Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

EVALUASI KAPASITAS TAMPUNGAN EMBUNG BISOK BOKAH: Capacity Evaluation of Bisok Bokah Small Dam Gusman Rosyadi; Humairo Saidah; M Bagus Budianto
Spektrum Sipil Vol 6 No 1 (2019): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v6i1.143

Abstract

Embung Bisok Bokah terletak di desa Bebuak, kecamatan Kopang, kabupaten Lombok Tengah. Kapasitas tampungan embung Bisok Bokah saat ini mencapai 55.160,83 m3 dengan potensi ketersediaan air yang cukup. Namun air yang ada tersebut tidak dapat tertampung sepenuhnya, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya air yang terbuang atau melimpas terutama pada musim penghujan. Embung Bisok Bokah memiliki daerah irigasi baku seluas 315 ha dengan daerah irigasi potensialnya mencapai 500 ha. Berdasarkan lengkung kapasitas, volume tampungan embung Bisok Bokah masih bisa untuk ditingkatkan hingga 141.285,47 m3. Studi dilakukan dengan meninggikan elevasi puncak spillway sebesar 1 m, 2 m dan 3 m yang didasarkan pada ketersediaan data lengkung kapasitas serta keseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan air. Kemudian dilakukan simulasi untuk menemukan hubungan antara peningkatan tinggi spillway, volume tampungan dan luas daerah layanan irigasi. Berdasarkan hasil simulasi dengan sistem pola tata tanam Padi – Kedelai – Kedelai dan awal musim tanam Oktober I diperoleh bahwa dengan peningkatan elevasi spillway sebesar 1 m menjadi +406,5 m dapat meningkatkan kapasitas tampung embung menjadi 70.579,27 m3 dengan peningkatan luas daerah layanan irigasi sebesar 1 ha. Untuk peningkatan elevasi spillway sebesar 2 m menjadi +407,5 m dapat meningkatkan kapasitas tampung embung menjadi 88.019,29 m3 dengan peningkatan luas daerah layanan irigasi sebesar 9 ha. Sedangkan peningkatan elevasi spillway sebesar 3 m menjadi +408,5 m dapat meningkatkan kapasitas tampung embung menjadi 107.625,68 m3 dengan peningkatan luas daerah layanan irigasi sebesar 21 ha.
STUDI KINERJA DAERAH IRIGASI KERUAK KECAMATAN MASBAGIK KABUPATEN LOMBOK TIMUR: Study on the Performance of Keruak Irrigation Area, Masbagik, East Lombok Junaidin Junaidin; M Bagus Budianto; Humairo Saidah
Spektrum Sipil Vol 6 No 2 (2019): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v6i2.144

Abstract

Daerah Irigasi Keruak merupakan daerah irigasi teknis dengan luas irigasi 116 Ha dan panjang saluran irigasi existing 2.254 m. Kondisi saluran saat ini menunjukkan terjadinya penumpukan sedimentasi rata-rata setinggi 40cm serta terjadi kerusakan dinding saluran pada beberapa ruas saluran primer, sekunder dan terdapat kerusakan pada bangunan utama dan pada beberapa bangunan pelengkap lainnya, sehingga diyakini berdampak pada kinerja Daerah Irigasi Keruak. Melihat kondisi kinerja Daerah Irigasi Keruak, perlu dilakukan penilaian terhadap indeks kondisi kinerja daerah irigasi saat ini. Penilaian dilakukan yaitu menggunakan metode PERMEN PU No.32/PRT/M/2007 tentang Pedoman Operasional dan Pemeliharaan dengan memperhatikan beberapa parameter yang digunakan yaitu kondisi fisik, produktifitas tanam, sarana penunjang, organisasi personalia, dokumentasi, dan P3A. Hasil penilaian indeks kinerja Daerah Irigasi Keruak pada tahun 2010 sebesar 45,84%, tahun 2011 sebesar 44,72%, tahun 2012 sebesar 44,34%, tahun 2013 sebesar 43,22%, tahun 2014 sebesar 44,72% dan tahun 2015 sebesar 43,59%. Dari kondisi tersebut mengalami penurunan rata-rata yaitu sebesar 1,05% dan indeks kinerja rata-rata sebesar 44,41%. Indeks kinerja Daerah Irigasi Keruak saat ini mengalami penurunan dan berada dibawah indeks kinerja optimum sebesar 77,50%. Dari kondisi tersebut, Daerah Irigasi Keruak masuk dalam kategori Daerah Irigasi dengan kinerja “buruk” dan perlu perhatian.
PREDIKSI PERUBAHAN KURVA INTENSITAS-DURASI-FREKUENSI HUJAN UNTUK WILAYAH SUMBAWA: Curve Change Prediction of Intensity-Duration-Frequency of Rain for Sumbawa District Humairo saidah; Anid Supriyadi
Spektrum Sipil Vol 7 No 1 (2020): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v7i1.145

Abstract

Kurva Intensitas-Durasi-Frekuensi (IDF) adalah salah satu kurva hubungan yang umum digunakan dalam pengelolaan sumberdaya air, baik untuk perencanaan, perancangan maupun pengoperasian sumber daya air. Perubahan iklim yang terjadi diyakini akan membuat bentuk dari lengkung IDF di wilayah ini juga akan mengalami perubahan. Studi ini ingin memprediksikan perubahan bentuk kurva IDF di daerah Sumbawa untuk kepentingan penyesuaian sekaligus prediksi persamaan umumnya untuk masa yang akan datang. Studi dimulai dari perhitungan curah hujan rancangan yang dihitung dengan analisis frekuensi. Intensitas hujan dihitung dengan mempergunakan metode Mononobe. Penelitian Analisa Lengkung IDF wilayah Sumbawa menghasilkan Persamaan untuk menentukan besaran Intensitas Hujan, menurut kala ulang adalah 100 tahun, I = 1091.7 t-0.667; 50 tahun, I = 1039.3 t-0.667; 25 tahun, I = 949.65 t-0.667; 10 tahun, I = 895.46 t-0.667; 5 tahun, I = 813.24 t-0.667; 2 tahun, I = 656.27 t-0.667 . Sedangkan prediksi lengkung IDF pada 2030 adalah, untuk kala 100 tahun, I = 1578.2 t-0.667; 50 tahun, I = 1461.4 t-0.667; 25 tahun, I = 1396.2 t-0.667; 10 tahun, I = 1178 t-0.667; 5 tahun, I = 1037.5 t-0.667; 2 tahun, I = 839.5 t-0.667
ANALISIS KESEIMBANGAN AIR DAERAH IRIGASI GEBONG, KECAMATAN NARMADA LOMBOK BARAT: Water Balance Analysis of Gebong Irrigation Area, Narmada West Lombok Nadia Aprilestari; Agustono Setiawan; Humairo Saidah
Spektrum Sipil Vol 7 No 2 (2020): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v7i2.172

Abstract

Daerah Irigasi Gebong yang terletak di Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat, yang terdapat pada DAS Babak dengan sumber air utama berasal dari Sungai Babak dan Bendung Gebong sebagai bangunan utama serta memiliki luas layanan irigasi sebesar 2.161 Ha. Perubahan iklim yang tidak menentu belakangan ini, membuat ketersediaan air di beberapa wilayah menjadi berbeda-beda karena jumlah air yang turun tidak sama menyebabkan ketersediaan debit di beberapa sumber air irigasi juga menjadi menurun. Berubahnya iklim berpengaruh pada kondisi hidrologi wilayah tersebut, selain akan menyebabkan pergeseran musim, jika terjadi terus menerus juga akan berpengaruh terhadap perubahan pola tanam dan produksi pertanian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi keseimbangan air untuk tahun basah, tahun normal, dan tahun kering DI Gebong. Kebutuhan air dianalisis menggunakan standar perencanaan irigasi, ketersediaan air dianalisis menggunakan metode Basic Month. Menentukan nilai faktor keseimbangan air (Faktor K) dengan debit bendung kemudian dicari alternatif Pola tanam terbaik untuk memaksimalkan penggunaan air. Berdasarkan hasil analisa, maka dapat disimpulkan bahwa besar kebutuhan air irigasi rata-rata untuk Daerah Irigasi Gebong sebesar 1,52 lt/dt/Ha dan besar ketersediaan air rata-rata Daerah Irigasi Gebong sebesar 2,89 lt/dt/Ha. Hasil analisa faktor keseimbangan air (Faktor K) pada Daerah Irigasi Gebong diperoleh rata-rata sebesar 0,73 dengan persentase sukses 72,50 %. Alternatif terbaik yang dipilih berdasarkan hasil analisa yaitu pola tanam Padi-Palawija-Palawija awal musim tanam Oktober I dengan persentase sukses untuk Q20 sebesar 95,83%, untuk Q50 sebesar 87,50%, dan untuk Q80 sebesar 66,67%.
INDEKS KEKERINGAN HIDROLOGI BERDASARKAN DEBIT (STUDI KASUS DAERAH ALIRAN SUNGAI SIDUTAN): Hydrology Drought Index Based on Discharge (Case Study Sidutan Watershed) Muh Bagus Budianto; IB Giri Putra; Humairo Saidah
Spektrum Sipil Vol 7 No 2 (2020): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v7i2.178

Abstract

Kekeringan adalah salah satu bencana yang terjadi secara alamiah. Salah satu indikator kekeringan adalah berkurangnya curah hujan yang mengakibatkan penurunan debit sungai, danau dan air tanah yang akan menyebabkan terjadinya kekeringan hidrologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui debit andalan dan indeks kekeringan hidrologi. Metode yang digunakan untuk menganalisis debit andalan adalah metode Flow Duration Curve (FDC). Indeks kekeringan hidrologi ditentukan dengan membandingkan volume defisit dengan debit ambang batas (Q80). Hasil analisis debit andalan Q80 yaitu berkisar antara 0.10 m3/s sampai dengan 1.5 m3/dt dan nilai debit normal Q50 sebesar 0.20 m3/dt sampai dengan 2.15 m3/dt. Hasil analisis durasi defisit dan volume defisit terbesar terjadi pada tahun 2016 dengan durasi defisit 8.5 bulan dengan volume defisit 95.398 x 106 m3. Indeks kekeringan hidrologi menunjukan terjadinya kekeringan terparah terjadi pada tahun 2016 dengan nilai IKH berkisar antara -0.70 sampai dengan- 2.98 dengan kriteria terparah yaitu amat sangat kering.
ANALISIS POLA SEBARAN KARAKTERISTIK IKLIM DI PULAU SUMBAWA I WAYAN YASA; SALEHUDIN SALEHUDIN; HUMAIRO SAIDAH; I DEWA GEDE JAYANEGARA; HERI SULISTIYONO
GANEC SWARA Vol 17, No 4 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Mahasaraswati K. Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35327/gara.v17i4.619

Abstract

Sumbawa Island is one of the largest islands in West Nusa Tenggara (NTB) Province with an area of 15,414.5 km². Climatic conditions greatly influence the economy of the people of Sumbawa Island because most of the population earns their living as farmers, planters and livestock breeders. Extreme climate changes often occur. This results in natural disasters such as floods, landslides and drought. Sumbawa Island itself often experiences floods in the rainy season and droughts in the dry season. Knowledge of climate characteristics will really help the people there, in overcoming and avoiding the impacts of extreme climate change now and in the future. This research functions to provide information regarding the climate characteristics of Sumbawa Island.The method used to analyze the climate characteristics of Sumbawa Island is the Thornthwaite and Schmidth-Fergusson climate classification methods. The data used is secondary data for 14 years (2005-2018). This data was obtained from the NT I River Basin Center and generation data using the Thomas-Fiering model for the next 10 years (2019-2028).The results of the analysis showed that according to Thornthwaite, Sumbawa Island in the 2005-2018 and 2019-2028 periods had the same climate type, namely a dry climate (E) based on an average PE index value < 16 and a tropical climate (A) based on an average TE index value. ≥ 128. According to Schmidth-Fergusson in the 2005-2018 and 2019-2028 periods, Sumbawa Island has the same 3 types of climate, namely a moderate climate (D) with a value of 0.6 ≤ Q < 1, a slightly dry climate (E) with a value of 1 ≤ Q < 1.67 and dry climate (F) with a value of 1.67 ≤ Q < 3.
APLIKASI METODE RUN UNTUK PEMANTAUAN KEKERINGAN METEOROLOGIS DI KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAH HUMAIRO SAIDAH; AGUSTONO SETIAWAN; MUH. BAGUS BUDIANTO
GANEC SWARA Vol 18, No 2 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas Mahasaraswati K. Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35327/gara.v18i2.905

Abstract

Drought is a disaster frequently experienced in Pujut District, Central Lombok Regency. Almost every year, this area suffers from prolonged drought. This study was conducted to understand the characteristics of the droughts that occur, using a widely recognized drought assessment method as an effort to mitigate drought disasters in this region. The drought assessment used in this study is the Run method. This method was chosen due to its simplicity and the fact that it only requires rainfall data for its analysis. The results of the calculations for the depth and duration of the drought period are then compared with past droughts in the region and the natural phenomena that influenced them. The analysis using the Run method shows that the most severe and longest drought occurred at Pujut District from July 1997 to May 1998 (11 months) with a deficit of 800 mm from the average normal rainfall, and from 2014 to 2015 with a deficit of 553.54 mm. Both extreme droughts in 1997 and 2015 occurred in various regions of Indonesia and were related to the strong El Niño phenomenon occurred at that time
PENGARUH PENETAPAN WAKTU HUJAN TERHADAP BESARNYA DEBIT BANJIR RENCANA I D G JAYA NEGARA; LALU WIRAHMAN WIRADARMA; I WAYAN YASA; HUMAIRO SAIDAH; YUSRON SAADI; HERI SULISTIYONO; I G AGUNG NGURAH RAI K W
GANEC SWARA Vol 17, No 4 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Mahasaraswati K. Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35327/gara.v17i4.628

Abstract

The aim of this study is to determine the discharge of rainwater runoff from different durations of rain, to determine the magnitude of the differences in the discharge of rainwater runoff produced, and to determine the differences in channel dimensions resulting from differences in the duration of rain used. This study uses 6 years of daily rainfall data recorded at Bengel Station, to calculate the planned flood discharge as an alternative for controlling rain runoff in the Green Asia Housing area with a land area of ±6 hectares, a test time was used with rain times selected as 24 hours and 5 hours. Flood discharge is calculated using the Rational formula with a rain return period of 2 years according to the design area. The results of data analysis will be presented in the form of tables, discussed and concluded descriptively.The results of the study show that there is indeed a quite large difference in flood discharge, where the use of a 24-hour rain period produces a planned discharge that is around 32% lower than the use of a 5-hour rain period. The dimensions of the channel produced for a discharge with a rain duration of 24 hours are also smaller than the dimensions produced by a flow discharge with a rain duration of 5 hours. The fact is that rain events with a duration of shorter than 24 hours are more common than rain events lasting a full day.
Validitas data curah hujan produk satelit IMERG terhadap data curah hujan terukur di wilayah Bima dan Dompu Rostihanji; Humairo Saidah
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 12 No. 2 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/pd.12.2.6461.137-152

Abstract

Complete rainfall data for an extended period is needed to facilitate hydrological analysis. However, there are many obstacles to obtaining the measurement rainfall data as a limitation of rain gauges, especially in remote areas. This study aims to determine the accuracy of rainfall data estimated by the IMERG (Integrated Multi-satellitE Retrievals for GPM) satellite and obtain a correction factor to improve its compatibility with measured rainfall data. The IMERG satellite rain data was corrected using the regression method and the average ratio. The accuracy of the IMERG satellite rain data against the measured rain data is measured from the NSE, R, RMSE, and RB values. The analysis results show that the accuracy of the GPM satellite daily rain data is very low but improving for the ten-daily and monthly periods. Generally, the best correction factors for daily, ten-daily, and monthly periods are obtained using simple linear regression methods and 2nd-order polynomials. The corrected IMERG satellite rain data increase in accuracy, where the monthly rainfall data performs well, the ten-daily data generally complies, and the daily data has not shown good performance. The average values of NSE, R, RMSE, and RB for daily data are 0.14 (poor), 0.37 (weak), 9.18 mm, and -0.12%, respectively; for ten-daily data respectively, 0.40 (fair), 0.63 (strong), 39.42 mm, and 1.47%; and for monthly data are 0.55 (fair), 0.74 (strong), 80.19 mm, and -0.07%. The ten-daily and monthly rainfall data from the IMERG satellite can be used as a rain source data alternative in the Bima and Dompu areas by applying a correction factor.
Peningkatan Kesiapsiagaan Menghadapi Gempa dan Tsunami Melalui Simulasi pada Siswa SD di Kabupaten Lombok Tengah Humairo Saidah; I Dewa Gede Jaya Negara; Rohani Rohani; Nurchayati Nurchayati; Tri Rachmanto
JURNAL KARYA PENGABDIAN Vol. 6 No. 1 (2024): April, Jurnal Karya Pengabdian
Publisher : Jurusan Teknik Mesin FT Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jkp.v6i1.170

Abstract

SDN 1 Tampah dan SMPN8 Satap adalah dua sekolah dalam satu atap yang ada di Dusun Tampah Desa Mekar Sari, Kabupaten Lombok Tengah. Lokasi sekolah ini berdekatan dengan pantai Selatan Lombok yang rawan gempa disertai tsunami. Jumlah siswa yang banyak dan keadaan gedung sekolah yang mulai rusak menambah tingkat kerawanan sekolah ini jika sewaktu-waktu terjadi gempa dan tsunami. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya dilakukan pembekalan untuk peningkatan kesiapsiagaan siswa dan guru melalui penyuluhan dan simulasi. Kegiatan penyuluhan dan simulasi bekerjasama dengan BPBD Kabupaten Lombok Tengah dengan khalayak sasaran siswa kelas 6 SD dan seluruh siswa SMP serta para guru. Kegiatan berlangsung dengan lancar dan tertib, dan diikuti dengan penuh antusias oleh guru dan siswa. Kegiatan ini telah memberikan pengetahuan dasar tentang cara menyelamatkan diri jika gempa terjadi saat di sekolah. Baik para guru maupun siswa sangat merasakan manfaat dari kegiatan ini dan bertambah pengetahuan dan kesiapsiagaannya menghadapi bencana gempa dan tsunami.
Co-Authors - - Akmaluddin Abdi Fadillah Adhitya Halim .P Agil Farhan Agus Suroso Agus Suroso Agus Suroso Agus Suroso AGUSTONO SETIAWAN Agustono Setiawan Agustono Setiawan Anid Supriyadi ANID SUPRIYADI Anid Supriyadi Anid Supriyadi Anid Supriyadi ANID SUPRIYADI ANNISA HUMAYRA DIRGANTARA ATAS PRACOYO Bambang Hariyanto Desi Widianty Eko Pradjoko ERY SETIAWAN Ery Setiawan Firdaus FITRAH RIZAL DWIASMORO Gusman Rosyadi Heri Sulistiyono HERI SULISTIYONO Heri Sulistiyono Heri Sulistiyono HERI SULISTYONO Heri Sulistyono Hidayat, Syamsul I D G JAYA NEGARA I D G JAYA NEGARA I DEWA GEDE JAYA NEGARA I Dewa Gede Jaya Negara I Dewa Gede Jaya Negara I Dewa Gede Jaya Negara I DEWA GEDE JAYA NEGARA I DEWA GEDE JAYANEGARA I G A N K Wardana I G AGUNG NGURAH RAI K W I Wayan Yasa I WAYAN YASA I Wayan Yasa I Wayan Yasa I.D.G Jayanegara IB Giri Putra Ida Ayu Oka Suwati Sideman Jauhar - Fajrin Junaidin Junaidin Kadek Wiratama KHAIRUDIN KHAIRUDIN Lalu Dwiki Axela Andriawan Lalu Wirahman Lalu Wirahman LALU WIRAHMAN WIRADARMA Lalu Wirahman Wiradarma Lia Hidayaturrohmi Lilik - Hanifah Lilik Hanifah Lilik Hanifah Lilik Hanifah Lilik Hanifah Lilik Hanifah Lilik Hanifah Lilik Hanifah M Bagus Budianto M Bagus Budianto M. BAGUS BUDIANTO M. BAGUS BUDIANTO Muh Bagus Budianto Muh Bagus Budianto Muh Syahid Muh. Bagus Budianto MUH. BAGUS BUDIANTO Muh. Bagus Budianto Muh. Bagus Budianto Muhammad Bagus Budianto N. Nurchayati Nadia Aprilestari Puji Rizki Yuli Yani Ratna Yuniarti Rini Srikus Saptaningtyas Rohani Rostihanji Saiful Anwar SALEHUDIN SALEHUDIN Salehudin Salehudin Salehudin Salehudin Shofia Rawiana Shofia Rawiana Sofia - Rawiana Suparjo Suparjo Teti Handayani Tri Rachmanto Tri Rachmanto YUSRON SAADI