Claim Missing Document
Check
Articles

Pengembangan Kota Wisata di Kawasan Hutan Konservasi Kecamatan Sekotong, Nusa Tenggara Barat Lalu Akhmad Farhan; Imam Buchori; Suzanna Ratih Sari
Desa-Kota: Jurnal Perencanaan Wilayah, Kota, dan Permukiman Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Urban and Regional Planning Program Faculty of Engineering Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/desa-kota.v5i2.72917.140-154

Abstract

Pariwisata merupakan salah satu sektor cepat tumbuh yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Kecamatan Sekotong merupakan contoh daerah yang memiliki potensi wisata berkat adanya pariwisata pesisir yang ditunjang oleh peningkatan aksesibilitas pasca pengesahan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Potensi ini dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan Kecamatan Sekotong sebagai kota wisata. Namun, pertumbuhan tersebut dikhawatirkan dapat mengganggu fungsi konservasi dan kelangsungan mata pencaharian masyarakat di Kecamatan Sekotong. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan skema Public-Private-People Partnership yang dapat digunakan sebagai acuan pengembangan kota wisata berkelanjutan di Kecamatan Sekotong. Penelitian ini perlu dilakukan atas dasar belum banyaknya kajian yang membahas pengembangan destinasi wisata di Kecamatan Sekotong secara komprehensif dan mengkaji rencana tindakan konservasi alam yang diperlukan. Penelitian bertujuan mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kota wisata berkelanjutan dengan pengumpulan data yang dilakukan melalui foto udara, observasi lapangan, dan telaah dokumen. Hasil analisis diintegrasikan dan diimplementasikan dalam rencana pelaksanaan dengan menggunakan skema Public-Private-People Partnership. Hasil akhir penelitian ini adalah skema pengembangan kota wisata berbasisPublic-Private-People Partnership yang memperhatikan kelestarian alam di sekitarnya. Skema ini secara legal akan diakui sebagai Kerja Sama Usaha (KSU) dan berlaku selama 35 tahun. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi secara keilmuan menjadi tolok ukur penerapan Public-Private-People Partnership dalam pengembangan destinasi wisata di Indonesia serta menjadi inspirasi bagi penulisan karya-karya tulis ilmiah baru dengan tema serupa.
The influence of the existence of new landmark on urban spatial Suzanna Ratih Sari; Djoko Indrosaptono; Muhammad Fariz Hilmy
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur Vol 8 No 3 (2023): ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur | September 2023 ~ Desember 2023
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/arteks.v8i3.2554

Abstract

The Old City Museum, located in the middle of the Bubakan Roundabout, is one of the new landmarks in Semarang City due to its magnificent existence and attractive architectural design. However, the existence of this museum has changed the urban spatial in the area, such as flow of vehicles around the museum, making it difficult for people to access detours because the area is no longer in the form of a roundabout, and also the unavailability of special parking spaces for this museum makes visitors forced to park on the shoulder of the road or in the shophouses around the roundabout. Therefore, in accordance with this phenomenon, this study aims to determine the significant existence of this museum to the spatial layout in the Bubakan area, Semarang, seen from the eight of urban design elements. The qualitative method was used to find answers to phenomena and problems in the field. Observation and interview with tourists and local people were conducted to get the information related the effectiveness of urban spatial in Bubakan Area, Semarang. The result showed the importance of the existence of this museum and provided suggestions to make it more conducive.