Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN JAMUR ENDOFITIK RS-1 YANG DIISOLASI DARI RANTING SAMBILOTO (ANDROGRAPHIS PANICULATA) DENGAN MEDIA PERTUMBUHAN BERAS PUTIH Namira Putri Fadhillah; Riga Riga; Bali Yana Fitri
CHEDS: Journal of Chemistry, Education, and Science Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/cheds.v7i1.6838

Abstract

Jamur endofitik merupakan mikroorganisme yang hidup di dalam jaringan tumbuhan tanpa merugikan tumbuhan inangnya. Salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai inang pada jamur endofit adalah Andrographis paniculataatau yang dikenal dengan tumbuhan sambiloto. A. paniculata yaitu tumbuhan obat yang memproduksi berbagai metabolit sekunder dan telah dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan alami. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antioksidan dari jamur endofitik RS-1 yang diisolasi dari ranting A. paniculata.Metode dari penelitian ini terdiri dari inokulasi, optimasi, kultivasi dan ekstraksi, uji fitokimia serta uji antioksidan dengan menggunakan metode DPPH dari jamur endofitik pada ranting A. paniculata. Hasil penelitian pada uji fitokimia ekstrak etil asetat jamur endofitik RS-1 mengandung senyawa steroid, fenolik dan alkaloid.Hasil uji aktivitas antioksidan terhadap ekstrak etil asetat jamur endofitik RS-1 menunjukan nilai IC50 yaitu 99,74 ppm. Nilai IC50 menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan tergolong kuat.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN JAMUR ENDOFITIK RS-1 DARI RANTING SAMBILOTO MENGGUNAKAN MEDIA BERAS HITAM Rafigha Gusjelita Absa; Riga Riga
Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia Vol 12 No 1 (2023): JPFI
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51887/jpfi.v12i1.1756

Abstract

Sambiloto (Androgaphis paniculata) merupakan salah satu tanaman obat herbal yang banyak digunakan sebagai obat tradisional di Indonesia. A. paniculata dapat mengobati pilek, demam, radang tenggorokan, gangguan pencernaan dan penyakit lainnya. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, A. paniculata dapat menghasilkan metabolit sekunder diantaranya alkaloid, fenolik, terpenoid, dan steroid yang memiliki bioaktvitas sebagai antioksidan, antikanker, dan antibakterial. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan dari jamur RS-1 yang diisolasi dari A. paniculata menggunakan media beras hitam sebagai media pertumbuan. Pengujian aktivitas antioksidan jamur endofitik dilakukan dengan menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2­-picryhydrazyl) dengan tujuan untuk mengskrining aktivitas penangkap radikal dari beberapa senyawa dengan nilai IC50 72,38 ppm. Berdasarkan nilai IC50 tersebut, dapat diketahui bahwa isolat tunggal jamur RS-1 yang diisolasi dari tumbuhan A. paniculata yang dikultivasi menggunakan media beras hitam tergolong kuat. Hal ini disebabkan karena adanya  metabolit sekunder yang dihasilkan oleh  jamur endofitik RS-1. Sambiloto (Androgaphis paniculata) is one of the herbal medicinal plants that is widely used as traditional medicinal in Indonesia. A. paniculata including to treat colds, fever, sore throat, digestive disorders and others. Based on the results of previous studies, A. paniculata can produce secondary metabolites including alkaloids, phenolics, terpenoids, and steroids which have bioactivity as antioxidant, anticancer, and antibacterial. Therefore, this study aims to determine the antioxidant activity of the fungal RS-1 isolated from the A. paniculata using black rice as the medium. Testing of antioxidant activity of endophytic fungi was carried out using the DPPH (1.1-diphenyl-2-picryhydrazil) method with the aims of screening the radical scavenging activity test obtaining an IC­50 value of 72.38 ppm. Based on the IC­­50 value, it can be seen that a single isolate of endophytic fungus RS-1 isolated from the A. paniculata which was cultivated using black rice media was classified as strong. This is due to the presence of secondary metabolites produced by the endophytic fungus RS-1.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN JAMUR ENDOFITIK RS-1 DARI ANDROGRAPHIS PANICULATA (SAMBILOTO) MENGGUNAKAN MEDIA BERAS MERAH Anes Vanesa; Riga Riga; Muhammad Habibul Ikhsan
SPIN JURNAL KIMIA & PENDIDIKAN KIMIA Vol. 5 No. 1 (2023): Januari - Juni 2023
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/spin.v5i1.6995

Abstract

Tumbuhan Andrographis paniculata menghasilkan beragam metabolit sekunder yang memiliki berbagai aktivitas biologis termasuk antioksidan. Senyawa antioksidan pada tumbuhan ini juga dapat dieksplorasi dari jamur endofitik yang berasosiasi dengan ranting tumbuhan A. Paniculata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan jamur endofitik RS-1 dari ranting tumbuhan A. Paniculata menggunakan media beras merah. Tahapan penelitian meliputi isolasi, optimasi, kultivasi, ekstraksi, uji antioksidan menggunakan metode 2,2-difenil-1-pikrihidrazil (DPPH) dan uji kandungan metabolit sekunder dari jamur endofitik RS-1 dari ranting tumbuhan A. Paniculata. Berdasarkan hasil uji kandungan metabolit sekunder menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat jamur endofitik RS-1 mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu senyawa fenolik, steroid, dan alkaloid. Uji aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat jamur endofitik RS-1 terhadap radikal bebas DPPH menggunakan spektrofometer Uv-vis dengan panjang gelombang 517 nm memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 sebesar 92,9 ppm.
Jamur Endofitik BJS-3 Asosiasi Sambiloto (Andrographis paniculata): Skiring Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan: Endophytic Fungal BJS-3 Associated Sambiloto (Andrographis paniculata): Screening Phytochemistry and Antioxidant Activity Riga Riga; Mauline Adia Silvani; Wandi Oktria; Edi Nasra; Desy Kurniawati; Dewi Meliati Agustini
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 5 No. 5 (2023): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v5i5.2034

Abstract

Sambiloto (Andrographis paniculata) is a member of the Acanthaceae family reported to synthesis various bioactive compounds and has biological activities. One of the activities is antioxidant. An alternative source of searching for antioxidant compounds from Sambiloto is its endophytic fungi. The research aims to examine the content of secondary metabolites and determine the antioxidant activity of the BJS-3 endophytic fungus associated with Sambiloto seeds. The steps of the research were inoculation, optimization, fermentation, as well as extraction using ethyl acetate to obtain crude extract (EtOAc). Crude extract of fungal BJS-3 was evaluated for their phytochemical screening and antioxidant activity. The results of the phytochemical test on the endophytic fungus BJS-3 showed positive for terpenoids and phenolic compounds. Furthermore, antioxidant actitvity of extract of fungal BJS-3 was categorized as strong antioxidant properties (IC50 = 67.58 ppm). Keywords:          Antioxidant, Andrographis paniculata, endophytic fungi   Abstrak Sambiloto (Andrographis paniculata) adalah salah satu anggota keluarga Acanthaceae yang mampu mensintesis beragam senyawa bioaktif dan memiliki aktivitas biologis. Salah satu aktivitas tersebut adalah antioksidan. Sumber alternatif pencarian metabolit sekunder dengan aktivitas antioksidan dari sambiloto adalah dengan memanfaatkan jamur endofitik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kandungan metabolit sekunder dan menentukan sifat antioksidan (IC50) dari jamur BJS-3 yang berasosiasi dengan biji sambiloto. Tahapan riset ini meliputi inokulasi, optimasi, fermentasi, dan ekstraksi dengan pelarut etil asetat dan diperoleh ekstrak etil asetat (EtOAc). Ekstrak EtOAc jamur BJS-3 tersebut dianalisis kandungan metabolit sekunder dan sifat antioksidannya. Hasil uji fitokimia pada jamur endofitik BJS-3 menunjukkan positif bahwa ekstrak tersebut mengandung terpenoid dan senyawa fenolik. Sementara itu, uji aktivitas antioksidan mengindikasikan bahwa ekstrak jamur BJS-3 berpotensi sebagai agen antioksidan yang tergolong kuat (IC50 = 67,58 ppm). Kata Kunci:         Antioksidan, Andrographis paniculata, jamur endofitik
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN JAMUR AS-1 YANG DIISOLASI DARI AKAR SAMBILOTO (Andrographis paniculata) DENGAN METODE DPPH (2,2-DEFENIL-1-PIKRILHIRAZIL) Sukma Amelia; Riga Riga
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 3 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i3.5176

Abstract

Tumbuhan sambiloto (Andrographis paniculata) merupakan tumbuhan yang banyak tersebar yang salah satu di Asia Tenggara yaitu Indo-China. Sambiloto banyak dimanfaatkan untuk mengobati diare, demam, dan malaria. Penelitian melaporkan sambiloto positif mengandung senyawa bioaktif dan dapat menangkal radikal bebas atau memilikki sifat antioksidan. Potensi senyawa antioksidan dari tumbuhan ini dapat dikaji lebih lanjut dari jamur yang berasosiasi dengan akar tumbuhan sambiloto. Hasil inokulasi menghasilkan jamur endofitik dengan kode AS-1 dengan menggunakan beras merah sebagai media pertumbuhan. Uji aktivitas antiosidan dilakukan dengan metode DPPH (2,2-Defenil-1-Pikrilhirazil) . Nilai IC50 yang didapatkan adalah 118 ppm yang menunjukkan ekstrak EtOAc jamur endofitik AS-1 mempunyai aktivitas antiosidan dengan kategori rentang yang sedang.