Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

DAMPAK CUACA EKSTRIM PERIODE TAHUN 2016 – 2018 TERHADAP KAWASAN KONSERVASI PENYU DI SEPANJANG PESISIR SELATAN JAWA TIMUR Dhira Khurniawan Saputra; Arief Darmawan; Sulastri Arsad
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 3 No. 1 (2019): JFMR
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2019.003.01.17

Abstract

Kawasan pesisir Jawa Timur memiliki beberapa lokasi pendaratan dan peneluran penyu, akan tetapi pada saat ini belum terdapat data komprehensif yang menggambarkan kondisi dan sensitivitas kawasan tersebut terhadap ancaman perubahan iklim. Fenomena cuaca ekstrim di Samudera Hindia timur pada kurun waktu 2016 – 2018 diduga memberikan dampak terhadap pantai peneluran penyu di pesisir Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi fisik dan pengelolaan pada 6 lokasi utama peneluran penyu di pesisir Jawa Timur. Taman Nasional Alas Purwo dan Taman Nasional Meru Betiri merupakan kawasan konservasi penyu yang dikelola oleh pemerintah, sedangkan lokasi lainnya merupakan lokasi peneluran penyu yang dikonservasi oleh kelompok masyarakat, diantaranya Pantai Taman Ria (Pacitan), Pantai Kili Kili (Trenggalek), Pantai Pathuk Gebang (Tulungagung) dan Pantai Bajulmati (Malang). Kegiatan observasi lapangan dilaksanakan pada Tahun 2017 dan 2018. Variabel pengamatan meliputi perubahan fisik pantai akibat cuaca ekstrim, sementara analisis komponen eksposur dan sensitivitas habitat didapatkan dari pengukuran variabel temperatur substrat, serta event siklon dan anomali SPL. Hasil penelitian menunjukkan cuaca ekstrim berupa gelombang tinggi dan banjir pasang yang menyebabkan adanya fitur abrasi dan pergeseran lokasi peneluran pada pantai pendaratan penyu. Curah hujan yang tinggi pada musim peneluran menyebabkan suhu substrat berada pada rentang bawah pivot (25 – 28◦C) dengan kelembaban bervariasi. Walaupun begitu, belum terdapat bentuk manajemen adaptif terhadap perubahan iklim pada seluruh area konservasi penyu di Jawa Timur. 
Preferensi lokasi penyu bertelur di Pantai Taman Kili-Kili, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Indonesia Arief Darmawan; Dhira Khurniawan Saputra; Ari Gunawan; Sabul Masani
Depik Vol 9, No 3 (2020): December 2020
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (923.444 KB) | DOI: 10.13170/depik.9.3.14329

Abstract

Taman Kili-Kili Beach, Trenggalek Regency, East Java Province is one of location where sea turtles landing and laying their eggs. This location is a community-based conservation area. Based on information from Wonocoyo Village Pokmaswas who worked at the location, the landing and nesting area of sea turtles tends to be on the west side of the coast. This study aimed to provide a scientific explanation of these conditions by using remote sensing data of time series Sentinel Image 2a, beach sand texture data, beach profiles, sea turtle landing location, supratidal area prediction using GIS analysis and eggs data. Result showed that the preference of the landing and nesting area of sea turtles on the west side of Taman Kili-Kili Beach was related to the dynamics of the coastal conditions especially the coastline and supratidal area. Environmental factors greatly influence the dynamics of this supratidal area.Keywords:TurtlesSupratidalRemote SensingGISABSTRAKPantai Taman Kili-Kili, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu lokasi penyu laut mendarat dan bertelur. Lokasi ini merupakan kawasan konservasi berbasis masyarakat. Berdasarkan informasi Pokmaswas Desa Wonocoyo yang bekerja di lokasi tersebut, area pendaratan dan bertelurnya penyu laut cenderung pada sisi barat pantai. Penelitian ini bertujuan memberikan penjelasan ilmiah mengenai kondisi tersebut dengan menggunakan data penginderaan jauh berupa Citra Sentinel 2a multi waktu, data tekstur pasir pantai, profil pantai, data lokasi pendaratan penyu laut, prediksi area supratidal menggunakan analisis SIG serta data telur. Hasil menunjukkan bahwa kecenderungan area pendaratan dan bertelurnya penyu laut di sisi barat Pantai Taman Kili-Kili ini terkait dengan dinamika kondisi pantai khususnya garis pantai dan area supratidal. Faktor-faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap dinamika area supratidal ini.Kata kunci:PenyuSupratidalPenginderan jauhSIG
Preferensi lokasi penyu bertelur di Pantai Taman Kili-Kili, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Indonesia Arief Darmawan; Dhira Khurniawan Saputra; Ari Gunawan; Sabul Masani
Depik Vol 9, No 3 (2020): December 2020
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.9.3.14329

Abstract

Taman Kili-Kili Beach, Trenggalek Regency, East Java Province is one of location where sea turtles landing and laying their eggs. This location is a community-based conservation area. Based on information from Wonocoyo Village Pokmaswas who worked at the location, the landing and nesting area of sea turtles tends to be on the west side of the coast. This study aimed to provide a scientific explanation of these conditions by using remote sensing data of time series Sentinel Image 2a, beach sand texture data, beach profiles, sea turtle landing location, supratidal area prediction using GIS analysis and eggs data. Result showed that the preference of the landing and nesting area of sea turtles on the west side of Taman Kili-Kili Beach was related to the dynamics of the coastal conditions especially the coastline and supratidal area. Environmental factors greatly influence the dynamics of this supratidal area.Keywords:TurtlesSupratidalRemote SensingGISABSTRAKPantai Taman Kili-Kili, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu lokasi penyu laut mendarat dan bertelur. Lokasi ini merupakan kawasan konservasi berbasis masyarakat. Berdasarkan informasi Pokmaswas Desa Wonocoyo yang bekerja di lokasi tersebut, area pendaratan dan bertelurnya penyu laut cenderung pada sisi barat pantai. Penelitian ini bertujuan memberikan penjelasan ilmiah mengenai kondisi tersebut dengan menggunakan data penginderaan jauh berupa Citra Sentinel 2a multi waktu, data tekstur pasir pantai, profil pantai, data lokasi pendaratan penyu laut, prediksi area supratidal menggunakan analisis SIG serta data telur. Hasil menunjukkan bahwa kecenderungan area pendaratan dan bertelurnya penyu laut di sisi barat Pantai Taman Kili-Kili ini terkait dengan dinamika kondisi pantai khususnya garis pantai dan area supratidal. Faktor-faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap dinamika area supratidal ini.Kata kunci:PenyuSupratidalPenginderan jauhSIG
THE INTRODUCTION TO DANGEROUS MARINE BIOTA COMMUNITIES IN KONDANG MERAK, MALANG Citra Satrya Utama Dewi; Dhira Khurniawan Saputra; Bambang Semedi; Muhammad Arif As'adi; Rarasrum Dyah Kasitowati; Rudianto; Aida Sartimbul; Feni Iranawati
Wisesa: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): WISESA - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : UPT. PKM UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.wisesa.2023.02.1.2

Abstract

Nelayan, merupakan profesi dengan resiko keselamatan yang tinggi, baik resiko yang bersifat human error maupun alami, seperti cuaca ekstrim dan biota laut berbahaya. Tujuan dari aktivitas pengabdian kepada masyarakat ini ialah untuk mentransformasikan ilmu pengetahuan terkait biota laut berbahaya kepada nelayan di Kondang Merak. Keberhasilan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini kemudian disampaikan dalam bentuk analisis persepsi nelayan kondang merak terhadap biota laut berbahaya. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini ialah penyuluhan langsung. Selanjutnya pengumpulan data untuk analisis persepsi dilakukan dg menggunakan kuisioner, selanjutnya data dikuantitafkan menggunakan metode skala likert, kemudian dideskripsikan. Penyuluhan ini dihadiri oleh 15 orang nelayan, atau 50% dari populasi nelayan di kondang merak. Jenis niota berbahaya yang sering dijumpai nelayan Kondang Merak ialah: hiu kecil, barakuda, lepu batu, bulu babi, mooray, ular laut, dan COT. 90% nelayan yang hadir telah mengetahui beberapa jenis biota berbahaya, namun hanya 30% nelayan yang mengetahui bagaimana cara mengantisipasi dan menanggulanginya. Sehingga, selanjutnya dirasa penting untuk memberikan Pelatihan Dasar Rescue Kepada Nelayan Kondang Merak.
Preferensi lokasi penyu bertelur di Pantai Taman Kili-Kili, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Indonesia Arief Darmawan; Dhira Khurniawan Saputra; Ari Gunawan; Sabul Masani
Depik Vol 9, No 3 (2020): December 2020
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.9.3.14329

Abstract

Taman Kili-Kili Beach, Trenggalek Regency, East Java Province is one of location where sea turtles landing and laying their eggs. This location is a community-based conservation area. Based on information from Wonocoyo Village Pokmaswas who worked at the location, the landing and nesting area of sea turtles tends to be on the west side of the coast. This study aimed to provide a scientific explanation of these conditions by using remote sensing data of time series Sentinel Image 2a, beach sand texture data, beach profiles, sea turtle landing location, supratidal area prediction using GIS analysis and eggs data. Result showed that the preference of the landing and nesting area of sea turtles on the west side of Taman Kili-Kili Beach was related to the dynamics of the coastal conditions especially the coastline and supratidal area. Environmental factors greatly influence the dynamics of this supratidal area.Keywords:TurtlesSupratidalRemote SensingGISABSTRAKPantai Taman Kili-Kili, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu lokasi penyu laut mendarat dan bertelur. Lokasi ini merupakan kawasan konservasi berbasis masyarakat. Berdasarkan informasi Pokmaswas Desa Wonocoyo yang bekerja di lokasi tersebut, area pendaratan dan bertelurnya penyu laut cenderung pada sisi barat pantai. Penelitian ini bertujuan memberikan penjelasan ilmiah mengenai kondisi tersebut dengan menggunakan data penginderaan jauh berupa Citra Sentinel 2a multi waktu, data tekstur pasir pantai, profil pantai, data lokasi pendaratan penyu laut, prediksi area supratidal menggunakan analisis SIG serta data telur. Hasil menunjukkan bahwa kecenderungan area pendaratan dan bertelurnya penyu laut di sisi barat Pantai Taman Kili-Kili ini terkait dengan dinamika kondisi pantai khususnya garis pantai dan area supratidal. Faktor-faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap dinamika area supratidal ini.Kata kunci:PenyuSupratidalPenginderan jauhSIG