Claim Missing Document
Check
Articles

Pendidikan Bagi Kader Posyandu Tentang Obat Yang Aman Untuk Ibu Hamil Nor Habibah; Nurul Hidayah; Fitri Sadlia; Ali Rakhman Hakim; Ahmad Hidayat; Mustaqimah Mustaqimah; Rina Saputri
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 1 No 4 (2023): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Penggunaan obat pada wanita hamil penting untuk sangat diperhatikan karena faktor keamanan baik bagi kesehatan ibu maupun janin yang dikandungnya, dan dapat memberi efek pada janin. Kebanyakan ibu hamil menggunakan obat dan suplemen pada periode organogenesis sedang berlangsung sehingga resiko terjadi cacat janin lebih besar. Mengingat beberapa jenis obat dapat melintasi plasenta, oleh karena itu penggunaan obat pada masa kehamilan perlu hati-hati. Pada trimester pertama, obat dapat menyebabkan cacat lahir (teratogenesis), dan resiko terbesar adalah masa kehamilan 3-8 minggu. Obat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan secara fungsional pada janin atau dapat meracuni plasenta selama trimester kedua dan ketiga masa kehamilan. Kondisi kehamilan dan menyusui adalah kondisi khusus yang perlu diperhatikan dalam mengonsumsi obat karena tidak semua obat yang beredar aman untuk digunakan oleh ibu hamil dan menyusui.Tujuan: Tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan tingkat pengetahuan kader Posyandu tentang obat yang aman bagi ibu hamil.Metode: Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan diskusi. Media informasi yang digunakan yaitu leaflet. Kader Posyandu Desa Sungai Rangas Tengah yang terlibat sebanyak 7 orang.Hasil: Hasil dari kegiatan ini menunjukkan pengetahuan semua kader Posyandu mengalami peningkatan setelah diberikan edukasi mengenai obat yang aman untuk ibu hamil oleh tim pengabdian masyarakat.Simpulan: Peningkatan pengetahuan kader Posyandu menunjukkan keberhasilan edukasi tentang obat yang aman bagi ibu hamil, sehingga mengurangi terjadinya kesalahan pengobatan atau risiko efek samping obat selama kehamilan.
Analisis Algoritma ID3 Pada Kunjungan Akseptor KB di Kota Banjarmasin Laurensia Yunita; Fadhiyah Noor Anisa; Rina Saputri
Jurnal Informasi dan Teknologi 2023, Vol. 5, No. 3
Publisher : SEULANGA SYSTEM PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60083/jidt.v5i3.392

Abstract

Adanya penurunan akseptor KB mulai dari bulan Februari hingga Maret akan memiliki dampak terhadap terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dan mengalami risiko dikehamilannya. Jika Akseptor yang sebelumnya aktif melakukan kunjungan ulang namun saat kunjungan berikutnya tidak melakukan kunjungan ulang maka proteksi terhadap kehamilan menjadi tidak ada sehingga kemungkinan kehamilan bisa terjadi. Dilihat dari beberapa alat kontrasepsi misalnya pil KB memiliki resiko kehamikan sebesar 20%, suntik KB sebesar 10% , IUD sebesar 15%. Jumlah tersebut jika terjadi penambahan kehamilan berkisar antara 370.000 sampai 500.000 kehamilan. Kunjungan ini bertujuan untuk mendapatkan pelayanan kontrasepsi oleh tenaga kesehatan dalam upaya menjarangkan kehamilan, menunda atau pun mengakhiri kesuburan. Namun selama wabah covid -19 dimana masyarakat diharuskan untuk tetap di rumah dan mengurangi berkegiatan diluar menyebabkan akseptor KB menunda untuk melakukan kunjungan ulang ke tenaga kesehatan karena khawatir tertular covid -19. Tujuan penelitian untuk mengetahui determinan kunjungan akseptor KB di Kota Banjarmasin pada masa pandemi covid-19. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sasaran wanita usia subur sebanyak 133 orang dan dianalisis menggunakan Algoritma ID3. Hasil penelitian menggunakan analisis algoritma ID3 terlihat faktor kunjungan akseptor KB didapatkan bahwa variabel pengetahuan merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap kunjungan akseptor KB. Sedangkan untuk variabel umur, pendidikan, dan dukungan suami menjadi variabel penyerta. Kesimpulan dari penelitian ini jika pengetahuan baik maka variabel yang menjadi penyerta utama adalah pendidikan. Pendidikan SMA dan PT akan secara langsung melakukan kunjungan ber KB, namun pendidikan SD akan melihat dukungan suami dan jumlah anak jika jumlah anak lebih dari 3 maka akseptor akan melakukan kunjungan berKB untuk mengatur kehamilan selanjutnya.
Edukasi dagusibu obat tukak peptik di Kelurahan Mantuil Kota Banjarmasin Rina Saputri; Ali Rakhman Hakim; Mustaqimah Mustaqimah
Ruang Cendekia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2022): Ruang Cendekia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tukak peptik merupakan penyakit akibat gangguan pada saluran gastrointestinal atas yang disebabkan sekresi asam dan pepsin yang berlebihan oleh mukosa lambung. Pengobatan tukak peptik ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, menghilangkan keluhan, menyembuhkan tukak, mencegah kekambuhan dan komplikasi. Pada masyarakat sering terjadi kesalahan cara penggunaan obat dan mengakibatkan tidak tercapainya efek terapi yang optimal karena kurangnya kesadaran dan informasi yang didapatkan. Selain itu dampak dari kesalahan pengelolaan obat akan tampak di lingkungan. Pencemaran lingkungan karena pembuangan obat yang tidak tepat akan terjadi dan menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem di sekitar. Salah satu cara pengelolaan obat yang baik dan benar adalah DAGUSIBU. Kegiatan pengabdian yang dilakukan dengan metode sosialisasi, pemberian edukasi, dan konseling kelompok. Kegiatan pengabdian meliputi tiga tahapan, yaitu tahap perencanaan dan persiapan, tahap penyuluhan dan pelatihan, dan tahap evaluasi kegiatan. Hasil evaluasi menunjukkan terjadinya peningkatan pemahaman masyarakat terhadap pengelolaan obat tukak peptik dan menunjukkan masyarakat lebih memahami pengelolaan obat yang tepat. Masyarakat merasa terbantu dengan kegiatan ini dan mengharapkan kegiatan seperti ini tetap berlanjut.
Review: Faktor Tidak Patuh Minum Obat Pada Pasien Diabetes Melitus Mustaqimah Mustaqimah; Rina Saputri
Jurnal Farmasi SYIFA Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Farmasi SYIFA
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan. Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang memerlukan pengobatan jangka panjang, sehingga kepatuhan minum obat berperan penting dalam keberhasilan terapi yang dijalani.  Ketidakpatuhan terhadap pengobatan berkaitan dengan menurunnya keberhasilan terapi jangka panjang, meningkatnya mortalitas, dan peningkatan biaya perawatan.. Tujuan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor – faktor yang menyebabkan ketidakpatuhan minum obat pada pasien Diabetes Melitus. Metode. Metode penelitian yang digunakan adalah Literature review. Pencarian artikel menggunakan database google scholar dan pubmed menggunakan kata kunci kepatuhan (compliances) dan diabetes mellitus. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan banyak faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat pada pasien diabetes melitus. Faktor yang mempengaruhi kepatuhan pada setiap penelitian tidak selalu sama. Hal ini dapat disebabkan karena kondisi lingkungan keadaan sosiodemografi, sosioekonomi, dan budaya setempat. Simpulan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien berupa karakteristik pasien, karakteristik penyakit, obat yang digunakan, dukungan keluarga, dukungan tenaga kesehatan, dan fasilitas pelayanan kesehatan.
Peningkatan Pengetahuan Pada Penderita Hipertensi Dengan Pemberian Edukasi Berbasis Bahasa Banjar Aulia Rahma Az Zahra; Rina Saputri; Lisda Handayani
Jurnal Farmasi SYIFA Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Farmasi SYIFA
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan. Prevalensi penderita hipertensi terbanyak di Indonesia terdapat pada Provinsi Kalimantan Selatan. Hipertensi cenderung tinggi pada pendidikan rendah yang memiliki pengetahuan kurang. Salah satu faktor yang mempengaruhi kurangnya pengetahuan dan kesadaran penderita hipertensi adalah kurangnya pemberian edukasi pendidikan tentang pengobatan dan gaya hidup yang harus dijalani penderita hipertensi. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan penderita hipertensi dengan pemberian edukasi berbasis bahasa Banjar. Metode. Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian pre-experimental dengan pengambilan data melalui one group pre-test post-test design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 responden. Desain ini terdiri dari satu kelompok yang diberikan pretest dan postest yang kemudian diberi perlakuan dengan menggunakan edukasi hipertensi berbasis bahasa Banjar. Hasil. Hasil dari penelitian menggunakan uji wilcoxon dengan nilai signifikan p value 0,000<0,005 yang menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan responden saat pretest yaitu cukup menjadi baik saat postest, setelah diberikan edukasi hipertansi berbasis bahasa Banjar. Simpulan. Terjadi peningkatan pengetahuan penderita hipertensi dengan pemberian edukasi berbasis bahasa Banjar menggunakan video sebagai media penyampaian edukasi.