AbstractWater is the main component in the human body. The water content in the body of the adult male is 55% - 60% while; in adult women 50% - 60%. Status of mild dehydration occurred in Makassar (59.4%) and urban areas Malino (35.7%) rural / mountainous areas both on the island. The aims of this study was to determine the differences of fluid intake in Sulawesi Island based on age group, sex, type of area, and economic status. The study uses secondary data Riskesdas 2010, the cross-sectional design. The samples are all resident on the island of Sulawesi totaling 20 127 people. Data were analyzed using ANOVA. Based on the results in fluid intake can according to the type of beverage and the type of area is the largest of the water as much as 822.78 liters in urban and rural 803.69 liters. The difference in fluid intake of water by sex is (813.35 ± 381.907) liter in men and (809.20 ± 372.224) liters in women. Based on the average type of area (822.78 ± 413.827) liters in the urban and (803.69 ± 350.640) liters in the countryside. The difference in total fluid intake by sex (796.22 ± 457.578) liter in men and (810.98 ± 433.655) liters in women. Based on the type of area; in urban areas (818.97 ± 476.963) and liters (793.54 ± 423.486) liters in the countryside. There are differences in fluid intake by age group, sex, type of area, and economic status (P <0.05). Fluid intake is highest among women, living in urban areas, and were in the age group 14-18 years. The highest fluid intake in poor, low on the rich. Therefore, the government needs to provide access to clean water and poor populations, especially in rural areas. Keywords: Water Intake, Age, Sex AbstrakAir merupakan komponen utama dalam tubuh manusia. Kandungan air dalam tubuh pada pria dewasa yaitu 55% - 60% sedangkan; pada perempuan dewasa 50% - 60%. Status dehidrasi ringan terjadi di Makassar (59,4%) daerah perkotaan dan Malino (35,7%) daerah pedesaan/pegunungan yang keduanya merupakan daerah di Pulau Sulawesi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan asupan cairan di Pulau Sulawesi berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, tipe daerah, dan status ekonomi. Penelitian menggunakan data sekunder Riskesdas 2010, rancangan cross-sectional. Sampel adalah semua penduduk di Pulau Sulawesi berjumlah 20.127 orang. Analisis data menggunakan Anova. Berdasarkan hasil di dapat asupan cairan menurut jenis minuman dan tipe daerah terbanyak adalah dari air putih sebanyak 822,78 liter di perkotaan dan 803,69 liter di pedesaan. Perbedaan asupan cairan dari air putih berdasarkan jenis kelamin yaitu (813,35±381,907) liter pada laki-laki dan (809,20±372,224) liter pada perempuan. Berdasarkan tipe daerah rata-rata (822,78±413,827) liter di perkotaan dan (803,69±350,640) liter di pedesaan. Perbedaan asupan cairan total berdasarkan jenis kelamin (796,22±457,578)liter pada laki-laki dan (810,98±433,655) liter pada perempuan. Berdasarkan tipe daerah; di perkotaan (818,97±476,963)liter dan (793,54±423,486) liter di pedesaan. Ada perbedaan asupan cairan berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, tipe daerah, dan status ekonomi (p<0.05). Asupan cairan tertinggi yaitu pada perempuan, tinggal di perkotaan, dan berada pada kelompok umur 14-18 tahun. Asupan cairan tertinggi pada penduduk miskin, terendah pada penduduk kaya. Oleh karenanya, pemerintah perlu menyediakan akses air bersih kepada penduduk tidak mampu terutama di wilayah pedesaan. Kata Kunci: Asupan Cairan, Umur, Jenis Kelamin