Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Keausan AISI 52100 Tanpa Pelumasan Menggunakan Tribotester Pin-On- Disc Kusman .; Darmanto .
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 18, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v18i1.6446

Abstract

Peranan penting terhadap komponen permesinan adalah umur pemakaian, karena merupakan salah satu fenomena keausan. Dalam ilmu perancangan teknik perlu sekali untuk mempertimbangkan keausan karena ada kaitannya dengan hilangnya material. Untuk mengurangi keausan dari komponen permesinan harus dilakukan perancangan teknik yang baik. Didalam permesinan ada salah satu fenomena yang terjadi yaitu fenomena kontak antar komponen. Gesekan pada tiap-tiap komponen mengakibatkan keausan. Alat uji untuk mengetahui nilai keausan adalah tribometer pin-on-disc. Penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui volume keausan yang terjadi pada pin besi cor A (79, 5 HRB) dan pin besi cor B (86,5 HRB) tanpa pelumas.. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa Volume keausan tertinggi terjadi pada pin besi cor A dengan beban 20 N dengan jarak 600 m volume keausannya 0,31252 , dan volume keausan terkecil pada pin besi cor B dengan beban 10 N dengan jarak 100 m volume keausannya 0,00384 . Rata-rata koefisien keausan terbesar terjadi pada pin besi cor A dengan beban 20 N yaitu 1,18467×10ˉ8 (mm³/N.mm) kemudian pin besi cor B dengan beban 10 N koefisien keausan terkecil yaitu 1,60135×10ˉ8 (mm³/N.mm). Tinggi keausan tertinggi terjadi pada pin A beban 20 N yaitu 0,1454 mm pada jarak 600 m,dan yang tinggi terkecil pada pin b beban 10 N yaitu 0,0160 mm pada jarak 100 m.Jadi kekerasan material dan beban berpengaruh terhadap hasil pengujian.
HUBUNGAN KONSUMSI BAHAN BAKAR DENGAN LAJU DAN JENIS BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR BERMESIN BENSIN 4-TAK BERTRANSMISI CVT Tabah Priangkoso; Muhammad Bisri; Darmanto Darmanto
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 11, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v11i1.1083

Abstract

Skuter bertransmisi CVT menjadi sepeda motor paling populer dengan proporsi dan memiliki tingkat pertumbuhan jumlah paling besar dibanding jenis kendaraan bermotor lainnya. Pertumbuhan jumlah sepeda motor CVT sebesar 8,7% per tahun  menambah jumlah penggunaan bahan bakar. Kepopuleran sepeda motor ini dengan potensi persoalan penyediaan bahan bakar minyak tidak diikuti dengan informasi tentang konsumsi bahan bakar sebagai salah satu petunjuk agar pengendara dapat melakukan efisiensi bahan bakar. Penelitian ini bertujuan mengukur konsumsi bahan bakar sepeda motor CVT pada berbagai laju mulai dari 5 kpj sampai 50 kpj sebagai batas laju maksimum yang wajar, sebagai pedoman bagi pengendara untuk melakukan strategi pengendaraan yang paling hemat bahan bakar. Pengukuran konsumsi bahan bakar dilakukan menggunakan 3 sepeda motor CVT dengan merek berbeda namun dapat dianggap setara. Pengukuran dilakukan dengan menempatkan sepeda motor di atas dynamometer chassis untuk mensimulasi beban jalan pada laju yang telah ditetapkan. Bahan bakar yang digunakan adalah bensin produksi PT Pertamina yaitu Premium, Pertamax, dan Pertamax Plus. Hasil pengukuran menunjukkan kecenderungan yang sama pada ketiga jenis bensin. Pada kecepatan rendah 5 kpj, konsumsi bahan bakar paling besar dan kemudian menurun seiring dengan penambahan laju sepeda motor. Konsumsi bahan bakar terendah diperoleh pada laju 50 kpj. Penggunaan Premium menyebabkan konsumsi bahan bakar paling tinggi dibanding penggunaan Pertamax dan Pertamax Plus, sedangkan penggunaan Pertamax Plus menyebabkan konsumsi bahan bakar lebih rendah dibanding Premium dan Pertamax. Penerapan transmisi CVT menyebabkan pengendara tidak dapat mengatur strategi pengendaraan hemat bahan bakar pada laju rendah dan harus berada pada laju yang lebih tinggi mendekat 50 kpj.   Kata kunci: CVT, jenis bensin, strategi pengendaraan.
Analisis Pengaruh Jenis BBM Terhadap Konsumsi BBM Kendaraan Penumpang 1200 CC di Lalu Lintas Tol Semarang Haris Kurniawan Sandi; Tabah Priangkoso; Darmanto Darmanto
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 17, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v17i1.4368

Abstract

Motor bakar merupakan mesin kalor yang menggunakan energi panas untuk melakukan kerja mekanis atau mengubah energi panas menjadi tenaga mekanis. Motor bakar itu memerlukan bahan bakar yang sesuai mesin itu sendiri agar bekerja dengan baik dan menghasilkan tenaga yang optimal, maka perlu meneliti tentang pengaruh konsumsi BBM kendaraan penumpang terhadap lalu lintas di jalan tol Semarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh konsumsi BBM kendaraan penumpang terhadap lalu lintas di jalan tol Semarang. Dari hasil analisis bahwa semua bahan bakar yang menggunakan gigi tertinggi akan lebih hemat bahan bakarnya pada kendaraan penumpang dan konsumsi bahan bakar yang paling hemat adalah Pertamax pada semua kecepatan bisa menempuh jarak 18,42 km/L sedangkan yang paling boros yaitu Pertalite cuma menempuh jarak 17,2 km/L.
ANALISIS KEAUSAN BAJA St.40 MENGGUNAKAN TRIBOTESTER PIN-ON-DISC DENGAN VARIASI KONDISI PELUMAS Anang Rohadi; Darmanto Darmanto; Imam Syafa'at
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 9, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v9i2.926

Abstract

Keausan pada suatu  komponen  sistem permesinan  banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah  satu  diantaranya  jenis  material  dan  pelumas  yang  digunakan.  Penelitian  ini dimaksudkan  untuk  mengetahui  pengaruh  pelumas  terhadap  keausan  pada  suatu  material komponen  permesinan.  Material  yang  digunakan  pada  pengujian  ini  adalah  material  baja jenis baja karbon rendah yaitu: baja  St.40  .  Sedangkan variasi pelumas  yang digunakan pada penelitian ini adalah Tanpa pelumas, Pelumas SAE 40, Pelumas SAE 140.  Penelitian Keausan Baja  St.40  Menggunakan  Tribotester  Pin-on-disc  Dengan  Variasi  Kondisi  Pelumas menunjukkan  bahwa;  penggunaan  pelumas  yang  memiliki  nilai  vikositas    tinggi,  mempunyai pengaruh    faktor  keausan  terkecil  sebesar  0,4.10⁻4 mm 3/N.m pada  variasi  pelumas menggunakan SAE 140 dan Faktor keausan tertinggi sebesar  26,9.10⁻4 mm3/N.m pada tanpa pelumas.Kata Kunci; Pin-on-disc, Variasi Pelumas , Material Baja St.40
ANALISA PENGARUH BAHAN DASAR PELUMAS TERHADAP VISKOSITAS PELUMAS DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR M Arisandi; . Darmanto; T Priangkoso
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 8, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v8i1.288

Abstract

Kontak mekanik adalah hal yang tidak bisa dihindari pada permesinan,meminimalkan keausan akibat kontak adalah dengan cara memberikanpelumas pada sistem tersebut. Ketahanan viskositas pelumas terhadaptemperatur sangat dipengaruhi oleh jenis bahan dasar pelumas. Tujuanpenelitian ini untuk mengetahui pengaruh bahan dasar pelumas terhadapviskositas dan konsumsi bahan bakar. Pada penelitian ini menggunakan jenispelumas mineral, semi sintetik dan sintetik. Pengukuran dilakukan padasetiap jarak tempuh 500 km dengan jarak total 2000 km. Hasil penelitian inimenunjukan bahwa pelumas sintetik mempunyai kesetabilan viskositaspaling baik, pada temperatur kerja maupun kamar, pelumas mineral palingrendah kesetabian viskositanya baik pada suhu kerja maupun suhu kamar,kesetabilan viskositas pada temperatur kerja cendrung lebih baik jikadibandingkan pada temperatur kamar untuk semua jenis pelumas dankonsumsi bahan bakar paling irit pada pemakaian pelumas sintetik.Kata kunci: pelumas,viscositas,gesekan,temperatur
MODIFIKASI TUNGKU UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA GULA AREN Darmanto Darmanto; Tabah Priangkoso; Shofia Nur Awami
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 12, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v12i1.1460

Abstract

Produksi gula aren di wilayah limbangan kabupaten Kendal masih dilakukan secara tradisional dengan menggunakan tungku dari batu bata. Tungku dari batu bata ini sangat tidak efisien karena banyak panas yang terbuang ke udara, sehingga untuk membuat gula aren dari nira sebanyak 10 liter memerlukan waktu sekitar 4-5 jam. Rancangan tungku dilakukan dengan menutup rapat lubang dibawah wajan,  memperkecil kontak antara api dengan udara luar lewat lubang kayu serta mengisolasi dinding tungku dengan lapisan keramik. Ukuran tungku modifikasi adalah 75 x 60 x 110 cm dengan bahan baku beton dan berinsulasi keramik. Beton dipilih karena kuat sehingga mampu menahan beban wajan dan nira serta tahan lama. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tungku modifikasi berhasil memperpendek waktu produksi menjadi 2-2,5 jam untuk memproses 10 liter nira menjadi gula. Jumlah kayu yang digunakan juga berkurang setengah dari jumlah kayu bakar yang digunakan pada tungku tradisional, serta temperatur ruang memasak turun dari 32⁰C menjadi 29⁰C Kata kunci:  gula aren, hemat energi,nira, tungku.
ANALISIS KEAUSAN BAJA ST60 MENGGUNAKAN ALAT TRIBOTESTER TIPE PIN ON DISC DENGAN VARIASI KONDISI PELUMAS Nurul Ala Besihi; Darmanto Darmanto; Imam Syafa'at
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 9, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v9i2.917

Abstract

Penggunaan pelumas pada alat  pengujian  tribometer  Pin-on-Disc  sangat berpengaruh sekali pada spesimen uji. variasi kondisi pelumas yang di gunakan adalah pelumas SAE 140, SAE 40 dan pengujian tanpa pelumas dengan satu jenis material uji baja St 60. Alat yang  digunakan pada  penelitian ini  adalah alat  tribometer Pin-on-Disc  yang  dirancang  dengan desain  yang simpel. Hasil penelitian  ini  menunjukkan bahwa pada pengujian material yang menggunakan pelumas  SAE  140  dengan  SAE  40  terlihat  hasil perbedaan  yang  sangat  kecil  yaitu  0.00131 m3/N.m  dan 0.00121  m3/N.m, sedangkan  pada  pengujian  tanpa  pelumas menunjukkan penurunan berat material yang sangat besar yaitu 0.0304 m3/N.m.Kata kunci; Pin-on-Disc, Pelumasan, Keausan
ANALISA KONDUKTIVITAS TERMAL BAJA ST-37 DAN KUNINGAN Sucipto Sucipto; Tabah Priangkoso; Darmanto Darmanto
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 9, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v9i1.843

Abstract

Dasar pengujian konduktivitas termal adalah mengukur beda suhu suatu bahan akibat adanya penambahan energi panas pada salah satu ujung bahan. Perencanaan ini didasarkan pada konsep konduksi, yaitu berdasarkan hukum kedua termodinamika konduktivitas panas dapat diukur jika terjadi perpindahan panas dari suhu yang tinggi ke suhu yang rendah. Tujuan dari rancang bangun alat uji konduktivitas  termal pada penelitian ini adalah untuk mengukur konduktifitas panas logam ST 37 dan Kuningan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa  logam yang dipanaskan dengan energi kalor tertentu, maka temperatur kedua ujung logam semakin lama akan semakin bertambah sedangkan konduktifitas termalnya akan semakin turun. Kata kunci : konduktivitas termal, konduksi, rancang bangun.
KARAKTERISASI KOEFISIEN GESEKPERMUKAAN BAJA ST 37 PADABIDANG DATAR TERHADAPVISKOSITAS PELUMAS B. Agus; Darmanto Darmanto; I Syafaat
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 8, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v8i2.431

Abstract

Pada permesinan tidak lepas adanya kontak mekanik antara elemen satudengan elemen lainya. Kontak mekanik tersebut mengakibatkan terjadinya(wear) keausan. Untuk mengurangi keausan dapat dengan memberikanpelumasan. Keausan ada yang memang diperlukan dan ada yang harusdihindari. Keausan yang diperlukan misalnya proses grinding, cutting,pembubutan dan lain lain, sedang keausan yang harus dihindari adalahkontak mekanik pada elemen mesin yang digunakan untuk mentransmisikandaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh viskositaspelumas terhadap gaya gesek pada kekasaran permukaan yang berbedabeda.Pada penelitian ini menggunakan jenis pelumas single grade.Spesimen yang digunakan pada uji gesek antara landasan gesek denganmatrial gesek adalah jenis logam St 37. Dari hasil penelitian diperoleh hasil,bahwa gaya gesek paling besar pada kondisi tanpa pelumas. Pada kondisitanpa pelumas, semakin kasar permukaan spesimen maka semakin besargaya geseknya. Pada kondisi menggunakan pelumas, gaya gesek antarapsesimen dan plat lebih kecil dibandingkan tanpa pelumas.Kata kunci: pelumas, viscositas, gesekanPENDAHULUAN
PENGUATAN USAHA PENGASAPAN IKAN “SIDO MAKMUR” KETAPANG KABUPATEN KENDAL Indah Hartati; Laeli Kurniasari; Darmanto Darmanto; Hasan Hasan
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 9, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v9i2.918

Abstract

Salah  satu  sentra  produksi  ikan  asap  di  Kabupaten  Kendal adalah  di  desa  Ketapang Kecamatan Kendal yang tergabung dalam Kelompok Usaha Pengasapan Ikan Sido Makmur. Permasalahan  yang  dihadapi  oleh  Kelompok  Usaha  Pengasapan  Ikan  Sido  Makmur  antara lain:  penggunaan  tungku  konvensional  menghasilkan  asap  yang  menimbulkan  gangguan kesehatan  terhadap  masyarakat  sekitar,  penggunaan  tungku  konvensional  menyebabkan produk  memiliki  penampakan  yang  kurang  menarik,  belum  terlaksananya  cara  produksi pangan yang baik, belum memiliki siup, p-irt, label halal dan desain kemasan yang baik, belum dilaksakannya sistem manajemen usaha yang baik dan belum adanya perluasan pangsa pasar. Guna mengatasi permasalah mitra, solusi yang ditawarkan adalah sebagai berikut:  perbaikan proses produksi melalui aplikasi tungku pengasapan tertutup; pelatihan penguatan usaha yang meliputi pelatihan mengenai cppb, perijinan dan pelabelan halal,; pelatihan penataan sistem manajemen  dan  perluasan  pangsa  pasar.  Aplikasi  tungku  pengasapan  sistem  tertutup dilaksanakan  dengan  mendesain,  mempabrikasi,  menguji  coba  dan  mengaplikasikan  tungku pengasapan  ikan.  Penguatan  usaha  dilakukan  dengan  melakasanakan  pelatihan  dan penyuluhan  CPPB,  pengemasan,  perijinan  dan  pelabelan  halal.  Berdasarkan  hasil  uji penggunaan tungku pengasapan ikan sistem tertutup, dihasilkan ikan asap dengan rasa yang tidak  berbeda  dengan  ikan  asap  yang  diasapi  menggunakan  tungku  konvensional.,  namun memiliki penampakan serta higienitas ikan asap yang lebih baik. Hasil pelatihan penguatan usaha  telah  dapat  memberikan  wawasan  kepada  kelompok  Sido  Makmur  mengenai  cara produksi  pangan  yang  baik,  cara  pengawetan  melalui  pengemasan  vakum,  prosedur  untuk mendapatkan  PIRT,  dan  prosedur  untuk  mendapatkan  sertifikat  halal.  Hasil  pelatihan manajemen usaha  mikro  telah  dapat  memberikan  wawasan  mengenai cara  mengelola  usaha kecil pengasapan ikan serta wawasan mengenai pemasaran produk. Diskusi perluasan pangsa pasar  dapat  memetakan  potensi  pasar  yang  dapat  disasar  meliputi  pemasaran  melalui pameran  produk  unggulan  daerah,  toko  oleh-oleh  khas  kendal,  pasar  modern  kendal  serta outlet kelompok Sido Makmur.Kata Kunci: ikan asap, sido makmur, ketapang, tungku, pengasapan