Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PEMODELAN FUZZY UNTUK DATA TIME SERIES MENGGUNAKAN METODE TABEL LOOK UP DENGAN TRANSFORMASI LOGARITMA DAN DIFERENSI DAN APLIKASINYA PADA DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) Susanto, Hari Purnomo
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 5, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Pendidikan
Publisher : STKIP PGRI PACITAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study is to form a fuzzy model for data time series using a lookup table with logarithmic transformation and differentiation as well as its application to predict IHSG listed on the BSE. First, all data of IHSG is made in logarithm and differentiation. Then, the formation of the fuzzy rules is by lookup table. In this study, the prediction of IHSG is only based on time series data of IHSG with 144 data as the training data. The results of this study are the prediction of IHSG is based on 6 fuzzy models formed to conclude that the model of fuzzy lookup table 8 input with logarithmic transformation is the best model to predict IHSG. It can be seen from MAPE produced by the model is 4.09%. When it is compared to fuzzy model 8 inputs without transformation in preceding studies, fuzzy models 8 inputs with logarithmic transformation is still a better model because it has a smaller MAPE values.Keywords: fuzzy models, lookup table, logarithmic transformation, differentiation, time series, and IHSG
ANALISIS HUBUNGAN HASIL BELAJAR GEOMETRI BIDANG DENGAN KEMAMPUAN ANALITIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH GEOMETRI ANALITIK BIDANG Susanto, Hari Purnomo; Meifiani, Nely Indra; Hidayat, Taufik
Media Pendidikan Matematika Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.549 KB) | DOI: 10.33394/mpm.v5i2.1472

Abstract

This article is a result of research that aims to determine the correlation between students' geometry learning outcomes with analytical ability in the eyes of analytic geometry. This research is a correlational research. the study was conducted at STKIP PGRI Pacitan, where the population is a mathematics education students who is taking analytical geometry courses. Data were taken from 21 students, with test technique, documentation and interview. Data analysis was done by using simple linear regression analysis concept and its calculation using SPSS 16. Based on data analysis, it was found that the result of geometry of field study had positive correlation with students' analytical thinking ability. The relationship falls into the medium category, and the learning outcomes have a predictor contribution to students' analytical ability of 22.5%.
Analisis Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Kasus Rancangan Percobaan Meifiani, Nely Indra; Susanto, Hari Purnomo
Jurnal Derivat: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2016): Jurnal Derivat (Desember 2016)
Publisher : Pendidikan Matematika Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1015.808 KB) | DOI: 10.31316/j.derivat.v3i2.718

Abstract

Over the past century, there has been a dramatic increase in worldwide research.  However, these rapid increases are also arising problems or difficulties faced by the university students. Therefore, this research was carried out to reveal the types of those difficulties faced by students of STKIP Pacitan PGRI in solving the two-factor experiment tests in the design of experiment subject and the factors which cause these difficulties.  The researcher opted the qualitative descriptive design to the qualified research findings. Moreover, the samples, 15 students, were randomly taken from the total population or 93 students who attended the lectures. The technique of collecting the data employed both written test and interview of the researched subject. Based on the research findings, the students were difficult in determining the source of variance (SV), the degrees of freedom (df), the Expected Mean Square (EMS), the F value. Briefly speaking, the students were difficult in the process of calculating. While, the factors that caused the difficulties were in distinguishing the state of R, drawing a conclusion from all these factors, determining the number of r (replicate), determining the removed part from EMS, being careless in equalizing the line of numerator and denominator candidate, being unable to develop formulas, and careless in the calculation. Keywords: kesulitan, rancangan, faktorial
Analisis hubungan kecemasan, aktivitas, dan motivasi berprestasi dengan hasil belajar matematika siswa Hari Purnomo Susanto
Beta: Jurnal Tadris Matematika Vol. 9 No. 2 (2016): Beta Nopember
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/betajtm.v9i2.10

Abstract

[Bahasa]: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kecemasan matematika, aktivitas, dan motivasi berprestasi dengan hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional menggunakan metode analisis regresi. Data diambil dari 146 responden yang merupakan siswa MTsN 1 Pacitan kelas VIII. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu kecemasan matematika (X1), aktivitas (X2) dan motivasi berprestasi (X3), sedangkan variabel terikatnya yaitu hasil belajar matematika siswa (Y). Berdasarkan kombinasi dari 3 variabel bebas dan variabel terikat diperoleh 7 model regresi yang dianalisis. Analisis regresi dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) hubungan kecemasan matematika dengan hasil belajar matematika masuk dalam kategori rendah, 2) hubungan aktivitas siswa dengan hasil belajar matematika masuk dalam kategori rendah, 3) hubungan motivasi berprestasi dengan hasil belajar matematika masuk dalam kategori rendah, 4) hubungan kecemasan matematika dan aktivitas siswa dengan hasil belajar matematika masuk dalam kategori rendah, 5) hubungan kecemasan matematika dan motivasi berprestasi dengan hasil belajar matematika masuk dalam kategori rendah, 6) hubungan aktivitas dan motivasi berprestasi tidak dapat ditentukan karena koefisien regresi dari motivasi tidak dapat digunakan, dan 7) hubungan kecemasan matematika, aktivitas dan motivasi berprestasi masuk dalam kategori rendah. Hal ini terjadi karena adanya variasi nilai hasil belajar siswa pada setiap kategoris variabel-variabel bebasnya. [English]: This study aims to analyze the relationship between mathematics anxiety, learning activity, and achievement motivation towards the students' mathematics learning outcomes. This study is a correlational study using regression analysis method. Data were taken from 146 eight grade students of MTsN 1 Pacitan. Independent variables in this study are mathematics anxiety (X1), learning activity (X2), and achievement motivation (X3) while the dependent variable is students' mathematics learning outcomes (Y). The combination of three independent variables and the dependent variable provides seven regression models that had been analyzed. SPSS is used to conduct regression analysis. The results of this study show that: 1) the relationship between mathematics anxiety and the students' mathematics learning outcomes is in the low category; 2) The relationship between student’s activity and learning outcomes of mathematics is in the low category; 3) the relationship between achievement motivation and learning outcomes is in the low category; 4) the relationship of students mathematics anxiety and activity with the students learning outcomes is in the low category; 5) the relationship of mathematics anxiety and achievement motivation with learning outcomes is in the low category; 6) the relationship of activity and achievement motivation could not be determined because the regression coefficient of motivation variable could not be used; and 7) the relationship of mathematics anxiety, activity and achievement motivation with student learning outcomes is in the low category. This occurs because of the variation of student learning outcomes in each category of the independent variables.
Prediksi Besar Gempa di sekitar Pulau Jawa Menggunakan Pemodelan Fuzzy Hari Purnomo Susanto; Dalud Daeka
Beta: Jurnal Tadris Matematika Vol. 8 No. 1 (2015): Beta Mei
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gempa merupakan kejadian alam yang sampai saat ini belum bisa diprediksi secara pasti, Tetapi beberapa ahli kesulitan dan memprediksi besar gempa. Berapa penelitian telah dilakukan dengan menggunakan model matematika. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan model matematika menggunakan system logika fuzzy. Model fuzzy pada penelitian ini menggunakan kombinasi dari fuzzyfikasi singleton, mesin inferensi pergandaan, defuzifikasi rata-rata pusat, dan fungsi keanggotaan Gaussian. Metode untuk mengkontruksi aturan basis fuzzy menggunakan tabel look up scheme yang dikembangkan oleh wang. Beberapa model fuzzy yang terbentuk dibandingkan satu sama lain, dan diperoleh model fuzzy terbaik. Banyak model yang dikonstruksi dalam penelitian ini yaitu model dengan 3 input-1output, 5 input-1 output, dan 7 input – 1 output. Masing-masing model menggunakan 36 himpunan fuzzy dalam mengkonstruksi aturan basis fuzzy. Mape dan galat dari masing-masing model berturut-turut yaitu 4,34% dan 10,72%, 1,29% dan 1,19%, 0,67% dan 0,14%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa model yang terbaik yaitu model yang menggunakan 7 input-1output.
Efek ukuran sampel pada parameter GRM yang didasarkan pada korelasi inter item Hari Purnomo Susanto; Heri Retnawati; Farida Agus Setiawati
Measurement In Educational Research Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/meter.v2i1.171

Abstract

Teori respon butir memiliki banyak kelebihan Ketika digunakan untuk menentukan karateristik butir instrumen jika ukuran sampel yang digunakan besar. Sebaliknya, jika ukuran sampel kecil IRT memiliki kecenderunga kurang akurat dalam menentukan karakteristik suatu instrumen. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efek ukuran sampel pada GRM yang didasarkan pada data awal yang memiliki korelasi inter item yang sama secara statistik. Penelitian ini merupakan penelitian simulasi yang didasarkan pada data empiris. Data skunder dari 43 responden digunakan sebagai data awal. Akurasi efek dari ukuran sampel baru dihitung dengan menggunakn RMSE dan koelasi. Teknik membangkitkan data yang digunakan yaitu metode multivariat variabel random diskrit. perangkat lunak R. Hasil penelitian menunjukkan nilai RMSE berkisar 0,6 > 0,33 dan korelasi sekitar 0,5 < 0,7 tidak memenuhi standar akurasi.. Dapat disimpulkan bahwa ukuran sampel dengan matriks korelsi yang sama, tidak memiliki efek pada parameter GRM dan data baru yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk pemulihan parameter GRM The effect of sample size on GRM parameters based on the correlation between items Abstract: Item response theory has many advantages in determining the instrument's item characteristics when the sample size used is large. On the other hand, if the sample size is small, the IRT tends to be less accurate in determining an instrument. This study aims to determine the effect of sample size on GRM based on the inter-item correlation matrix of initial data. This research was conducted on simulation research based on empirical data. Secondary data from 43 respondents was used as initial data. The effect accuracy of the new sample size was calculated using RMSE and correlation. The data generation method used was the multivariate method of discrete random variables. The results show that the RMSE value is around 0.6 > 0.33, and the correlation of about 0.5 < 0.7 did not meet the standard of accuracy. It could be concluded that the sample size with the same inter-item correlation matrix has no effect on the GRM parameters, and the new data generated couldn’t be used for GRM parameter recovery.
Analisis Kerentanan Masyarakat dan Upaya Meningkatkan Ketahanan Masyarakat Terhadap Ancaman Gempa dan Tsunami di Desa Watukarung Urip Tisngati; Nely Indra Meifiani; Hari Purnomo Susanto
Journal of Social Empowerment Vol. 1 No. 1 (2016): Journal of Social Empowerment
Publisher : LPPM STKIP PGRI Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.093 KB)

Abstract

Program KKN PPM STKIP PGRI Pacitan berbasis riset pada bidangkebencanaan bertujuan untuk 1) menganalisis kerentanan masyarakat akanancaman bencana gempa dan tsunami; 2) meningkatkan kapasitas masyarakat dalammenanggulangi dan merespon ancaman yang ada di desa Watukarung. Beberapametode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu metode survey dan metode rekayasasocial. proses sosialisasi dan pelatihan tim peneliti tidak hanya melibatkan mahasiswasebagai peserta KKN PPM, tetapi tim peneliti juga melibatkan BPBD selakupenanggun jawab atas segala sesuatu yang berkaitan dengan kebencanaan. Hasil risetmenunjukkan bahwa (1) Tingkat kesadaran masyarakat desa Watukarung terhadapancaman bencana longsor, gempa dan tsunami sangat kurang. Rendahnya kesadaran ini diduga karena (a) tidak adanya dukungan pemerintah desa terhadap kegiatan-kegiatan yang membangun pengetahuan dan kapasitas masyarakat di bidang bencana.; (b) pola pikir masyarakat yang telah dipengaruhi budaya luar. (c) peraturan daerahterhadap kebencanaan yang kurang ketat. (d) Tidak adanya pendidikan kebencanaansejak dini di tingkat sekolah dasar. (2) Kerentanan masyarakat dalam menanggulangiancaman bencana di desanya sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan fakta-faktamendasar yang diperoleh dari hasil survey. Fakta-fakta tersebut diantaranya yaitu (a)kesadaran akan ancaman bencana sangat rendah. (b) pengetahuan tentang gempadan tsunami sangat rendah; (c) masyarakat tidak tahu bagaimana harus meresponketika bencana terjadi; (d) tidak ada kearifan lokal yang membudaya. (3) Upaya yangdilakukan oleh tim dan peserta KKN PPM yaitu dengan melakukan rekayasa sosialberupa kegiatan-kegiatan sosialisai, pelatihan dan pendampingan.
Menghilangkan Kepenatan Siswa di Masa Pandemic Covid 19 dengan Mengenalkan Matematika Praktis pada Siswa Madin Irsyadussibyan Hari Purnomo Susanto; Mega Isvandiana Purnamasari
Journal of Social Empowerment Vol. 5 No. 2 (2020): Journal of Social Empowerment
Publisher : LPPM STKIP PGRI Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.538 KB)

Abstract

Pandemic covid-19 menjadi sock teraphi bagi dunia pendidikan, terlebih lagi ketika pembelajaran disekolah harus dilakukan secara daring. Banyak sekali kendala yang muncul pada pembelajaran. Tujuan dari kegiatan ini yaitu mengisi kegiatan siswa-siswa disela-sela belajar secara daring dan menghilangkan atau mengurangi tingkat kepenatan siswa selama belajar di rumah. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu pelatihan sederhana dengan materi tentang penerapan matematika, dimana materi tersebut tidak pernah diberikan disekolah atau bukan materi wajib disekolah. Peserta yang mengikuti kegiatan ini yaitu siswa kelas 5 dan kelas 6 SDN Gunungsari yang belajar di Madin Irsyadussibyan. Hasil dari kegiatan ini yaitu 1) siswa sangat antusias dan merasa dalam mengikuti kegiata. 2) siswa dapat dengan mudah menguasi setiap materi yang berikan dalam kegiatan ini.
The Power Of Jarimatika (Melatih Kreativitas Berhitung cepat untuk Anak Sekolah Dasar) Nely Indra Meifiani; Hari Purnomo Susanto
Journal of Social Empowerment Vol. 2 No. 2 (2017): Journal of Social Empowerment
Publisher : LPPM STKIP PGRI Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.997 KB)

Abstract

Belajar matematika untuk anak Siswa Sekolah Dasar (SD) merupakan suatu proses yang tidak sederhana. Tingkat SD anak mulai mengenal dasar-dasar hitung matematika dan disitulah butuh kesabaran dan usaha yang luar biasa. Oleh karena itu guru SD harus aktif dan kreatif dalam mengemas pembelajaran di dalam kelas. Salah satunya dengan memilih alat peraga yang menarik bagi anak-anak SD. Alat peraga yang dipilih disini adalah tangan anak-anak sendiri. Kemudian anak-anak dikenalkan dengan JARIMATIKA. Alasan penulis melakukan pengabdian ini adalah berdasarkan hasil observasi di SD Pringkuku 3 sebagian besar anak-anak lemah dalam hitung perkalian dan mereka sebagian besar belum mengenal berhitung dengan JARIMATIKA. Maka dari itu kami akan berusaha melatih anak-anak tersebut untuk bisa melakukan hitung cepat dan tepat dengan menggunakan jari-jari tangan mereka. Hasil pengabdian ini adalah Anak-anak sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dengan JARIMATIKA. JARIMATIKA telah meningkatkan hasil belajar siswa klas 3 SD Negeri Sirnoboyo 1 Pacitan
Disaster Coaching (Dis-Co) sebagai upaya Peningkatan Tanggap Bencana di Desa Watukarung menuju Desa Tangguh Dwi Susilo Rini; Hari Purnomo Susanto
Journal of Social Empowerment Vol. 2 No. 1 (2017): Journal of Social Empowerment
Publisher : LPPM STKIP PGRI Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.886 KB)

Abstract

Desa Watukarung merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Pringkuku yang berada dalam kategori rawan bencana. Desa Watukarung terdiri dari 7 Dusun yaitu Dusun Tekil, Dusun Dokgarut, Dusun Karangnongko, Dusun Sempon, Dusun Kenul, Dusun Ketro, dan Dusun Gumulharjo. Dari 7 dusun yang ada, Dusun Gumulharjo merupakan salah satu dusun yang terletak tepat di pesisir pantai dan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, sehingga lebih beresiko terkena tsunami. Menghadapi konteks tersebut, mahasiswa KKN PPM STKIP PGRI Pacitan melaksanakan program Disaster Coaching (Dis-Co) di Desa Watukarung. Kegiatan ini berbentuk sosialisasi “memahami peringatan dini tsunami”, pemutaran film bertemakan tsunami, dan edukasi kepada orang tua, remaja, dan anak-anak. Program ini dilaksanakan dengan metode pendampingan yang sistematis yang terdiri dari beberapa langkah yaitu: (1) Observasi Masalah; (2) Sosialisasi Program; (3) Perencanaan Program; (4) Analisis Kebutuhan; (5) Pelaksanaan Program; (6) Monitoring; (7) Evaluasi; dan (8) Pelaporan Pelaksanaan kegiatan ini mampu memberikan pemahaman tentang bencana pada beberapa tahap penanggulangan bencana, diantaranya pra bencana, tanggap darurat bencana, pemulihan bencana, dan rehabilitasi rekonstruksi Sehingga ketika terjadi bencana masyarakat tidak panik dan mampu untuk berfikir secara cepat bagaimana cara untuk menyelamatkan diri dan menolong sesamanya dan dapat menentukan tindakan pra bencana maupun pasca bencana.