Claim Missing Document
Check
Articles

Edukasi DAGUSIBU Obat Pada Kelompok Palang Merah Remaja SMAN 1 Gambut Rina Saputri; Ali Rakhman Hakim; Mustaqimah Mustaqimah
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 1 No 1 (2023): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.442 KB)

Abstract

Pendahuluan. Secara umum masyarakat Indonesia telah terbiasa membeli obat bebas tanpa adanya pemberian edukasi tentang pemakaian obat yang baik dan aman, sehingga berpotensi menyebabkan kegagalan terapi dan efek yang tidak diinginkan dari penggunaan obat tersebut. Salah satu upaya yang dapat meningkatkan pemahaman tersebut yaitu dengan memberikan edukasi pengelolaan DAGUSIBU obat yang benar. Mayoritas remaja PMR di SMAN 1 Gambut masih memiliki pemahaman yang tidak tepat dalam pengelolaan obat, sehingga perlu diberikan pengetahuan tentang pengelolaan obat yang benar.Tujuan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan mitra dalam mengelola obat dengan benar.Metode. Metode edukasi yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif dengan melibatkan mitra secara aktif berdiskusi.Hasil. Hasil dari edukasi DAGUSIBU obat diketahui bahwa siswa/siswi belum mengetahui dengan baik bagaimana memperlakukan suatu obat dengan seharusnya. Dengan adanya pemberian materi DAGUSIBU obat dapat meningkatkan pengetahuan mereka.Simpulan. Pemberian edukasi DAGUSIBU obat memberikan peningkatan pemahaman pada mitra.
Peningkatan Pengetahuan Kelompok Palang Merah Remaja SMA 1 Gambut Tentang Dismenore Fadhiyah Noor Anisa; Rina Saputri; Mustaqimah Mustaqimah; Ahmad Hidayat; Ali Rakhman Hakim
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 1 No 1 (2023): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.919 KB)

Abstract

Pendahuluan. Palang Merah Remaja (PMR) yang dibentuk di tingkat Sekolah Menengah Atas memiliki peran sebagai peer educator. Salah satu penyakit yang umum dialami wanita remaja adalah dismenore. Keadaan dismenore dapat mengganggu kegiatan belajar bagi siswa.Tujuan. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dari kelompok PMR SMAN 1 Gambut tentang dismenore.Metode. Metode yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif dengan pemberian seminar materi dan diskusi tanya jawab.Hasil. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan tentang dismenore dari kelompok PMR SMAN 1 Gambut.Simpulan. Kelompok PMR SMAN 1 Gambut menjadi mengerti tentang dismenore dan mengetahui cara melakukan tindakan pertama pada penderita dismenore.
Pendidikan Tentang Hipertensi Dan Pelatihan Menggunakan Alat Tensimeter Digital Bagi Kader Kesehatan Desa Sungai Rangas Tengah Rina Saputri; Ali Rakhman Hakim; Mustaqimah Mustaqimah; Amanda Shelvia Savitri; Anisa Ujuldah; Aulia Damayanti; Olvi Defitamira; Rani Normaya Sari; Risma Ananda Vania
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 1 No 2 (2023): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.071 KB)

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi masih menjadi penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat. Penderita hipertensi harus meminum obat secara rutin setiap hari. Salah satu cara untuk mengendalikan kepatuhan minum obat dan kontrol kesehatan penderita hipertensi adalah dengan memaksimalkan peran Kader kesehatan. Kader kesehatan memiliki peran sebagai penyuluh kesehatan di desa. Kader kesehatan harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup agar dapat memberikan informasi yang benar sesuai batas kemampuannya.Tujuan: Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang penyakit hipertensi dan keterampilan menggunakan alat tensimeter digital yang benar kepada kader kesehatan.Metode: Metode yang digunakan adalah metode pembelajaran kooperatif. Kader diberi pendidikan pengetahuan tentang penyakit hipertensi menggunakan media leaflet dan diberi pelatihan menggunakan alat tensimeter digital yang benar. Peserta dari kegiatan adalah kader kesehatan desa Sungai Rangas Tengah.Hasil: Hasil dari kegiatan ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan kader kesehatan tentang penyakit hipertensi. Kader kesehatan mampu memahami isi leaflet hipertensi dan mampu menyampaikan kembali maksud dari leaflet hipertensi. Kader kesehatan mampu menggunakan alat tensimeter digital dengan benar setelah mendapatkan pelatihan.Simpulan: Simpulan dari kegiatan ini yaitu kader kesehatan dapat mengedukasi warga menggunakan media leaflet dan mampu menggunakan alat tensimeter digital dengan benar.
Edukasi DAGUSIBU Antibiotik Yang Tepat Untuk Mencegah Resistensi Bakteri Di Kelurahan Basirih Rina Saputri; Ali Rakhman Hakim; Mustaqimah Mustaqimah
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 1 No 2 (2023): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.687 KB)

Abstract

Pendahuluan: Penggunaan Antibiotika terus meningkat, akan tetapi tidak diiringi dengan pengetahuan yang baik. Penggunaan antibiotika yang tidak tepat berisiko tinggi menyebabkan resistensi antibiotika. Banyak masyarakat yang masih membeli antibiotik secara bebas dan menghentikan pengobatan ketika gejala sudah membaik tanpa mengetahui dampaknya.Tujuan: Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang DAGUSIBU Antibiotika yang tepat.Metode: Metode yang digunakan adalah metode pembelajaran kooperatif. Masyarakat diberi pendidikan pengetahuan tentang cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang antibiotika yang tepat dengan menggunakan media leaflet dan Banner. Peserta dari kegiatan adalah Ibu – ibu Kelurahan Basirih.Hasil: Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan Ibu – ibu Desa Basirih tentang cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang antibiotika yang tepat.Simpulan: Terjadinya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang DAGUSIBU Antibiotika yang tepat.
Studi Bioekivalensi Obat Paracetamol Generik Dan Non Generik Secara In Vitro Siti Mutaharah; Saftia Aryzki; Rina Saputri; Yusuf Anggoro Mukti
Sains Medisina Vol 1 No 6 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Drugs are one component of health that is irreplaceable in order to improve public health status. There are 2 types of drugs circulating in the market, namely generic and non-generic. Paracetamol is classified as a class 1 biopharamcetic drug which is formulated as a product with high solubility in water and has high intestinal permeability, almost 100% absorption can be expected at least as much as 85% of the soluble product in in vitro testing. In vitro testing was carried out for 180 minutes with a span of 15 minutes using generic paracetamol and patented paracetamol to determine whether there is a difference in the quality of the drugs and to make comparisons with the aim of knowing their bioequivalence.
Pemberian Informasi Tentang Diabetes Melitus Pada Kader Kesehatan Di Desa Sungai Batang Ilir Alifira Adhany Yustian; Agenia Rahman; Annisa Fitria; Ario Yudo Hariyanto; Aulia Rahmah; Rina Saputri; Mustaqimah Mustaqimah; Ali Rakhman Hakim
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 1 No 3 (2023): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Diabetes merupakan penyakit tidak menular yang cukup serius dimana insulin tidak dapat diproduksi secara maksimal oleh pankreas, kader kesehatan sebagai penggerak dan pengelola dalam upaya-upaya kesehatan primer di masyarakat. Pemberian informasi kesehatan melalui kader secara bertahap dan berkelanjutan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga informasi kesehatan akan lebih mudah diterima oleh masyarakat.Tujuan: Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan tentang Diabetes Melitus.Metode: Metode yang digunakan adalah metode diskusi kelompok. Materi diberikan melalui media leaflet. Informasi yang diberikan berupa informasi pola hidup sehat dan pencegahan serta manajemen Diabetes Melitus.Hasil: Hasil dari kegiatan ini terjadi peningkatan pengetahuan dari kader kesehatan desa tentang penyakit diabetes melitus. Pengetahuan kader yang semakin baik memudahkan kader kesehatan untuk mengedukasi masyarakat.Simpulan: Kesimpulan dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan kader kesehatan desa tentang diabetes melitus.
Edukasi Tentang Diabetes Melitus Pada Kader Kesehatan Desa Sungai Rangas Tengah Agenia Rahman; Alifira Adhany Yustian; Annisa Fitria; Ario Yudo Hariyanto; Aulia Rahmah; Rina Saputri; Mustaqimah Mustaqimah; Ali Rakhman Hakim
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 1 No 3 (2023): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita masyarakat. Diabetes melitus merupakan penyakit yang hanya bisa dikontrol dan tidak bisa disembuhkan. Seorang penderita diabetes melitus harus memiliki kesadaran diri yang baik untuk menjaga kondisi kadar gula darahnya. Penderita diabetes melitus harus memiliki dukungan keluarga dan lingkungan masyarakat yang baik. Kader kesehatan desa merupakan salah satu pihak yang bisa menjadi support system untuk menjaga kondisi penderita diabetes melitus tidak memburuk. Kader kesehatan desa harus memiliki pengetahuan yang cukup untuk dapat memberikan edukasi tentang diabetes melitus kepada masyarakat.Tujuan: Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan desa tentang Diabetes melitus.Metode: Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah metode pembelajaran kooperatif. Kader kesehatan desa diberikan pendidikan pengetahuan tentang pengertian Diabetes melitus, tipe-tipe Diabetes melitus, gejala diabetes melitus, cara pencegahan penyakit Diabetes melitus, dan faktor resiko Diabetes melitus dengan menggunakan media leaflet. Peserta dari kegiatan adalah Kader Kesehatan Desa Sungai Rangas Tengah yang berjumlah 6 orang.Hasil: Hasil dari kegiatan ini diketahui kader kesehatan desa masih kurang memahami terkait Diabetes melitus dan pengetahuan kader menjadi meningkat setelah diberikan informasi tentang diabetes melitus.Simpulan: Simpulan dari kegiatan ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan kader kesehatan desa tentang Diabetes melitus.
Peningkatan Pengetahuan Kader Posyandu Desa Sungai Rangas Tengah Tentang Hiperlipidemia Fitri Sadlia; Nor Habibah; Nurul Hidayah; Ali Rakhman Hakim; Ahmad Hidayat; Mustaqimah Mustaqimah; Rina Saputri
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 1 No 3 (2023): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Hiperlipidemia atau hiperkolesterol adalah suatu keadaan tingginya konsentrasi lipid (lemak) dalam darah ditandai dengan meningkatnya konsentrasi trigliserida, LDL (Low Density Lipoprotein) dan kolestrol darah yang melebihi batas normal pada manusia yaitu lebih dari 200mg/dl. Kader posyandu sebagai penggerak dan pengelola dalam upaya-upaya kesehatan primer di masyarakat. Pemberian informasi kesehatan melalui kader secara bertahap dan berkelanjutan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga informasi kesehatan akan lebih mudah diterima oleh masyarakat.Tujuan: Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan Kader Posyandu di Desa Sungai Rangas Tengah tentang Hiperlipidemia.Metode: Metode yang digunakan adalah metode sosialisasi dan diskusi. Evaluasi pengetahuan Kader melalui kuesioner pre-test dan post-test. Materi diberikan melalui media leaflet yang berisi informasi tentang pengertian hiperlipidemia, kadar lipid atau kolestrol, prevalensi, penyebab, gejala, cara pencegahan, alur pengobatan, cara minun obat hiperlipidemia serta tips memasak yang menurunkan asupan lemak dan terapi perubahan gaya hidup.Hasil: Hasil perhitungan persentase kuesioner pre-test yang dikerjakan Kader Posyandu masih kurang memahami terkait Hiperlipidemia. Pengetahuan Kader Posyandu meningkat setelah diberikan materi informasi mengenai penyakit Hiperlipidemia dengan hasil 100% atau semua Kader Posyandu mengalami peningkatan pengetahuan.Simpulan: Kesimpulan dari kegiatan ini pengetahuan Kader Posyandu tentang Hiperlipidemia dapat meningkat dengan diberikan pendidikan tentang Hiperlipidemia.
Pemberdayaan Kader Kesehatan Desa Sungai Batang Ilir Melalui Pemberian Pendidikan Tentang Hipertensi Ghina Raudhatul Jannah; Nurul Amanah; Shafira Nor Holilah; Rina Saputri; Yayuk Puji Lestari; Ali Rakhman Hakim
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 1 No 3 (2023): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.Tujuan: Tujuan dari Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan tentang penyakit Hipertensi.Metode: Metode yang digunakan adalah metode diskusi kelompok serta pemberian pre-test dan post-test. Media informasi yang digunakan adalah leaflet. Kader kesehatan desa yang terlibat sebanyak 13 orang. Media leaflet berisi informasi tentang pengertian hipertensi, tipe-tipe hipertensi, gejala hipertensi, cara pencegahan penyakit hipertensi, dan faktor resiko hipertensi.Hasil: Hasil dari kegiatan ini terjadi peningkatan pengetahuan dari kader kesehatan desa tentang penyakit Hipertensi. Hal ini dapat dilihat dari hasil pre-test dan post-test yang mengalami peningkatan pengetahuan sebanyak 12 orang kader (93%). Meningkatnya pengetahuan kader maka semakin baik dalam memudahkan kader untuk mengedukasi masyarakat setempat.Simpulan: Kesimpulan dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan kader kesehatan desa Sungai Batang Ilir tentang Hipertensi.
Peningkatan Pengetahuan Bagi Kader Kesehatan Tentang Penyakit Gout Eka Febrianti Maulani; Tri Anita Maharani; Ellora Griselda Gumarus; Ali Rakhman Hakim; Ahmad Hidayat; Mustaqimah Mustaqimah; Rina Saputri
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 1 No 4 (2023): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Gout adalah penyakit peradangan pada persendian akibat penimbunan kristal monosdium urat di dalam tubuh sehingga menyebabkan nyeri sendi. Kadar asam urat yang tinggi di dalam darah melebihi batas normal menyebabkan penumpukan asam urat di dalam persendian dan organ tubuh lainnya. Penumpukan asam urat ini yang membuat sendi sakit, nyeri, dan meradang. Kesalahan yang sering terjadi oleh masyarakat ketika menderita penyakit Gout adalah saat serangan terjadi obat yang di konsumsi adalah obat Gout, seharusnya ketika serangan terjadi terlebih dahulu mengonsumsi obat nyeri untuk mengatasi gejala yang ada. Sehingga kejadian ini merupakan salah satu hal yang perlu di edukasi kepada kader kesehatan selaku orang yang akan mengedukasi dan memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat di desanya.Tujuan: Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan di Desa Sungai Rangas Tengah tentang penyakit Gout.Metode: Metode yang digunakan adalah metode sosialisasi. Evaluasi untuk menilai pengetahuan kader melalui kuesioner pretest dan post-test. Materi diberikan melalui media PPT dan leaflet yang berisi tentang penyakit Gout.Hasil:  Hasil yang didapatkan dari perhitungan kuesioner pretest menunjukkan kader kesehatan kurang memahami terkait penyakit Gout. Pengetahuan kader kesehatan meningkat setelah diberikan edukasi mengenai penyakit Gout yang dilihat dari hasil post-test, sehingga seluruh kader kesehatan mengalami peningkatan pengetahuan.Simpulan: Dari kegiatan peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengedukasi yang dilakukan di Desa Sungai Rangas Tengah, dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan kader kesehatan mengalami peningkatan setelah diberikan edukasi, hal ini dapat dilihat dari perbandingan hasil pretest dan post-test.