Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search
Journal : Jurnal Ternak Tropika

PEMANFAATAN LARUTAN IODIN POVIDON SEBAGAI HORMON STIMULAN GERTAK BERAHI KAMBING SECARA ALAMIAH Gatot Ciptadi
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 11, No 2 (2010): Ternak Tropika
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.621 KB)

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitiani adalah untuk mengetahui respon perlakuan  Iodine Povidone terhadap kenampakan berahi kambing betina. Diharapkan dari hasil penelitian ini didapatkan data penguat bagi pengembangan  metode  gertak berahi secara alamiah yang lebih ekonimis.  Metode penelitian adalah percobaan lapang. dengan 3 kelompok kambing  induksi berahi yaitu kontrol (P0), kambing dengan induksi  2.0 % Iodine povidone (P1) dan induksi 4.0 % Iodine povidone (P2). Masing-masing perlakuan diulang 5 kali. Variable diamati adalah kenampakan berahi berdasarkan  tanda-tanda visual,waktu terjadinya berahi, dan standing heat.  Untuk konfirmasi akurasi kenampakan berahi dilakukan analisa  kadar progesterone pada puncak berahi.  Hasil  menunjukkan  respon kenampakan berahi berdasarkan pada karakter 3 A dan kenampakan lendir vagina  perlakuan P1 dan P2 sekitar 80 % positif , namun jika dikonfirmasikan dengan uji penerimaaan terhadap pejantan maka hal ini tampak turun menjadi sekitar 60 %. Perlakuan kontrol dengan injeksi NaCl fisiologis menunjukkan hasil negatif pada semua kambing perlakuan. Uji kadar progesteron menunjukkan bahwa  kadar progesteron kurang dari 0.5 ng/ml. Disimpulkan, kenampakan berahi kambing perlakuan secara visual dan konfirmasi terhadap kadar progesteron 40 % kambing betina mengalami berahi. Disarankan perlu dilakukan penelitian lebih dalam  tentang profil hormon progesteron mulai dari  hari H-1 sampai dengan H+3 atau akhir kemunculan berahi. Kata Kunci:  Sinkronisasi berahi, iodine povidone, hormon, kambing.   UTILITY OF IODINE POVIDONE AS FEMALE GOAT  ESTRUS SYNCHRONIZATION  HORMONAL TREATMENT. ABSTRACT The aims of this research is to improve the  method on estrus onset quality  using stimulant hormonal  of Iodine Povidone on female  of goat.. This out put of ressarch is expected to be cheap and practice way for increasing estrus onset of goat  in small scale farms.The research was conducted using  experimental methods with 3 treatments: control (PO), injection 2 % of Iodine Povidone( P1) and. Injection 0f 4 % of Iodine Povidone intra uterine. Variables observed is estrus onset, base on visual observation, mounting and hormonal measurement of progesterone at. peak of estrus. The result showed that  estrus onset response occurred in about 80 % of female base on the visual character observed, decrease to be 60 % on standing heat observation and finally about 40 % after confirmed with progesterone level. It was concluded that Iodine povidone  induction showed good enough response in estrus onset. It was suggested that necessary to study the profile of progesterone for later research before and after treatment with Iodine povidone. Key words: Estrus Synchronization, Iodine povidone, hormonal treatment,  female goat.
Analisis Profil Protein Darah Anak Kambing Peranakan Etawah Dengan Pemberian Pakan Substitusi Susu Sapi Teguh Wicaksono; Gatot Ciptadi; Tri Eko Susilorini
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 18, No 2 (2017): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.646 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2017.018.02.1

Abstract

The objective of this study is to determine the protein profile of pre-weaning kids fed with cow's milk as a substitute for dam’s milk. The materials used were 18 Etawah Descendant (PE) kids born the twin at the age of 5-13 days from 3-4-year-old dams. This experimental design was a completely randomized design with three treatments with six replications per treatment, namely the control (T0) fed 100% goat’s milk, treatment 1 (T1) fed 50% goat’s milk and 50% cow’s milk, treatment 2 (T2) fed 100% cow’s milk. The protein profile serum was analyzed by sodium dodecyl sulfate polyacrylamide gel electrophoresis (SDS-PAGE) method, 12,5% of the resolving gel and 3% of the stacking gel were used. The protein profile of the 5-14 days old PE kids were 19 protein bands with the molecular weight ranging from 15-160 kDa. The kids fed with 100% goat milk (T0) and those substituted by 50% cow's milk (T1), it was produced 19 protein bands with molecular weights ranging from 15 kDa to 155 kDa, while those fed with 100 % cow's milk (T2), it was produced 17 protein bands with molecular weights ranging from 13 kDa to 160 kDa. It can be concluded that the dam's milk substitute using cow's milk at the 50% level does not affect the blood protein profile of goat kids, while the 100% substitute produces the different number and types of protein
PERFORMANS REPRODUKSI SAPI PERANAKAN ONGOLE DAN PERANAKAN LIMOUSIN PADA PARITAS BERBEDA DI KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN Laili Windah Fauziah; Woro Busono; Gatot Ciptadi
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 16, No 2 (2015): TERNAK TROPIKA
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.343 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2015.016.02.7

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan performans reproduksi sapi Peranakan Ongole dan Peranakan Limousin pada paritas 2 dan 3. Penelitian ini dilakukan di Paciran, Kabupaten Lamongan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi Peranakan Ongole dan Peranakan Limousin yang masing-masing terdiri dari 2 paritas yaitu paritas 2 dan 3 dimana setiap paritas terdiri dari 30 ekor ternak. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan pengumpulan data primer dan data sekunder. Variabel yang diamati adalah Service per Conception (S/C),Days open (DO), Calving Interval (CI) dan Conception Rate (CR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata S/C, DO, CI dan CR dari sapi Peranakan Ongole dan Peranakan Limousin pada paritas 2 dan 3 sebesar masing-masing sebesar1,2 ± 0,4; 117,8 ± 16,5 hari; 397,6 ± 16,6 hari dan79%. Disimpulkan bahwa nilai tampilan reproduksi sapi Peranakan Ongole dan Peranakan Limousin di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan memiliki nilai yang baik akan tetapi perlu perbaikanmengenai DO dan CI yang masih panjangKata kunci: calving interval, conception rate, days open, service per conception.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KLONING HEWAN UNTUK KONSERVASI SUMBER GENETIK TERNAK LOKAL MELALUI REALISASI BANK SEL SOMATIS Gatot Ciptadi
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 6, No 2 (2007): Ternak Tropika
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.933 KB)

Abstract

transfer nukleus donor sel somatik mempunyaimanfaat yang sangat besar untuk riset dan implementasinya di bidang kedokteran,produksi ternak dan konservasi hewan langka. Adanya kecenderungan tingkatkeberhasilan produksi hewan kloning yang lahir dan hidup normal pada berbagaispesies, membuka peluang dan harapan yang sangat besar bahwa teknologi iniberpotensi bagi konservasi plasma nutfah dari berbagai spesies. Semenjak kelahirandomba kloning pertama hasil transfer nukleus dengan sel somatik, maka kemudiandisusul berbagai keberhasilan lahirnya hewan kloning berbagai spesies seperti,kambing, sapi, babi, tikus dll. Berbagai sel somatik yang telah menghasilkan individukloning, diantaranya adalah sel kumulus, fetal/adult fibroblast, mammary gland,epithel dll. Sukses pertama kloning hewan langka adalah lahirnya Gaurs hasil transfersel somatik gaur (B. gaurus) yang ditransfer interspesies pada oosit enukleasi sapi (B.taurus). Viabilitas sel somatic hasil kultur konfluen sangat tinggi berkisar antara 85 –95 %. Konsep genome resources bank perlu mulai dicobakan pada populasi hewanliar, spesies langka dan juga ternak lokal. Dengan demikian, jika selama ini hanyadikenal dua macam sel yaitu spermatozoa dan oosit yang bisa dikriopreservasi, makakedepan ada potensi yang sangat besar dengan realisasi banks sel somatik berbagaispesies hewan sebagai sumber sel donor untuk memproduksi individu kloning.Kata kunci: Somatic cells, genetic diversity, nuclear transfer, cloning,.ABSTRACTEmbryo cloning production using somatic cells donor has great potentialapplication in medicine, animal production as well as preserving endangered and rareanimal. Recent increased success of reproductive technologies has caused dramaticsurge hope for preservation of endangered species. Since the birth of Dolly, the firstsheep cloned from adult somatic cells, cloning adult animals has succeeded in severalspecies including cattle, mice, pigs and goat. There are many somatic cells donorresources using fetal fibroblast, adult mammary gland cells, cumulus cells thatindicate successful donor cell production for nuclear transfer. The first succesfulcloning of an endangered animal cross-species nuclear transfer that give birth a babygaur bull. The concepts of genome resource banks and reproductive technology isimportant to re-introduced into wild animal population, rare and endangered animaland also local domestic animals. In the near future somatic bank cells has a greatpotential for genetic resources cryopreservation .
THE IMPROVEMENT AND APPLICATION OF EI-GUN (ELECTRICAL INSEMINATION GUN) FOR ARTIFICIAL INSEMINATION (AI) USING GOAT FRESH SEMEN Mirsa Ita Dewi; Gatot Ciptadi; Lilik Eka Radiati
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 17, No 2 (2016): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production (JTAPRO)
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.796 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2016.017.02.3

Abstract

Electrical Insemination Gun (EI-GUN) was a tool for Artificial Insemination (AI) using fresh semen with an electric control system. The research objective was to produced EI-GUN for AI using fresh semen on small ruminants (goat). The research was conducted from March to June 2015. The process of EI-GUN creation implemented in Design and Prototype Laboratory and Aero Modeling Research Laboratory at Engineering Faculty, University of Brawijaya (UB). Testing tools EI-GUN on goat was conducted in the Sumber Sekar Laboratory, Animal Husbandry Faculty, UB.  The methods of research were literature study, tool specification determination, designing EI-GUN, running test, semen evaluation passed EI-GUN and application on Goat. EI-GUN has seven important parts, which supports each other in this operating system. Those parts consist of stylet, servo, system controlled, insemination pump, connecting rod, battery, and holder. EI-GUN work system sucked the semen into insemination pump as much as 5 ml, and release the semen 0.25 ml appropriate standard of AI. It was applicable for 20 times AI. The results showed that the cell motility of spermatozoa ≥ 70% were still in ranging of Indonesian National Standard (SNI). Keywords: artificial insemination, EI-GUN, fresh semen.
Kajian Suplementasi Zinc Organik Terhadap Kualitas Semen Pejantan Sapi Bos indicus Sri Hindrawati; Gatot Ciptadi; Siti Chuzaemi
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 21, No 2 (2020): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2020.021.02.7

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi Zinc organik terhadap kualitas semen sapi Bos indicus. Materi penelitian yang digunakan adalah 12 (dua belas) ekor sapi pejantan dan semennya. Sapi pejantan dengan kisaran umur 3-7 tahun dan bobot badan 600-800 kg, diberikan suplementasi Zinc organik[ZN: Availa®Zn 100, mengandung 10% Zinc dari asam amino Zinc kompleks (Zinpro Corporation, Asosiasi Pakan Amerika Pejabat Kontrol (AAFCO) No. 57.150) sebanyak 3 gram/ekor/hari. Pemberian Zinc organik selama 20 minggu dengan pakan basal berupa pakan komplit. Analisis statistik menggunakan T-test independent untuk membandingkan data perlakuan control dan suplementasi Zinc pada masing-masing kelompok sampel pada taraf kepercayaan 95% (α 0,05). Hasil penelitian kualitas semen kelompok kontrol sebagai berikut: pH 6,43±0,05; volume 6,22±1,38 mL; motilitas 77,31±0,04 %; abnormalitas6,18±0,03%; dan konsentrasi 1.403,47±157,21 juta/ml.Sementara hasil penelitian kualitas semen kelompok suplementasi sebagai berikut: pH 6,46±0,07; volume 6,29±1,79 mL; motilitas 79,12±0,04 %; abnormalitas 5,27±0,01%; dan konsentrasi 1.302,28±274,84 juta/mL. Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa suplementasi Zinc memberikan perbedaan tidak nyata (P<0,05) terhadap pH semen, motilitas, abnormalitas, volume semen dan konsentrasi spermatozoa, namun terlihat kecendrungan peningkatan pada pH semen, motilitas, volume semen dan kecendrungan penurunan pada abnormalitas dan konsentrasi spermatozoa.
PERBEDAAN KUALITAS SEMEN DAN PRODUKSI SEMEN BEKU PADA BERBAGAI BANGSA SAPI POTONG Karim Khalifa Zamuna; Trinil Susilawati; Gatot Ciptadi; Marjuki Marjuki
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 16, No 2 (2015): TERNAK TROPIKA
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.887 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2015.016.02.1

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan produksi semen beku pada berbagai bangsa sapi potong dan untuk mengetahui produksi semen pada masing-masing  individu pada bangsa yang sama. Penelitian dilakukan di Balai Inseminasi Buatan Daerah Ungaran Jawa Tengah Indonesia. Materi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah catatan produksi semen yang terdiri kualitas semen segar dan jumlah straw semen beku pada bulan Januari sampai Desember tahun 2014  sebanyak  39 ekor sapi  yang terdiri dari 18 ekor sapi Simental, 8 ekor sapi  Limousin, 8 ekor PO dan 5 ekor sapi Brahman. Pengencer yang dipergunakan adalah skim kuning telur.  Metode yang dipergunakan adalah studi kasus dengan rancangan acak kelompok. Variabel yang diamati adalah Volume semen, Konsentrasi, Motilitas individu, total spermatozoa dan total spermatozoa yang motil. Hasilnya menunjukkan volume sapi Limousin yang terbanyak = 7,2 + 1,3 ml, diikuti oleh  oleh sapi simental = 6,8 + 1,6 ml,  sapi PO = 6,1 + 1,2 ml dan yang paling sedikit adalah sapi Brahman = 4,2 + 1,8 ml. Rata-rata volume semen pada berbagai bangsa terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05). Rata-rata persentase motilitas spermatozoa sapi  Simental =  57,8 + 13,05 %, Sapi  Limousin = 61,17 +1.37%, sapi PO = 63,5 + 6,62 %  dan  Brahman = 44,8 + 25,33 %, Rata-rata persentase motilitas pada berbagai bangsa tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0,05). Rata-rata Total spermatozoa dan total spermatozoa yang motil pada sapi Simental adalah 9.320,3 + 2.461,2 and 5.532,9 + 2.314,2 ; Sapi Limousin = 11.266,9 + 1.159,6 dan  7.908,9 + 3.851,2; Sapi PO = 8.995,1 + 2.860,8 dan  5.651,6 + 2.418,4 , Sapi  Brahman =  6.189,3 + 22,6 dan  3.053,3 + 4.356,6. Rata-rata kedua parameter ini tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada berbagai bangsa sapi  (P>0,05). Rata-rata produksi semen beku per hari pada sapi  Simental 280,67 + 68,57 straw ; sapi Limousin 315,6 + 44,32 straw ;  sapi PO 275,15 +70,61  straw  dan sapi   Brahman 225,18 + 59,74 straw. Rata-rata produksi semen beku tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada berbagai bangsa sapi  (P>0,05). Volume semen, motilitas individu dan produksi semen beku harian masing-masing  individu pada bangsa yang sama pada sapi Limousin, Simental, PO dan Brahman terdapat perbedaan yang sangat nyata (P<0,05). Keyword: Sapi Limousin , Sapi Simental, Sapi PO dan Sapi Brahman
STUDI KASUS TINGKAT PEMOTONGAN KAMBING BERDASARKAN JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR DAN BOBOT KARKAS DI TEMPAT PEMOTONGAN HEWAN KOTA MALANG Eko Wahyudi; Gatot Ciptadi; Agus Budiarto
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 18, No 1 (2017): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production (JTAPRO)
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.305 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2017.018.01.9

Abstract

The research was conducted at Malang goat slaughterhouse on November 10th to December 10th 2016. This study is to determine the number of goat slaughter based on sex, age group, and carcass weight. The material used as many as 128 goats. The method used is a case study. Data observed was presented in average value and standard deviation for being descriptive analysis. Results showed the slaughter rate of male goat reached 14.06% and females reached 85.94%. The slaughter rate of goat aged less than 1 year is 28.91%, age 1 - 1.5 years are 22.66%, age 1.5 - 2.5 years are 13.28%, 2.5 - 3.5 years old is 14.06% and age is 3.5 - 4 years 21.09%. The average carcass weight of male goat which less than 1 year - 4 years vary between 10.37±3.58 kg - 22.77±4.51 kg, and female goat carcass weight 10.9±2.21 kg - 19.63±4.32 kg. The conclusion of this research is that female goat slaughter at Malang goat slaughterhouse is very high reach 85.94% while the male slaughter is only 14.06%. The highest goat slaughter rate aged less than 1 year reached 28.91% consist male goat 4.69% and female 24.21%. Male and female goat carcasses percentage aged less than 1 year - 4 years varies between 48.32% - 50.34% and 48.55% - 49.31%. From this research, it is suggested to reduce female livestock slaughter and further research is needed on the level of productive doe slaughter in Malang slaughterhouse area. Keywords: Slaughter rate, Goat, Slaughterhouse
Variasi Genetik Kambing Senduro dan Peranakan Etawa (PE) Berdasarkan Sekuen Gen CYT-B (Cytochrome-B) Dengan Metode Polymerase Chain Reaction Rizka Gitta Almaida; Yudit Oktanella; Gatot Ciptadi
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 21, No 2 (2020): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2020.021.02.3

Abstract

Informasi genetik kambing Senduro dan PE (Peranakan Etawa) yang berada di BBIB Singosari merupakan kambing lokal asal Jawa Timur, Indonesia yang digunakan dalam program breeding, khususnya untuk produksi semen beku untuk inseminasi buatan masih sangat terbatas. Perlu dilakukan analisa molekuler untuk menseleksi pejantan yang akan digunakan untuk produksi semen beku salah satunya dengan ilmu biologi molekuler. Penelitian tentang keragaman genetik dilakukan dengan menggunakan DNA mitokondria (mtDNA). Cytochrome b (Cyt-b) merupakan salah satu mtDNA yang memiliki laju mutasi yang sedang dan memiliki posisi sekuens nukleutida yang dipertahankan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui susunan nukleutida kambing Senduro dan PE berdasarkan genotip mtDNA. Sampel yang digunakan berupa whole blood dari enam ekor kambing Senduro, dan tiga ekor kambing PE yang berasal dari BBIB Singosari, Malang, Jawa Timur. Sampel whole blood diisolasi dengan Blood DNA Preparation Kit by Jena Bioscience. Primer yang digunakan yaitu primer Forward (Cytb_F) 5’GCAATTGCCATAGTCCACCT’3 dan Reverse (Cytb_R) 5’GGATTTGCCGGG GTATAGTT’3. Hasil PCR disekuensing dengan metode Sanger. Analisa sekuen gen dilakukan menggunakan software MEGA-X. Penyejajaran pairwise distance menunjukkan terdapat perbedaan basa nukleutida pada kambing Senduro dan PE. Sampel SE1 mengalami missense mutation, dan sampel SE2, SE3, SE4, SE5, SE6, PE1, PE2, PE3 mengalami frameshift mutation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman genetik kambing Senduro dan PE yang dibandingkan dengan database NCBI Capra hircus: D8420.1 tergolong tinggi.
Tingkat Pemotongan Kambing Lokal Betina (PI0 – PI1) di Kluster Tph Swasta Kediri Agus Budiarto; Gatot Ciptadi; Ardyah Ramadhina Irsanti Putri; Zulvado Satria Putra Yuwono
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 22, No 1 (2021): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2021.022.01.8

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kambing yang dipotong berdasarkan umur sapih dan bobot karkas. Materi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 66 ekor kambing dengan umur kurang dari 1 tahun (PI0). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus berdasarkan pengamatan langsung dengan melihat gigi seri (poel) untuk pendugaan umur dan penimbangan bobot hidup dan bobot karkas. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat pemotongan kambing betina sebanyak 110 ekor atau 60%. Penyembelihan kambing pada umur PI0 adalah 49 atau 74%, PI1 adalah 17 atau 26%. Rata-rata bobot karkas kambing betina adalah PI0 7,32 ± 2,64 kg, PI1 8,74 ± 1,69 kg. Persentase karkas yang dihasilkan kambing betina berbagai umur rata-rata 47,01 ± 0,99 %. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kasus penyembelihan kambing di TPH Kabupaten Kediri berdasarkan jenis kelamin, kambing betina umur PI0 dan PI1 lebih banyak dibandingkan kambing jantan sebesar 95,66%. Pada kategori umur yang sama, rata-rata bobot karkas kambing betina lebih rendah satu persen dibandingkan bobot karkas rata-rata kambing jantan.
Co-Authors Agung Pramana W.M Agung Pramana W.M Agus Budiarto Agus Budiarto Agus Susanto Ali Harris Angelina N. Tethool Anis Mei Munazaroh Anis Mei Munazaroh Apriani Herni Rophi Ardyah Ramadhina Irsanti Putri Ardyah Ramadhina Irsanti Putri Ardyah Ramadhina Irsanti Putri Aris Subagyo Asma Naili Salsabila Aulanni'am Aulanni'am Aulanni'am, Aulanni'am Aulanni’am A Badriyah B Bambang Susilo Bilqis Bilqis Bima Prakasa Dermawan Sutopo Budi Siswanto Dian Ratnawati Doni Herviyanto Eko Wahyudi Enni Mutiati Eva Ari Wahyuni Fadillah Putra I., Sulistyoningtyas I.D. Retnaningtyas Insafitri, I Karim Khalifa Zamuna KIKI FIBRIANTO Kuswati Kuswati Laili Windah Fauziah Lilik Eka Radiati Liza Choirun Nisa M, Nur Ihsan M.F. Wadjdi Marjono, Marjono Marjuki Marjuki Mirsa Ita Dewi Moch. Nasich Mohammad Nur Ihsan Mudawamah Mudawamah Mudawamah Mudawamah Muhammad Arwani Muhammad Nur Ihsan Muhammad Nur Ihsan Muhammad Rizar Zakaria Nur Ihsan Nurgiartiningsih, V. M. A. Nurul Jadid Mubarokati Omar Sambou R. P. Putra Retnaningtyas, irawati Dinasari Rizka Gitta Almaida Rizki Putra Samudra Rizki Putra Samudra Rosidi Azis Rosidi Azis Roy Ardy Colas Napitupulu S. Chuzaemi S. Susilowati S. Suyadi Septiawan Putranto Septiawan Putranto Setyawan, Hendrix Yulis Siska Nanda Widhaningrum Siska Nanda Widhaningrum Sri Hindrawati Sri Rahayu Sri Rahayu Sri Rahayu Sri Rahayu sri rahayu Sri Rahayu Sri Rahayu Sri Rahayu Sri Wahjuningsih Sunaryo Sunaryo Sunaryo, Moch. Aris Sutiman B. Sumitro Sutiman Bambang Sumitro Suyadi Suyadi Suyadi Suyadi Syafrizal Muhammad Syahrul Kurniawan Teguh Wicaksono Tri Eko Susilorini Trinil Susilawati Trinil Susilawati Veronica Margareta Ani Nurgiartiningsih Woro Busono, Woro Wulandari, Eka Shinta Yudit Oktanella, Yudit Zulvado Satria Putra Yuwono