Claim Missing Document
Check
Articles

Rancang Bangun Sistem Kontrol Logika Fuzzy Untuk Pengaturan Konsentrasi Hidroponik Pada Metoda Pengairan Nutrient Film Technique Shelvy Adila El Safura; M. Ramdlan Kirom; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada teknik budaya hidroponik dengan metoda pengairan NFT (Nutrient Film Technique) pemupukan dilakukan pada bak nutrisi kemudian dialirkan keseluruh tanaman. Larutan nutrisi hidroponik tersebut mengandung semua unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman agar tercapai pertumbuhan yang baik. Nutrisi yang diperlukan terdiri dari unsur makro dan mikro. Unsur makro yang dibutuhkan tanaman hidroponik terdiri atas unsur N, K, Ca, dan Fe sedangkan unsur mikro yang diperlukan terdiri atas unsur P, Mg, S, B, Mn, Cu, Na, Mo, dan Zn. Kadar nutrisi akan berubah seiring dengan pertumbuhan tanaman hidroponik. Larutan nutrisi harus diatur kadarnya dan pada air kadar nutrisi akan berkurang setiap kali penyerapan oleh tanaman maupun penguapan yang disebabkan oleh suhu udara. Umumnya nutrisi dikontrol secara manual dengan mengukur kadar nutrisi pada bak menggunakan TDS (Total Dissolved Solid) meter pada waktu tertentu dan menambahkan kadar nutrisi sesuai dengan yang dibutuhkan. Kekurangan dari kontrol nutrisi secara manual tersebut adalah tidak diketahui waktu secara pasti kadar nutrisi sudah mulai berkurang, oleh karena itu perlu dibuat suatu sistem kontrol otomatik yang dapat memonitoring sistem hidroponik tersebut.
Monitoring Dan Kontrol Nutrisi Pada Sistem Hidroponik Nft Berbasis Konduktivitas Elektrik Ghani Gumilang Heliadi; M. Ramdlan Kirom; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hidroponik adalah membudidayakan tanaman tanpa menggunakan tanah tetapi menggunakan air dan larutan nutrisi sebagai media tanam. Ada berbagai macam metode dalam pengairan nutrisi hidroponik, salah satunya Nutrient Film Technique (NFT). Pada Tugas Akhir ini, dirancang 2 buah reservoir untuk menampung nutrisi sistem secara bertingkat agar tidak ada pengendapan nutrisi. Dalam sistem hidroponik, konsentrasi larutan nutrisi merupakan salah satu parameter yang menentukan kualitas dan hasil panen tanaman. Oleh karena itu, perlu adanya usaha dalam mengontrol konsentrasi larutan tersebut agar hasil budidaya dari teknik NFT dapat mencapai tingkat maksimal. Konsentrasi larutan nutrisi tersebut direpresentasikan dengan nilai electrical conductivity (EC). Pada penelitian ini akan dilakukan monitoring dan kontrol otomasi larutan nutrisi pada hidroponik NFT. Sistem kontrol menggunakan logika fuzzy agar dapat mempertahankan kebutuhan rentang nilai EC tanaman sawi pakcoy tetap pada nilai 1.5-2 mS/cm selama proses tanam. Dari percobaan diperoleh sistem kontrol logika fuzzy dapat mempertahankan rentang nilai EC sesuai dengan kebutuhan tanaman sawi pakcoy.
Rancang Bangun Sistem Pemanas Substrat Pada Reaktor Hidrogen Termofilik Menggunakan Fuzzy Logic Bella Pratiwi; M. Ramdlan Kirom; Reza Fauzi Iskandar
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Hidrogen dapat diproduksi dari biomassa dengan proses fermentasi gelap. Fermentasi gelap merupakan cara produksi hidrogen menggunakan bakteri anaerobik, yang tumbuh tanpa cahaya pada substrat kaya karbohidrat dimana siklus hidup bakteri tersebut secara alami memproduksi hidrogen sebagai produk samping dari proses metabolisme. Produksi hidrogen pada proses ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti temperatur. Diketahui bahwa produksi hidrogen pada temperatur termofilik dengan rentang 40 - 65 °C lebih efisien. Produksi hidrogen dengan proses fermentasi gelap di temperatur termofilik membutuhkan sistem pemanas untuk mengatur temperatur substrat pada rentang yang dibutuhkan. Setelah mencapai rentang temperatur termofilik, sistem harus dapat menjaga substrat pada satu nilai temperatur selama proses produksi berlangsung karena fluktuasi 1°C dapat berpengaruh negatif pada produksi hidrogen. Pada penelitian ini, substrat yang digunakan adalah nasi. Untuk mengontrol temperatur substrat, reaktor hidrogen termofilik dilengkapi dengan jaket air panas yang mengelilingi reaktor dan logika fuzzy sebagai sistem kontrol. Logika fuzzy digunakan untuk mengontrol temperatur substrat agar sesuai dengan set point. Set point temperatur substrat adalah 55°C. Dari percobaan diperoleh sistem pemanas dapat mengkondisikan substrat pada rentang termofilik dan dapat mengontrol temperatur substrat stabil di set point dengan rata-rata error 0,0017°C. Kata kunci: logika fuzzy; temperatur; biomassa; termofilik.
Pengaruh Laju Aliran Fluida Terhadap Efisiensi Termal Pada Kolektor Panas Matahari Jenis Plat Datar Yan Dewa Prabawa; Muhamad Ramdlan Kirom; Tri Ayodha Ajiwiguna
eProceedings of Engineering Vol 4, No 1 (2017): April, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Flat-plate solar collector (FPC) merupakan salah satu aplikasi panel surya. FPC dapat mengumpulkan dan menyerap radiasi sinar matahari ke arah bagian plat penyerap dengan bergantung luasan kolektor. Model FPSC terdiri dari penyerap berbahan plat tembaga, pipa penerima yang berbahan tembaga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh laju aliran fluida kerja yang mengalir terhadap efisiensi termal. Desain kolektor panas dibuat dengan lebar 0,59 m, panjang 0,87 m, sudut penempatan kolektor 15o tegak lurus dengan matahari. Pengujian dilakukan menggunakan bahan pipa penerima dengan panjang total 5.46 m dan debit aliran fluida divariasikan dari 0,1 liter/menit sampai dengan 0,5 liter/menit. Hasil yang diperoleh selama 5 jam dari pengujian pada bahan pipa penerima dan debit aliran fluida 0.3 liter/menit menghasilkan nilai efisiensi panas 85%. Dari seluruh pengujian menunjukkan bahwa perbedaan temperatur input dan output fluida pada pipa penerima, dan debit aliran fluida dapat mempengaruhi efisiensi FPC. Kata kunci : Flat-plate solar collector, variasi debit aliran fluida, efisiensi panas.
Studi Potensi Pengaruh Penambahan Nasi Basi pada Sedimen Kolam Ikan Universitas Telkom Sebagai Sumber Energi Listrik Melalui Sistem Sel Tunam Mikroba (STM) Tagrid Ruwaida; M. Ramdlan Kirom; Ahmad Qurthobi
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sel Tunam Mikroba (STM) merupakan suatu teknologi yang dapat mengkonversi proses biokimia menjadi energi listrik melalui aktivitas katalis mikroorganisme anaerob. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja sistem STM pada substrat sedimen kolam ikan yang ada di kawasan Universitas Telkom dan substrat sedimen kolam ikan yang sudah ditambahkan nasi basi dengan rasio volume 1:1. Konstruksi reaktor STM yang digunakan pada penelitian ini adalah sistem dual chamber yang dipisahkan oleh jembatan garam (NaCl 1M) dan dilengkapi dengan elektroda grafit yang berasal dari baterai bekas disetiap kompartemennya. Dari hasil pengukuran yang dilakukan selama 30 hari, dapat disimpulkan bahwa sistem STM dengan substrat sedimen kolam ikan Universitas Telkom mampu memproduksi listrik dengan puncak tegangan sebesar 0.712 V, rapat arus 𝟏𝟎𝟐. 𝟕𝟒 × 𝟏𝟎 −𝟑 𝐀. 𝐦−𝟐 dan power density 𝟕𝟑, 𝟏𝟓 × 𝟏𝟎−𝟑 𝐖. 𝐦−𝟐 pada hari ke-19 penelitian untuk sampel sedimen disaluran outlet kolam. Sedangkan pada substrat sedimen kolam ikan yang sudah ditambahkan nasi basi dengan rasio volume 1:1 mampu memproduksi listrik yang lebih tinggi dengan puncak tegangan sebesar 0.955 V, rapat arus 𝟏𝟔𝟒. 𝟑𝟖 × 𝟏𝟎−𝟑 𝐀. 𝐦−𝟐 , dan power density 𝟏𝟓𝟔. 𝟗𝟗 × 𝟏𝟎−𝟑 𝐖. 𝐦−𝟐 pada hari ke-20 penelitian. Kata kunci: Sel Tunam Mikroba, sedimen kolam ikan, nasi basi. Abstract Microbial Fuel Cell (MFC) is a technology that could convert biochemical processes into electrical energy through anaerobic microorganism catalyst activity. This study is conducted to know the performance of MFC system on fish pond sediment in Telkom University area and fish pond sediment substrate which has added waste rice with 1:1 volume ratio. The MFC reactor construction used is a dual chamber system separated by salt bridges (NaCl 1M) and equipped with graphite electrodes derived from the used batteries in each compartment. From the results of measurements conducted for 30 days, it can be concluded that the MFC system with the Telkom University fish pond sediment substrate is able to produce electricity with a voltage peak of 0.712 V, a current density of 𝟏𝟎𝟐. 𝟕𝟒 × 𝟏𝟎−𝟑 𝐀. 𝐦−𝟐and a power density of 𝟕𝟑, 𝟏𝟓 × 𝟏𝟎−𝟑 𝐖. 𝐦−𝟐on the 19th day of the study for sediment samples from the fish pond outlets. While in the fish pond sediment that has been added to the waste rice with a ratio of 1: 1, it is able to produce higher electricity with a voltage peak of 0.955 V, current density of 𝟏𝟔𝟒. 𝟑𝟖 × 𝟏𝟎−𝟑 𝐀. 𝐦−𝟐 , and power density of 𝟏𝟓𝟔. 𝟗𝟗 × 𝟏𝟎−𝟑 𝐖. 𝐦−𝟐 on the 20th day of the study. Keywords: Microbial Fuel Cell, fish pond sediment, waste rice
Analisis Performansi Solar Collector Pelat Datar Finned Absorber Terhadap Efisiensi Termal Sistem Solar Drying Tesla Pinantun Hamonangan; M. Ramdlan Kirom; Amaliyah Rohsari Indah Utami
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Saat ini kebutuhan energi sudah sangat tinggi. Hal ini dikarenakan kebutuhan yang semakin meningkat dan tidak berimbang dengan ketersediaan energi yang terbatas. Karena itulah dibutuhkan sumber energi baru di mana energi terbarukan yang merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi krisis energi. Salah satu energy terbarukan adalah energi panas. Orang-orang mendapatkan panas secara gratis dari matahari. Kolektor Surya adalah salah satu contoh energi alternatif yang menggunakan panas matahari. Potensi energi surya yang tinggi dapat dimanfaatkan untuk pemanasan makanan secara tidak langsung. Dalam jurnal ini akan dibahas bagaimana cara membuat kolektor surya bersirip dan thermometer digital sebagai alat ukur temperatur dan blower kecil untuk mengalirkan fluida panas. Untuk mendapatkan efisiensi yang maksimal juga harus memperhatikan peletakan kolektor surya dan insulasi yang baik untuk mengurangi heat loss. Kata Kunci: solar absorber, finned absorber, efficiency, heat loss
Analisis Pengaruh Penambahan Variasi Konsentrasi Limbah Nasi Sebagai Substrat Pada Sel Tunam Mikroba Terhadap Produksi Energi Listrik Musrinah Musrinah; Mukhammad Ramdlan Kirom; Ahmad Qurthobi
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Microbial Fuel Cell atau bisa disebut Sel Tunam Mikroba (STM) merupakan salah satu teknologi sel bahan bakar yang memanfaatkan aktivitas mikroorganisme secara langsung untuk mengkonversi dari senyawa biokimia menjadi energi listrik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan limbah nasi dengan variasi konsentrasi 1M, 2M, 3M terhadap kinerja sistem STM. Penelitian ini menggunakan sistem STM bilik ganda dengan setiap biliknya mampu menampung volume 600 mL. Limbah nasi dicampur dengan lumpur sawah digunakan sebagai substrat dan tembaga sebagai elektroda pada bilik anoda, akuades dan elektroda seng pada bilik katoda, serta jembatan garam (KCL 1M) sebagai media transfer proton. Pada sistem STM bilik ganda, elektron hasil fermentasi bakteri dari substrat pada bilik anoda diterima elektroda seng dan ditransfer menuju elektroda tembaga pada bilik katoda, sedangkan proton ditransfer dari bilik anoda menuju bilik katoda melalui jembatan garam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan limbah nasi 3M menghasilkan produksi listrik yang tertinggi dengan kuat arus mencapai 0.23 mA (hari ke-23), tegangan 0.98 V (hari ke-17), kerapatan daya 37,24 mW.m-2 (hari ke-17), dan energy 360 J (hari ke-30). Kata kunci: Microbial Fuel Cell, Sel Tunam Mikroba (STM), limbah nasi, lumpur sawah Abstract Microbial Fuel Cell (MFC) is technologies that utilize the activity of microorganisms directly to convert from biochemical compounds to electrical energy. The purpose of this research is to know the effect of rice waste addition with variation of concentration 1M, 2M, 3M to MFC system performance. This study uses a dual-chambers MFC system with each compartment able to accommodate 600 mL volume. The rice waste mixed with the sludge is used as the substrate and copper as the electrodes in the anode compartment, the aquades and the zinc electrodes in the cathode compartment, as well as the salt bridge (KCL 1M) as proton transfer media. In a dual-chamber MFC system, the electron result of fermentation bacterial from the substrate on the anode compartment are received by the zinc electrode and transferred to the copper electrode in the cathode compartment, while the proton is transferred from the anode compartment to the cathode compartment through the salt bridge. The results showed that the addition of 3M rice waste produced the highest electricity production with strong current reaching 0.23 mA (day 23), voltage 0.98 V (day 17), power density 37.24 mW.m-2 (day 17), and energi 360 J (day 30). Keywords: Microbial Fuel Cell, rice waste, mud.
Analisis Perfomansi Absorber V-Groove Sistem Solar Drying Bayu Setiawan; M. Ramdlan Kirom; Amaliyah Rohsari Indah Utami
eProceedings of Engineering Vol 2, No 1 (2015): April, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem solar drying adalah salah satu aplikasi yang dibutuhkan untuk mengeringkan bahan pangan. Pemilihan jenis panel surya sebagai absorber pada sistem solar drying mempengaruhi besar efisiensi yang dihasilkan. Pada penelitian ini akan diuji efisiensi solar drying ketika sistem tersebut menggunakan panel surya V-groove sebagai absorber. Pengujian dilakukan dengan mengatur sudut absorber V-groove sebesar 50o, 60o, dan 70o serta dengan memberikan laju aliran udara sebesar 0,4 m/s, 0,8 m/s, dan 1,2 m/s. Hasil yang diperoleh dari pengujian tersebut pada sudut 60o dengan kecepatan 0,8 m/s merupakan efisiensi tertinggi dengan nilai 63%. Dari seluruh pengujian menunjukan bahwa perbedaan suhu input dan output absorber, sudut absorber dan besar laju aliran udara mempengaruhi efisiensi absorber V-groove. Kata kunci: Solar drying, absorber, efisiensi, heat loss, absorber V-groove
Rancang Bangun Alat Ukur Jarak Dengan Media Laser Menggunakan Metode Perubahan Sudut Motor Servo Berbasis Mikrokontroller Zulhendri Zulhendri; M. Ramdlan Kirom; Abrar Abrar
eProceedings of Engineering Vol 2, No 3 (2015): Desember, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pokok pembahasan pada penelitian ini adalah menjelaskan proses perancang alat ukur jarak menggunakan laser dengan menggunakan metode perubahan sudut motor servo. Pada proses perancangan sistem, ada beberapa apek yang harus diperhatikan seperti karakteristik objek ukur dan penempatan laser. Objek ukur harus memenuhi kireteria yang telah ditetapkan, kireterianya antara lain memiliki bidang permungkaan yang datar, memiliki tingkat reflektifitas di atas 90%, dan berbanding lurus dengan alat ukur. Dalam perancangan sistem, mikrokontroller yang digunakan adalah ATMega8535. Untuk proses simulasi menggunakan aplikasi Proteus 8 Profesional. Variable pengukuran pada penelitian ini adalah besar delay yang diberikan pada motor servo dan jarak objek yang diubah sekara berkala. Pada delay 600 ms, tingat presisi alat ukur menjadi yang tertinggi bila dibandingkan dengan delay 200 dan 400 ms. Tingkat presisi pada delay 600 ms sebesar 91 s/d 100%. Selain memiliki tingkat akurasi yang tinggi, pada delay 600 ms nilai rata-rata perhitungan yang dihasilkan mendekati nilai aktual objek ukur. Kata kunci :motor servo; delay; laser; presisi.
Studi Potensi Produksi Energi Listrik Sel Tunam Mikroba dengan Substrat Kulit Pisang Eka Vonia Nurcahyani; M. Ramdlan Kirom; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sel Tunam Mikroba (STM) merupakan metode untuk menghasilkan energi listrik dari oksidasi substrat sebagai bahan bakar dan bakteri sebagai katalisator. STM yang digunakan ialah ruang ganda yang terdiri ruang anoda diisi oleh substrat dan mikroorganisme, dan bagian katoda berisi akuades kemudian dihubungkan oleh jembatan garam. Empat buah reaktor yang digunakan untuk penelitian adalah R7L4P1, R3L4P1, R7L1P4, dan R3L1P1 (R = waktu pendiaman substrat, 3 dan 7 hari; L = volume lumpur, 100 ml dan 400 ml; P = volume substrat, 100 ml dan 400 ml), untuk menyelidiki pengaruh volume substrat limbah kulit pisang yang dibiarkan dalam tabung anaerob dengan perbedaan waktu tiga dan tujuh hari. Metode ini dilakukan dengan membandingkan variasi komposisi lumpur dan substrat masing-masing 100 ml dan 400 ml. Daya, tegangan, dan arus maksimum yang dihasilkan adalah 0,8 mW reaktor R7L4P1, 2681,4 mV reaktor R3L4P1, dan 287,1 µA reaktor R3L4P1. Arus listrik yang stabil diperoleh setelah 2 hari pada reaktor dengan pendiaman substrat selama tiga hari serta volume lumpur 400 ml dan substrat 100 ml. Hal ini dikarenakan bakteri mengalami fase lag dan eksponensial. Hari ke-2 sampai ke-10 adalah fase stasioner, dimana bakteri tidak mengalami pembelahan lagi. Setelah hari ke-10 adalah fase kematian dimana sel bakteri mengalami kematian. Kata kunci: sel tunam mikroba, kulit pisang, bakteri. Abstract Microbial Tuning Cells (STM) is a method to generate electrical energy from oxidizing substrates as fuel and bacteria as a catalyst. The STM used is a double chamber consisting of an anode chamber filled with substrate and microorganism, and the cathode portion containing the aquades is then connected by a bridge of salt. The four reactors used for the study were R7L4P1, R3L4P1, R7L1P4, and R3L1P1 (R = substrate, 3 and 7 days, L = volume of mud, 100 ml and 400 ml, P = substrate volume, 100 ml and 400 ml) , to investigate the effect of the volume of banana peel waste substrates left in an anaerobic tube with a time difference of three and seven days. This method is done by comparing the variations of the composition of the sludge and the substrate respectively 100 ml and 400 ml. The maximum power, voltage and current generated are 0.8 mW R7L4P1 reactor, 2681.4 mV R3L4P1 reactor, and 287.1 μA R3L4P1 reactor. A stable electrical current is obtained after 2 days at the reactor with substrate substration for three days as well as 400 ml sludge and 100 ml substrate. This is because bacteria have lag phase and exponential. The 2nd day until the 10th is the stationary phase, where the bacteria do not experience division anymore. After the 10th day is the phase of death where bacterial cells die. Keyword: Microbial Fuel Cell, banana peels, bacteria.
Co-Authors Abrar Ismardi Ade Gafar Abdullah Aditya Pratama Rusdiyono Adrian Muhammad Irwansyah Ahmad Qurthobi Ahmad Qurtobi Ahmad Rizal D. Akhmad Hambali Amaliyah Rohsari Indah Utami Andhika Pratama Andre Farlianto Annisa Nabilah Kalzoum Antita Kusuma Putri Ardisurya Ardisurya Arika Primayosa Asep Suhendi Atika Rizkiyatul Faizah Bahtiar Yoga Prasetyo Bayu Setiawan Bella Pratiwi Benny Sarihot Tua Silalahi Chaidir Azwin Dani Gustaman Syarif Daulat Kliston Simatupang Dede Wega Ningsih Devi Silfia Istiqomah Dodi Herman Dyan Franco Sinulingga Eddy Ariffin Edric Sunfresly Zalukhu Eka Vonia Nurcahyani Elsa Krisdiana Elza Anggia Putri Endang Rosdiana Erik Deardo Purba Ery Djunaedy Fahad Hermawan Widodo Faiz Auliya Ramadhan Fajri Amenda Putra Faris Akhmad Diawan Febriansah Setiawan Fiolyta Hafidah Geraldo Cakrawala Herman Ghani Gumilang Heliadi Hertiana Bethaningtyas I Putu Arya Suarsana Ian Hariananda Ihsan Adhi Nugroho Ihsan Saputro Indra Wahyudhin Fathonah Ismudiati Puri Handayani Joko Suryo Sumbodo Kartika Dian Kurniasari Koko Friansa M An Naas M S Mahesa Agni Mega Anita Sari Mochamad Firman Muzaqi Alhaq Moh Riswandha Imawan Muhammad Alfi Sazali Muhammad Aslam Muhammad Farhan Nur Islam Muhammad Ilham Kurniawan Muhammad Manarul Huda Musrinah Musrinah Nanda Salsabila Nadhifa Nirwana Prasetia Sipayung Novian Lisdi Wahyoto Novika Fithrah Ulfa Nugroho Wisnu Murti Nur Hidayat Syamsul Nur Putrialita Nurwulan Fitriyanti Oki Maulana Rosadi Paramitha Octavia Porman Pangaribuan Pristian Firzatama R. Biantoro Kusumo Setiawan Raafi Nindyo Haswoto Raden Rizki Mulia Putra Radian Maulana Muhamad Rahmat Awaludin Salam Ramadani Dwisatya Ramadani Dwisatya Reza Ayu Febriana Reza Fauzi Iskandar Rifqi Firdaus Roma Danil Royhan Ardhi Bachtiar Rozan Widhi Jatnika Rubensio Arigeni Sampoerna Romadhona Satria Pambudi Shelvy Adila El Safura Siti Nurdianti Sholihat Sucika Nandiati Sugianto Sugianto Susetyo Agung Prabowo Suwandi Suwandi Syafrialdi Musfar T. Nuzul Akbar Tagrid Ruwaida Tantri Apriyaningrum Tesla Pinantun Hamonangan Tri Ayodha Ajiwiguna umi nihayah Valentisa Zulviana Vebby Tjahyono Wenny Harifadillah. A Wildan Fauzan Wisnu Abdiguna Surahman Murti Yan Dewa Prabawa Yan Khairul Akbar Yandi Firdaus Yasir Rizki Yeremia Kristianto Adi Yohana Tisca Tiurma Limbong Zulhendri Zulhendri