Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Pendampingan Pengenalan Musuh Alami Hama Potensial Pada Tanaman Kentang Di Sembalun Muhammad Sarjan; Ruth Stella P. Thei; Hery Haryanto; Mery Windarningsih
Unram Journal of Community Service Vol. 3 No. 2 (2022): June
Publisher : Pascasarjana Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ujcs.v3i2.191

Abstract

Interventions in the use of technology to farmers as an alternative in Pest Management in potato cultivation are highly expected by farmers in the Sembalun area. Therefore, it is worth trying its utilization on potato crops to control important pests that attack. The method used in this activity is the Action Research Method by applying the Participatory Action Program approach from participants through discussions, and group work on all activities. The results of the group discussion showed that the group members had largely not recognized the types and functions of natural enemies in Potato Pest Management. After joint observations accompanied by the team, participants actually knew the types of natural enemies, both predators, and parasitoids, but they did not know the role of natural enemies in the agroecosystem. After finishing the meeting, the group realized the importance of maintaining the presence of natural enemies of pests in the potato agroecosystem so that the use of pesticides, which had been the main control technique for pests, could be reduced. Thus, it is hoped that the potato farming business in Sembalun will increase profits and produce environmentally friendly products
The Diversity of Major Insect Pests at Sugarcane Development Center In Dompu Distrcit, West Nusa Tenggara Muhammad Sarjan; Muchlis Muchlis; Irwan Muthahanas
Journal of Science and Science Education Vol. 2 No. 1 (2021): April
Publisher : Pascasarjana, Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.636 KB) | DOI: 10.29303/jossed.v2i1.712

Abstract

Sugar cane (Saccharum officinarum Linn.) is a tropical plant that is very important because it can be used as one of the raw materials for making sugar. The development of sugar production in the last ten years has decreased by around 1.8% per year, this is due to several factors, one of which is due to the attack of sugarcane insect pests. Therefore, research was conducted to find out the diversity of important insect pests in sugarcane plants in the center of sugarcane development in the Dompu  District. This research was conducted at the Pekat Sub District of Dompu District, West Nusa Tenggara. The method used is a descriptive method with data collection techniques directly and indirectly in the field at a number of observation points. Based on the observations there were 5 species of insect pests in the research area such as Valanga nigricornis, Locusta migratoria, Ceratovacuna lanigera, Scirchopaga nivella F., and Lepidiota stigma. Insect pests with the highest population and dominance are Ceratovacuna lanigera with an average population of 70 insect/plant and a domination index is  0 .199808. Locusta migratoria has a level of damage with criteria for moderate attack intensity, it is found in sugarcane plants aged 3 months. The results of this study indicate that Scirchopaga nivella F. and Lepidiota stigma F. insect pests have the potential as important pest insects on sugarcane crops
Upaya Peningkatan Produksi Kentang Melalui Penggunaan Benih Bersertifikasi di Kawasan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur Muhammad Sarjan; Kisman Kisman; Farid Hemon
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.954 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v3i1.400

Abstract

Melalui kegiatan pengabdian pada Masyarakat ini Perguruan Tinggi ingin membantu diseminasi produksi benih kentang yang bermutu bersertifikat  dan menjadikan kelompok tani  sebagai  penangkar benih (Seed Grower) yang handal secara berkelanjutan. Keberadaan penangkar benih ini diharapkan dapat mensuplai benih pada budidaya kentang khususnya  ditingkat lokal kawasan Sembalun . Adanya penangkar Benih kentang  ini sekaligus dapat meningkatkan income generating dari Kelompok Petani penangkar dan permasahan penyediaan benih bermutu untuk petani di Kawasan Sembalun khususnya dan di Kabupaten Lombok Timur pada umumnya dapat diatasi. Selanjutnya penggunaan benih bermutu bersertifikasi  diharapkan juga dapat meningkatkan produksi kentang dan akhirnya dapat meningkatkan pendapatan petani.  Berdasarkan hasil kegiatan dan evaluasi yang dilakukan antara lain diperoleh bahwa Penyuluhan yang diikuti dengan demonstrasi Plot budidaya benih kentang bersertifikat  bagi Masyarakat Kelompok Tani Calon Penangkar Benih  di Desa Sembalun Bumbung- Lombok Timur dapat meningkatkan minat, pengetahuan dan keterampilan masyarakat petani dalam pengembangan benih Kentang bersertifikat, sehingga produksi dan kualitas kentang  yang dihasilkan menjadi lebih baik. Masyarakat desa Sembalun Bumbung  mempunyai motivasi yang tinggi untuk mengusahakan tanaman kentang termasuk minat yang cukup tinggi untuk menjadi penangkar benih kentang.  Untuk keberlanjutan usaha perbenihan disarankan antara lain perlunya pengawasan dan bimbingan yang terus menerus kepada petani penangkar benih kentang di desa Sembalun Bumbung terutama dari pihak terkait seperti BPSB sehingga kelas atau mutu dan kualitas benih kentang yang dihasilkan menjadi lebih baik dan lebih profesional sebagai penagkar benih. Disarankan kepada para petani calon penangkar benih kentang agar terus meningkatkan kualitas benih yang dihasilkan dengan cara melengkapi sarana dan prasarana seperti penyiapkan gudang penyimpanan benih.Kata Kunci:  Benh Kentang; sertifikat;  Penangkar; Sembalun
Pengenalan Pestisida Nabati Dari Limbah Batang Tembakau Virginia Untuk Mengendalikan Hama Kutu Kebul (Bemisia Tabaci) Pada Tanaman Kentang M Sarjan; Moh Taufik Fauzi; Ruth Stella P. Thei; Mery Wirdianingsih
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 3 No 2 (2020): .
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.012 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v3i2.508

Abstract

Salah satu alternatif teknologi pengendalian hama yang cukup menjanjikan untuk dikembangkan adalah penggunaan pestisida nabati yang lebih bercirikan alami daripada ciri kimiawi. Dengan sifat-sifatnya yang mudah terurai, aman bagi kesehatan manusia dan lingkungan hidup, dapat diharapkan bahwa produk-produk pertanian yang diperlakukan dengan pestisida nabati dapat diterima dan berdaya saing tinggi di pasar global. Bahan-bahan nabati dapat diperoleh dari berbagai tumbuhan. Disamping itu, ada beberapa yang dapat diperoleh dari limbah pertanian seperti limbah batang tembakau virginia. Produk pestisida dari bahan limbah tembakau Virginia tersebut telah dihasilkan oleh tim penelitian Fakultas Pertanian Universitas Mataram dengan nama  Pestisida Nabati  BT., yang telah diuji terhadap hama dari ordo Lepidoptera seperti Spodoptera litura pada tanaman kedelai. Dengan memanfaatkan petisida nabati tersebut diharapkan peranan musuh alami menekan hama akan meninghkat, sehingga penggunakaan pestisida kimia dapat dikurangi. Dengan demikian hasil yang diperoleh akan meningkat secara kuantitatif dan kualitatif dan akhirnya efisiensi dalam proses produksi akan tercapai dan keuntungan petani akan meningkat. Intervensi pemanfaatan teknologi kepada petani sebagai salah satu alternative dalam Pengelolaan Hama, terutama kutu kebul ( Bemisia tabaci)   merupakan serangga hama vector penular penyakit virus   pada budidaya kentang . Hasil pengabdian menunjukkan bahwa sebenarnya petani kentang sudah mengenal beberapa pestisida nabati dari berbagai bahan baku local,. Petani sangat tertarik memanfaatkan limbah batang tembakau Virginia yang melimpah di pulau Lombok, dan berharap akan mampu menjadi alternative untuk mengurangi ketergantungan penggunaan  pestisida kimia di kawasan agrowisata Sembalun.
Inroduksi Produksi Benih Kentang Dengan Teknik Penyetekan Pada Kelompok Penangkar Di Kawasan Sembalun, Lombok Timur M Sarjan; Aluh Nikmatullah; Hery Haryanto; Irwan Muthahanas
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.873 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i1.607

Abstract

Kelembagaan yang ada di tingkat petani (kelompok tani) memiliki potensi yang cukup baik untuk dilakukan pembinaan penangkaran perbenihan. Jika penangkaran benih bisa berkembang di tingkat kelompok tani maka  kebutuhan akan benih dapat dipenuhi oleh kelompok tani tersebut, sehingga biaya pengadaan benih relatif lebih murah dan akan menambah pendapatan bagi kelompok tani. Dengan demikian keberadaan benih tidak terlalu jauh dari pengguna, sehingga para petani mudah mendapatkan benih yang bermutu, dan juga  memberikan nilai tambah bagi kelompok tani. Kecamatan Sembalun merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Lombok Timur  yang memiliki potensi pengembangan budidaya hortikultura dataran tinggi termask kentang dengan daya dukung sumberdaya alalam yang melimpah dan tingkat kesesuaian lahan yang cocok untuk tumbuh dan berkembangnya tanaman kentang  dengan optimal. Hasil kegiatan ini menunjukan Kelompok Penangkar Benih Kentang di Sembalun sangat tertarik untuk menerapkan teknologi produksi benih melalui penyetekan pucuk berulang, namun belum mempunyai sarana  yang cukup untuk menerapkan teknologi secara mandiri . Keterampilan penyetekan pucuk berulang dari sebagian anggota kelompok penangkar  sudah memadai Hasil umbi dari sumber stek masih lebih rendah secara individu tanaman dibanding dengan yang berasal dari umbi. Tetapi secara akumulatif dalam satu musim tanam lebih banyak , sehingga akan membantu penyediaan benih kentang dikawasan Sembalun.  Diperlukan perhatian khusus dari instansi terkait seperti Dinas Pertanian  melalui  UPT BBI  untuk membantu sarana screen house.Perlu pendampingan secara berkelanjutan baik  dari Perguruan Tinggi maupun dari Instansi Pemerintah terkait  agar diperoleh kelompok penangkar benih kentang yang maju dengan inovasi teknologi pertanian yang ada
Pendampingan Pengembangan Komoditas Hortikultura Unggulan di Dataran Medium Desa Stiling, Lombok Tengah M. Sarjan; Aluh Nikmatullah; Mery Windarningsih; Agus Purbatin Hadi
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.305 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i2.644

Abstract

Di wilayah Lombok Tengah sudah mengembangkan berbagai tanaman buah, holtikultura dan beberapa tanaman unggulan lokal di dataran rendah . Sementara dataran medium yang mempunyai kekhasan tersendiri belum dikembangkan terutama untuk budidaya tanaman tertentu seperti kentang, wortel , paprika, bawang putih dan mentimun jepang yang sementara ini hanya ditanaman di dataran tinggi Sembalun. Oleh karena itu pada kegiatan ini dilakukan pendampingan budidaya tanaman tersebut di dataran medium Stiling , Kecamatan Batukeliang Utara, Lombok tengah . Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah metode action riset dengan melibatkan kelompok tani selama kegiatan yang diawali dengan penyukluhan teknisk budidaya , dilanjutkan dengan kegaiatn demplot penanaman kentang, wortel, paprika , bawang putih dan mentimun jepang. Hasil pendampingan ini menunjukan Kegiatan Pendampingan  Pengembangan Komoditas Hortikultura di dataran Medium Desa Stiling, Lombok Tengah sangat didukung oleh pemangku Kebijakan , Kepala Dinas Pertanian dan oleh Kelompok Tani setempat. Tanaman Kentang, wortel, bawang putih, paprika dan mentimun jepang  dapat tumbuh baik di dataran medium Stiling, Lombok Tengah. Petani peserta telah  mendapatkan pengetahuan dan keterampilan   teknik budidaya tanaman yang dicoba pada kegiatan ini yaitu budidaya kentang, wortel, bawang putih, mentimun jepang dan paprika. Untuk meningkatkan hasil guna dari pendampingan ini disarankan  perlu dukungan yang pendampingan dari pihak pemda Lombok Tengah agar kegiatan pengembangan komoditas hortikultura unggulan dataran medium dapat  berlanjut sesuai dengan harapan para petani. Perlu mempertimbangkan saat tanam yang tepat untuk penanaman kempat komoditas yang ingin dikembangkan di lokasi kegiatan,  dan sesuai dengan karakteristi musim setempat sebaiknya memulai penanaman pada ahir musim hujan atau sekitar bulan Maret / April  Disarankan untuk memperhatikan secara serius masalah ganguan hama dan penyakit tanaman yang sering menjadi kendala dalam budidaya komoditas hortikultura ( terutama kentang ,  tumun jepang dan bawang putih) dan dilakukan pengendalian yang tepat dan efektif berdasarkan prinsip Pengelolaan Hama Terpadu.  Diharapkan hasil kegiatan ini akan meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat sekitar, di samping untuk meningkatkan kenekaragaman homoditas hortikultura potensial di dataran medium sebagai alternative usaha tani di kawasan agrowisata Lombok Tengah . Komoditas unggulan seperti kentang, wortel dan paprika diharapkan menjadi andalan untuk dipasarkan di kawasan wisata lainnya seperti di pantai Selatan Mandalika.
Pemanfaatan Tanaman Lokal Sebagai Pewarna Alami Tenun Tradisional Sembalun Lawang M. Sarjan; Baiq. Rara Ulansari; Dara Fitriana; Witanti Sukma K
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 3 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (986.948 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i3.871

Abstract

Kegiatan ini bertujuan mengkaji jenis-jenis tumbuhan lokal yang menjadi pewarna alami yang digunakan oleh penenun tradisional Sembalun di desa Sembalun Lawang Kabupaten Lombok Timur. Kajian meliputi jenis-jenis tumbuhan yang digunakan sebagai pewarna alami dan keberadaannya di alam sekitar tempat tinggal masyarakat. Penggunaan tumbuhan pewarna alami dalam tenun tradisional menambah nilai jual dan keunikannya terutama di pasar internasional. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penenun pewarna alami Sembalun yang dihasilkan dari ekstrak tumbuhan diantaranya seperti bagian daun bunga, dan biji yang menghasilkan beberapa komponen warna yaitu merah yang terbuat dari tumbuhan bayur (ptesterum javanicum), kuning terbuat dari kunyit (curcumalong), warna hijau ini dibuat dengan menggunkan tanaman mint (methaarvhensis) salah satu  tanaman yang sangat banyak sekali ditemukan endemiknya khususnya di kecamatan Sembalun, kemudian warna ungu didapat dari ekstrak blueberry tanaman ini masuk dalam genus vaccinium sedangkan warna coklat itu sendiri didapat dari ekstrak kayu akasia yang menjadi salah satu pohon yang purba yang ada di Sembalun
Kebun Kopi Arabika Sembalun Bumbung Sebagai Alternatif Destinasi Agrowisata M. Sarjan; Lalu Ishadi Darwinata; Septia Antasari; Bambang Setiadi Azhari; Achmad Wiranadi Hakim; Muh. Thoriq Dwi Setyawan
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 3 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (993.278 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i3.872

Abstract

Penulisan ini menggunakan metode deskriptif dan evaluatif. Tujuan penulisan ini untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan karena pariwisata mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan Indonesia khususnya sebagai devisa negara. Pembangunan pariwisata menjadi salah satu sektor yang diunggulkan saat ini. Pembangunan kepariwisataan memerlukan perencanaan dan perancangan yang baik. Sektor pariwisata memberikan kesempatan tumbuhnya berbagai usaha ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat dan membuka lapangan kerja baik formal maupun informal bagi masyarakat. Wisatawan memperoleh pengalaman dari budaya lokal, sementara penduduk lokal memainkan jenis edukasi tentang lingkungan spesifik lokal dan mendapatkan penghasilan. Partisipasi masyarakat memiliki peran penting dalam pengembangan pariwisata agro. Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian sebagai objek wisata. Tetapi juga wisata ini menjadi sarana pendidikan serta hiburan yang menarik bagi para wisatawan. Agrowisata yang berdaya saing dan secara ekonomi dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat terkait dengan produk yang dihasilkan dan dikonsumsi oleh wisatawan. Namun  hal ini juga dialami oleh masyarakat sembalun. Dimana Kebun kopi sembalun mempunyai potensi agrowisata yang cukup baik, namun terdapat pula kelemahan seperti keterbatasan dana, kurangnya sarana dan prasarana penunjang, serta kurangnya atraksi wisata yang ditawarkan. objek wisata yang ditawarkan bersifat rekreasi dan edukatif.
Pengenalan teknik Pembuatan Kapsul Black Garlic di Desa Sembalun Bumbung Sopiati Alawiyah; Mia Maharani Dewi; M. Sarjan
Unram Journal of Community Service Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Pascasarjana Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.388 KB) | DOI: 10.29303/ujcs.v1i1.4

Abstract

Introducing an appropriate technology  by University of Mataram  student group of KKN ( Kuliah Kerja Nyata) or Community Service program  was conducted in Sembalun Bumbung village Sembalun District, East Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province. One of the aim of this program is to improve the added values of local existing product suchof  as “Black Garlic” that was modified into  into Black Garlic Capsules.  The program targeted partners of farmer groups, youths, and PKK (Pendidikan Keseahteraan Keluarga) group  by providing information on knowledge transfer and fermented garlic skill becomes a food product ( Black Garlic Capsules) as the prospective  business opportunity to increase the economy of the local community. The methods used in  this program including  the steps as follows , Intoducing the research on the development of black garlic, the demonstration and training on product manufacture , packaging and marketing training, assisting and mentoring to partnership and conducting evaluation during training. The result of this  program showed a positive response from village officials and its local people as c indicated byan be seen from  the enthusiasm of the participant during the training and actively  involved in the partnership. In addition, from this program indicated that the rapid knowledge improvement of the partnership on producing Black Garlic, the skill and capability improvement in practicing the processed product by the partnership , as well as  it makes them interested to produce  black garlic capsules to gain  additional income for their family.
Pendampingan Pengembangan Kentang di Dataran Medium Desa Santong-Kabupaten Lombok Utara M. Sarjan; Aluh Nikmatullah; Mery Windarningsih; Agus Purbatin Hadi
Unram Journal of Community Service Vol. 2 No. 1 (2021): March
Publisher : Pascasarjana Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.276 KB) | DOI: 10.29303/ujcs.v2i1.24

Abstract

The development of potato crops in West Nusa Tenggara Province has been carried out in the Sembalun plateau. However, the Sembalun region faces limited infrastructure support capacity, so one of the strategies to increase potato production is to expand potato development to areas outside the Sembalun region, namely to potential medium plain areas.  North Lombok regency has a potential medium plain for the development of potato crops, namely in the santong area of Kayangan subdistrict and Senaru area of Bayan Subdistrict. The National Strategic Excellence Research Team of Mataram University has conducted research for the development of quality potato seeds in the Santong region, followed by the assistance of its development. The results of this sideways show from the aspect of potato cultivation can grow and produce well, but the obstacle faced is the high intensity of attacks of plant destruction organisms. The expansion into this medium plain demands technological innovation of potato production in the medium plain. Therefore, it is considered necessary to conduct sustainable assistance of potato development in North Lombok Regency
Co-Authors , Kisman A. Farid Hemon Achmad Wiranadi Hakim Adrianto, J Agus Purbathin Hadi Agus Purbatin Hadi Agus Purbatin Hadi Aluh Nikmatullah Aluh Nikmatullah Aluh Nikmatullah Aluh Nikmatullah Ananda Awaliya Baiq Jannatun Na’im Baiq Minarti Rismanovi Baiq. Rara Ulansari Bambang Setiadi Azhari Basri, Nurfaisah Citra Sintia Andari Dara Fitriana David Putra Pratama Dewi Yuliantika Edy Sofyan, Edy Farid Hemon Gang Ma Handika Setiawan Handry Sudiartha Athar Hendro Yulistiono2 Hery Haryanto I Gde Mertha I Gde Mertha Irwan Muthahanas Irwan Muthahanas Isman Sab’i Joni Rokhmat Joni Rokhmat Joni Rokhmat Khaerus Syahidi Khairat, UL Kurniawan Arizona Kurniawan Arizona Kurniawan Arizona Lale Girvina Ratu Anindy Lalu Hamdani Husnan Lalu Ishadi Darwinata LaluAzis Juanda Mahbub M Rahman Mery Windarningsih Mery Windarningsih Mery Wirdianingsih Mia Maharani Dewi Moh Taufik Fauzi Muchlis Muchlis Muh. Thoriq Dwi Setyawan Muhammad Tryora Inzaghi Muhammad Wahyu Muhammad Zidane Bachtiar Murdan1 . Neng Annisa Is Amalia Ni Putu Eka Radianti Novita Hidayatun Nufus nuraini nuraini Nurhikmah Nurhikmah Nurwana, Nurwana Otto Schmit Putri Dinda Gunawan Ramdhani Sucilestari Ramdhani Sucilestari Ramdhani Sucilestari Rosita Wati Ruth Stella Petrunella Thei Saeful Hadi Santiyasa, I Nyoman Satrijo Saloko Septia Antasari Sopiati Alawiyah Sudirman Sudirman Sulaiman Sulaiman Suryati Suryati Syahrial A Syahrial A Syamsuddin Syamsuddin Syarli, Syarli Tamin, Rosmawati Tarmizi Tarmizi Tomi Cahyadi Utama Toni Istofan Zikri ulpiana, ulpiana Uswatun Hasanah Witanti Sukma K Yuli Asmi Rahman