Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Service)

PENGGEMUKAN SAPI MENGGUNAKAN PAKAN TANPA HIJAUAN (COMPLETE FEED) DAN TAPE JERAMI SERTA GROWTH PROMOTOR STRATEGI PENCAPAIAN SWASEMBADA DAGING Wurlina Wurlina; Mas’ud Hariadi; Imam Mustofa; Dewa Ketut Meles
Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services) Vol. 2 No. 2 (2018): Jurnal Layanan Masyarakat
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.341 KB) | DOI: 10.20473/jlm.v2i2.2018.63-68

Abstract

Program Kemitraan Masyarakat (PKM) which performed on a group of cattle fattening is not qualified yet to solve the problems 1) rice straw as animal feed 2) agricultural waste and industrial waste as feed without forage 3) processing of rice straw into straw tape 4) processing agricultural waste and industrial waste into animal feed without forage 5) processing growth promotor derived from empon-empon and retrieval medicinal plants, and 6) making of cow manure waste into environmentally friendly fertilizer. The purposes of PKMare (1) to process of rice straw into straw tape as a nutritious animal feed (2) without forage feed processing (complete feed) (3) processing of growth promotors (4) local cattle fattening using tape straw and feed without forage as well as growth promotor. Benefits of PKM is to develop human resources and increase income of fattening local cattle farmers with lower production costs. The method used in PKM activities are education and training of local cattle fattening using tape straw feed and feed without forage plus growth promotor, processing waste into environmentally friendly fertilizer on UKMK of local cattle fattening members in Tuban. The result is enhancement of cattle weight per cow per day on local cattle amounted to 0.625 ± 0.048 kg, ongole rossbreed cattle 0.924 ± 0.067 kg, hybrid limousine cattle for 1.673 ± 0.068 kg and Simmental crossbreed cattle of 2.105 ± 0.414kg.AbstrakProgram Kemitraan Masyarakat (PKM) yang dilakukan pada kelompok penggemukan sapi belum memenuhi syarat untuk menyelesaikan masalah 1) jerami padi sebagai pakan ternak 2) limbah pertanian dan limbah industri sebagai pakan tanpa hijauan 3) pengolahan jerami padi menjadi pita jerami 4) pengolahan limbah pertanian dan industri limbah menjadi pakan ternak tanpa hijauan 5) promotor pertumbuhan pengolahan berasal dari empon-empon dan pengambilan tanaman obat, dan 6) pembuatan kotoran sapi menjadi pupuk ramah lingkungan. Tujuan dari PKM adalah (1) untuk memproses jerami padi menjadi pita jeramisebagai pakan ternak bergizi (2) tanpa pengolahan pakan hijauan (pakan lengkap) (3) pengolahan promotor pertumbuhan (4) penggemukan sapi lokal menggunakan pita jerami dan pakan tanpa hijauan serta promotor pertumbuhan. Manfaat PKM adalah mengembangkan sumber daya manusia dan meningkatkan pendapatan penggemukan sapi lokal dengan biaya produksi lebih rendah. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM adalah pendidikan dan pelatihan penggemukan sapi lokal menggunakan tape jerami pakan dan pakan tanpa hijauan ditambah promotor pertumbuhan, pengolahan limbah menjadi pupuk ramah lingkungan pada UKMK anggota penggemukan sapi lokal di Tuban. Hasilnya adalah peningkatan berat sapi per sapi per hari pada sapi lokal sebesar 0,625 ± 0,048 kg, sapi peranakan ongole 0,924 ± 0,067 kg, sapi limusin hibrida untuk 1,673 ± 0,068 kg dan sapi potong silang Simmental sebesar 2,105 ± 0,414 kg.
PENGGEMUKAN SAPI LOKAL SECARA AGRIBISNIS MENGGUNAKAN PAKAN TANPA HIJAUAN (COMPLETE FEED) DAN TAPE JERAMI SERTA GROWTH PROMOTOR STRATEGI PENCAPAIAN SWASEMBADA DAGING Kadek Rachmawati; Imam Mustofa; Wurlina Wurlina; Dewa Ketut Meles
Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services) Vol. 1 No. 2 (2017): Jurnal Layanan Masyarakat
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.594 KB) | DOI: 10.20473/jlm.v1i2.2017.105-109

Abstract

Iptek bagi Masyarakat (IbM) which performed on a group of local cattle fattening is not qualified yet to solve the problems 1) rice straw as animal feed 2) agricultural waste and industrial waste as feed without forage 3) processing of rice straw into straw tape 4) processing agricultural waste and industrial waste into animal feed without forage 5) processing growth promotor derived from empon-empon and retrieval medicinal plants, and 6) making of cow manure waste into environmentally friendly fertilizer. The purposes of IbM are (1) to process of rice straw into straw tape as a nutritious animal feed (2) without forage feed processing (complete feed) (3) processing of growth promotors (4) local cattle fattening using tape straw and feed without forage as well as growth promotor. Benefits of IbM is to develop human resources and increase income of fattening local cattle farmers with lower production costs. The method used in IbM activities are education and training of local cattle fattening using tape straw feed and feed without forage plus growth promotor, processing waste into environmentally friendly fertilizer on UKMK of local cattle fattening members in Babat and Sugio district in Lamongan. IbM program activities involving 8 students to increase entrepreneurial spirit. The result is enhancement of cattle weight per cow per day on local cattle amounted to 0.578+0.054 kg, ongole crossbreed cattle 0.887+0.100 kg, hybrid limousine cattle for 1.588+0.084 kg and Simmental crossbreed cattle of 1,967+0.255 kg. AbstrakIptek Bagi Masyarakat (IbM) yang dilakukan pada kelompok penggemukan sapi lokal belum memenuhi syarat untuk menyelesaikan masalah 1) jerami padi sebagai pakan ternak 2) limbah pertanian dan limbah industri sebagai pakan tanpa hijauan 3) pengolahan jerami padi menjadi pita jerami 4) pengolahan limbah pertanian dan limbah industri menjadi pakan ternak tanpa pakan ternak 5) mengolah promotor pertumbuhan yang berasal dari empon-empon dan pengambilan kembali tanaman obat, dan 6) pembuatan limbah kotoran sapi menjadi pupuk ramah lingkungan. Tujuan IbM adalah (1) mengolah jerami padi menjadi pita jerami sebagai pakan ternak yang bergizi (2) tanpa pengolahan pakan ternak (pakan lengkap) (3) pengolahan promoter pertumbuhan (4) penggemukan sapi lokal dengan menggunakan jerami dan pakan pita tanpa pakan ternak serta promotor pertumbuhan. Manfaat IbM adalah mengembangkan sumber daya manusia dan meningkatkan pendapatan penggemukan peternak sapi lokal dengan biaya produksi lebih rendah. Metode yang digunakan dalam kegiatan IbM adalah pendidikan dan pelatihan penggemukan sapi dengan pakan jerami dan pakan tanpa pakan ternak ditambah promotor pertumbuhan, pengolahan limbah menjadi pupuk ramah lingkungan pada UKMK penggemukan sapi potong di Kabupaten Babat dan Sugio di Lamongan. Kegiatan program IbM melibatkan 8 siswa untuk meningkatkan semangat kewirausahaan. Hasilnya adalah peningkatan bobot sapi per ekor per hari pada ternak lokal sebesar 0,578 + 0,054 kg, sapi potong silang ongole 0,887 + 0,100 kg, ternak limusin hibrida 1,588 + 0,084 kg dan sapi potong silang Simmental 1.967 + 0.255 kg. 
PENANGANAN GANGGUAN REPRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI REPRODUKSI PADA SAPI PERAH MENUJU SWASEMBADA SUSU DI KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG Hermin Ratnani; Dewa Ketut Meles; Imam Mustofa
Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services) Vol. 4 No. 1 (2020): JURNAL LAYANAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jlm.v4i1.2020.43-52

Abstract

The aims of local public community partnership program (PKM) with Sumber Makmur Group 3 conducted in Sendang was to :1). Improve the capability of each farmer on treating the cattle 2). Reduce the risk of reproductive disorders which has impact on the insemination 3). Increase the calf-born and milk yield 4). Efficiency in dairy cattle management and 5). Efficiency in feed cost followed by the improved production and reproduction rate in the dairy cattle management. The method used in this partnership program was through training which offer a guidance to farmer the basic information about reproductive disorder also their prevention necessity, and Treatments to the target cattle and also a supplementation of multivitamin to reduce the risk of any reproductive disorders. The program was conduted by 3 veterinary medicine staff from Airlangga university assisted by 2 local people and PPDH-PKL students. The 3 staff of veterinary medicine picked were an expert in reproduction, artificial insemination, and health department as well as an expert in housing and sanitary in dairy cattle management. The program was evaluated by the effectiveness of the training program by using a pre and post test for each individual farmer that was participated. The administered treatments and the reproductive efficiency were also recorded as a comparison before and after the program to show whether it has significant positive or negative result. The evaluation shown a result of each farmer with average pre-test score 58,24% to 77,06% on post-test (32,31%). The reproductive disorders case was reported to have been reduced from 95 to 18 (81,05%). The reproductive efficiency also shown a positive result whereas the Service per conception (S/C) before the program was reduced from > 2-3 times to less than 2 times after the program followed with the service period from 2-3 month into 2 months. The Calving Rate (CR) was also reported to have increased from <50% to >50% after the program.AbstrakTujuan dari program kemitraan masyarakat publik lokal (PKM) dengan Sumber Makmur Group 3 yang dilakukan di Sendang adalah untuk: 1). Tingkatkan kemampuan masing-masing petani dalam merawat ternak 2). Mengurangi risiko gangguan reproduksi yang berdampak pada inseminasi 3). Meningkatkan kelahiran anak sapi dan produksi susu 4). Efisiensi dalam pengelolaan sapi perah dan 5). Efisiensi biaya pakan diikuti oleh peningkatan produksi dan tingkat reproduksi dalam manajemen sapi perah. Metode yang digunakan dalam program kemitraan ini adalah melalui pelatihan yang menawarkan panduan kepada petani informasi dasar tentang gangguan reproduksi serta kebutuhan pencegahan mereka, dan Perawatan untuk ternak target dan juga suplemen multivitamin untuk mengurangi risiko gangguan reproduksi. Program ini disetujui oleh 3 staf kedokteran hewan dari universitas Airlangga dibantu oleh 2 orang lokal dan mahasiswa PPDH-PKL. Tiga staf kedokteran hewan yang dipilih adalah seorang ahli dalam bidang reproduksi, inseminasi buatan, dan departemen kesehatan serta seorang ahli dalam bidang perumahan dan sanitasi dalam manajemen sapi perah. Program ini dievaluasi dengan efektivitas program pelatihan dengan menggunakan tes sebelum dan sesudah untuk masing-masing petani yang berpartisipasi. Perawatan yang diberikan dan efisiensi reproduksi juga dicatat sebagai perbandingan sebelum dan sesudah program untuk menunjukkan apakah itu memiliki hasil positif atau negatif yang signifikan. Evaluasi menunjukkan hasil dari masing-masing petani dengan skor pre-test rata-rata 58,24% sampai 77,06% pada post-test (32,31%). Kasus gangguan reproduksi dilaporkan telah berkurang dari 95 menjadi 18 (81,05%). Efisiensi reproduksi juga menunjukkan hasil positif dimana Layanan per konsepsi (S / C) sebelum program berkurang dari> 2-3 kali menjadi kurang dari 2 kali setelah program diikuti dengan periode layanan dari 2-3 bulan menjadi 2 bulan. Tingkat Calving (CR) juga dilaporkan telah meningkat dari <50% menjadi> 50% setelah program.