Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DAN MOTIVASI BELAJAR FISIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 3 TAKALAR Jumriati Jumriati; Sidin Ali; Khaeruddin Khaeruddin
Eksakta : Jurnal Penelitian dan Pembelajaran MIPA Vol 5, No 2 (2020): Eksakta : Jurnal Penelitian dan Pembelajaran MIPA
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, UM-Tapsel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/eksakta.v5i2.141-152

Abstract

Research has conducted which aims to find out: (1) how big is the problem-solving ability of students who taught through discovery learning model learning with students who taught through conventional models of State 3 Takalar dimSMA (2) as a whole, whether there are differences in the ability to solve physics problems between students taught with discovery learning and conventional learning models in SMA Negeri 3 Takalar (3) as a whole, is there a difference in the ability to solve physics problems for students who have high learning motivation and students who have low learning motivation in SMA Negeri 3 Takalar (4) whether there is an interaction between learning models with learning motivation towards students' physics problem-solving abilities at SMA Negeri 3 Takalar. This research is an experimental research using a 2x2 factorial design. Hypothesis testing performed at a significance level of 5% or α = 0.05. The results showed that: (1) The problem-solving ability of students taught through discovery learning models had higher average scores compared to students taught through conventional models at SMA Negeri 3 Takalar (2) Overall, where differences in ability physics problem solving between students taught with discovery learning and traditional learning models in SMA Negeri 3 Takalar (3) Overall, there are differences in the ability to solve physics problems for students who have high learning motivation and students who have low learning motivation in high school Negeri 3 Takalar (4) There is no interaction between the learning model and the motivation to learn physics to the students' physics problem-solving abilities at SMA Negeri 3 Takalar.
ANALISIS KETERAMPILAN MELAKUKAN PENGUKURAN BERBASIS MEDIA VIDEO TUTORIAL PADA PESERTA DIDIK Sarifuddin Sarifuddin; Muhamad Arsyad; Khaeruddin Khaeruddin
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 18, No 1 (2022): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jspf.v18i1.32380

Abstract

Analisis Keterampilan Melakukan Pengukuran Berbasis Media Video Tutorial Pada Peserta didik di SMAN 4 Pinrang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterampilan melakukan pengukuran berbasis media video tutorial pada peserta didik kelas X MIPA 2 SMAN 4 Pinrang dalam pembelajaran fisika. Jenis penelitian deskriptif. Peneltian ini dilaksanakan di kelas X MIPA 2 SMAN 4 Pinrang tahun ajaran 2021/2022 yang berjumlah 27 orang. Pengambilan data menggunakan instrument non tes berupa lembar penilaian keterampilan melakukan pengukuran. Berdasarkan analisis data secara keseluruhan dari hasil penelitian keterampilan melakukan pengukuran berbasil media video tutorial pada kelas X MIPA 2 SMAN 4 Pinrang menunjukkan aspek menentukan nst yakni 86% berada pada kategori sangat baik, aspek hasil pengamatan 81% berada pada kategori sangat baik, aspek analisis data 81% berada pada kategori sangat baik, dan aspek menuliskan kesimpulan 90% berada dalam kategori sangat baik.
PKM bagi Guru IPA Fisika se-Kabupaten Maros Muhammad Arsyad; Helmi Helmi; Khaeruddin Khaeruddin
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2019, No 2: Prosiding 2
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.139 KB)

Abstract

The PKM activities carried out aim to answer the formulation of the problems, namely: (1) To design karst-based physics learning using the Student Worksheet (LKPD) (2) To Design the use of Learners (LKPD) in learning Physics Science. (3) To analyze the responses of Basic Physical Science Teachers in the implementation of PKM Activities. The method in PKM activities is in the form of problem solving which in principle is how to create and design a karst area environment as a learning resource supplemented with Student Work Sheets (LKPD). The form of problem solving offered is to provide guidance to Physics Science Teachers, in designing karst areas as a source of learning and designing LKPD in accordance with the ability of teachers at each level of the class. Some variations of the training methods are: (1) the experimental method (2) the discussion method (3) the lecture method. The results of Community Service activities obtained 1) Design of Physical Science Learning Based on Karst with Student Worksheets (LKPD) 2) The Use of Student Worksheets (LKPD) in Physics Science Learning, 79.17%, participants agreed to design karst-based learning using LKPD, 75.0% of the participants agreed to conduct experiments and prepare LKPD based on karst area, 62.50% of participants would conduct dissemination activities for other subject teachers, 66.67% of participants would give assignments to students by observing directly in Karst Areas Maros, 70.83% of participants will include this activity as a routine MGMP activity every year, 95.83% of Teachers are able to carry out karst-based Physics Learning with LKPD.
Meningkatkan Pemahaman Dosen terkait Rekognisi Bentuk Kegiatan Pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka Khaeruddin Khaeruddin; Fajar Arwadi; Ahmad Fudhail Majid
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2021 : PROSIDING EDISI 12
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.863 KB)

Abstract

Abstrak. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi panduan dan mensosialisasikan ke tingkat fakultas hingga program studi di Universitas Negeri Makassar (UNM) terkait dengan rekognisi Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Adapun kegiatan ini dilakukan dengan diskusi dan tanya jawab dengan para pimpinan fakultas dan program studi terkait tidak adanya panduan rekognisi BKP MBKM di tingkat universitas yang dapat dijadikan panduan untuk kegiatan-kegiatan mahasiswa di luar kampus serta prosedur teknis lainnya. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan inti PKM ini berupa metode Seminar, Workshop dan Tanya jawab. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya panduan rekognisi BKP MBKM dan para pimpinan fakultas serta program studi telah mengetahui secara detail teknis rekognisi BKP MBKM dan dosen-dosen pada umumnya telah mengetahui rekognisi BKP. Kata kunci: MBKM, Rekognisi, Bentuk Kegiatan Pembelajaran
Kemampuan Siswa SMA Menyelesaikan Soal Fisika Bertipe Higher Order Thinking Skill (HOTS) Salamang Salmiah Sari; Fahmi Hasbullah; K Khaeruddin
Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam Vol 10, No 1 (2021): Maret
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/sainsmat101317462021

Abstract

Pada abad 21, pendidikan harus memprioritaskan pengajaran berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS). Hal tersebut dikarenakan proses pendidikan yang berbasis HOTS telah menjadi kebutuhan global. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana gambaran kemampuan peserta didik Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam menyelesaikan soal fisika bertipe HOTS. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode survey. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sampel jenuh dengan jumlah 166 orang  peserta didik kelas X MIPA di sekolah tersebut. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan instrumen tes bertipe HOTS yang telah valid kepada subjek penelitian. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum tingkat kemampuan peserta didik kelas X MIPA dalam menyelesaikan soal fisika bertipe HOTS masih tergolong dalam kategori sedang, dilihat dari persentase HOTS peserta didik yang didominasi oleh kategori sedang yakni sebesar 65,06% atau 108 peserta didik. Hal ini menjadi perlu mendapatkan perhatian khusus bagi institusi yang berhubungan dengan pendidikan, khususnya tenaga pendidik yang harus mampu berinovasi dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal bertipe HOTS sekaligus melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi mereka.Kata kunci: Penyelesaian Soal, HOTS. In the 21st century, education must prioritize teaching based on Higher Order Thinking Skills (HOTS). This is because the HOTS-based education process has become a global need. This study aim was to study how the description of the ability of high school students (SMA) in solving HOTS-type physics problems. This type of research is a descriptive quantitative with survey method. The sample used in the study was a saturated sample with a total of 166 students of class X MIPA at the school. Data collection was carried out by giving a valid HOTS-type test instrument to the research subject. The data obtained were then analyzed using a descriptive analysis test. The results of this study indicate that in general the level of ability of students in class X MIPA in solving HOTS-type physics questions is still classified in the medium category, as seen from the percentage of HOTS students which is dominated by the medium category, which is 65.06% or 108 students. This becomes a need for special attention for institutions related to education, especially educators who should be able to innovate in the learning process to improve the ability of students to solve HOTS-type questions as well as for training their higher-order thinking skills. Keywords: Problem Solve, HOTS.
Analisis Kompetensi Pedagogik Guru dalam Pembelajaran Fisika sebagai Implementasi Kurikulum 2013 di SMA Negeri Kota Makassar Salamang Salmiah Sari; Zaima Nur Iwana Darwis; K Khaeruddin; Jack Susanto
Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam Vol 10, No 1 (2021): Maret
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/sainsmat101317482021

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk menganalisis penguasaan kompetensi pedagogik guru fisika SMAN di Kota. Sampel penelitian dipilih secara acak sebanyak 8 orang guru yang berasal dari 8 sekolah yang ditentukan secara cluster random sampling berdasarkan akreditasi sekolah, guru yang telah bersertifikasi dari Tahun 2007 sampai dengan 2014, guru yang telah mengikuti tes uji kompetensi pedagogik Tahun 2015 dan 2017, dan guru yang telah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 lebih dari tiga kali. Data dikumpulkan dengan cara pemberian kuesioner dan observasi untuk mengukur kompetensi pedagogik guru dan pengkajian dokumentasi RPP untuk mengukur indikator pengembangan kurikulum, selanjutnya dianalisis secara statistik deskriptif. Hasil analisis data menunjukkan indikator (1) penguasaan karakteristik peserta didik memperoleh nilai rata-rata 75,47 dengan kategori cukup, (2) penguasaan teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik memperoleh nilai rata-rata 76,41 dengan kategori baik, (3) penguasaan pengembangan memperoleh nilai rata-rata sebesar 67,19 dengan kategori cukup, (4) penguasaan melaksanakan kegiatan yang mendidik memperoleh nilai rata-rata sebesar 75,00 dengan kategori baik, Secara keseluruhan dalam penguasaan kompetensi pedagogik guru fisika SMAN di kota Makassar dalam kategori baik.Kata kunci: Kompetensi Pedagogik, Kurikulum 2013, Guru Fisika. This research is a descriptive study with a quantitative approach that aims to analyze the mastery of the pedagogical competence of the physics teacher of SMAN in Makassar. The sample of the study was randomly selected as many as 8 teachers from eight schools determined by cluster random sampling based on school accreditation, teachers who have been certified from 2007 to 2014, teachers who have taken the pedagogical competency test in 2015 and 2017, and teachers who have attended the 2013 Curriculum training more than three times. Data were collected by giving questionnaires and observations to measureStudent Assessment of Lecturer Performance, Learning Motivation, And Attitudes Towards teacher's pedagogical competencies and reviewing lesson plans to measure indicators of curriculum development, then analyzed by descriptive statistics. The results of the analysis of the data show the indicators (1) the mastery of the characteristics of students gained an average value of 75,47 with a sufficient category, (2) mastery of learning theory and principles of learning that educate an average score of 76,41 with a good category, ( 3) mastery of development obtains an average value of 67,19 with a sufficient category, (4) mastery of carrying out educational activities obtaining an average value of 75,00 with a good category. Overall in mastering the pedagogical competence of high school physics teachers in Makassar in the good category.Keywords: Pedagogical competence, Curriculum 2013, Physics teacher.
Analisis Kompetensi Pedagogik Guru dalam Pembelajaran Fisika sebagai Implementasi Kurikulum 2013 di SMA Negeri Kota Makassar Salamang Salmiah Sari; Zaima Nur Iwana Darwis; K Khaeruddin; Jack Susanto
Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam Vol 10, No 1 (2021): Maret
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/sainsmat101317482021

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk menganalisis penguasaan kompetensi pedagogik guru fisika SMAN di Kota. Sampel penelitian dipilih secara acak sebanyak 8 orang guru yang berasal dari 8 sekolah yang ditentukan secara cluster random sampling berdasarkan akreditasi sekolah, guru yang telah bersertifikasi dari Tahun 2007 sampai dengan 2014, guru yang telah mengikuti tes uji kompetensi pedagogik Tahun 2015 dan 2017, dan guru yang telah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 lebih dari tiga kali. Data dikumpulkan dengan cara pemberian kuesioner dan observasi untuk mengukur kompetensi pedagogik guru dan pengkajian dokumentasi RPP untuk mengukur indikator pengembangan kurikulum, selanjutnya dianalisis secara statistik deskriptif. Hasil analisis data menunjukkan indikator (1) penguasaan karakteristik peserta didik memperoleh nilai rata-rata 75,47 dengan kategori cukup, (2) penguasaan teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik memperoleh nilai rata-rata 76,41 dengan kategori baik, (3) penguasaan pengembangan memperoleh nilai rata-rata sebesar 67,19 dengan kategori cukup, (4) penguasaan melaksanakan kegiatan yang mendidik memperoleh nilai rata-rata sebesar 75,00 dengan kategori baik, Secara keseluruhan dalam penguasaan kompetensi pedagogik guru fisika SMAN di kota Makassar dalam kategori baik.Kata kunci: Kompetensi Pedagogik, Kurikulum 2013, Guru Fisika. This research is a descriptive study with a quantitative approach that aims to analyze the mastery of the pedagogical competence of the physics teacher of SMAN in Makassar. The sample of the study was randomly selected as many as 8 teachers from eight schools determined by cluster random sampling based on school accreditation, teachers who have been certified from 2007 to 2014, teachers who have taken the pedagogical competency test in 2015 and 2017, and teachers who have attended the 2013 Curriculum training more than three times. Data were collected by giving questionnaires and observations to measureStudent Assessment of Lecturer Performance, Learning Motivation, And Attitudes Towards teacher's pedagogical competencies and reviewing lesson plans to measure indicators of curriculum development, then analyzed by descriptive statistics. The results of the analysis of the data show the indicators (1) the mastery of the characteristics of students gained an average value of 75,47 with a sufficient category, (2) mastery of learning theory and principles of learning that educate an average score of 76,41 with a good category, ( 3) mastery of development obtains an average value of 67,19 with a sufficient category, (4) mastery of carrying out educational activities obtaining an average value of 75,00 with a good category. Overall in mastering the pedagogical competence of high school physics teachers in Makassar in the good category.Keywords: Pedagogical competence, Curriculum 2013, Physics teacher.
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA BERBASIS SETS (Science, Environment, Technology and Society) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V SD Muh. Alimin Agus; Khaeruddin Khaeruddin; Evi Ristiana
KLASIKAL : JOURNAL OF EDUCATION, LANGUAGE TEACHING AND SCIENCE Vol 4 No 2 (2022): Klasikal: Journal of Education, Language Teaching and Science
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52208/klasikal.v4i2.222

Abstract

This study aims to determine whether there is an effect of critical thinking skills and students' science learning outcomes after participating in SETS-based science learning. This research is a quantitative research. The type of research used is a quasi experimental design. The population in this study were all students of SDN 70 Manjalling, Maros Regency with a total of 354 students and the research sample was class V students of SDN 70 Manjalling which consisted of 2 groups in class VA totaling 25 people and class VB totaling 24 people. Data collection techniques in this study were carried out using test techniques to determine critical thinking skills in the form of 6-item essay questions and science learning outcomes in the form of 20 multiple-choice questions. The results of the study based on descriptive analysis showed that (1) The average critical thinking ability of SETS-based science learning was 88.12 and direct learning (conventional) was 80.54. This means that SETS-based science learning is better than conventional learning. This means that SETS-based science learning is better than conventional learning. While the results of the inferential analysis showed that SETS-based science learning had a more significant effect on the critical thinking skills of fifth grade students at SDN 70 Manjalling, Kabupaten Maros. This is based on the multivariate test table in the manova test, the Sig value is obtained. 0.001 < 0.05
Correlation between Assertive Teaching Styles of Physics Teachers and Learning Outcomes of High School Physics Students Nursarita Nursarita; Khaeruddin Khaeruddin; Pariabti Palloan
Jurnal Pendidikan MIPA Vol 23, No 3 (2022): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This research is ex-post facto research that aims to determine the correlation between assertive physics teachers teaching style and physics learning achievements of high school students in Kabupaten Soppeng. The population in this research were students of XI MIPA in SMA Negeri in Soppeng, while the samples based on Proportional Random Sampling technique was 269 students. The research instrument was Teaching Style questionnaire and archive documentation of students grades recap. Validation of the instrument using Gregory validity test, empirical validation and reliability test. The results showed the physics teacher used assertive teaching style with 85.50 percent while the student learning achievements were in high category with average of 86. From the analysis product moment correlation test results, the r-count value was 0.276 which was greater than the r table, 0.138 at a significance level of 5 percent thus the conclusion was assertive teaching style of physics teachers affects students physics learning achievements. Keywords teaching style, assertive teaching style, learning outcomes Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara gaya mengajar asertif guru fisika terhadap hasil belajar fisika peserta didik SMA di Kabupaten Soppeng. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI MIPA di SMA Negeri se-Kabupaten Soppeng, sedangkan jumlah sampel berdasarkan teknik Proportional Random Sampling adalah 269 peserta didik. Instrumen penelitian berupa kuisioner Gaya Mengajar dan dokumentasi arsip  rekap nilai peserta didik. Validasi instrumen menggunakan uji validitas Gregory, validasi empirik dan uji reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan guru fisika menggunakan gaya mengajar asertif dengan persentase sebesar 85,50 persen sedangkan hasil belajar peserta didik berada pada kategori tinggi dengan rata-rata 86. Dari analisis hasil uji korelasi product moment  diperoleh nilai r hitung 0,276 yang lebih besar dari r tabel yaitu 0,138 pada taraf signifikansi 5 persen sehingga disimpulkan bahwa gaya mengajar asertif guru fisika berpengaruh terhadap hasil belajar fisika peserta didik. Kata kunci: gaya mengajar, gaya mengajar asertif, hasil belajar.DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpmipa/v23i3.pp968-983
PKM PENGUATAN KAPASITAS DALA MERANCANG PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS BAGI GURU IPA MAKASSAR Abdul Haris; Khaeruddin Khaeruddin; Ahmad Yani
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2022:PROSIDING EDISI 9
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Mitra Program Kemitraan Komunitas (PKM) ini adalah MGMP IPA Kota MAkassar dengan masalah yang ditemukan adalah (1) kurangnya pengetahuan guru-guru tentang keterampilan proses sains dalam pembelajaran, (2) tidak ada sumber informasi mengenai keterampilan yang dibutuhkan dalam menerapkan pembelajaran berbasis keterampilan proses sains. Berdasarkan masalah maka dilakukan persamaan persepsi kepada mitra dan pengabdi dalam hal defenisi keterampilan proses sains dalam pembelajaran. Metode penyelesaian masalah yang digunakan adalah pelatihan dalam bentuk ceramah dan demonstrasi namun karena keterbatasan kebijakan PPKM maka pelatihan dilaksanakan secara online melalui Aplikasi Zoom Meeting. Hasil yang dicapai (1) mitra memiliki pengetahuan pengetahuan tentang keterampilan proses sains dan (2) mitra mendapatkan informasi mengenai keterampilan-keterampailan yang bekaitan dengan penerapan etnosians di dalam pembelajaran IPA. Kata kunci: Etnosains, Pembelajaran