Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Sport and Fitness Journal

TEKNIK MULLIGAN PALING EFEKTIF DIBANDINGKAN MOBILISASI SEGMENTAL UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL PADA PEMBATIK TULIS DENGAN CERVICAL SYNDROME Siti Nadhir Ollin Norlinta; RA Tuty Kuswardhani; M. Ali Imron; Ketut Tirtayasa; N. Adiputra; Muh. Irfan
Sport and Fitness Journal Volume 7, No.2, Mei 2019
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.156 KB) | DOI: 10.24843/spj.2019.v07.i02.p03

Abstract

Background: Cervical Syndrome is pain resulting from the interaction of which often bump into between of muscles and ligaments well as the that deals with the posture, over activity of the degenerative from discus cervikalis and its ankle urination and pain the neck.Purpose: To know the provision of mulligan technique is better than it was a segmental mobilization of to improve the ability functional at batik wrote disorder cervical syndrome. This research is designed an experimental research randomized pre and post test two group design , in which the grouping of random based on this subject .A kind of design in this research measure pre test and post test treatment in ekperimen group 2 .1 group given manipulation techniques and the mulligan snags 2 given a segmental mobilization of manipulation.Results :of value the measurement of the ability functional cervical syndrome that measured by NDI before intervention in group mean ± SD 65.00± 7.90 and group 2 mean ± SD = 70.00 ± 7.50 with p= 0.188 (p>0.05) with means there was no significant difference in both grup. Then the result afterthe intervention with NDI a showed mean mean ± SD = 37.22 ± 13.01 in group 1 and mean ± SD = 56.11 ± 4.85 in group 2 abtained p= 0,005 (p<0,005) that indicates which means that initial value ndi group 1 and a group of 2 there is no difference meaningful .The results of value ndi after the intervention in the 1 and a group of 2 get value p = 0.005 ( p < 0.05 ) this indicates there is a difference in meaningful between the 1 and a group of 2 after conducted therapy exercise.Conclusion: the enhancement of value weighted ndi in group 1 ( engineering mulligan ) smaller than a segmental ) ( both in terms of a group of 2 .Thus , it can be said that engineering mulligan produce the reduction of pain is greater than a segmental mobilization of.
PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN GERAK TARI JAWA TENGAH MODIFIKASI DENGAN LATIHAN PROPRIOSEPTIF TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA LANSIA Catarina Budi P; RA Tuty Kuswardhani; S. Indra Lesmana; I Putu Gede Adiatmika; J. Alex Pangkahila; Ni Wayan Tianing
Sport and Fitness Journal Vol 8 No 3 (2020): Volume 8, No. 3, September 2020
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/spj.2020.v08.i03.p03

Abstract

Pendahuluan: Proses penuaan dialami semua manusia secara alamiah. Penuaan ditandai perubahan yang terjadi pada sistem-sistem tubuh manusia. Sistem muskuloskeletal, sistem persyarafan, sistem kardiovaskuler, dan pancaindera mengalami perubahan-perubahan yang berdampak pada timbulnya gangguan pada lansia seperti gangguan keseimbangan, gangguan koordinasi, serta ganggua kognitif. Hal-hal tersebut menimbulkan berbagai permasalahan pada lansia, terutama masalah keseimbangan yang berdampak meninggiya resiko jatuh, penurunan performa akifitas hingga berkurangnya produkifitas lansia bahkan kematian. Latihan yang baik untuk meningkatkan keseimbangan lansia adalah latihan aktifitas dinamis (dynamic activities) antara lain latihan tari Jawa Tengah modifikasi dan latihan proprioseptif. Tujuan: (1) untuk membuktikan bahwa latihan tari Jawa Tengah modifikasi meningkatkan keseimbangan dinamis pada lansia, (2) membuktikan bahwa latihan proprioseptif dapat meningkatan keseimbangan dinamis pada lansia, dan (3) Antara latihan tari Jawa Tengah modifikasi dan latihan proprioseptif manakah yang lebih meningkatkan keseimbangan dinamis pada lansia. Metode: dilakukan penelitian terhadap komunitas lansia pada paguyuban Simeon-Hanna di Gereja Maria Assumpa Klaten. Penelitian melibatkan dua kelompok perlakuan yaitu kelompok dengan intervensi latihan tari Jawa Tengah modifikasi dan kelompok latihan .proprioseptif. Penelitian dilakukan selama 8 minggu dengan frekwensi 2 kali perminggu dan durasi 55 menit dalam satu sesi latihan. Alat ukur untuk keseimbangan diamis dan resiko jatuh menggunakan Time Up and Go (TUG) test. Hasil penelitian didapatkan: (1) Terdapat peningkatan keseimbangan dinamis pada kelompok latihan tari jawa tengah modifikasi dengan nilai p=0,000 (p?0,05) (2) terdapat peningkatan keseimbangan dinamis pada kelompok latihan propriosetif dengan nilai p= 0,012 (p?0,05). (3)Tidak ditemukan perbeda signifikan pada perubahan keseimbangan dinamis baik pada kelompok latihan tari maupun kelompok latihan proprioseptif yang ditunjukkan dengan nilai p=0,069 (p?0,05). Simpulan: latihan tari Jawa Tengah modifikasi dan latihan proprioseptif sama-sama baik untuk meningkatkan keseimbangan dinamis lansia Kata kunci: keseimbangan dinamis, tari Jawa Tengah modifikasi, latihan propriosepif
TWELVE BALANCE EXERCISE LEBIH EFEKTIF DALAM MENURUNKAN RISIKO JATUH DIBANDING OTAGO HOME EXERCISE PADA LANJUT USIA DI BANJAR TAINSIAT, DESA DANGIN PURI KAJA, DENPASAR, BALI Anak Agung Gede Angga Puspa Negara; RA. Tuty Kuswardhani; Muh. Irfan; I Nyoman Adiputra; Susy Purnawati; I Made Jawi
Sport and Fitness Journal Vol 8 No 3 (2020): Volume 8, No. 3, September 2020
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/spj.2020.v08.i03.p14

Abstract

Pendahuluan: Penuaan diiringi oleh penurunan kemampuan fungsional tubuh sehingga meningkatkan risiko terjadinya jatuh pada lansia. Di Indonesia dilaporkan sekitar 17 % bahwa jatuh terjadi, dan di Bali dilaporkan dari keseluruhan lansia yang datang ke Instalasi Gawat Darurat di salah satu rumah sakit di Bali sebesar, 3% disebabkan oleh karena jatuh. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah twelve balance exercise lebih efektif dalam menurunkan risiko jatuh dibanding otago home exercise pada lansia. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan randomized pre and post test group design. Penelitian ini menggunakan 36 orang yang merupakan anggota komunitas lansia di Banjar Tainsiat Denpasar.. Kelompok 1 diberikan twelve balance exercise, sedangkan Kelompok 2 diberikan otago home exercise. Tiap kelompok diberikan pelatihan selama 6 minggu sebanyak 3 kali dalam seminggu. Risiko jatuh diukur menggunakan berg balance scale (BBS). Hasil: Analisis data menunjukan bahwa terdapat peningkatan nilai BBS secara bermakna pada kedua kelompok. Pada Kelompok 1 didapatkan peningkatan nilai BBS sebesar (5,06±1,305) dengan p0,000 (p<0,05) dan pada Kelompok 2 didapatkan peningkatan nilai BBS sebesar (2,78±0,647) dengan p0,000 (p<0,05), dan uji perbandingan peningkatan nilai BBS pada kedua kelompok menghasilkan nilai p0,000 (p<0,05). Simpulan: twelve balance exercise lebih efektif dalam menurunkan risiko jatuh dibanding otago home exercise pada lanjut usia di Banjar Tainsiat, Desa Dangin Puri Kaja, Denpasar, Bali. Kata kunci : twelve balance exercise, otago home exercise, berg balance scale
PENAMBAHAN PERTURBATION TRAINING PADA CORE STABILITY EXERCISE LEBIH BAIK DARIPADA CORE STABILITY EXERCISE DALAM PENINGKATAN KESEIMBANGAN LANSIA DI MENGWI-BADUNG Putu Mulya Kharismawan; RA Tuty Kuswardhani; Wahyuddin -; Anak Agung Sagung Sawitri; I Nyoman Adiputra; S. Indra Lesmana
Sport and Fitness Journal Volume 7, No.2, Mei 2019
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.744 KB) | DOI: 10.24843/spj.2019.v07.i02.p02

Abstract

Background: falls is one of the major problems that often occur in the elderly population. It caused the decrease of balance in elderly. Purpose: to prove addition perturbation training on core stability exercise better than core stability exercise to improve balance in elderly. Method: This research is an experiment research design with pre and post test control group design. These samples included 22 people who were divided into two groups. Group 1 has given perturbation training and core stability exercise, while Group 2 has given core stability exercise. Measurement of balance measured using a Berg balance scale. Result: Paired t-test at Group 1 and Group 2 showed value p=0.001 (p<0.025), this results showed a significant balance increase in each groups. Then independent sample t-test between Group 1 and Group 2 showed value of p=0.015 (p<0.025). It results showed significant difference between Group 1 and Group 2. Conclusion: additional perturbation training on core stability exercise better than core stability exercise to improve balance in elderly.
Co-Authors A Santoso Anak Agung Ayu Ratih Hapsari Anak Agung Gede Angga Puspa Negara Anak Agung Mas Putrawati Triningrat Anak Agung Wiradewi Lestari Anwar Santosa Anwar Santoso Aryana, I Gust Putu Suka Astika, I Nyoman Baskoro Tri Laksono Budiana, I Nyoman Catarina Budi P Cilik Wiryani Cok I. I. Purwaningsih Cokorda Agung Wahyu Purnamasidhi Dewianti Dewianti Dewianti, Dewianti Diah Pradnya Paramita Dian Pritasari Jeger Dyah Pradnyaparmita Duarsa Gede Sukrawan I Gusti Agung Wilaja Putra I Gusti Putu Suka Aryana I Ketut Suastika I Made Ady Wirawan I Made Bakta I Made Jawi I Made Jawi I Made Siswadi Semadi I Nyoman Adi Putra I Nyoman Astika I Nyoman Wande I Nyoman Wande I Nyoman Wande I Putu Gede Adiatmika I Putu Gede Adiatmika I Wayan Mustika I Wayan Mustika I Wayan Mustika I Wayan Wita I. N. Astika I.D. G.A.E. Putra Ida Bagus N Maharjana Ida Bagus Putu Putrawan IGP Adiatmika IN Astika Iswara, Ni Putu Ayu Astri Prana IW Yuna Ariawan J. A. Pangkahila K Andriyasa K Widana Kadek Tresna Adhi Ketut Tirtayasa Lanawati Lanawati, Lanawati M. Ali Imron Made Nopriantha Made Nopy Diah Sundari Muhammad Irfan N Astika N. Adiputra N. K.S. Diniari Ngakan Ketut Wira Suastika, Ngakan Ketut Wira Ni Ketut Rai Purnami Ni Putu Ayu Astri Prana Iswara Ni Wayan Tianing Norlinta, Siti Nadhir Ollin Paramita, Diah Pradnya Purnami, Ni Ketut Rai Purwaningsih, Cok I. I. Putra, I Komang Wisuda Dwija Putu Ayu Indrayathi Putu Ayu Sani Utami Putu Mulya Kharismawan Putu Shely Prihastuti Rudy Rina Listyowati Rina Listyowati, Rina S. Indra Lesmana Saktivi Harkitasari, Saktivi Sawitri, Anak Agung Sagung Semaradana, Wayan Giri Putra Shelvy Florence Gousario Sri Kayati Widyastuti Sundari, Made Nopy Diah Surya Rini, Sandra Susy Purnawati Trisna Yuliharti Tersinanda Wahyuddin, Wahyuddin Wayan Giri Putra Wimpie I Pangkahila Wira Gotera Wirawan, I Made Budi Wisnu Wardhana Yanson - Yosef Samon Sugi