Claim Missing Document
Check
Articles

Space Function and Shape of Balai Adat in Koto Sentajo Traditional Village Sepli Yandri; Suzanna Ratih Sari; Agung Budi Sardjono
Journal of Architectural Design and Urbanism Vol 1, No 2 (2019): March 2019
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering, Universitas Diponegoro, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2557.994 KB) | DOI: 10.14710/jadu.v1i2.4430

Abstract

Abstract. The country of Indonesia is known for its diversity of tribes in various regions. One area that still has traditional villages is the Koto Sentajo area. the lives of people in the Koto Sentajo village still use traditional values that are inherited from generation to generation. As a village, it certainly has a shelter in the form of a house and a worship facility in the form of a mosque. In the Koto Sentajo traditional village, there are traditional buildings called Balai adat. The existence of a Balai adat is inseparable from the traditional values that develop in the community.  Balai adat has an important role in a traditional village as a gathering place and deliberation to find solutions to problems that occur in the village. The purpose of this study was to find out the role of Balai adat in koto sentajo village and to conclude the function of space and the shape of the building that became the identity of traditional settlements in Kuantan Singingi. The method of descriptive analysis is used as a way of delivering in-depth descriptions that will discuss in depth how the functions of space and the forms contained in the traditional hall in Koto Sentajo. Keywords: Balai Adat, Koto Sentajo, Kuantan Singingi.
Persepsi atribut pedagang kaki lima terhadap pemanfaatan trotoar Pandanaran Alfanadi Agung Setiyawan; Suzanna Ratih Sari; Agung Budi Sardjono
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur Vol 5 No 2 (2020): ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur | May 2020 ~ August 2020
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/arteks.v5i2.436

Abstract

Trotoar adalah salah satu prasarana yang penting guna menunjang perkembangan dan efektivitas segala kegiatan pada skala kawasan. Keberadaan trotoar memiliki fungsi utama yakni mewadahi aktivitas berjalan kaki manusia, dengan tidak melupakan fungsi tambahan sebagai penghubung elemen transportasi perkotaan. Akan tetapi pada kenyataannya trotoar memiliki fungsi ganda, selain untuk berjalan kaki dimanfaatkan juga untuk sarana berdagang PKL (pedagang kaki lima). Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengungkap keterkaitan antara persepsi atribut yang ditunjukkan dengan bagaimana para PKL berperilaku, dengan latar seting trotoar koridor jalan Pandanaran Semarang. Terdapat dugaan bahwa objek street furniture memiliki kekuatan properti yang mampu mewadahi tuntutan atribut para PKL. Untuk menjawab dugaan tersebut digunakanlah kuesioner tertutup dan metode Person Centered Mapping untuk memperoleh data statistik maupun data gambar rekaman perilaku PKL dalam berdagang di trotoar. Data yang didapat kemudian dianalisis menggunakan metode analisis statistik deskriptif. Dimulai dari klasifikasi sesuai persepsi berupa minat, tujuan, dan harapan diikuti oleh atribut yang memiliki relevansi dengan seting trotoar antara lain visibilitas, aksesibilitas, keamanan, dan adaptabilitas.
Konsep Desain Gapura Desa Asemdoyong Suzanna Ratih Sari; Dhanoe Iswanto; Edy Darmawan; Sukawi Sukawi
Jurnal Pasopati : Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Pengembangan Teknologi Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gapura merupakan sarana penting bagi sebuah wilayah untuk memberikan tanda batas antar wilayah di sekitarnya. Selain fungsinya sebagai tanda batas, gapura juga berfungsi sebagai estetika bagi desa itu sendiri. Adapun tujuan lain dari pendirian gapura adalah sebagai penunjang dari pengembangan kawasan pariwisata. Seperti di Desa Asemdoyong yang terkenal karena adanya tempat pelelangan ikan (TPI) terbesar di Kabupaten Pemalang serta adanya kawasan pariwisata yang memiliki daya tarik wisatawan yang cukup tinggi yaitu di pantai Muara Indah Asemdoyong. Namun bila kondisi gapura tersebut kurang layak dan merepresentasikan kawasan setempat, maka gapura tersebut tidak akan berfungsi secara maksimal. Oleh karena itu, tim pengabdian ini akan memberikan usulan desain gapura bagi desa Asemdoyong sebagai upaya peningkatan kualitas desa serta pengembangan kawasan pariwisata di desa tersebut. Dengan metode sosialisasi dengan masyakat desa pada forum group discussion (FGD), maka akan didapat konsep desain gapura yang dibutuhkan dan diinginkan oleh masyarakat desa itu sendiri. Harapan dari terealisasinya konsep desain gapura ini adalah supaya desa Asemdoyong dapat dikenal oleh masyarakat luas dan memberi tanda bahwa desa tersebut memiliki daya tarik pariwisata yang sangat baik untuk dikunjungi.
SIRKULASI MANUSIA DAN KENDARAAN PADA PEDESTRIAN TERHADAP KONEKSITAS SIMPANG LIMA SEMARANG Rohman Eko Santoso; Suzanna Ratih Sari; Siti Rukayah
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Arsitektur ARCADE Maret 2020
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.483 KB) | DOI: 10.31848/arcade.v4i1.321

Abstract

Abstract: The Simpang Lima area is a city center with a variety of activities, the center of circulation, publik space, green space, religion, sports, economy, social and culture. In the regulation of vehicle and human circulation sistems it is very important and requires an impact analysis as well as very long projections. The intersection of five Semarang City known as the center of the economic area as well as the green open space that used as a publik space so that many activities and activities that occur in the area. In addition to being a business district and office intersection, there is also a weekly car free day event, becoming a very large center of activity on Sundays and a publik space in Semarang.The influence of the five intersections in this area will focus on humans who are in front of the five intersection (ciputra mall stop) with the intersection of five because the location is the number of people passing through more roads. So in this study two recommendations will emerge, the first of which relates to humans who crossed at one point, the second is recommendations for the entire region.Keyword: Circulation, Pedestrian, ConnectivityAbstrak: Kawasan Simpang Lima merupakan pusat kota yang terdapat berbagai macam kegiatan, pusat sirkulasi, ruang publik, ruang hijau, agama, olahraga, ekonomi, sosial dan budaya. Dalam pengaturan sistem sirkulasi kendaraan maupun manusia sangatlah penting dan memerlukan suatu analisa dampak juga proyeksi yang sangat panjang. Simpang lima Kota Semarang diketahui sebagai pusat kawasan ekonomi maupun ruang terbuka hijau yang dijadikan ruang publik sehingga banyak kegiatan dan aktifitas yang terjadi dikawasan tersebut. Selain menjadi kawasan bisnis dan perkantoran simpang lima juga terdapat event mingguan car free day, menjadi pusat aktifitas yang sangat besar pada saat hari minggu dan menjadi ruang publik di kota semarang. Pengaruh simpang lima pada kawasan ini akan focus terhadap manusia yang berada di depan simpang lima (halte ciputra mall) dengan lapangan simpang lima tersebut karena pada lokasi tersbut jumlah manusia yang melewati jalanlebih banyak. Maka dalam penelitian ini akan muncul dua rekomendasi, yang pertama terkait manusia yang menyebrang pada datu titik tersebut, yang kedua rekomendasi seluruh kawasan.Kata Kunci: Sirkulasi, Pedestrian, Koneksitas
PERUBAHAN TERITORI RUANG PADA RUMAH SUBSIDI TIPE 30 (Studi Kasus : Perumahan Mawar Indah, Kendal) Bagus Iqbal Adining Pratama; Wijayanti Wijayanti; Suzanna Ratih Sari
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v5i2.597

Abstract

Abstract: The supply of subsidized housing in Indonesia is rising rapidly. One of them is Mawar Indah residence, Kaliwungu, Central Java. The current problem with subsidized houses is in the house planning that does not consider the needs and developments of the occupants of the house. It causes subsidized housing to have low standard quality, as a result, the occupants make spatial development that will involve changes in spatial territory. The purpose of this research is to ascertain changes in space territory and its effects on occupant privacy and comfort. This research applies a qualitative approach and descriptive methods. A purposefully select sampling technique was used to determine 3 samples of houses that had experienced space development. The study results show changes in space territory, making the privacy and comfort of residents not fulfilled. The changing spatial territory is more dominant in the area of semi-public space and private space, this is because residents develop space to accommodate the needs of family social and economic activities. In this case, the living room and family are used for economic activities as a shop. This causes a lack of privacy and comfort for occupants.Abstrak: Penyediaan rumah subsidi di Indonesia saat ini berkembang dengan cepat. Salah satunya adalah di perumahan Mawar Indah, Kaliwungu, Jawa Tengah. Permasalahan yang terjadi saat ini pada rumah subsidi yaitu perencanaan rumah yang tidak melihat kebutuhan dan perkembangan dari penghuni rumah tersebut. Hal ini menyebabkan rumah subsidi memiliki kualitas di bawah standar, akibatnya warga di perumahan tersebut melakukan pengembangan ruang yang akan memengaruhi perubahan teritori ruang. Tujuan dari peneltian ini ialah untuk mengetahui perubahan teritori ruang dan pengaruhnya terhadap privasi dan kenyamanan penghuni. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Teknik sampling purposefully select digunakan untuk menentukan 3 sampel rumah yang telah mengalami pengembangan ruang. Hasil studi menunjukkan perubahan teritori ruang, membuat privasi dan kenyamanan penghuni tidak terpenuhi. Teritori ruang yang berubah lebih dominan pada area ruang semi publik dan ruang privat, hal tersebut karena, warga melakukan pengembangan ruang dalam upaya untuk mengakomodasi kebutuhan aktivitas sosial dan ekonomi keluarga. Dalam hal ini, ruang tamu dan keluarga digunakan untuk aktivitas ekonomi sebagai toko. Hal tersebut menyebabkan kurangnya privasi dan kenyamanan penghuni.
PENATAAN PASAR TRADISIONAL, PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN STUDI KASUS KECAMATAN ROWOSARI KABUPATEN KENDAL Untung Mujiono; Suzanna Ratih Sari; Siti Rukayah
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 4, No 3 (2020): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2020
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v4i3.516

Abstract

Seeing the very important role of traditional markets for the community, it is necessary to examine several things that can affect the smoothness or success in increasing people's income. Therefore, to improve and maintain the role of traditional markets, there needs to be involvement or coordination with agencies to support the welfare and success of traditional market traders. So, in this study, the location was taken by considering the welfare of the traditional market in Rowosari Village. There is a traditional market that has been around for a long time and is managed by the village government. Descriptive method is used in this research which explains the situation in Rowosari Traditional Market. From the results of the study, Rowosari Traditional market plays a role in increasing the income of the community who generally come from the Rowosari region and surrounding areas. 
ANALISA ACTIVITY SUPPORT YANG MENDORONG PERKEMBANGAN SEBUAH KORIDOR (Studi Kasus: Jalan Tlogosari Raya Semarang) Faricha Putri Aulia; Agung Budi Sardjono; Suzanna Ratih Sari
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 4, No 2 (2020): Jurnal arsitektur ARCADE Juli 2020
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.066 KB) | DOI: 10.31848/arcade.v4i2.445

Abstract

Abstrac:The Tlogosari street corridor is one of an example of a commercial corridors with various urban activities including offices, banking food stands, stores, and retail businesses . But, not all the corridors at Tlogosari street grew and lived properly. Only a few corridors are crawded. Far away from the entrance of the Tlogosari’s gate, the corridors were quiet and no street vendors who sell their wares along these street. This study aims to determine the types and forms of support activity that encourage the development of the Tlogosari Raya street corridor.. The research method used is a Qualitative descriptive method. Based on the results of the analysis it was found that street vendors are one of the supporting activities that encourage the development of corridors. There is a positive reciprocal relationship between the existence of stores/ shophouses and street vendors at the Tlogosari Raya Street. Shophouse activities and street vendors' approval are two factors driving the corridor on Tlogosari Raya Street to develop rapidly. Street vendors divided by selecting and choosing location close to a shop that is crowded with visitors. Food and drink street vendors are the kinds of street vendors that are much in demand by the public.Keyword: activity support, corridor developmentAbstrak: Koridor Jalan Tlogosari Raya adalah salah satu contoh koridor komersil dengan berbagai aktivitas masyarakat perkotaan baik berupa perkantoran, perbankan,  warung makan, pertokoan dan bisnis ritel. Tetapi tidak semua koridor di Jalan Tlogosari Raya tumbuh dan hidup. Hanya beberapa koridor saja yang terlihat ramai dan berkembang. Semakin menjauhi pintu masuk  Bumi Tlogosari koridor terlihat sepi dan tidak ada PKL yang ikut mejajakan dagangannya di sepanjang jalan tersebut, walaupun banyak ruko berjajar yang tetap buka melayani konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan bentuk activity support yang mendorong berkembangnya koridor jalan Tlogosari Raya. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode Deskriptif Kualitatif. Berdasarkan hasil analisis diperoleh temuan bahwa PKL merupakan salah satu bagian activity support yang mendorong perkembangan sebuah koridor. Terdapat hubungan timbal balik yang positif dari kebradaan ruko dan PKL pada koridor Tlogosari Raya. Aktivitas  ruko dan keberadaan PKL adalah dua faktor yang mendorong koridor di Jalan Tlogosari Raya berkembang pesat. PKL cenderung mengelompok dengan sejenisnya dan memilih lokasi yang dekat dengan Ruko-ruko yang ramai pengunjung. PKL makanan dan minuman adalah jenis PKL yang banyak diminati oleh masyarakat. Kata Kunci: Activity Support, Perkembangan Koridor
PENGARUH AKTIVITAS MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN RUANG TERBUKA, (Studi Kasus Lapangan Minggiran Kota Yogyakarta) Dwiani Intan Kartika Putri; Suzanna Ratih Sari
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v5i2.704

Abstract

Abstract: The existence of open space provides a function of comfort to gather and release saturation with various other communities. The purpose of this research is to determine the influence of community activities in the open space of  Lapangan Minggiran between visitors, sellers and the government officials. This research used rationalistic qualitative research, qualitative analysis with description to analyse the object to the condition in the research field. Data analysis used in the result of interviews from various age group using tables and the result were analysed descriptively. The result showed that through interviews and questionnaires of various age groups it was known that the result of the influence of activity patters, which occurred in open spaces are inadequate and lack arrangement in the area.Abstrak: Keberadaan ruang Terbuka memberikan fungsi kenyamanan untuk berkumpul dan melepas kejenuhan dengan berbagai masyarakat yang lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh aktivitas masyarakat di ruang terbuka Lapangan Minggiran antara pengunjung, penjual, petugas pemerintah. Metode digunakan adalah penelitian kualitatif rasionalistik, kualitatif analisis dengan deskriptif untuk menganalisa suatu objek dengan kondisi di lokasi penelitian.Analisis data menggunakan hasil wawancara dari berbagai golongan umur menggunakan tabel kemudian hasilnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan melalui wawancara dan kuisoner berbagai golongan umur diketahui bahwa hasil dari pengaruh pola aktivitas, yang terjadi di ruang terbuka kurang memadai,kurangnya penataan dalam kawasan.
KARAKTERISTIK PERMUKIMAN DAERAH KOTO DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI, PROVINSI RIAU Sepli Yandri; Suzanna Ratih Sari; Agung Budi Sardjono
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2019
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1298.053 KB) | DOI: 10.31848/arcade.v3i2.208

Abstract

Abstract: An area usually has an important area as the center of government activities. as found in every area in Kuantan Singingi Regency. Every region in Kuantan Singingi district has an area that functions as a customary area. the customary area is named as koto. Traditional Koto settlements are one of the traditional settlements in Kuantan Singingi that try to maintain culture amid the development of modernization. In the Koto area, there are buildings that function as customary buildings, namely in the form of the Koto mosque, balai, and Koto house building. These three buildings are a sign that this area is the center of traditional activities in a region. The purpose of this study was to find buildings that functioned as traditional activities and concluded the characteristics of settlements which became the identity of traditional settlements in Kuantan Singingi. The method of descriptive analysis is used as a method of delivering descriptions relating to the traditional settlement of the Koto area by analyzing traditional settlements in the Koto Benai and Koto Sentajo.Keyword: Traditional Settlement, Vernacular Architecture, Kuantan Singingi Traditional House, Koto House.Abstract: Suatu daerah memiliki sebuah kawasan yang penting sebagai pusat kegiatan pemerintahan. Begitu pula yang terdapat pada setiap kenegrian di Kabupaten Kuantan Singingi. Setiap kenegrian di Kuantan Singingi memiliki daerah yang berfungsi sebagai kawasan adat. Kawasan adat tersebut diberi nama dengan sebutan koto. Permukiman tradisional koto menjadi salah satu permukiman tradisional di Kuantan Singingi yang berusaha mempertahankan budaya ditengah perkembangan modernisasi. Pada daerah koto terdapat bangunan yang berfungsi sebagai bangunan adat yaitu berupa bangunan mesjid, bangunan balai adat, dan bangunan rumah adat. Ketiga bangunan ini menjadi pertanda bahwa daerah ini adalah sebagai pusat kegiatan adat istiadat dalam suatu nagori (negri).  Tujuan penelitian ini untuk menemukan bangunan yang berfungsi sebagai aktivitas adat dan menyimpulkan karakteristik permukiman yang menjadi identitas permukiman tradisional di Kuantan Singingi. Metode deskripsi analisis, di pakai sebagai cara penyampaian deskripsi mendalam terkait permukiman adat daerah koto dengan menganalisa permukiman tradisional pada daerah Koto Benai dan Koto Sentajo.Kata Kunci : Permukiman Tradisional, Arsitektur Vernakular, Rumah Adat Kuantan Singingi, Rumah koto.
HUBUNGAN SETING JPO DENGAN ATRIBUT AKSESIBILITAS DAN PRIVASI (Studi Kasus: JPO Pasar Karang Ayu, Semarang) Bio Bhirawan; Djoko Indrosaptono; Suzanna Ratih Sari
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 2, No 3 (2018): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2018
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.846 KB) | DOI: 10.31848/arcade.v2i3.79

Abstract

Abstract: The Karang Ayu market pedestrian bridge is one of crossing facilities for the pedestrian on Jend. Sudirman street Semarang, however this pedestrian street has not been functioned well, and it is assumed that it is caused by the attributes of the bridge users which has not been fulfilled.   This research wants to discover the relation between bridge setting with the accessibility and privacy attributes. The method used is qualitative-rationalistic, using statistic descriptive analysis by doing interpretations and meaning of the result on relation from the collected data. From the collected resource, it shows that the demand for achievement of accessibility attribute for the interest over the pedestrian movement has not been well fulfilled, also with the demand on the smoothness of accessibility attribute , topography of accessibility attribute, personal space of privacy attribute, and verbal communication of privacy attribute which has not been fulfilled, thus, users are forced to walk on overpass, and also the high expectation of the users on the optimum function of the overpass. The result of this research shows that there is a connection between overpass setting with the attributes in which the demand of users’ attribute on overpass setting has not been fulfilled that makes the overpass cannot be fully functioned.Key Words: Setting, Accessibility Attribute, Privacy Attribute. Abstrak: Jembatan penyeberangan orang (JPO) pasar karang ayu merupakan fasilitas penyeberangan bagi pejaaalan kaki yang ada pada kawasan koridor jalan Jend. Sudirman, Semarang, namun jembatan penyeberangan tidak berfungsi secara optimal, dan diduga atribut pengguna jembatan penyeberangan tidak terpenuhi. Penelitian ini ingin mengetahui hubungan antara seting jembatan penyeberangan dengan atribut aksesibilitas dan privasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif rasionalistik, dengan analisis statistik deskriptif dengan melakukan interprestasi dan pemaknaan hasil hubungan dari hasil data yang didapat. Dari hasil temuan menunjukan bahwa tuntutan atribut aksesibilitas pencapaian bagi beberapa minat pergerakan pejalan kaki kurang terpenuhi, kemudian juga tuntutan atribut aksesibilitas kelancaran, atribut aksesibilitas topografi, atribut privasi ruang personal, dan atribut privasi komunikasi verbal yang tidak terpenuhi, sehingga pengguna terpaksa menggunakan jembatan peyebangan, serta tingginya harapan pengguna agar jembatan penyeberangan dapat digunakan secara optimal. Dari hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan seting jembatan penyeberangan dengan atribut, yang mana tuntutan atribut pengguna pada seting jembatan penyeberangan tidak terpenuhi sehingga jembatan penyeberangan tidak dapat berfungsi optimal.Kata Kunci: Seting, Atribut Aksesibilitas, Atribut Privasi.