p-Index From 2019 - 2024
8.099
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan e-Journal BUDIDAYA PERAIRAN Journal of Marine Research Jurnal Kelautan : Indonesian Journal of Marine Science and Technology Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan/Journal of Fishery and Innovation (JSIPi) JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA) Jurnal Biologi Tropis Jurnal Intek Akuakultur JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) JCES (Journal of Character Education Society) Aquasains : Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan Jurnal Mina Sains Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Journal of Aquaculture Science Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Jurnal Perikanan Jurnal Lemuru : Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia JOURNAL OF INDONESIAN TROPICAL FISHERIES (JOINT-FISH) : Jurnal Akuakultur, Teknologi Dan Manajemen Perikanan Tangkap, Ilmu Kelautan Abdimas UNWAHAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat UNWAHAS Jurnal Abdimas Mandiri Jurnal Akuakultura Universitas Teuku Umar Jurnal Abdi Insani BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Inovasi Pendidikan dan Sains Buletin Poltanesa Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi indonesian journal of fisheries community empowerment Media Akuatika: Jurnal Ilmiah Jurusan Budidaya Perairan Jurnal Abdimas Prakasa Dakara Journal of Marine Research Barakuda 45 Journal of Fish Health Journal of Fish Nutrition Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir, dan Perikanan
Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Media Pengisi terhadap Kelangsungan Hidup Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) pada Transportasi Sistem Kering Sandrayani Sandrayani; Salnida Yuniarti Lumbessy; Ayu Adhita Damayanti
Jurnal Perikanan Vol 1 No 2 (2013): Jurnal Perikanan Unram
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.674 KB) | DOI: 10.29303/jp.v1i2.23

Abstract

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan kelompok Crustacea yang mempunyai alat pernafasan tambahan yang Litopenaeus vannamei disebut labyrinth, sehingga secara fisiologis udang mampu beradaptasi hidup di luar air tetapi dalam lingkungan yang lembab. Penelitian ini bertujuan mendapatkan media pengisi yang memberikan tingkat kelangsungan hidup udang vaname yang paling baik dalam transportasi sistem kering. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan media pengisi yaitu sabut kelapa, spon busa, serbuk gergaji dan jerami dengan masing-masing lima kali ulangan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2012. Imotilisasi dan pengemasan dilakukan di tambak UD Sinta Group, Tanjung Luar, Lombok Timur dan ditransportasikan selama 24 jam dengan menggunakan Bis antarkota dari Mataram keSumbawa (Pulang-Pergi). Pembugaran dan uji mikroba dilakukan di Laboratorium Immunostimulan, Fakultas MIPA, Universitas Mataram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan media pengisi tidak mempengaruhi kelangsungan hidup dan total mikroba udang vaname tetapi berpengaruh terhadap penurunan bobot tubuh udang vaname. Hasil analisis data menunjukkan bahwa penggunaan media pengisi jerami memberikan kelangsungan hidup tertinggi yaitu 80% dan penurunan bobot tubuh yang rendah yaitu 0,73 % serta total mikroba sebesar 10.6x103. Suhu mengalami peningkatan sejalan dengan waktu transportasi. Media pengisi jerami mempunyai suhu akhir yang paling rendah yaitu 20oC
Efektivitas Pakan Bioaktif terhadap Pertumbuhan, Kelangsungan Hidup, dan Biomassa Akhir Juvenil Lobster Pasir (Panulirus homarus) yang Dipelihara di Dalam Wadah Terkontrol Salnida Yuniarti Lumbessy; Azmin Niza; Ujang K.A. Kartamihardja
Jurnal Perikanan Vol 1 No 2 (2013): Jurnal Perikanan Unram
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.531 KB) | DOI: 10.29303/jp.v1i2.25

Abstract

Lobster pasir (Panulirus homarus) merupakan komoditas yang populer. Rendahnya pertumbuhan dan kelangsungan hidup merupakan permasalahan yang dihadapi karena mempengaruhi biomassa akhir. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan pemberian shelter, pakan yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan. Pellet basah dengan tambahan bioaktif dari fitoplankton diharapkan dapat mengurangi ketergantungan ikan rucah sebagai pakan utama lobster. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pakan bioaktif yang paling efektif untuk meningkatkan pertumbuhan, kelangsungan hidup dan biomassa akhir juvenil lobster. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 8 April-hingga 12 Juli 2012 di Balai Budidaya Laut (BBL) Lombok dan Laboratorium Kimia Analitik, Fakultas MIPA, Universitas Mataram. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan delapan perlakuan, tiga ulangan. Parameter utama yang diamati meliputi pertambahan berat, laju pertumbuhan spesifik, kelangsungan hidup dan biomassa akhir. Parameter pendukung yang dicatat yaitu frekuensi moulting, uji kadar air dan protein pakan serta kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pakan bioaktif memberikan pengaruh yang nyata dalam meningkatkan pertumbuhan, kelangsungan hidup dan biomassa akhir juvenile lobster pasir (P>0.05). Secara umum, pakan ikan rucah memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan individu juvenil lobster pasir, tetapi jika ditinjau dari biomassa akhir maka pakan bioaktif (mash 1) memberikan hasil yang lebih baik dari pada pakan rucah
Pengaruh Jenis dan Lama Perendaman Bibit dengan Menggunakan Air Kelapa (Cocos nucifera) terhadap Laju Pertumbuhan Rumput Laut Eucheuma cottonii Bryan Setyadi Wibawa; Lestari Ujianto; Salnida Yuniarti Lumbessy
Jurnal Perikanan Vol 1 No 2 (2013): Jurnal Perikanan Unram
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.86 KB) | DOI: 10.29303/jp.v1i2.27

Abstract

Eucheuma cottonii merupakan alga yang banyak mengandung hidrokoloid yakni karaginan yang berguna dalam berbagai industri. Untuk mendapatkan rumput laut Eucheuma cottonii berkualitas baik maka upaya yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan bahan alami berupa air kelapa karena mengandung hormon pertumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis air kelapa dan lama perendaman serta interaksinya terhadap laju pertumbuhan rumput laut Eucheuma cottonii. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor (faktorial). Faktor pertama adalah perendaman dengan jenis air kelapa yakni air kelapa muda dan air kelapa tua; faktor kedua adalah lama perendaman yakni 0, 5, 10, 15 dan 20 menit. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Juli 2012 di Balai Budidaya Laut (BBL) Lombok stasiun Gerupuk, Dusun Gerupuk, Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan di Laboratorium Perikanan, Program Studi Budidaya Perairan, Universitas Mataram. Data dianalisis menggunakan analisis keragaman pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis air kelapa dan lama perendaman serta interaksinya tidak berpengaruh terhadap laju pertumbuhan rumput laut Eucheuma cottonii. Rata-rata parameter pengamatan menunjukkan bahwa perlakuan air kelapa tua dengan lama perendaman 20 menit cenderung memberikan laju pertumbuhan rumput laut Echeuma cottonii yang lebih tinggi.
PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI AIR KELAPA SEBAGAI PERENDAM BlBIT TERHADAP PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii Megawati Megawati; Agus Rohyadi; Salnida Yuniarti Lumbessy
Jurnal Perikanan Vol 3 No 2 (2013): Jurnal Perikanan Unram
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1157.373 KB) | DOI: 10.29303/jp.v3i2.36

Abstract

Rumput laut merupakan salah satu sumber hayati laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis dan konsentrasi air kelapa sebagai perendam bibit terhadap pertumbuhan rumput laut E.cottonii. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan melakukan percobaan di lapangan (laut) tempat pembudidayaan rumput laut. Percobaan ini merupakan percobaan faktorial yang terdiri dari dua faktor perlakuan dan empat kelompok. Faktor perlakuan tersebut meliputi: faktor 1 (Jenis Kelapa) yang terdiri dari J1 = jenis kelapa muda dan J2, = jenis kclapa tua. Faktor II (Konsentrasi Air Kelapa dalam Larutan) yairu K = Kontrol konsentrasi 0%, K1 = Konsentrasi 25%, K2 = Konsentrasi 50%, K3 = Konsentrasi 75%, dan K4 = Konsentrasi 100%. Hasil penelitian mcnunjukkan bahwa perlakuan perendaman bibit rumput laut menggunakan air kelapa mernberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan rumput laut. E. cottonii. Konsentrasi air kelapa 25% mcmberikan pengaruh paling signiflkan dengan jumlah produksi rumput laut lebih besar 5 kali lipat.
PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN PAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN PATIN Pangasius sp. Ahmad Nawawi; Salnida Yuniarti Lumbessy; Ayu Adhita Damayanti
Jurnal Perikanan Vol 6 No 1 (2015): Jurnal Perikanan
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.981 KB) | DOI: 10.29303/jp.v6i1.49

Abstract

Ikan patin Pangasius sp. merupakan salah satu jenis ikan yang populer di masyarakat karena memi­ liki berbagai kelebihan seperti toleran pada lingkungan yang buruk, memiliki badan yang besar sehingga mu­ dah dibudidayakan di kolam maupun di karamba dibandingkan ikan lainnya dan sudah menyebar hampir ke seluruh pelosok tanah air. Frekuensi pemberian pakan dalam budidaya ikan patin belum diketabui secara pas­ ti yang dapat memberikan pertumbuhan optimal pada ikan patin. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pen­ garuh frekuensi pemberian pakan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan patin. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 Juni - 07 Agustus 2013 di Balai Budidaya Ikan Air Tawar (BBIAT) Petelu­ an Indah, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas faktor tunggal yaitu frekuensi pemberian pakan dengan 5 (lima) aras perlakuan yaitu : Frekuensi pemberian pakan 1 kali se­ hari (pkl.08.00), Frekuensi pemberian pakan I kali sehari (pkl. 17.00), Frekuensi pemberian pakan 2 kali se­ hari (pkl. 08.00 dan pkl. 17.00), Frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari (pkl. 08.00, pkl. 12.30 dan pkl. 17.00) dan Frekuensi pemberian pakan 4 kali sehari (pkl.08.00, pkl. 11.OO, pk1.l4.00 dan pkl. 17.00). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga diperoleh 20 buah unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi pemberian pakan yang berbeda mempengaruhi pertumbuhan berat dan panjang mutlak ikan patin Pangasius sp. tetapi tidak mempengaruhi kelangsungan hidup ikan patin Pangasius sp. Frekuensi pemberian pakan juga mempengaruhi laju pertumbuhan berat dan panjang spesifik ikan patin pada semua waktu penga­ matan kecuali pada hari ke-30 untuk panjang spesifik. Perlakuan frekuensi pemberian pakan tiga kali dan empat kali sehari memberikan hasil yang baik terhadap pertumbuhan mutlak dan spesifik ikan patin Pangasius sp.
PENGARUH SALINITAS TERHADAP PERTUMBUHAN, TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP, DAN KONVERSI PAKAN BENIH lKAN NILA Oreochromis niloticus Didit Haryadi; Salnida Yuniarti Lumbessy; Zaenal Abidin
Jurnal Perikanan Vol 6 No 1 (2015): Jurnal Perikanan
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.858 KB) | DOI: 10.29303/jp.v6i1.52

Abstract

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan jenis ikan bemilai ekonomis tinggi dan merupakan komoditas penting dalam bisnis ikan air tawar dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbu­ han, tingkat kelangsungan hidup dan konversi pakan benih ikan nila (Oreochromis niloticus) pada salinitas yang berbeda. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental mengunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari perlakuan salinitas yang berbeda yaitu: 0 ppt, 10 ppt, 15 ppt, 20 ppt, 25 ppt, 30 ppt, 35 ppt, setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 21 unit percobaan. Hasil penelitian menun­ jukan pemberian salinitas yang berbeda (p>0,05) mempengaruhi pertumbuhan, tingkat kelangsungan hidup dan konversi pakan benih ikan nila, dimana salinitas 10 ppt memberikan pertumbuhan yang cenderung lebih tinggi yaitu 21,23 g dan terendah pada salinitas 30 ppt yaitu 8,97 g. Tingkat kelangsungan hidup cender ung lebih tinggi pada salinitas 0 ppt yaitu 70 % dan terendah pada salinitas 35 ppt yaitu 0 %. Nilai konversi pakan cenderung lebih tinggi pada salinitas 0 ppt yaitu 3,63 dan terendah pada salinitas 30 ppt yaitu 0,47.
KANDUNGAN KLOROFIL-a DAN FIKOERITRIN KAPPAPHYCUS ALVAREZII HASIL KULTUR JARINGAN DAN DIBUDIDAYAKAN PADA JARAK TANAM BERBEDA Nunik Cokrowati; Salnida Yuniarti Lumbessy; Nanda Diniarti; Muhammad Supiandi; Bangun Bangun
Jurnal Biologi Tropis Vol. 20 No. 1 (2020): Januari - April
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.612 KB) | DOI: 10.29303/jbt.v20i1.1802

Abstract

Abstrak: Pertumbuhan Kappaphycus alvaerzii dipengaruhi oleh jumlah klorofil-a, fioeritrin serta faktor kualitas lingkungan perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak tanam yang berbeda terhadap kandungan klorofil-a dan fikoeritrin pada Kappaphycus alvarezii hasil kultur jaringan yang dibudidayakan pada patok dasar. Penelitian ini dilakukan di Perairan Pantai Siwak Desa Gerupuk Kecamatan Sengkol Kabupaten Lombok tengah. Budidaya Kappaphycus alvarezii dilakukan selama tiga puluh hari yaitu pada tanggal 10 Maret sampai dengan 9 April 2020 dengan menggunakan metode patok dasar. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan yaitu perlakuan A (jarak tanam 10 cm), B (jarak tanam 15 cm), C (jarak tanam 20 cm), D (jarak tanam 25 cm sebagai kontrol). Bibit Kappaphycus alvarezii yang digunakan adalah hasil kultur jaringan yang telah diadaptasikan di pantai. Pengukuran klorofil-a dan fikoeretrin dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri dan selanjutnya data dianalisa secara statistik. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa jarak tanam 25 cm (kontrol) menghasilkan kandungan klorofil-a tertinggi yaitu 5,4986 mg/l dengan kandungan fikoeritrin 0,0049 mg/l. Kandungan fikoeritrin tertinggi adalah jarak tanam 10 cm yaitu 0,0057 mg/l dengan kandungan klorofil-a sebanyak 4,7662 mg/l. Jarak tanam 25 cm dapat meningkatkan kandungan klorofil-a yang lebih baik karena dengan jarak tanam tersebut memberikan ruang bagi semua bagian thallus rumput laut K. alvarezii untuk bisa menerima cahaya matahari yang cukup dan sesuai untuk kebutuhannya. Jarak tanam 10 cm memberikan kandungan fikoeritrin yang tertinggi, yaitu 0,0057 mg/l  karena terlalu rapatnya jarak ini menyebabkan semakin banyak terbentuknya naungan sehingga mengurangi intensitas cahaya yang masuk ke dalam dinding sel rumput laut. Pada bagian thallus yang sedikit atau tidak menerima cahaya matahari ini diduga terjadi pembentukan fikoeritrin yang lebih banyak sebagai bentuk adaptasi thallus rumput laut pada kondisi tidak mendapatkan cahaya matahari yang optimal. Kesimpulan penelitian ini adalah jarak tanam mempengaruhi kandungan klorofil-a dan fikoeritrin. Jarak tanam yang ideal adalah 25 cm untuk menghasilkan kandungan klorofila-a yang optimum untuk mendukung pertumbuhan.Kata kunci: Fotosintesis, cahaya matahari, talus, pertumbuhan, unsur hara.Abstract: The growth of Kappaphycus alvarezii is influenced by the amount of chlorophyll-a, phycoerythrin and the quality factors of the aquatic environment. This study aims to determine the effect of different plant spacing on the content of chlorophyll-a and phycoerythrin on Kappaphycus alvarezii tissue culture results that are cultivated on the bottom-off method. This research was conducted in the waters of Siwak Beach, Gerupuk Village, Sengkol District, Central Lombok Regency. Kappaphycus alvarezii cultivation is conducted for thirty days, from March 10 to April 9, 2020, using the bottom-off method. The study design used was a completely randomized design with four treatments, namely treatment A (10 cm spacing), B (15 cm spacing), C (20 cm spacing), D (25 cm spacing as a control). Kappaphycus alvarezii seeds used are the result of tissue culture that has been adapted on the beach. Measurements of chlorophyll-a and phycoerythrin were carried out using spectrophotometry and then the data were analyzed statistically. The results of this study found that the spacing of 25 cm (control) resulted in the highest chlorophyll-a content of 5.4986 mg/l with a phycoerythrin content of 0.0049 mg/l. The highest content of phicoeritrin is a spacing of 10 cm which is 0.0057 mg/l with a chlorophyll-a content of 4.7662 mg/l. A spacing of 25 cm can increase the chlorophyll-a content better because the spacing gives space for all parts of the Kappaphycus alvarezii thallus to be able to receive sufficient sunlight and is suitable for their needs. A spacing of 10 cm gives the highest content of phycoerythrin, which is 0.0057 mg / l because of the too-close this distance causes more shading to form and thus reduces the intensity of light entering the seaweed cell wall. On the part of the thallus that receives little or no sunlight, it is thought that the formation of phycoerythrin is more likely to occur as a form of adaptation of the seaweed thallus in conditions that do not get optimal sunlight. This study concludes that the spacing affects the chlorophyll-a and phicoeritrin content. The ideal spacing is 25 cm to produce the optimum chlorophyll-a content to support growth.Keywords: Photosynthesis, sunlight, thallus, growth, nutrients
Growth Performance Sargassum sp. Cultivated in Labuan Ijuk, Moyo Hilir Sumbawa Besar Regency, Nusa Tenggara Barat Nunik Cokrowati; Dewi Nur'aeni Setyowati; Salnida Yuniarti Lumbessy; Erwansyah Erwansyah
Jurnal Biologi Tropis Vol. 21 No. 3 (2021): September - Desember
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v21i3.2936

Abstract

Sargassum sp. is an alginate-producing brown alga that is used in the food, drug, and cosmetic industries. Sargassum sp. can be found in the waters of West Nusa Tenggara, namely on the islands of Lombok and Sumbawa. Sargassum sp. has not been cultivated in the waters of West Nusa Tenggaracurrently, Sargassum sp. is only exploited from nature. So it is necessary to cultivate efforts in the waters of West Nusa Tenggara. The waters of Labuan Ijuk, Sumbawa Besar Regency, have the potential as a location for the development of Sargassum sp. This study aimed to study the growth performance of Sargassum sp. with different initial seedling weights by using the bottom-off method. The research method used is the experimental method with the experimental design is a completely randomized design. The treatment in this study consisted of five treatments with four replications. Treatment A with 50 gr seed weight, B 75 gr seed weight, C 100 gr seedling weight, D 125 gr seedling weight, and E 150 gr seedling weight. Data analysis using ANOVA and 5% BNJ follow-up test. The results showed that the highest absolute weight was obtained in treatment E, which was 39.75 g, as well as the highest specific weight was obtained in treatment E, which was 36.81%. The lowest absolute weight was obtained in treatment C, 24.25 g, with the lowest specific weight also being 26.47%. This research concludes the optimum growth of Sargassum sp. obtained in cultivation using an initial seed weight of 150 gs.      
SOSIALISASI BUDIDAYA CACING SUTRA (TUBIFEX SP.) SEBAGAI PAKAN BENIH IKAN PADA REMAJA KARANG TARUNA DESA GONTORAN, LOMBOK BARAT Dewi Putri Lestari; Salnida Yuniarti Lumbessy; Dewi Nur'aeni Setyowati; Fariq Azhar
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v1i1.37

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada remaja karang taruna Desa Gontoran terkait budidaya cacing sutra (Tubifex sp.). Metode pengabdian menggunakan metode diskusi dan memberikan tayangan video yang berasal dari youtube terkait cara budidaya cacing sutra. Dalam Bahasa Sasak cacing sutra bernama “Longe aiq”. Nama lokal ini diperoleh dari hasil diskusi saat sosialisasi. Berdasarkan hasil presentasi dan diskusi dapat diketahui bahwa remaja karang taruna sudah mengetahui dan terbiasa melihat cacing sutra di saluran air yang mengandung bahan organik tinggi. Walaupun demikian, remaja karang taruna belum mengetahui dan melakukan kegiatan budidaya cacing sutra. Pada saat pelaksanaan pengabdian telah diberikan informasi terkait bahan-bahan yang bisa dijadikan sebagai media tumbuh cacing sutra diantaranya dedak, ampas tahu, limbah sayur dengan selalu memanfaatkan limbah lokal. Harapan kedepannya para remaja karang taruna dapat melakukan kegiatan budidaya dengan memanfaatkan juga sumber cacing sutra yang didapatkan dari kawasan Desa Gontoran. Untuk mewujudkan hal tersebut maka diperlukan fasilitas penyediaan wadah budidaya dan pendampingan dalam melakukan kegiatan budidaya cacing sutra.
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INSTALASI AKUAPONIK MENGGUNAKAN MODEL NFT (NUTRIENT FILM TECHNIQUE) DI DESA GONTORAN KECAMATAN LINGSAR, LOMBOK BARAT Fariq Azhar; Alis Mukhlis; Salnida Yuniarti Lumbessy; Dewi Nur'aeni Setyowati; Dewi Putri Lestari
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v1i1.44

Abstract

Desa Gontoran Kecamatan Lingsar merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Lombok Barat yang termasuk daerah dengan mayoritas mata pencaharian masyarakatnya adalah petani dan pembudidaya. Selain faktor ketersediaan air yang melimpah, lahan pertanian dan pekarangan rumah warga juga cukup luas sehingga banyak dimanfaatkan untuk pembuatan kolam dalam usaha budidaya ikan, salah satunya adalah kegiatan budidaya perikanan yang dilakukan oleh kelompok usaha Milenial Jaya. Namun harga pasaran ikan masih diangka rata-rata sedangkan biaya produksi cukup besar sehingga kegiatan budidaya masih belum bisa mensejahterakan kehidupan masyarakat sekitar. Dengan demikian perlu adanya alternatif cara untuk mengembangkan usaha masyarakat mitra melalui pengembangan usaha berkebun dengan teknologi instalasi akuaponik model NFT (Nutrient Film Technique) di pekarangan rumah. Penyuluhan yang dilakukan di Desa Gontoran Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat ini dilakukan dengan metode Focus Group Discussion (FGD) dengan menyampaikan informasi kepada pembudidaya terkait instalasi akuaponik. Hasil dari kegiatan ini cukup baik yaitu dengan meningkatnya pendapatan para pembudidaya, terbukanya wawasan serta keterampilan para pembudidaya terkait kegiatan budidaya berkelanjutan dan manajemen usaha yang tepat. Kata Kunci: budidaya, akuaponik, Nutrient Film Technique
Co-Authors Abidin, Z Agus Hermansyah AGUS ROHYADI Ahmad Fauzi Ahmad Nawawi Alamanda Juwita Putri Andre Rachmat Scabra Anggi Fara Subhi Anisa Sofiana Anov Ersantyo Pratama Ayu Adhita Damayanti Azmin Niza Bagus Ansani Takwin Bagus Dwi Hari Setyono Bagus Dwi Hari Setyono Baiq Hilda Astriana Baiq Rizki Amalia Baiq Sigit Yunita Lestari Bangun Bangun Bryan Setyadi Wibawa Damai Diniariwisan Desi Melanisia Dewi N. Setyowati Dewi Nur'aeni Setyowati Dewi Nur'aeni Setyowati Dewi Nur'aini Setyowati Dewi Nur’aeni Setyowati Dewi Nur’aeni Setyowati Dewi Nur’aeni Setyowati Dewi Nur’aeni Setyowati Dewi Putri Lestari Dewi Putri Lestari Dewi Putri Lestari Dewi Putri Lestari, Dewi Putri Diamahesa, Wastu Ayu Dimas Putra Perdana Dirmansyah Duri Kelao Naria Dwi Elfa Maharani Elmi Patma Insani Erwansyah Erwansyah Fadilah Fadilah Fadlatul Anami Fajratul Fitri Fajrianti Dwi Kurnia Fariq Azhar Fariq Azhar Fariq Azhar Fariq Azhar Fariq Azhar Fariq Azhar Fariq Azhar Fariq Azhar Hasyiati Aini Heriansyah, Andy Hirza Ranggana Husnul Ayu Juniarti I Gusti Agung Komang Diafari Djuni Hartawan Imam Firdaus Irmadiati Irmadiati Irmadiati Irmadiati Laily Fitriani Laily Fitriani Mulyani Lalu Wahyu Wilisetyadi Lalu Wahyu Wilisetyadi Lestari Ujianto Luh Putu Mitha Dhila Endraswari Luh Putu Ratna Sundari Lutfi Danuwari M. Mutawalli Wira Supati Marniati Marniati Megawati Megawati Moh. Awaludin Adam Muhammad Aidil Desta Putra Muhammad Ilham Fasya Muhammad Junaidi Muhammad Junaidi Muhammad Marzuki Muhammad Sumsanto Muhammad Supiandi Mutiara Annisa Dewi Nanda Diniarti Neni Ismaini Ni Kadek Ayu Siptiani Nirma Aprila Erlana Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Nuri Muahiddah Nurika Alawyah Riztawati Nurrenze Habmarani Nurul Pratiwi Pandu Abdi Perdana Paryono . Paryono . Perdana, Pandu Abdi Priscilla Josephine Kaitjily Rahmi Sri Ramadhani Raismin Kotta Rangga Idris Affandi Sahrul Alim Sandrayani Sandrayani Santriathan Putri Saptono Waspodo Sari Hidayati Septiana Dwiyanti Septiana Dwiyanti Setyowati, Dewi Nur’aeni Setyowati, Dewi Nur’aeni Sitti Hilyana Soleha, Anisa R. Sri Wahyuni Suhesti Fuji Lestari Sulthon Hamid Faros Naban Thoy Batun Citra Rahmadani Thoy Batun Citra Rahmadani Trisna Agung Pambudi Ujang K.A. Kartamihardja Wida Nurhalisa Wida Nurhalisa Wulan Rahmania Yeni Dwi Yana Yulia Dewi Anjani Yuliana Asri Yuliana Asri Yusni Juniar Letari Zaenal Abidin Zaenal Abidin Zainal Abidin Zuhratul Aini