Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Membran Berongga Berbahan Semen Terhadap Produksi Listrik Pada Microbial Fuel Cell Dengan Variasi Ketebalan Syafrialdi Musfar; M. Ramdlan Kirom; Nurwulan Fitriyanti
eProceedings of Engineering Vol 10, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak—Microbial Fuel Cell adalah sistem pembangkit yang mengandalkan reaksi katalis menggunakan mikroba, reaksi yang terjadi berasal dari interaksi antara bakteri dan senyawa lain sehingga menghasilkan ion elektron dan proton. Dari ion elektron dan pronton yang dihasilkan akan menimbulkan perbedaan potensial listik sehingga menghasilkan listrik. Microbial Fuel Cell (MFC) merupakan salah satu solusi dalam memenuhi kebutuhan energi primer pada bidang bioenergi. Rancangan Microbial Fuel Cell (MFC) menggunakan dual-chamber yang dimana pada masing-masing chamber berisi katoda dan anoda, selain itu juga terdapat Proton exchange membrane (PEM) sebagai salah satu bagian utama pada MFC yang memisahkan dual-chamber. Proton exchange membrane (PEM) merupakan salah satu komponen utama dalam MFC, berfungsi sebagai tempat pertukaran proton dari ruangan anoda ke katoda. Penelitian berfokus pada analisis ketebelan membran berbahan baku seman putih (WPC) dengan 4 variasi ketebalan terhadap produksi listik dengan menggunakan limbah tahu sebagai substratnya. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan sensor tegangan dan arus, pengukuran dilakukan selama 15 hari dengan pengambilan data dilakukan setiap hari. Didapatkan bahwa nilai keluaran terbesar terdapat pada membrane 3 mm dengan nilai keluaran maksimum sebesar 11 mW/m2 . Kata kunci — Chamber, Microbial Fuel Cell, Proton Exchange Membrane
Analisis Heat Losses Dan Pressure Drops Pada Sistem Pemipaan Panas Bumi Terhadap Daya Masukan Turbin Dengan Simulasi Software Aspen Hysys Di Pt Geo Dipa Energi (persero) Unit Patuha Geraldo Cakrawala Herman; Mukhammad Ramdlan Kirom; Dodi Herman
eProceedings of Engineering Vol 7, No 1 (2020): April 2020
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Heat losses dan Pressure drop merupakan hal umum yang terjadi pada sistem pemipaan, ini disebabkan karena beberapa hal. Diantaranya aliran fluida yang mengalir pada sistem pemipaan akan gesekan di sepanjang permukaan pipa dan juga ketika melewati beberapa sambungan pipa, belokan, katup dan komponen lainnya yang terpasang pada sistem pemipaan. Uap yang mengalir pada sistem pemipaan harus dijaga temperatur dan tekanannya agar tidak terjadi kondensasi karena dapat menurunkan entalpi sehingga daya masukan ke turbin akan berkurang. Sistem pemipaan dilapisi dengan insulasi yang berfungsi untuk menjaga terjadinya perpindahan panas dari uap yang keluar dari dalam pipa menuju lingkungan, maka insulasi pada sistem pemipaan harus diperhatikan apakah sudah memiliki konduktifitas thermal yang rendah atau belum. Analisa ini dilakukan dengan menggunakan simulasi software Aspen Hysys dengan terlebih dahulu mengumpulkan data parameter pipa dan parameter fluida dari masing masing sumur produksi. Analisa yang dilakukan adalah variasi ukuran diameter pipa dan variasi bahan insulasi. Hasil yang didapatkan setelah melakukan simulasi yaitu ternyata Heat losses dan Pressure Drop mempengaruhi daya masukan turbin sehingga dapat menurunkan potensi produksi energi listrik. Model simulasi yang dapat digunakan sebagai alternatif yaitu penggantian bahan insulasi pipa menjadi cotton wool dengan konduktifitas thermal sebesar 0,029 W/mK dan pembesaran diameter pipa menjadi 24” sehingga mendapatkan peningkatan produksi uap sebesar 46.748 watt dan 10.284 watt untuk energi listrik pada jalur setelah SUMUR 5 east line, pembesaran diameter menjadi 32” sehingga mendapatkan peningkatan produksi uap sebesar 62.191 watt dan 13.682 watt untuk energi listrik pada seluruh west line
Analisis Pengaruh Variasi Volume Chamber Terhadap Produksi Listrik Pada Stacked Microbial Fuel Cell Yan Khairul Akbar; M. Ramdlan Kirom; Rahmat Awaludin Salam
eProceedings of Engineering Vol 8, No 5 (2021): Oktober 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permintaan akan energi listrik khususnya di Indonesia terus meningkat. Sementara ketersediaan sumber energi fosil semakin menipis. Energi terbarukan berbasis bioelektrokimia dapat dijadikan sebagai solusi. Microbial Fuel Cell (MFC) adalah salah satu perangkat berbasis bioelektrokimia. Tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui efek va
Analisis Variasi Natrium Klorida (NaCl) Dan Tegangan Pada Membran Berongga Berbahan Semen Menggunakan Microbial Electrolysis Cell (MEC) Fiolyta Hafidah; M. Ramdlan Kirom; Amaliyah Rohsari Indah Utami
eProceedings of Engineering Vol 10, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak—Gas hidrogen merupakan energi ramah lingkungan untuk kendaraan. Teknologi yang relatif baru, bernama Microbial Electrolysis Cell (MEC) meningkatkan produksi gas hidrogen (H2) yang berkelanjutan dan bersih dari biomassa dan air limbah. Desain reaktor MEC merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi hidrogen. Pada penelitian ini dibuat MEC dengan membran berongga yang berbahan semen dan melakukan optimalisasi Natrium Klorida (NaCl) untuk menghasilkan gas hidrogen yang maksimal. Variasi konsentrasi NaCl pada campuran semen adalah 0 mol/L, 4,88 mol/L, 9,76 mol/L, 14,65 mol/L, 19,53 mol/L dan 24,42 mol/L. Penambahan NaCl pada membran berfungsi untuk meningkatkan produksi hidrogen. Reaktor MEC menggunakan dual chamber, yaitu chamber anoda dan chamber kadota. Pada chamber anoda diisikan substrat kulit nanas. Anoda dan katoda dihubungkan dengan power supply DC yang menjadi sumber. Penelitian dilakukan selama 20 jam dengan pengukuran setiap 2 jam sekali pada variasi tegangan 1,2 volt, 1,5 volt, 1,8 volt, 2,1 volt, 2,4 volt, 2,7 volt dan 3 volt. Hasil produksi hidrogen pada sistem MEC diukur oleh alat ukur gas hidrogen yang diletakkan pada katoda. Hasil dari pengujian sistem MEC mendapat hasil maksimal 10.000 PPM dengan konsentrasi NaCl 14,65 mol/L pada jam ke-2 dan jam ke-4 di tegangan 2,7 volt.Kata kunci— gas hidrogen, membran berongga, microbial electrolysis cell (MEC), NaCl.
Analisis Pengaruh Intensitas Cahaya Led (light Emitting Diode) Dengan Warna Merah, Biru, Dan Putih Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Hijau (brassica Rapa Var Parachinensis) Di Dalam Ruang Valentisa Zulviana; M Ramdlan Kirom; Endang Rosdiana
eProceedings of Engineering Vol 7, No 1 (2020): April 2020
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Jumlah lahan yang semakin berkurang serta cuaca yang tidak menentu menjadi hambatan untuk mendapatkan hasil panen yang berkualitas baik. Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah dengan cara menanam tanaman di dalam ruangan. Namun, salah satu kendalanya yaitu tidak ada sinar matahari yang menjadi sumber cahaya. Oleh karena itu, sumber cahaya yang digunakan diganti dengan lampu LED. Sistem penanaman yang dibuat terdiri dari 10 ruang penanaman yang diberi lampu LED dengan intensitas dan spektrum warna cahaya berbeda-beda. Jenis tanaman yang digunakan pada penelitian ini adalah sawi hijau (Brassica rapa var parachinensis) sebanyak tiga bibit di setiap ruangnya. Proses pengamatan akan dilakukan setiap hari selama 20 hari dengan parameter yang diukur adalah tinggi tanaman dan jumlah daun. Data dari setiap ruang penanaman akan dibandingkan dengan tanaman yang terkena cahaya matahari langsung untuk mengetahui bagaimana pengaruh intensitas lampu LED dengan warna merah, biru, putih, dan ungu terhadap pertumbuhan tanaman sawi hijau agar dapat membantu proses penanaman di dalam ruang lebih baik lagi. Pada penelitian ini dilakukan percobaan sebanyak dua kali. Tanaman di ruang ungu 32 lux memiliki rata-rata pertambahan tinggi paling besar yaitu 3.451 cm dan rata-rata jumlah daun paling banyak yaitu 9.111 helai daun. . Kata kunci : sawi hijau, intensitas, LED, spektrum warna The decreasing amount of land and unpredictable weather are obstacles to get good quality crop. One alternative solution that can be used is to plant crops indoor. However, there is no sunlight which is the source of light. Therefore, the light source used is replaced with an LED lamp. The planting system is made up of 10 planting rooms that are given LED lights with varying intensity and color spectrum of light. The type of plant used in this research is mustard greens (Brassica rapa var parachinensis) that consist of three seeds in each planting room. The observation process will be carried out every day for 20 days with parameters measured are plant height and number of leaves. Data from each planting room will be compared with plants that are exposed to direct sunlight to find out how the effect of the intensity of LED lights in red, blue, white, and purple on the growth of green mustard plants in order to help the planting process in the room even better. In this reserach two experiments were carried out. The plants in the 32 Lux purple room had the highest average height, which was of 3.451 cm and the average number of leaves was 9.111 leaves. . Keywords: mustard green, intensity, LED, color spectrum
Analisis Produksi Energi Listrik Sistem Sedimen Sel Tunam Mikroba Dengan Menggunakan Limbah Cair Tahu Sebagai Substrat Elza Anggia Putri; M. Ramdlan Kirom; Endang Rosdiana
eProceedings of Engineering Vol 8, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Energi fosil membutuhkan alternatif berupa energi yang dapat diperbarui. Saat ini energi terbarukan yang sedang dikembangkan yaitu sel tunam mikroba (STM) yang merupakan sistem yang dapat menghasilkan listrik dari substrat dengan kandungan bahan organik yang dioksidasi oleh mikroorganisme sebagai katalis. Di Indonesia banyak tersebar industri kecil pembuatan tahu yang tidak memiliki saluran pembuangan limbah yang memenuhi standar baku mutu, sehingga pembuangan limbah secara langsung ke sungai atau badan air dapat menimbulkan pencemaran. Penggunaan limbah cair tahu selain untuk mengurangi pembuangan limbah yang dapat menjadi polutan dipilih karena masih mengandung bahan organik berupa protein, karbohidrat, dan lemak yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk metabolisme bakteri. Penelitian kali ini menggunakan tipe reaktor single chamber yang berjenis sedimen sel tunam mikroba. Sedimen terdiri dari lumpur sawah disekitar Telkom University yang dicampur dengan bahan organik berupa limbah cair tahu dari Pabrik Tahu Jl. Nyalindung di daerah Dago, Bandung. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa reaktor I yang berisi lumpur sawah sebanyak 800 ml memiliki rata rata tegangan, arus, dan rapat daya yang paling besar selama 15 hari penelitian yaitu dengan nilai masing masing 0,573 V, 0,306 mA, dan 745,762 mW/m2. Pada penelitian ini adaptasi mikroorganisme pada lumpur sawah sebagai sumber bakteri akan lebih lama apabila volume limbah cair tahu yang ditambahkan lebih banyak dibandingkan volume lumpur sawah, karena penambahan limbah cair tahu memiliki pH rendah sehingga mikroorganisme membutuhkan waktu beradaptasi dengan kondisi baru agar didapatkan kondisi optimum untuk aktivitas metabolisme berlangsung sehingga dapat menghasilkan elektron. Kata kunci: sel tunam mikroba, sedimen, lumpur sawah, limbah cair tahu. Abstract Fossil energy needs an alternative which can be renewable. Currently, the renewable energy that is being developed is the microbial fuel cell (MFC), which is a system that can generate electricity from a substrate containing organic material which is oxidized by microorganisms as a catalyst. In Indonesia, a lot of small industries of tofu factory do not have sewage drains which meet quality standards, so their direct disposal of waste into rivers or water bodies can cause pollution. The use of tofu wastewater in addition to reduce the disposal of waste which can become pollutants was chosen because tofu wastewater still contains organic materials which are protein, carbohydrates and fats which can be used as an energy source for bacterial metabolism. This research used a single chamber reactor type, which is a type of sediment microbial fuel cell. The sediment consists of paddy mud around Telkom University mixed with organic material in the form of tofu wastewater from the Tofu Factory Jl. Nyalindung in Dago, Bandung. The results of the study showed that reactor I containing 800 ml of paddy mud had the greatest average voltage, current, and power density during the 15 days of the research, with respective values of 0.573 V, 0.306 mA, and 745.762 mW/m2. In this research, the adaptation of microorganisms in paddy mud as the source of bacteria will take longer time if the added volume of tofu wastewater is more than the volume of paddy mud, because the addition of tofu liquid waste has a low pH, so microorganisms need time to adapt to new conditions in order to obtain the optimum conditions for metabolism activity so that it can produce electrons. Keywords: microbial fuel cell, sediment, paddy mud, tofu wastewater
Analisis Pengaruh Rasio Volume Lumpur Sawah dan Limbah Kulit Pisang Sebagai Substrat Terhadap Produksi Energi Listrik Pada MFC Yeremia Kristianto Adi; M. Ramdlan Kirom; Amaliyah Rohsari Indah Utami
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang Sains dan Teknologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Microbial Fuel Cell (MFC) adalah suatu teknologi energi terbarukan untuk menghasilkan energi listrik melalui proses oksidasi dan reduksi dengan menggunakan substrat sebagai bahan bakar dan bakteri sebagai katalisator. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis produksi listrik yang dihasilkan oleh sistem MFC ini terhadap pengaruh campuran limbah kulit pisang dan lumpur sawah sebagai substrat. Sistem MFC yang digunakan pada penelitian ini adalah reaktor jenis dual-chamber yang terdiri dari kompartemen anoda dan katoda yang mampu menampung hingga 500 mL, dimana kompartemen anoda diisi oleh substrat limbah kulit pisang dan lumpur sawah sedangkan kompartemen katoda diisi oleh akuades. Kedua kompartemen tersebut dipisahkan oleh jembatan garam yang terbuat dari pilinan sumbu kompor yang direndam pada larutan NaCl (1M). Pada penelitian ini disiapkan lima buah reaktor yang masing – masing reaktor akan diisi dengan berbagai variasi volume rasio antara limbah kulit pisang dan lumpur sawah dan juga variasi lama waktu inkubasi limbah kulit pisang. Pengamatan akan dilakukan setiap empat jam dalam empat belas hari dan elektroda yang digunakan pada penelitian ini adalah seng dan tembaga dengan luas permukaan 10 cm2. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa daya maksimum yang dapat dihasilkan dari sistem MFC ini sebesar 0,2604 mW dan energi maksimum sebesar 3749,6 mJ pada reaktor dengan variasi rasio lumpur sawah 300 mL dan kulit pisang 100 mL dengan masa inkubasi selama 7 hari.
Co-Authors Abrar Ismardi Ade Gafar Abdullah Aditya Pratama Rusdiyono Adrian Muhammad Irwansyah Ahmad Qurthobi Ahmad Qurtobi Ahmad Rizal D. Akhmad Hambali Amaliyah Rohsari Indah Utami Andhika Pratama Andre Farlianto Annisa Nabilah Kalzoum Antita Kusuma Putri Ardisurya Ardisurya Arika Primayosa Asep Suhendi Atika Rizkiyatul Faizah Bahtiar Yoga Prasetyo Bayu Setiawan Bella Pratiwi Benny Sarihot Tua Silalahi Chaidir Azwin Dani Gustaman Syarif Daulat Kliston Simatupang Dede Wega Ningsih Devi Silfia Istiqomah Dodi Herman Dyan Franco Sinulingga Eddy Ariffin Edric Sunfresly Zalukhu Eka Vonia Nurcahyani Elsa Krisdiana Elza Anggia Putri Endang Rosdiana Erik Deardo Purba Ery Djunaedy Fahad Hermawan Widodo Faiz Auliya Ramadhan Fajri Amenda Putra Faris Akhmad Diawan Febriansah Setiawan Fiolyta Hafidah Geraldo Cakrawala Herman Ghani Gumilang Heliadi Hertiana Bethaningtyas I Putu Arya Suarsana Ian Hariananda Ihsan Adhi Nugroho Ihsan Saputro Indra Wahyudhin Fathonah Ismudiati Puri Handayani Joko Suryo Sumbodo Kartika Dian Kurniasari Koko Friansa M An Naas M S Mahesa Agni Mega Anita Sari Mochamad Firman Muzaqi Alhaq Moh Riswandha Imawan Muhammad Alfi Sazali Muhammad Aslam Muhammad Farhan Nur Islam Muhammad Ilham Kurniawan Muhammad Manarul Huda Musrinah Musrinah Nanda Salsabila Nadhifa Nirwana Prasetia Sipayung Novian Lisdi Wahyoto Novika Fithrah Ulfa Nugroho Wisnu Murti Nur Hidayat Syamsul Nur Putrialita Nurwulan Fitriyanti Oki Maulana Rosadi Paramitha Octavia Porman Pangaribuan Pristian Firzatama R. Biantoro Kusumo Setiawan Raafi Nindyo Haswoto Raden Rizki Mulia Putra Radian Maulana Muhamad Rahmat Awaludin Salam Ramadani Dwisatya Ramadani Dwisatya Reza Ayu Febriana Reza Fauzi Iskandar Rifqi Firdaus Roma Danil Royhan Ardhi Bachtiar Rozan Widhi Jatnika Rubensio Arigeni Sampoerna Romadhona Satria Pambudi Shelvy Adila El Safura Siti Nurdianti Sholihat Sucika Nandiati Sugianto Sugianto Susetyo Agung Prabowo Suwandi Suwandi Syafrialdi Musfar T. Nuzul Akbar Tagrid Ruwaida Tantri Apriyaningrum Tesla Pinantun Hamonangan Tri Ayodha Ajiwiguna umi nihayah Valentisa Zulviana Vebby Tjahyono Wenny Harifadillah. A Wildan Fauzan Wisnu Abdiguna Surahman Murti Yan Dewa Prabawa Yan Khairul Akbar Yandi Firdaus Yasir Rizki Yeremia Kristianto Adi Yohana Tisca Tiurma Limbong Zulhendri Zulhendri