Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Tambusai

EVALUASI PROGRAM BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS) DI DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA BERDASARKAN PENDEKATAN SISTEM Eva Flourentina Kusumawardani; Mardi Fadillah; Laila Apriani Hasanah Harahap; Firman Firdauz Saputra; Meutia Paradhiba; Onetusfifsi Putra; Nasrianti Syam; Perry Boy Chandra Siahaan; Rubi Rimonda
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.14480

Abstract

The government is holding a School Child Immunization Month (BIAS) with the aim of protecting against diseases that can be prevented by immunization (PD3I) until school age. The background was when children enter elementary school age there was a decrease in the level of immunity obtained during immunization when infants. The research objective was a description of the BIAS program based on a systems approach (input, process and output) using a descriptive design. Data collection was carried out by means of in-depth interviews with a number of 3 (three) informants consisting of 1 (one) immunization program coordinator, 1 (one) head of surveillance and immunization section, and 1 (one) health information system employee. BIAS activity reports were reported in stages according to the data source (from the Puskesmas) to the District/City Health Office, then the District/City Health Office conducts analysis and interpretation of the data for the needs of the immunization program. The Surabaya City Health Office through the Health Information System (SIK) unit is the first door in the flow of data processing and analysis. The priority problem that needs to be resolved immediately was the availability of the School Children's Health Report Card, as a media for recording the results of health screening in school children in which there was an immunization variable. The health report card for school children was one of the media that can provide education about the health status of school children, in the development of changes to the schedule and types of immunization in the BIAS program, it was necessary to record and report the immunization status of school children in an orderly manner. Strong commitment across programs and across sectors in all lines of society so that the death rate from PD31 will decrease.
EVALUASI PROGRAM BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS) DI DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA BERDASARKAN PENDEKATAN SISTEM Eva Flourentina Kusumawardani; Mardi Fadillah; Laila Apriani Hasanah Harahap; Firman Firdauz Saputra; Meutia Paradhiba; Onetusfifsi Putra; Nasrianti Syam; Perry Boy Chandra Siahaan; Rubi Rimonda
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.14480

Abstract

The government is holding a School Child Immunization Month (BIAS) with the aim of protecting against diseases that can be prevented by immunization (PD3I) until school age. The background was when children enter elementary school age there was a decrease in the level of immunity obtained during immunization when infants. The research objective was a description of the BIAS program based on a systems approach (input, process and output) using a descriptive design. Data collection was carried out by means of in-depth interviews with a number of 3 (three) informants consisting of 1 (one) immunization program coordinator, 1 (one) head of surveillance and immunization section, and 1 (one) health information system employee. BIAS activity reports were reported in stages according to the data source (from the Puskesmas) to the District/City Health Office, then the District/City Health Office conducts analysis and interpretation of the data for the needs of the immunization program. The Surabaya City Health Office through the Health Information System (SIK) unit is the first door in the flow of data processing and analysis. The priority problem that needs to be resolved immediately was the availability of the School Children's Health Report Card, as a media for recording the results of health screening in school children in which there was an immunization variable. The health report card for school children was one of the media that can provide education about the health status of school children, in the development of changes to the schedule and types of immunization in the BIAS program, it was necessary to record and report the immunization status of school children in an orderly manner. Strong commitment across programs and across sectors in all lines of society so that the death rate from PD31 will decrease.
FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI UPTD PUSKESMAS KECAMATAN GUNUNGSITOLI ALO’OA Buenita Buenita; Perry Boy Chandra; Lisa Kristin Karolina Zendrato Zendrato
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i3.18500

Abstract

Secara global pada tahun 2022, sekitar 149,2 juta anak akan terkena dampak Stunting. Indonesia masih menghadapi masalah gizi yang berdampak serius pada kualitas sumber daya manusia (SDM). Masalah gizi yang dimaksud antara lain kegagalan pertumbuhan pada awal kehidupan seperti berat badan lahir rendah, pendek, kurus dan gemuk yang akan mempengaruhi pertumbuhan selanjutnya. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh anak di bawah umur di UPTD Puskemas Alo'oa Kecamatan Gunungsitoli Alo'oa adalah 608 orang dengan sampel 241 orang dengan menggunakan rumus slovin. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menemukan bahwa ada lima faktor yang memiliki hubungan bermakna dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Alo'oa Kecamatan Gunungsitoli Alo'oa tahun 2022 yaitu Pengetahuan Ibu (p = 0,007 ), Ekonomi Keluarga (p = 0,006), Karakteristik Ibu yaitu umur ibu (p = 0,004), dan pekerjaan (p = 0,002), Pola Asuh (p = 0,008), dan Asupan Gizi yaitu asupan energi (p = 0,000), asupan protein (p = 0,001). Bagi UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa perlu adanya peningkatan edukasi, penyeluhan maupun memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil dan terus memantau tumbuh kembang anak.
FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI UPTD PUSKESMAS KECAMATAN GUNUNGSITOLI ALO’OA Buenita Buenita; Perry Boy Chandra; Lisa Kristin Karolina Zendrato Zendrato
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i3.18500

Abstract

Secara global pada tahun 2022, sekitar 149,2 juta anak akan terkena dampak Stunting. Indonesia masih menghadapi masalah gizi yang berdampak serius pada kualitas sumber daya manusia (SDM). Masalah gizi yang dimaksud antara lain kegagalan pertumbuhan pada awal kehidupan seperti berat badan lahir rendah, pendek, kurus dan gemuk yang akan mempengaruhi pertumbuhan selanjutnya. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh anak di bawah umur di UPTD Puskemas Alo'oa Kecamatan Gunungsitoli Alo'oa adalah 608 orang dengan sampel 241 orang dengan menggunakan rumus slovin. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menemukan bahwa ada lima faktor yang memiliki hubungan bermakna dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Alo'oa Kecamatan Gunungsitoli Alo'oa tahun 2022 yaitu Pengetahuan Ibu (p = 0,007 ), Ekonomi Keluarga (p = 0,006), Karakteristik Ibu yaitu umur ibu (p = 0,004), dan pekerjaan (p = 0,002), Pola Asuh (p = 0,008), dan Asupan Gizi yaitu asupan energi (p = 0,000), asupan protein (p = 0,001). Bagi UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa perlu adanya peningkatan edukasi, penyeluhan maupun memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil dan terus memantau tumbuh kembang anak.
FAKTOR MEMPENGARUHI VAKSINASI COVID-19 PADA MASYARAKAT MASA PANDEMI DI PUSKESMAS TAPIAN DOLOK Mafe Robbi Simanjuntak; Tarianna Ginting; Mariana Natalie Bangun; Grace Silvany Purba; Perry Boy Chandra Siahaan
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.14600

Abstract

Terjadinya pandemi COVID-19, membuat vaksinasi  COVID-19  menjadi  hal  yang penuh polemik. Beberapa negara di dunia melakukan aksi penolakan karena  dianggap  tidak  efektif dalam mencegah Covid-19. Dampak lain yang timbul jika  masyarakat  terus  menimbun  keragu-raguan dan tidak membiarkan diri untuk di vaksin ialah akan terjadi kelumpuhan di bidang Kesehatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode survei analitik dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah sebagian masyarakat di masa pandemi C0VID-19 dengan jumlah 12118 orang yang berada di wilayah cakupan Puskesmas Tapian Dolok Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian populasi masyarakat di masa pandemi COVID-19 yang dijadikan sampel dengan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling yang menggunakan rumus Slovin berjumlah 40 Masyarakat. Pengetahuan (p=0.006), Kecemasan (p=0.005), Sikap (p=0.004), Dukungan Kerabat (p=0.001), dan Dukungan Tenaga Kesehatan (p=0.001) Variabel Pengetahuan, Kecemasan, Sikap, Dukungan Kerabat, dan Dukungan Tenaga Kesehatan memiliki hubungan yang signifikan terhadap Vaksinasi pada Masyarakat di Masa Pandemi COVID-19 di Puskesmas Tapian Dolok Kabupaten Simalungun Tahun 2022 dan Faktor yang paling dominan pada penelitian ini adalah Kecemasan (P=0.007).
KESADARAN TENTANG COVID-19 DAN MASALAH YANG DIHADAPI OLEH PASIEN DIABETES MELITUS SELAMA PANDEMIK DI UPTD PUSKESMAS BINJAI ESTATE TAHUN 2022 : SEBUAH STUDI KUALITATIF Margaretha Febrina Br Ginting; Eka Lolita Eliyanti Pakpahan; Margaretha Febrina Ginting; Perry Boy Chandra Siahaan
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.14607

Abstract

Penderita Diabetes Melitus rentan mengalami gejala parah akibat COVID-19 karena sistem kekebalan tubuh mereka telah terganggu. Akibatnya, tubuh kesulitan melawan virus dan memiliki masa pemulihan yang lebih lama. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengalaman pasien DM dalam menjalani pengobatan selama masa pandemi COVID-19. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui masalah yang dihadapi pasien DM dalam menjalani pengobatan selama masa pandemik COVID-19. Adapun  Jenis penelitian yang dingunakan adalah penelitian kualitatif, dengan metode pendekatan fenomenologi. Peneliian ini dilakukan selama 3 bulan dari bulan Desember 2022. Informan pada penelitian ini berjumlah 5 orang yang terdiri atas pasien penderita DM di UPTD Puskesmas Binjai Estate dengan pengambilan sampel secara kecukupan (adequacy). Adupun pengambilan data diperoleh melalui hasil wawancara langsung kepada 5 Informan yang sudah di tentukan. Dari data yang diperoleh dketahui bahwa pasien DM di UPTD Puskesmas Binjai estate tau betul sebab dan akibat yang ditimbulkan oleh virus COVID-19 khusunya kepada penderita DM. Namun Pasien DM di UPTD Puskesmas Binjai Estete termasuk pasien yang apatis dan ceroboh. Terlihat mereka semua informan pernah terjangkit virus COVID-19. Selain itu Masalah yang harus dihadapi pasien DM di UPTD Puskesmas Binjai Estete selama pandemi pada umumnya sama. Diantaranya : Susah bernafas karena harus menggunkan masker setiap keluar rumah dan berkontak fisik dengan orang lain, berobat harus menggunakan sistem homecare sehingga pengobatan semakin kurang teratur dikarenakan yang biasa control seminggu sekali, jadi sebulan hanya 2 kali.
PENGALAMAN HIDUP PASIEN COVID-19 DI RUMAH SAKIT UMUM DELIA TAHUN 2021: SEBUAH STUDI KUALITATIF Imanuel Sibero; Victor Trismanjaya Hulu; Eka Lolita Eliyanti Pakpahan; Perry Boy Chandra Siahaan
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.15841

Abstract

COVID-19 virus disease 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome COVID-19 virus-2 (SARS-CoV-2). Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia dan telah menyebar secara luas di Cina dan lebih dari 190 negara dan teritori lainnya. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu  bulan September sampai bulan Oktober 2022, Pada penelitian ini menggunakan metode wawancara langsung. Populasi dalam penelitian ini adalah para pasien pengidap COVID-19 yang menjalani isolasi di Rumah Sakit Delia. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 7 orang yang dipilih tidak secara acak, melainkan dipilih sesuai dengan prinsip penelitian kualitatif yaitu kecukupan (adequacy).informan sebanyak 7 orang yang merupakan pasien yang pernah mengidap COVID-19 dan menjalani karantina di RSU. Delia Kecamatan selesai kabupaten Langkat. Cara pengambilan sampel seperti ini disebut purposive sampling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman hidup pasien COVID-19 selama menjalani karantina dan mengetahui pelayanan yang diberikan pihak RSU. Delia kepada pasien COVID-19. Dari hasil wawancara dapat terlihat bahwa dasar utama para pasien dapat terinfeksi karena kurangnya pengetahuan tentang COVID-19 dan kurang disiplin dalam menggunakan protokol kesehatan selama pandemi COVID-19.Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat berbagai pendapat dan pengalaman yang dialami pasien selama karantina. diperoleh kesimpulan bahwa para pasien mendapatkan pengalaman yang hampir sama. Mulai dari gejala yang dialami sampai pada pengalaman yang dirasakan selama menjalani karantina juga memiliki kesamaan diantara para pasien.
Co-Authors Abdul Wahab Agung Nugroho Andry Simanullang Andry Simanullang Ayu Sibagariang Bara Mega Nawawi Buenita Buenita Buenita Sinurat Devita Butar Butar Dewi Novina Sukapiring Dheanissa Syalwa Khabija Irawan Diah Ayu Souchi Eka Lolita Eliyanti Pakpahan Eka Lolita Eliyanti Pakpahan Elisa Christy Simanjuntak Elvia Grace Damanik Eva Ellya Sibagariang Eva Flourentina Kusumawardani Eva Flourentina Kusumawardani Eva Flourentina Kusumawardani Febriyanti Febriyanti Firman Firdauz Saputra Grace Silvany Purba Gunarto Sinaga Hamidah Rizki Hartono Hartono Hartono Hartono Herbert Wau Herlina Natalina Hutasoit Hiswani Hiswani Imanuel Sibero Johannes Bastira Ginting Junaita Lambuena Br Sitorus Junita Sitorus Laila Apriani Hasanah Harahap Laila Apriani Hasanah Harahap Lisa Kristin Karolina Zendrato Zendrato Lukman Nurhakim Mafe Robbi Simanjuntak Mafe Robbi Simanjuntak Mardi Fadilah Mardi Fadillah Margaretha Febrina Br Ginting Margaretha Febrina Ginting Mariana Natalie Bangun Masryna Siagian Meutia Paradhiba Meutia Paradhiba NASRIANTI SYAM Nasrianti Syam Nurbaity Situmorang Nurul Wahyuni Onetusfifi Putra Onetusfifsi Putra Pahala J Simangunsong Pahala Maringan J Simangunsong Putranto Manalu Putri Yunita Pane Rafael Ginting Rahayu Lubis Rapael Ginting Ridho Afriansyah P Rihan Wirda Asdani Risya Yoela Sinaga Rubi Rimonda Rubi Rimonda Rubi Rimonda Santy Deasy Siregar Suharsih Sylvira Rianda Tariana Ginting Tarianna Ginting Victor Trismanjaya Hulu Vince Prima Waruwu Yosephin Putri C Manalu Yuna Asima Ria Lumban Gaol