevan diidentifikasi melalui strategi pencarian komprehensif dari empat database elektronik: Pubmed, Proquest, Wiley Online Library, Eric, dan gray literature dari beberapa database yang relevan seperti WHO, UNICEF, UNFPA, Undang-Undang, dan Google Scholar. Proses pencarian literatur yaitu menggunakan PRISMA Flowchart, dan 9 dari 8.491 artikel dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Temuan menunjukkan bahwa perasaan kesepian, cinta, rasa hormat, dan kurangnya kemandirian telah mendorong remaja untuk melakukan pernikahan dini. Namun, dilaporkan bahwa mayoritas informan menjelaskan keluarga adalah aspek yang paling kuat bagi remaja untuk perencanaan pernikahan. Bukti lain menunjukkan bahwa pernikahan dini berkontribusi pada terbatasnya akses ke layanan kesehatan, kurangnya otonomi dalam pengambilan keputusan, keguguran, perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, kemiskinan, putus sekolah, dan gangguan psikologis. Dapat disimpulkan bahwa pernikahan dini memiliki konsekuensi kesehatan dan psikologis yang negatif bagi remaja di negara-negara berkembang.
The Implementation of Sexual and Reproductive Health Education to Future Bridegrooms: Scoping Review Machfudloh Machfudloh; Andari Wuri Astuti
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No 2: June 2022
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.644 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7i2.1020

Abstract

Sexual and reproductive health (SRH) is a fundamental health problem that is recognized globally. One of the reproductive and sexual health problems is the lack of sensitivity to reproductive health education for the future bridegroom. It can be the cause of the high Maternal and Child Mortality Rate (MMR and IMR). Sexual and reproductive health education for the future bridegroom is an effort to enhance knowledge with the aim of preventing dissatisfaction and failure in married life. Various challenges in providing sexual and reproductive health education (SRH) such as internal and external factors must be resolved immediately with the support of the relevant policymakers. The purpose of this research was to identify evidence related to sexual and reproductive health education for future bridegrooms. The method in this research was scoping review. The literature search in this study used 3 health journal databases, namely Ebsco, ProQuest, Willey online library, and 1 search engine; Google Scholar. Articles were selected using inclusion criteria, namely original research, in English and Indonesian, published in the last 5 years (2016–2021). The total search results were 2,743 articles, and ten articles were found that met the inclusion criteria in the author's review. The instruments used to assess the quality of articles were the Joana Brigs tool from Joana Brigs Institute (JBI) and the Mixed Methods Appraisal Tool. The results of the review found data related to the need for sexual and reproductive health education for future bridegrooms, barriers, and efforts/evidence-based made both nationally and internationally. From the review of the ten articles that the need for sexual and reproductive health education is not only due to medical problems, but also from the perspective of social problems, the provision of SHR services and government policies is considered a priority.
Outcomes of Teenage Pregnancy in Developing Countries: A Scoping Review Cindy Putri Febrianti; Andari Wuri Astuti
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No 1: March, 2022
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (881.314 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7i1.1066

Abstract

Teenage pregnancy is a health problem that impacts not just physical changes but also psychological, social, and economic ones. These numerous impacts can harm both the health and well-being of teenagers and affect the health quality of a country. This research aimed to point out and explore scientific evidence related to the impact of pregnancy on teenagers in developing countries. The scoping review method from the 2021 PRISMAScR checklist framework was adopted in this review. Pubmed, Wiley Online Library, EBSCO, Proquest, and Grey literature were used as the databases and accessed through the Google Scholar search engine by filtering articles published from 2016 to 2021. There were 10 of the 630 articles screened by inclusion and exclusion criteria found in this review. It showed various impacts, such as physiological, psychological, social, and economic. This review found that the impacts of teenage pregnancy are linked to many factors, including physical changes and all aspects of life lived by teenagers, such as school, work, parenting, and socializing in their neighborhood. Early sexual education must be carried out not just at school but also at home, where the beginning of the educational process happens
Pengalaman ibu primipara dengan riwayat sectio caesarea dalam pemberian Air Susu Ibu (ASI): scoping review Dwi Margareta Andini; Andari Wuri Astuti; Fitria Siswi Utami
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 3, No 1 (2019): Juni
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.9 KB) | DOI: 10.32536/jrki.v3i1.40

Abstract

Latar belakang: Badan Kesehatan Dunia pada tahun 2018 melaporkan bahwa rata-rata angka pemberian ASI eksklusif di dunia adalah 38% sementara target cakupan pemberian ASI yakni 80%. Ibu primipara mempunyai resiko lebih tinggi mengalami kesulitan pada pemberian Air Susu Ibu (ASI) dikarenakan minimnya pengalaman dan persiapan menjadi ibu. Selain faktor primipara, jenis persalinan juga mempengaruhi keberhasilan menyusui secara eksklusif.  Ibu dengan post secarean section mempunyai resiko lebih tinggi untuk tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya karena adanya hambatan rasa nyeri dan ketidaknyamanan baik secara fisik maupun emosional. Tujuan penelitian: Untuk melihat gambaran pengalaman ibu dalam melakukan praktik menyusui pada ibu dengan persalinan cesarean section Metode : Metode yang digunakan adalah scooping review yang terdiri dari 5 tahapan, yaitu: melakukan focusing review dengan framework PEOS (Population, Exposure, Outcome dan Study Design), melakukan literature searching menggunakan databases yang relevan. Menyeleksi studi yang relevan menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi; melakukan critical appraisal untuk menilai kualitas literature, melakukan data extraksi, menganalisis dan melaporkan hasil. PRISMA Flowchart (Preferred Reporting Items for Systematic reviews and Meta-Analyses), digunakan untuk menggambarkan alur pencarian literature. Hasil : 6 literature terseleksi dan mempunyai Grade A dan B. Dua tema muncul sebagai hasil dari scooping review  yaitu faktor yang mempengaruhi dalam pemberian ASI dan dampak tidak melakukan IMD untuk keberlangsungan pemberian ASI. Simpulan: Faktor yang mempengaruhi dalam keberhasilan pemberian ASI yakni jenis persalinan, Inisiasi Menyusui Dini, pengalaman menyusui sebelumnya, kebijakan rumah sakit, paritas, tenaga kesehatan, pengetahuan ibu, dukungan orang terdekat, komplikasi selama persalinan, self efficacy, Budaya dan anggapan masyarakat. Persalinan cesarean section berdampak pada proses laktogenesis II tertunda. Background: WHO 2018 reported only 38% babies have breastfed exlusively, whilst the target is  80 %. Evidence reveal that primiparous women have higher risk for having difficulties for practicing breastfeeding compare to women who experienced parenting before. Additionally, women with post section secarean also have barriers on practicing breasfeeding due to feeling pain and discomfort after section sectarian. Study Aim: This study aimed to explore breastfeeding practice and experiences amongst  women after cesarean section. Methods: Scooping review was applied in this study which involved the steps; focusing review by using PEOS (Population, Exposure, Outcome dan Study Design) framework, literature search in relevant databases, applied inclusion and exclusion criteria to selected relevant studies, critical appraisal to assess quality of selected studies; data extraction; analyzing and data reporting. PRISMA Flowchart (Preferred Reporting Items for Systematic reviews and Meta-Analyses) was used to describes the steps from searching liteartures until studies inclusion. Result: 6 studies with Grade A and B included for review. Two themes emerged which are factors influencing exclusive berastfeeding and outcome of not practicing exclusive breastfeeding. Conclusion: Factors that influence the success of breastfeeding are the type of labor, Early Breastfeeding Initiation, previous breastfeeding experience, hospital policy, parity, health personnel, maternal knowledge, support of the closest person, complications during labor, self efficacy, culture and public opinion. Cesarean section labor has a delayed effect on the process of lactogenesis II.
Pengalaman ibu dengan riwayat preeklamsia dalam kehamilan: scooping review Antika Maulida Rahayu; Andari Wuri Astuti; Fitria Siswi Utami
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 3, No 2 (2019): Desember
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.221 KB) | DOI: 10.32536/jrki.v3i2.55

Abstract

Latar belakang: Preeklamsia merupakan komplikasi kehamilan yang meningkatkan risiko 3-8% dari semua morbiditas ibu. Berdasarkan data World Health Organisation (WHO), angka kejadian preeklamsia di seluruh dunia berkisar 0,51%-38,4%, kejadian preeklamsia 7 kali lebih tinggi di negara berkembang. Frekuensi kejadian preeklampsia di Indonesia adalah 3-10% dari seluruh kehamilan. Tujuan Penelitian: untuk memberikan bukti terkini tentang pengalaman ibu dengan riwayat preeklamsia dalam kehamilan. Metode: Metode yang digunakan adalah scooping review yang terdiri dari tahapan-tahapan, yaitu: melakukan fokusing review dengan framework PEOS (Population, Exposure, Outcome dan Study Design), melakukan literature searching menggunakan databases yang relevan. Menyeleksi studi yang relevan menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi; melakukan critical appraisal untuk menilai kualitas literature, melakukan data ekstraksi, menganalisis dan melaporkan hasil. PRISMA Flowchart (Preferred Reporting Items for Systematic reviews and Meta-Analyses), digunakan untuk menggambarkan alur pencarian literature. Hasil: sebanyak 7 artikel masuk dalam kriteria inklusi dan kemudian dengan Grade A dan B di lanjutkan proses review. Analisis tematik digunakan untuk mengidentifikasi konsep-konsep kunci yang menghasilkan 4 tema yaitu: faktor penyebab preeklamsia, dampak preeklamsia, budaya masyarakat terkait preeklamsia, dan respon ibu yang mengalami preeklamsia. Simpulan: kelainan dalam kehamilan seperti preeklamsia yang sering terjadi di negara maju maupun di negara berkembang, di dalam penelitian di sebutkan bahwa mayoritas ibu dengan riwayat preeklamsia cenderung beresiko alami kelahiran prematur hingga perdarahan pasca melahirkan dan dapat menyebabkan kematian apabila terlambat penanganan pelayanan kesehatan.
Efektifitas perawatan kanguru pada bayi prematur: Scoping review Litri Artiani; Sri Ratna Ningsih; Andari Wuri Astuti
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 5, No 1 (2021): Juni
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.268 KB) | DOI: 10.32536/jrki.v5i1.164

Abstract

Latar belakang: Kelahiran Prematur merupakan salah satu faktor risiko yang berkontribusi terhadap kematian bayi. Penyebab kematian neonatal yang paling umum adalah Prematuritas dan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) dan Tujuan penelitian: Untuk mengetahui efektivitas perawatan kanguru pada bayi prematur. Metode: Scoping review ini dilakukan dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi, termasuk melakukan penilaian kritis, ekstraksi data, menganalisis dan melaporkan hasil. Hasil: Ada empat tema yang diambil yaitu perawatan kangguru karena mudah dalam pelaksanaannya, manfaatnya bagi fisik bayi, manfaat bagi orang tua bayi, dan manfaat dalam proses menyusui bayi. Simpulan: Penerapan perawatan kanguru pada bayi prematur memberikan manfaat bagi bayi, terutama fisiknya.
Interventions analysis of addressing exclusive breastfeeding (EBF) barriers to improve EBF coverage among industrial women employees in indonesia Andari Wuri Astuti; Rosemary Morgan
Journal of Health Technology Assessment in Midwifery Vol 1, No 1 (2018): May
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.984 KB) | DOI: 10.31101/jhtam.442

Abstract

Low coverage of EBF is a global public health problem. Employment has been recognized as a factor that contributes to additional problems of EBF practice among women employees in Indonesia as they work more than 8 hours per day. In Indonesia, about 200,000 industrial companies which employed women in their production activities and they give only 3 months maternity leave. As a result, the coverage of EBF among industrial remains low. While policies already exist, the technical guidelines on the interventions are not well implemented due to unpractical approaches on these guidelines. This dissertation aims to analyse the interventions to address barriers of EBF in order to increase EBF coverage among industrial women employees in Indonesia. This is an in depth study using secondary data to review best practices to increase low coverage of EBF among industrial women employees. Propose of the study was to provide recommendations that could be implemented in Indonesian setting. The study show that there are three group level barriers i.e individual, group and social-culture contributed to low coverage of EBF. The analysis revealed that work place intervention such as lactation program and increasing employers’ awareness on breastfeeding are effective in implementation and feasible to be implemented in Indonesia. Another intervention is personal intervention i.e prenatal planning and preparation, job sharing and day care. It is recommended that those two interventions could be implanted simultaneously to address the barriers of EBF practice among industrial women employees in Indonesia.
Parents involvement and barriers of programme interventions to reduce adolescent pregnancy Dwi Kartika Cahyaningtyas; Andari Wuri Astuti; Umu Hani
Journal of Health Technology Assessment in Midwifery Vol 3, No 2 (2020): November
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.319 KB) | DOI: 10.31101/jhtam.1312

Abstract

Adolescent pregnancy is defined as a pregnancy between the ages of 13-19 years, adolescent pregnancy occurs around 25% of women worldwide, but this number continues to decline due to educational support, contraception and prevention strategies for adolescent pregnancy. Evidence shows that there were programme interventions to reduce adolescent pregnancy such as encouraging people to participate in comprehensive prevention of adolescent pregnancy programs and health campaign to avoid unsafe sexual relationships. This scoping review was aimed to map out available evidence related to the parents’ involvement and barriers of programme intervention to reduce adolescent pregnancy. This scoping review followed the framework of Arksey and O'Malley, which consists of identifying the review questions; look for relevant evidence; selecting relevant studies; maping the data; and medicate, conclude and report results. PRISMA flowchart was used to display the evidence search flow. The results of the review indicated that there were 12 included articles from the search process. This review emerged 3 themes: efforts to reduce adolescent pregnancy rates, support for adolescent reproductive health services, barriers to reproductive health services for adolescents. It is important encouragage people to participate in comprehensive adolescent pregnancy prevention programs in including provision of information about the dangers of adolescents’ pregnancy, reproductive health, and maintain positive relationship with the family.
Co-Authors Amrina Nur Rohmah Ana Dwi Prihatiningsih Aninda Ayu Putri Fuspita Sari Anjarwati Anjarwati Antika Maulida Rahayu Askuri Asri Hidayat Cahyaningtyas, Dwi Kartika Cindy Putri Febrianti Cindy Putri Febrianti Desy Nuri Fajar Ning Tyas Dewi Andariya Ningsih Dhesi Ari Astuti, Dhesi Ari Dinar Agustin Dinar Agustin Dini Asrika Devi Doni Marisi Sinaga Dwi Ernawati Dwi Indah Wulandari Dwi Margareta Andini Dwi Margareta Andini Dyah Anantalia Widyastari Dyah Ayu Fitriani Elsy juni andri kariny Eva Nurhayati Ewang Sewoko Fifi Musfirowati Fitria Siswi Utami Fitriahadi, Enny Fitriyani Bahriyah Gana Rendra Winarti Hakimi, Mohammad Hardiyanti Fitrah Awaliyah Herlin Fitriana Kurniawati Herlin Fitriani Kurniawati Hutari Puji Astuti Hutari Puji Astuti Hutari Puji Astuti Kartini, Farida Lantiar Winda Oktari Pondawati Lidia Febrianti Lilik Hanifah Litri Artiani Lukmi Wulandari Lulu Annisa Machfudloh Machfudloh Machfudloh Machfudloh Mamnuah Mamnuah Mochamad Anwar Moh. Hakimi Mohammad Hakimi Mohammad Hakimi Mufdlillah Mufdlillah Nelli Yendena Noor Anisa Nurul Hidayah Okta Zenita Siti Fatimah Pariqa Annisa Resya Aprillia Resya Aprillia Retno Mawarti Rini Nur Diana Rosemary Morgan Rospia, Evi Diliana Rosyad, Shelly Rodliah Sakinah Yusro Pohan Saraswati, Putu Ayu Dina Siti Fatimah Siti Fatimah Siti Fatimah Siti Nurul Fadhilah Sari Sri Handayani Sri Hawari Jannati Sri Ratna Ningsih Sri Ratna Ningsih, Sri Ratna Surabhi Sharma Tamela Zahra Tima Hajar Arofah Umu Hani Utami, Fitria Siswi Vanny Oktaviani Jaya Witriani Susasi Anggraeni Yayu Yuliarti Yayuk Puji Lestari Yekti Satriyandari Yuli Isnaeni