Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)

GEOMETRY TOWER ADVENTURE PADA ANAK USIA DINI DI DESA SUKOREJO KECAMATAN BOJONEGORO Dian Ratna Puspananda; Anis Umi Khoirutunnisa’; M. Zainudin; Anita Dewi Utami; Nur Rohman
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 1, No 1 (2017): Oktober
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.629 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v1i1.81

Abstract

ABSTRACTThe introduction of geometry is considered important since early age because part of form recognition learning. This is one of the earliest concepts that children must master in cognitive development. Children can distinguish objects by shape first before based on other features. By giving the introduction of geometric shapes from an early age means that the child will have a learning experience that will support the learning of mathematics in the next level of education. Community Service Activities under the title Geometry Tower Adventure at Early Childhood in Sukorejo Village Bojonegoro District Bojonegoro District aims to train children to know the type of shapes, colors, and soft and coarse motor skills by using their preferred game. This PKM activity started on September 11, 2017 until September 16, 2017, followed by all Singajaya Islam Kindergarten students, amounting to 100 students. As the activity progresses the students follow the game path with enthusiasm and joy. In addition we also provide five sets of props in the form of geometry towers and the steps of its use in learning to the school to be utilized in the future.Keywords: Geomerty tower adventure, Early childhoodABSTRAKPengenalan geometri dianggap penting dikenalkan sejak usia dini karena bagian dari pembelajaran pengenalan bentuk. Hal ini  merupakan salah satu dari konsep paling awal yang harus dikuasai oleh anak dalam pengembangan kognitif. Anak dapat membedakan benda berdasarkan bentuk terlebih dahulu sebelum berdasarkan ciri-ciri lainnya. Dengan memberikan pengenalan bentuk geometri sejak usia dini berarti anak mendapatkan pengalaman belajar yang akan menunjang untuk pembelajaran matematika di tingkat pendidikan selanjutnya. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan judul Geometry Tower Adventure pada Anak Usia Dini di Desa Sukorejo Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro bertujuan melatih anak untuk mengetahui jenis bentuk, warna, serta melatih motorik halus dan kasar dengan menggunakan permainan yang disukai mereka. Kegiatan PKM ini dimulai pada tanggal 11 September 2017 sampai dengan 16 September 2017, diikuti oleh seluruh siswa TK Islam Singajaya yang berjumlah 100 siswa. Saat kegiatan berlangsung siswa mengikuti alur permainan dengan antusias dan gembira. Selain itu kami juga memberikan lima set alat peraga berupa menara geometri serta langkah-langkah penggunaanya dalam pembelajaran kepada pihak sekolah agar bisa dimanfaatkan dikemudian hari.Kata Kunci: Geomerty tower adventure, Usia dini
Program “Desa Anak Negeri” untuk Akselerasi Recovery Literasi pada Masa Pandemi Dwi Sekar Sukma; Elsa Puspita Dewi; Yunita Khaerunika; Afnita Agil Syahdela; Desti Fitri Astuti; Anggita Cahyani Rahmat; M. Zainudin; Ima Isnaini Taufiqur Rohmah; Taufiq Hidayat
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.86 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v5i2.2166

Abstract

Selama masa pandemi Covid-19 Pemerintah Republik Indonesia mellaui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) mencanangkan pembelajaran secara online (daring) untuk mengurangi dampak pandemic bagi para siswa disemua level. Progra ini memerlukan support secara teknologi. Selama pelaksanaannya, beberapa kendala dan permasalahan terjadi yang salah satunya adalah tidak tercapainya KI/KD dalam pembelajaran. Program Desa Anak Negeri bertjuan untuk menguatkan 6 literais dasar yang meliputi: bahasa, numerasi, sains, kewarganegaraan, budaya dan finansial. Program ini juga bertujuan untuk mengurangi ketergantungan anak –anak bermain game online melalui gawai. Sasaran program ini adalah anak – anak DEsa Sembung Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro. Program ini dilaksanakan melalui After School Program dan Weekend School Program berbantu modul. Hasil menunjukkanbahwa : 1) terdapat peningkatan yang siknifikan sekitar 60% penguasaan 6 literasi dasar anak – anak Desa Sembung melalui program ini; 2) Terdapat penurunan yang siknifikan sekitar 50% budaya ketergantuangan anak bermaik online game menggunakan gawai. Diharapkan terdapat keberlanjutan program ini dengan sasaran yang lebih luas di Bojonegoro.
Program “Pokjar Relina Berbasis Dunia Imajinasi” untuk Recovery Literasi dan Numerasi Anak pada Masa Pandemi Covid-19 di Desa Perbatasan (Desa Pacing Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro) M. Zainudin; Doni Abdul Fatah; Zidni Alfian Barik; Muharram Brihan Harimurti; Agung Ridwan Asmaka
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 6, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1288.02 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v6i2.2701

Abstract

ABSTRACTOne of the impacts of the COVID-19 pandemic is the occurrence of significant literacy and numeracy learning losses. This must be addressed immediately because literacy and numeracy are crucial abilities in the process of developing student’s capabilities. This community service aims to help restore children's literacy and numeracy during the COVID-19 pandemic in border villages (Pacing Village, Sukosewu District, Bojonegoro Regency). This community service is carried out in three stages, namely the initial, core, and final stages. The initial stage is carried out to explore the concrete problems faced by the students. The core stage is the application of fairy tale and pantomime-based learning with a cycle of planning, action, observation, and reflection. The final stage is carried out to report the implementation of the drawing to this community. The result of this activity is that the "Pokjar RELINA based on Imagination World" program can help restore the students’ literacy and numeracy during the COVID-19 pandemic in border villages (Pacing Village, Sukosewu District, Bojonegoro Regency). The study group activities were carried out in fairy tale and pantomime based learning. In addition, the restoration of literacy and literacy skills requires synergistic cooperation between the service team, village government officials, teachers, students, and parents.Keywords: literacy, numeracy, pantomime, fairytale.ABSTRAKSalah satu dampak adanya pandemi covid-19, yakni terjadinya learning loss literasi dan numerasi yang signifikan. Hal tersebut harus segera diatasi karena literasi dan numerasi merupakan kemampuan yang krusial dalam proses pengembangan potensi siswa. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membantu pemulihan literasi dan numerasi anak pada masa pandemi covid-19 di desa perbatasan (Desa Pacing Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro). Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dalam tiga tahap, yakni tahap awal, inti, dan akhir. Tahap awal dilakukan untuk menggali permasalahan konkrit yang dihadapi sasaran. Tahap inti dilakukan penerapan pembelajaran berbasis dongeng dan pantomime dengan siklus perencanaan, Tindakan, observasi, dan refleksi. Tahap penutup dilakuakan untuk melaporkan pelaksanaan pengandian kepada masyarakat ini. Hasil dari kegiatan ini adalah program “pokjar RELINA berbasis dunia imajinasi” dapat membantu pemulihan literasi dan numerasi anak pada masa pandemi covid-19 di desa perbatasan (Desa Pacing Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro). Kegiatan kelompok belajar tersebut dilakukan dalam pembelajaran berbasis dongeng dan pantomime. Selain itu, pemulihan kemampuan literasi baca tulis dan literasi membutuhkan kerja sama yang sinergis antara tim pengabdi, perangkat pemerintahan desa, guru, siswa, dan wali siswa.Kata Kunci: literasi baca tulis, numerasi, pantomime, dongeng.